No Other Love (KyuMin)

Chapter 10 – FINAL CHAPTER

Happy reading^^~

.

.

.

.

Sungmin menutup pintu apartemennya dengan kasar. Terdengar bunyi debuman yang cukup keras, namun jika didengar lebih jelas maka suara degup jantung sungmin tak kalah keras. Bagaimana tidak? Sejak kyuhyun melontarkan pertanyaan yang membuatnya kaget sekaligus malu, mendadak dirinya menjadi begitu gugup selama berduaan di mobil bersama kyuhyun. Tanpa pikir panjang sungmin meminta kyuhyun untuk segera mengantarnya pulang. Sungmin masih mengingat ketika ia mengatakan itu, kyuhyun terlihat seperti mengulum senyum. Hampir terlihat seperti menahan tawa dan sungmin benar – benar merasa malu. Bahkan ia langsung keluar dari mobil kyuhyun setelah sampai di apartemen tanpa mengucapkan salam.

Aigoo, aku pasti terlihat sangat bodoh tadi.

Sungmin menekan dadanya kuat – kuat, berharap dapat mengurangi kecepatan detak jantungnya sendiri. Dengan langkah gontai, sungmin masuk ke dalam kamarnya dan segera merebahkan diri di ranjang pink miliknya. Beberapa kali mencoba untuk terlelap, namun bayangan kyuhyun semakin jelas membuatnya tak merasa ngantuk sama sekali. Oh, sepertinya sungmin insomnia di saat yang sangat 'tepat'. Satu – satunya obat insomnia bagi sungmin hanya lullaby kyuhyun. Dengan tekad penuh, sungmin mencoba menghubungi kyuhyun. Semoga saja kyuhyun tak membahas hal tadi lagi, mohon sungmin dalam hati.

"annyeong chagiya~"

seseorang, tolong lempar sungmin ke sungai Han sekarang ! sungmin merutuki nada bicara kyuhyun yang membuatnya merona setengah mati.

"k-kyu.." jawab sungmin canggung. Bahkan yeoja itu kehilangan kata – katanya

"merindukanku, hm?"

Entah sungmin yang berlebihan atau kyuhyun yang memang sengaja bicara dengan nada menggoda, yang jelas sungmin merasa puluhan kupu – kupu berterbangan di perutnya.

"a-ani" sanggah sungmin cepat disambut kekehan kyuhyun.

"lalu ada apa? Ingin menerima tawaranku untuk membuat sandeul baby?"

Cukup. Sungmin terlalu malu untuk mengingatnya.

"ANIIII..!" jerit sungmin frustasi

"pfft-bwahahahaha..." berhentilah evil cho! Bahkan wajah lee sungmin sudah semerah tomat saat ini *author gemes pengen nyubit,* /plakplak/

"kyunnie~"

"kkkk.. ne chagi?"

"aku ingin laguku !"

"ah.. arraso, tidurlah.."

"gomawo kyunnie~" jawab sungmin girang. Sungmin sangat merindukan suara kyuhyun ketika menyanyikan lullaby untuknya. Terakhir kali ia dinyanyikan lullaby adalah dua hari sebelum pertemuan kyuhyun dan seo- ah! Sungmin malas mengingat peristiwa itu. Walaupun dirinya sudah berbaikan dengan seohyun namun tetap saja mereka tak bisa sedekat dulu. mereka hanya sebatas teman, tak lagi sahabat. Kini donghae lah yang menjadi sahabat sungmin satu-satunya.

"cheonma minnie chagi.."

Sungmin memejamkan matanya.

'eom maga seomgunure gul ddareo gamyeon

agiga honja nam a jibeul boda ga

badaga bulreo juneun jajang norae e

pha ibego seureureureu jami deumnida

agineun jam eul gonhi jago itjiman

galmaegi ureum sori mami seo ire e o

da motchan gulbaguni meorie igo

eom maneun moraetgireul dalryeo omnida'

suara dengkuran halus khas milik sungmin terdengar, meyakinkan kyuhyun bahwa kekasihnya sudah terlelap.

"jaljayo.." bisik kyuhyun lembut sebelum menutup sambungan telepon tersebut.

Kyuhyun tersenyum, bahagia. Tak menyangka ia dapat kembali seperti ini lagi bersama sungmin. Terlalu sakit jika mengingat kedekatan sungmin dengan pria lain. Tidak. Kyuhyun tidak akan membiarkan hal semacam itu terulang. Kyuhyun harus secepatnya mengikat sungmin dalam hubungan yang lebih serius. Ia ingin memiliki sungmin seutuhnya agar sungmin juga memiliki dirinya dengan sepenuhnya. Mereka tak perlu merasa takut lagi jika pernikahan telah menyatukan mereka.

Lagi – lagi kyuhyun tersenyum. Membayangkan dirinya membangun keluarga baru bersama sungmin dan anak – anak mereka. Katakanlah kyuhyun berpikiran terlalu jauh, tetapi dia memang sudah tak sabar menimang baby cho dari sungmin. Mengurus anak mereka bersama – sama dan saling mencintai sampai kematian yang memisahkan.

*me : aku juga mau kyunnieee~ /jduaghhh/ -.-* ABAIKAN !

.

.

.

.

"ming.." sekali donghae memanggil. Tak ada jawaban.

"mingie~" dua kali. Masih tak ada jawaban.

"aish.. MING.." panggil donghae untuk yang ketiga kalinya sambil menarik lengan sungmin. Memaksa yeoja itu untuk menatapnya. Sungmin yang baru tersadar dari lamunan panjangnya hanya menatap donghae kaget bercampur bingung. Kaget karena melihat donghae yang entah sejak kapan sudah berada disampingnya, dan bingung karena sahabatnya itu menarik lengannya tiba-tiba.

"waeyo?" tanya sungmin masih dengan tatapan bingung-kaget, bahkan tatapan tak bersalah alias innocent yang tanpa sengaja sungmin pancarkan melenyapkan dalam sekejap kekesalan donghae. Namja tampan itu malah tengah menahan hasratnya untuk mencubit pipi sungmin yang terlihat sangat menggemaskan.

"kau tidak mendengar aku memanggilmu?" tanya donghae kecewa merasa diabaikan

"ah.. mianhe" ujar sungmin tak enak . "bicaralah.. aku akan mendengarmu.." seru sungmin melanjutkan.

"dia akan menetap disini" donghae berkata lirih.

"nugu?"

"eunhyuk.."

"ah.. yeoja yang kau ceritakan waktu itu?" donghae mengangguk membenarkan.

"lalu apa masalahnya?"

"aku belum siap.." sungmin mengerutkan dahinya bingung. Belum siap? Memang apa yang akan terjadi?

"untuk?"

"kami akan di jodohkan.. aku belum siap melupakanmu sepenuhnya ming" donghae menunduk, meraih tangan sungmin yang tadinya berada diatas pangkuan yeoja itu. Dengan sebelah tangan yang tersisa sungmin meraih tubuh donghae dan memeluknya.

'GREP'

Donghae menahan nafas sejenak, tak menyangka sungmin akan memeluknya seperti saat ini. Mengharapkannya saja ia tidak berani.

"siapa yang menyuruhmu melupakanku?" tanya sungmin masih dalam posisi memeluk donghae.

Donghae tak menjawab. Ia terdiam mendengar pertanyaan sungmin. Tidak ada. Tidak ada yang menyuruhnya melupakan yeoja itu, hanya dirinyalah yang merasa harus melakukan hal itu agar nantinya tak ada lagi yang merasa di sakiti. Donghae tahu dirinya mencintai eunhyuk, bahkan teryata yeoja itu adalah cinta pertamanya tetapi tak dapat ia pungkiri dirinya juga telah jatuh dalam pesona seorang lee sungmin. Ia harus melupakan sungmin kalau tak mau menyakiti hati eunhyuk suatu hari nanti. Ia ingin belajar mencintai eunhyuk sepenuhnya, tanpa cinta untuk sungmin lagi.

"tidak ada bukan? Hae-ah..." panggil sungmin seraya menarik dirinya dari pelukan mereka dan menatap donghae. Lelaki di depannya balas menatap sungmin, menanti yeoja itu melanjutkan kalimatnya.

"saat ini aku sudah kembali bersama kyunnie tapi aku tak melupakanmu. Sampai kapan pun aku mencoba hanya akan menyiksaku karena melupakan seseorang yang kita sayangi adalah hal yang paling sulit dilakukan" sungmin meremas tangan donghae yang masih menggenggam tangannya sejak tadi. "kau tidak mencintaiku, Hae-ah.." donghae melebarkan matanya mendengar pendapat sungmin tentang perasaannya terhadap yeoja itu.

"kau hanya menyayangiku. Percayalah. aku masih mengingat ketika aku bersama kyuhyun kau akan merasa kesal dan marah, tetapi kau tak pernah sampai tak mau makan seperti saat eunhyuk meninggalkanmu" donghae masih terdiam. Sedikit demi sedikit pikirannya membenarkan apa yang dikatakan sungmin. Benarkah ia hanya menyayangi sungmin selama ini? Itu berarti wanita yang ia cintai hanya eunhyuk? Batin donghae masih bertanya-tanya sebelum sungmin memeluknya sekali lagi.

"menikahlah dengan eunhyuk.. aku yakin ia adalah yang terbaik untukmu.. bahkan yeoja itu masih menyimpan perasaannya bertahun - tahun sampai saat ini. Sama dengan dirimu..." donghae perlahan mengangguk. Kini dengan sepenuhnya ia yakin dengan kata-kata sungmin. Ia tidak boleh menyia – nyiakan eunhyuk, dan ia tak perlu melupakan sungmin karena selama ini ia hanya menyayangi yeoja itu bukan mencintainya.

Merasakan anggukan dibahunya, sungmin semakin mengeratkan pelukannya dengan donghae. Beruntung sudah tak ada mahasiswa lain disana mengingat mereka sudah selesai dengan kegiatan ekskul masing – masing sejak satu jam yang lalu dan memutuskan untuk bersantai sejenak di taman belakang kampus. Kalau saja ada mahasiswa lain yang melihat ia berpelukan seperti ini dengan donghae, sungmin yakin besok akan langsung ada gosip tentang dirinya dan donghae.

Sungmin belum melepaskan pelukannya, begitu juga donghae sebelum foxy sungmin menangkap sosok tak asing yang menatap datar mereka. Sosok tinggi yang berdiri tak jauh dari mereka masih dengan pakaian kantornya balas menatap sungmin dengan tatapan dingin. Sungmin tersentak dan segera mendorong tubuh donghae. Tetapi seakan terlambat, sosok kyuhyun telah menghilang dibalik tembok pemisah antara taman belakang kampus dengan koridor menuju pintu keluar.

"kejar dia ming. Mianhe karena aku tak segera menyadari kyuhyun ada disana.." ujar donghae mengerti situasi yang sedang terjadi.

"gwenchana. Aku pergi" seru sungmin cepat sebelum berlari ke arah pintu keluar yang pasti akan dituju kyuhyun. Seketika ia merutukki dirinya yang terlalu terbawa suasana sampai tak menyadari kyuhyun yang datang dan memperhatikan dirinya dengan donghae. Namja itu pasti akan salah paham.

Ketika berlari melewati belokan koridor sungmin melihat punggung kyuhyun yang telah sampai di parkiran. Sungmin menambah kecepatan larinya meski nafasnya sudah terengah.

"kyunnie!" panggil sungmin dengan teriakan. Kyuhyun tetap berjalan tak menghiraukan panggilan sungmin. Ia benar – benar dibakar cemburu saat ini.

"kyunnieeee!" teriak sungmin lebih keras dan.. berhasil. Kyuhyun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sungmin. Tentu saja kesempatan itu tak disia – siakan sungmin. Yeoja itu berlari lebih cepat sampai akhirnya ia berdiri berhadapan dengan kyuhyun yang masih menatapnya dingin.

"wae?" tanya kyuhyun tanpa emosi. Sungmin yang menyadari nada datar dari kyuhyun semakin merasa bersalah.

"m- mianhe.." ujar sungmin yang dengan sengaja menampakan wajah bersalah. Mencoba membuat kyuhyun untuk memaafkannya.

"ck!" kyuhyun berdecak kesal. Bukan. Bukan kesal kepada sungmin, tetapi kepada dirinya yang terlalu mudah melupakan amarah dan cemburunya ketika melihat tampang bersalah sungmin. Bahkan mata yeoja itu mulai berair, seolah bersiap untuk menangis kapan saja jika kyuhyun tak segera memaafkannya.

"jangan menangis" seru kyuhyun yang terdengar seperti perintah membuat sungmin berusaha sebisa mungkin menahan airmatanya. Sungmin memilih menundukkan wajahnya, setidaknya kyuhyun tak akan melihat airmatanya menetes kalau dirinya menunduk seperti saat ini.

"kubilang jangan menangis, min. aku sudah tak marah" kyuhyun berucap seraya merengkuh tubuh mungil yeoja di depannya dengan sayang dan menepuk pelan punggung sungmin agar yeoja itu berhenti menangis.

"mianhe, kyunnie.." lirih sungmin dalam dekapan kyuhyun.

"ssshh. Gwenchana.. kajja" ujar kyuhyun menenangkan seraya mengecup dahi sungmin lembut dan menuntun sungmin untuk masuk ke mobilnya.

.

Setelah terdiam cukup lama, sungmin memutuskan untuk membuka suaranya. Ia harus menjelaskan yang sebenarnya terjadi pada kyuhyun.

"kyu, tadi aku- emm. Donghae hanya bercerita ten-"

"min.." panggilan dari kyuhyun memotong penjelasan sungmin. Yeoja itu hanya menatap kyuhyun menanti namja itu kembali berucap.

"tak perlu.. aku percaya padamu" ujar kyuhyun diiringi senyuman dan mengusap pelan pipi sungmin dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih sibuk mengendalikan stir.

Sungmin balas tersenyum, merasa senang dengan sikap kyuhyun yang sangat pengertian seperti saat ini. "gomawo.." bisik sungmin pelan yang dibalas anggukan kyuhyun.

"sudah makan?" tanya kyuhyun sengaja mengalihkan pembicaraan sekaligus menanyakan sesuatu yang sebenarnya merupakan tujuan utama dirinya menjemput sungmin ke kampus hari ini.

"belum" jawab sungmin jujur. Ia memang belum makan dari pulang tadi. Ia langsung menuju tempat latihan bulu tangkis dan melupakan makan siangnya.

"kalau begitu kita makan bersama dirumahku" putus kyuhyun

"mwo?" sungmin menatap kyuhyun kaget. Kalau mereka makan dirumah kyuhyun itu berarti ia akan bertemu heechul ahjumma yang terkenal paling senang menggoda dirinya dengan kyuhyun.

"waeyo? Eomma bilang ia merindukanmu jadi sekalian saja bukan?" tanya kyuhyun santai berpura-pura tak mengerti kekhawatiran sungmin akan sifat jail sang eomma-heechul-.

"gwenchana.. hanya saja terlalu mendadak.." jawab sungmin menjelaskan tanpa memberitahukan alasan sebenarnya.

"benarkah? Bukan karena disana ada eomma dan appa?" ledek kyuhyun yang membuat sungmin segera menatapnya sebal.

"aish.. bukan begitu.." kyuhyun terkekeh ketika sekilas menatap wajah sebal sungmin.

"tenang saja, ada aku yang membelamu" ucap kyuhyun menenangkan. Dalam hati sungmin bersorak kegirangan karena tak biasanya kyuhyun mau membelanya ketika digoda heechul. Biasanya namja itu malah ikut-ikutan menggoda dirinya.

'cup'

'ckiiiiiiitt'

Tepat setelah sungmin mengecup singkat pipi kyuhyun, namja itu menepi mendadak.

"apa yang kau lakukan min?" tanya kyuhyun masih dalam keadaan kaget. Sungmin balas menatapnya innocent.

"mencium kyunnie.." jawab sungmin polos. Yeoja itu tak menyadari perlakuan manisnya barusan memicu detak jantung kyuhyun menjadi sangat cepat dan tak karuan. Kyuhyun hanya menghela nafas melihat wajah polos sungmin yang seolah tak merasa bersalah. Sebenarnya memang yeoja itu tak bersalah tapi jantung kyuhyun saja yang terlalu cepat merespon kecupan singkat di pipi pria itu.

"jangan lakukan itu lagi ketika aku sedang menyetir, arraso?" sungmin segera mengangguk.

"tetapi..." kyuhyun menjeda ucapannya sebelum tatapannya berubah menjadi tatapan evil diiringi seringaian tipis yang tak disadari sungmin. "kalau di tempat lain tentu saja boleh. Lebih boleh lagi kalau kau menciumnya disini" kyuhyun menepuk-nepuk bibir kissable miliknya.

'BLUSSSHHHH~'

Sungmin yakin wajahnya sudah semerah tomat saat ini. Secepat mungkin sungmin memutuskan pandangannya dengan kyuhyun. Entahlah, disaat yang sangat tidak tepat seperti saat ini ia semakin menyadari ketampanan kyuhyun ketika memandangi wajah namja itu. Benar – benar tampan dan itu sangat tidak baik untuk kesehatan jantung sungmin.

Kyuhyun terkekeh lalu mencubit pipi sungmin gemas. Namja itu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka yang sempat terhenti.

.

At cho's house

.

"minnie chagiiiiii~" heechul berseru heboh ketika baru saja membukakan pintu untuk kyuhyun dan sungmin. Segera saja ia memeluk yeoja manis yang berdiri disebelah anaknya tak menghiraukan sang anak yang memutar bola matanya malas melihat kelakuan childish dirinya.

Sungmin yang dipeluk dengan sangat erat balas memeluk heechul dengan erat, ia memang merindukan heechul.

"aigoo.. kau semakin manis saja.." heechul mencubit pipi sungmin gemas lalu menarik yeoja itu masuk ke dalam rumah meninggalkan kyuhyun yang kini hanya berdiri sendirian seolah tak dianggap *poor kyuhyun~*

Kyuhyun menggeleng takjub dengan sikap ajaib eommanya. Tanpa menunggu dipersilahkan masuk, kyuhyun segera melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Disana ia melihat kedua wanita berbeda umur tersebut sedang bercengkrama entah tentang apa, yang pasti itu adalah urusan wanita, kyuhyun merasa tak perlu ikut campur dan mengganggu keseruan acara mengobrol mereka. Kyuhyun memilih untuk menyapa sang ayah yang sudah kembali duduk tenang dan fokus dengan acara tv didepannya-berita- setelah menyapa sungmin.

"appa.. apa kabar?" tanya kyuhyun lalu ikut mendudukkan dirinya disamping hangeng.

Hangeng mengalihkan pandangannya pada kyuhyun lalu tersenyum tipis. Kalau diperhatikan senyum itu sangat mirip dengan senyum yang dimiliki kyuhyun. (ya iyalah, namanya juga bapa sama anak-,-)

"sangat baik. Bagaimana denganmu?"

"baik, appa"

"apa urusan kantor terlalu membebani? Kau terlihat lebih kurus nak.." tanya hangeng yang akhir-akhir ini jarang turun tangan langsung dengan urusan kantor yang dipimpin kyuhyun. Hangeng kini di sibukkan dengan cabang baru mereka di cina.

"ani, appa.. yesung hyung banyak membantuku" jelas kyuhyun membuat hangeng mengangguk mengerti. Setelahnya kyuhyun hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal ketika mengingat hangeng membahas dirinya yang semakin kurus. Bagaimana tidak? Seminggu lebih ia makan tak teratur, kurang tidur, dan terlalu banyak minum wine sehingga tak ada asupan gizi bagi tubuhnya. Dan semua itu akibat dirinya yang memberi kesempatan sungmin untuk menjauh darinya. Kyuhyun tersenyum miris mengingat hal itu sebelum ia melihat sungmin yang menatapnya khawatir. Yeoja itu sangat peka dengan perubahan wajah kyuhyun. Kyuhyun tak ingin membuat sungmin khawatir, dengan segera ia menggeleng lalu tersenyum untuk meyakinkan sungmin.

"baguslah.. appa percayakan perusahan padamu" seru hangeng lega. ia tak mau urusan kantor terlalu membebani sang putra semata wayangnya. Ketika mendengar langsung dari kyuhyun bahwa semuanya baik – baik saja hangeng merasa sangat lega.

.

Mereka berempat-hangeng heechul kyuhyun sungmin- kini berada di ruang makan keluarga cho dengan heechul yang duduk disebelah hangeng dan kyuhyun disamping sungmin saling berhadapan. Mereka memulai makan malam mereka dengan tenang. Rasa lapar yang sudah menggebu membuat mereka menikmati makan malam mereka tanpa berusaha membuka suatu percakapan sampai piring mereka berempat telah kosong.

Sungmin segera berdiri bermaksud mengumpulkan piring kotor dan mencucinya tetapi heechul menahan tangan yeoja itu.

"min, biarkan saja ahjumma yang membereskan"

"ani.. aku akan membantu ahjumma."

"aigoo.. baiklah, kajja!" heechul dan sungmin saling mengumpulkan piring-piring kotor dan mencuci itu bersama. Hangeng dan kyuhyun yang melihat kedua yeoja itu bercanda di wastafel hanya tersenyum geli melihat keakraban keduanya.

"kyuhyun" panggil hangeng.

"ne appa.."

Hangeng tersenyum, "jangan membuatnya menunggu terlalu lama. Kau sudah mempersiapkannya bukan?"

Kyuhyun melebarkan matanya. "dari mana appa tahu?" seingat kyuhyun ia dan yesung sudah sangat diam-diam mempersiapkan segalanya, walaupun belum sempurna tetapi setidaknya namja itu telah mempersiapkan hal-hal kecil untuk pernikahannya dengan sungmin.

"kau pikir appa melepasmu begitu saja? Appa tetap punya mata-mata untuk memperhatikan gerak-gerikmu.. kkkkkkk~" hangeng terkekeh di akhir kalimatnya ketika wajah kyuhyun berubah masam.

"aish! Appa. Aku bukan anak kecil lagi" kyuhyun merengut karena sikap ayahnya sejak ia kecil ternyata belum juga berubah.

"hahaha... selama belum menikah kau masih tanggung jawab appa dan eomma, kyuhyun. Itu berarti kami harus tetap mengawasimu"

"arraso. Aku memang berencana akan melamar sungmin secepatnya"

Hangeng mengangguk puas mendengar pernyataan kyuhyun.

.

.

.

.

Sungmin dan kyuhyun saat ini sudah berada dalam mobil kyuhyun. Setelah berpamitan dengan kedua orangtua kyuhyun, mereka memutuskan untuk pulang mengingat jarak rumah keluarga cho yang cukup jauh dengan apartemen sungmin maupun kyuhyun dan tak terasa hari sudah larut malam. Sungmin sangat bersyukur heechul tak menggodanya sedikitpun selama mereka disana, tak biasanya. Apalagi setelah hangeng ahjussi membisikkan sesuatu pada istrinya, heechul ahjumma langsung memeluknya erat-lagi- tanpa aba-aba. Sungmin tak tahu ada apa tapi yang jelas ia merasa sangat bahagia bisa sedekat ini dengan orangtua kekasihnya.

Sungmin melirik kyuhyun yang sedang fokus memandang jalanan didepan. Menurutnya ekspresi serius kyuhyun terlihat sangat lucu. Sungmin terkekeh kecil.

"waeyo?" sungmin segera menghentikan kekehannya ketika kyuhyun menyadarinya.

"ani.. hanya saja aku baru menyadari kalau kyunnie jelek"

"mwoooo?"

"hahahahahaahaaaaa..."

"ya! Biar saja, aku tidak jadi menikahimu kalau kau meledekku jelek"

"hehehe.. aku tidak pe- mwoya? Menikah?" tanya sungmin heboh sedangkan kyuhyun menertawakan sungmin yang agak lama mencerna kalimatnya

"ne.. menikah. Kau tak mau menikah denganku?"

"bu-bukan begitu.. mengapa mendadak sekali?"

"Bukankah kau yang tak sabar ingin punya baby? Aku hanya membantumu mewujudkannya dengan menikahimu kkkkk.." sungmin membuang pandangannya ke arah lain. Ia tak kuat menahan malu kalau kyuhyun mulai membahas hal ini lagi.

"min? mengapa tak menjawab?" kyuhyun melirik sungmin sekilas. Dilihatnya wajah sungmin yang sudah sangat memerah. Dalam hati ia bersorak berhasil mengerjai yeojachingunya. Sungmin berusaha untuk pura-pura tak mendengar. Yeoja itu memandangi jendela disebelah kanannya dan kaget ketika menyadari mereka sudah sampai di apartemennya.

"kyunnie~" rengek sungmin meminta kyuhyun untuk berhenti meledeknya.

Kyuhyun sekali lagi terkekeh dan mengacak surai hitam milik sungmin. "minnie.. mianhe, aku tidak bisa berkata romantis.." sekilas kyuhyun menggaruk tengkuknya mencoba mengusir kegugupan. Sungmin sendiri agak kaget dengan nada bicara kyuhyun yang berubah serius, sepertinya kyuhyun tak berniat menggodanya lagi.

Seperti baru teringat sesuatu, kyuhyun meraih kotak kecil dari saku celananya. Kyuhyun membuka kotak tersebut. Sebuah cincin mungil dengan batu ruby berwarna biru ditengahnya dan dikelilingi dengan berlian kecil seolah menyempurnakan keindahan cincin tersebut.

"will you marry me, lee sungmin?"

Sungmin membeku di tempatnya. Benarkah kyuhyun baru saja mengajaknya menikah? Sungmin ingin menangis bahagia saat ini. Sungmin menghapus airmatanya yang baru saja menetes.

"i do, kyunnie.." sungmin mengangguk kecil dan tersenyum.

Dengan rasa bahagia yang membuncah kyuhyun memasangkan cincin tersebut dijari manis sungmin lalu memeluk yeoja itu erat.

"saranghaeyo,minnie.." bisik kyuhyun tepat ditelinga sungmin yang dibalas dengan isakan pelan dari bibir mungil sungmin. Yeoja itu terlalu bahagia sampai menangis.

"ssssttt... uljima.." kyuhyun melepas pelukan mereka dan mengusap airmata sungmin.

Dengan cepat kyuhyun mengecup bibir sungmin sekilas. "masuklah.. sudah malam" kyuhyun mengusap rambut sungmin.

Sungmin masih terdiam seolah kekuatannya hilang entah kemana yang jelas ia belum mau beranjak dari tempat itu. Kyuhyun yang mengerti segera membujuk sungmin, bagaimanapun ini sudah terlalu malam.

"masuklah chagi.. kita masih bisa bertemu lagi besok, bukan?"

Sungmin mengangguk agak kecewa tetapi kyuhyun benar, mereka masih bisa bertemu lagi besok.

"nado saranghae, kyunnie.." Kyuhyun tersenyum dan mengusap pipi chubby sungmin

Sungmin segera turun dan melambai ke arah kyuhyun. "hati-hati, kyunie.."

Kyuhyun tersenyum dan balas melambai kecil sebelum benar-benar meninggalkan apartemen sungmin.

.

.

.

.

Sungmin berlari kecil saat foxy nya sudah melihat gerbang rumah keluarganya hanya tinggal beberapa meter lagi. Sekitar setengah jam yang lalu sungmin ditelepon sang ibu untuk segera datang ke rumah karena ada hal penting. Tanpa mengulur waktu sungmin meminta izin dari ketua klub ekskul bulu tangkis dan menuju rumahnya dengan bus.

Kening sungmin berkerut ketika melihat mobil kyuhyun yang terparkir dihalaman rumahnya. Rasa penasaran yang melingkupinya semakin besar ketika menyadari mobil keluarga cho juga ada disana.

'cklek'

"ahjumma? Ahjussi?" benar saja. Dua orang pertama yang ia lihat sedang duduk di sofa bersama kedua orangtuanya adalah heechul dan hangeng. Lalu dimana kyuhyun? Batin sungmin.

Sungmin memutar pandangannya mencoba mencari sosok kyuhyun disana namun nihil. Batang hidungnya pun tak ada.

"minnie.. kemari nak.." suara lembut sang ibu-leeteuk- mengajak sungmin untuk ikut bergabung dan duduk disofa yang masih kosong. Sungmin mengangguk lalu mendudukkan dirinya disana.

"mencari kyuhyun?" tanya heechul ahjumma tepat sasaran membuat sungmin berhenti mengitari sekeliling rumah dengan pandangannya. Semacam tertangkap basah kkkk...

Sungmin mengangguk kecil dan tersenyum malu. "ia sedang ke toilet sebentar.. " jelas heechul.

"putri eomma merindukan kyuhyun, eoh?" goda leeteuk.

"aniya.." sungmin cepat-cepat menggeleng, menyangkal perkataan leeteuk meskipun sebenarnya ia memang merindukan kyuhyun. Sudah seminggu namja itu tak memberinya kabar dan itu membuat sungmin agak khawatir. Ditambah dengan kedatangan mendadak kyuhyun bersama orangtuanya membuat pertanyaan di benak sungmin kian bertambah.

"itu dia.." tunjuk heechul dengan dagu ke arah kyuhyun yang baru saja kembali.

sungmin menatap wajah kyuhyun lama. Ia benar-benar merindukan namja itu. Kalau saja tak ada keempat orangtua mereka disana, sungmin pasti sudah melontarkan protesnya pada kyuhyun karena tak memberikannya kabar selama seminggu. Sama hal nya dengan kyuhyun, namja itu juga sangat merindukan sungmin tetapi ia benar-benar sibuk seminggu ini untuk mempersiapkan ini dan itu.

"baiklah, kita mulai.." hangeng berucap setelah kyuhyun duduk disebelah sungmin.

Kyuhyun mengangguk. Mereka memulai acara lamaran kyuhyun dan sungmin yang tentunya disetujui oleh keluarga kyuhyun maupun sungmin. Sungmin sempat terkejut diawal, tetapi melihat kesungguhan kyuhyun membuat sungmin ikut setuju dengan rencana yang dibuat kyuhyun.

"jadiii, kapan tanggal pernikahannya?" kangin membuka suaranya

"sebenarnya aku sudah menyiapkan beberapa tanggal ahjussi, hanya saja aku ingin meminta pendapat sungmin.." sungmin yang merasa namanya disebut segera memandang kelima orang yang kini menatap ke arahnya.

"n-nde? A-aku terserah kyuhyun saja.."

Kyuhyun terkekeh melihat tingkah gugup sungmin yang terlihat sangat lucu sebelum kembali membuka suara. "kalau begitu bagaimana kalau 13 Juli?" kelima orang disana yang mendengar usulan kyuhyun saling berpandangan sejenak sebelum mengangguk setuju.

"appa yakin kau memilih tanggal itu karena telah mempersiapkannya dengan matang" ujar hangeng

"ne, ahjussi percayakan padamu kyuhyun. Dan jangan segan-segan meminta bantuan ahjussi untuk mempersiapkan segalanya, arraso?" ucap kangin bijak

"ne ahjussi..."

.

.

.

.

-13 JULI 2014-

"bersediakah anda, cho kyuhyun, menerima lee sungmin sebagai pasangan hidupmu? Mencintai dan menyayanginya dalam senang ataupun sedih, sehat ataupun sakit, dan melalui segalanya bersama hingga maut yang memisahkan?"

"saya bersedia" jawab kyuhyun lantang dan tegas membuahkan senyuman di bibir pinkish sungmin.

"bersediakah anda, lee sungmin, menerima cho kyuhyun sebagai pasangan hidupmu? Mencintai dan menghormatinya dalam senang ataupun sedih, sehat ataupun sakit, dan melalui segalanya bersama hingga maut yang memisahkan?"

"saya bersedia" jawab sungmin yakin.

"Tuhan Allah Yang Maha Kasih telah menyatukan saudara berdua dengan kasih-Nya dalam pernikahan. Dialah yang menjadi penolong dan memberkati keluarga saudara mulai sekarang sampai selama-lamanya. Amin" ucapan kudus pendeta tersebut membuahkan tepuk tangan yang meriah dari para tamu terutama keempat orangtua kyuhyun dan sungmin yang kini menahan tangis haru. Setelahnya baik sungmin maupun kyuhyun saling menyematkan cincin bertahtakan berlian indah yang terlihat glamour namun tak menghilangkan sisi elegan dari ukiran tipis yang terdapat sebagai penyempurna keindahan cincin tersebut.

Hangeng, heechul, kangin, dan leeteuk tengah menahan gemuruh bahagia di dada mereka. Bagaimana pun sungmin dan kyuhyun sama-sama anak tunggal dikeluarga mereka, dan tentu saja ini merupakan acara pernikahan pertama dan terakhir yang diselenggarakan oleh keluarga cho maupun keluarga lee. Heechul yang terkenal jarang menangis kini sedang menahan air matanya yang hampir tumpah membuat hangeng cepat-cepat merangkul sang istri.

"hannie~ uri kyuhyun sudah dewasa nde?" tanya heechul disela isakan pelannya. Hangeng mengusap bahu heechul dengan gerakan vertikal sambil mengangguk menyetujui pendapat istrinya. "nde. Ia akan menjadi kepala keluarga setelah ini. Kuharap ia akan semakin bijak.." ungkap hangeng yang terdengar seperti doa bagi putra tunggal mereka. Heechul menarik kepalanya yang tadi bersender dibahu hangeng. Menatap sang suami dengan tatapan berbinar, sangat berbeda jauh dengan ekspresi sedihnya barusan. "kalau aku berharap kyunnie akan segera menghamili sungmin dan kita akan mendapat baby cho yang sangat imut.. aigooo, aku sungguh tidak sabar" heechul berucap dengan frontal tanpa memperhatikan beberapa tamu yang menengok kearahnya ketika ia dengan santainya berkata 'kyunnie akan segera menghamili sungmin'. Hangeng hanya menggeleng takjub dengan sikap frontal istrinya. Tapi bagaimana pun ia sangat menyayangi heechul, bahkan sifat unik sang istri lah yang membuatnya jatuh hati pada wanita yang telah memberikannya seorang putra yang sangat tampan. Yap, tentu saja cho kyuhyun tampan walaupun hangeng merasa ketampanannya belum bisa mengalahkan ketampanan seorang cho hangeng. Dan pastinya readers sekarang tahu dari mana sifat narsis kyuhyun itu diturunkan, kkkkkk~

Di sisi lainnya, tak jauh beda dengan pasangan cho. Disana terlihat kangin yang sedang kalang kabut mencari tisu untuk mengusap airmata sang istri yang tak seperti heechul bisa menahan airmatanya melainkan sang istri-leeteuk- malah menangis sesunggukan. Yaa, hati lembut seorang leeteuk sungguh tersentuh melihat putri manisnya kini telah menikah dan sudah menjadi tanggung jawab menantunya-kyuhyun-. Secara tak langsung itu berarti dirinya maupun kangin harus rela melepas sungmin sepenuhnya kepada kyuhyun. Ingin sekali leeteuk berlari dan memeluk sungmin saat ini, tetapi hal itu tak mungkin dilakukannya mengingat mereka masih harus menyaksikan satu momen lagi dalam pemberkatan pernikahan ini. Satu momen yang bisa dibilang paling ditunggu-tunggu,

Ciuman kasih kedua pengantin.

.

"pengantin pria diperkenankan untuk mencium pengantin wanita" sungmin merona mendengar ucapan pendeta barusan. ini memang bukan ciuman pertamanya dengan kyuhyun tetapi ini ciuman pertama mereka dihadapan umum. Oh, ya Tuhan.. UMUM!

Dengan semampunya sungmin menahan gejolak di dadanya, menahan buncahan bahagia sekaligus gugup luar biasa yang kini menderanya apalagi ketika dirinya sudah berhadapan dengan kyuhyun. Oh God! Pria itu terlihat jauh- sangat jauh lebih tampan dari biasanya. Dengan balutan kemeja putih dan tuxedo yang berwarna sama, cho kyuhyun terlihat sangat-sangat tampan.

Kyuhyun tersenyum menyadari sungmin yang sedang gugup. Ia sedikit menyeringai sebelum memajukan wajahnya dan mencium bibir sungmin lembut. Tak ada nafsu disana. Kyuhyun berusaha melakukannya selembut mungkin, seolah menunjukkan kesungguhan cintanya pada sungmin.

Tepuk tangan yang jauh lebih meriah dari sebelumnya mengisi penuh pendengaran kyuhyun dan sungmin. Kyuhyun perlahan menjauhkan wajahnya, melepaskan ciuman manisnya bersama sungmin.

Kini keduanya berpandangan. Kyuhyun sengaja menempelkan dahinya dengan dahi sungmin, menyebabkan keduanya dapat merasakan deru nafas satu sama lain.

"saranghaeyo, cho sungmin" bisik kyuhyun pelan. Sengaja memanggil sungmin dengan marga baru wanita itu. Ya, sungmin kini tak memakai marga Lee lagi dan berganti menjadi Cho, sama dengan marganya.

"nado saranghaeyo, cho kyuhyun" balas sungmin pelan sebelum mereka sekali lagi tenggelam dalam ciuman lembut yang mereka ciptakan.

.

.

.

.

END..

.

.

.

.

Kali ini bener-bener 'end' ya.. /nangis haru/ ga nyangka udah tamatin satu ff.. :')

Semoga kalian suka dengan endingnya.. hehehe..

Oiya, author udah bikin satu ff baru lagi. Pastinya ada kyuhyun dan sungmin disana hohoho... bagi yang ingin membaca silahkan liat di account author, judulnya ' i have a love '

Terimakasih banyak buat yang review chap kemarin... saya sangat-sangat sayang sama kaliaaannn~ /kiss kiss kissssssss/

Okedeh, kayaknya cukup segini untuk chapter 10..

See you next cha- ooppss! Next story maksudnya kkkk~ bye.. \(^-^)/