update chapter 10/11

setelah mempertimbangkan banyak hal Nyx memutuskan untuk post kelanjutan DYLU di WP saja :D ini karena konten dan respon yang Nyx terima chapter 9 kemarin..

check profil Nyx untuk alamat WP. penerima PW adalah reader yg sudah review/comment di chapter sebelumnya dan dikirim by email. jika sudah me-review tapi belum mendapatkan PW silahkan mention nyx d twitter (lihat profil) atau kirim PM.

Trimakasih :)


Do You Love Us?

.

.

.

Disclaimer: Alur cerita dan ide absolutely milik saya sedangkan tokoh hanya meminjam dari pemilik masing-masing :P . jika ada kesamaan idea tau jalam cerita, itu karena kebetulan semata.

Casts : Kim (Jung) Jaejoong, Jung Yunho, BabyKyu! Etc.

Pair : Yunjae, Yoosu.

Rating: T/M

Genre: Romance, Family, Lil bit (?) angst, etc.

Warning: yaoi,M-PREG, typos, alur lambat, membosankan and newbie. Tidah suka dengan author? Silahkan KLIK icon BACK! Tidak suka dengan jalan cerita? Silahkan KLIK icon BACK! Tidak suka yujae? Silahkan KLIK icon BACK! Sudah tau cerita jelek? BACK BACK BACK! Don't be so kepo! Comment, saran dan pendapat di perkenankan! BUT PLEASE BE POLITE!

SUMMARY

Jung Jaejoong atau yang lebih di kenal public dengan Kim Jaejoong, seorang model papan atas yang sempat menghilang sekitar 1 tahun. Tanpa di ketahui public ternyata dia sudah lama berpacaran dan menikah dengan Yunho,seorang CEO muda dari kerjaan bisnis Jung, bahkan 1 tahun yang dulu dibutuhkannya untuk menghilang dari dunia showbitz adalah untuk melahirkan seorang Jung junior. Dan dengan alasan untuk meraih karir nya kembali, Jaejoong meninggalkan suami beserta anaknya yang baru lahir untuk pindah ke Paris. Dia berjanji pada suaminya akan kembali dalam 2 tahun. Tapi akankan Yunho memaafkan Jaejoong setelah Jaejoong mengingkari janjinya tersebut? Dan akan kan pernikahan Yunjae bertahan dengan semua masalah yang dihadapi?

.

Kim Jaejoong sebagai model kelas dunia dan Jung Jaejoong sebagai istri dari Jung Yunho dan ibu dari Jung Kyuhyun.. mana yang lebih kau sukai,jae? jika selama ini kami hidup bagaikan tidak mengenalmu, bisakah sekarang kau kembali? uri Kyuhyunnie bahkan hidup hampir tidak mengenalmu..

.

.

.

Previous chapter

Yang masuk ke indra penglihatannya pertama adalah suaminya yang saat ini duduk di tempat tidur Kyunnie. Tubuh nya yang membelakangi pintu masuk membuat Jaejoong tak bisa melihat expresi sang suami saat ini.

"Yunh—" jaejoong mendekat. Perlahan ia mampu melihat sosok kecil di tempat tidur rawat berukuran besar tersebut. Kyunnie— bocah itu terlihat tertidur. Selang oksigen menempel di hidungnya. Tangan kecil dan kurusnya tersambung dengan infuse di sisi kanan tempat tidur. Pucat dan kelelahan, tidur nya tampak tak tenang, bocah itu bahkan terlihat mengigau dan sesenggukan dalam tidurnya. Dengan kata singkat, keadaan Kyunnie saat ini benar-benar parah.

"Kau benar-benar merawat anak kita dengan baik Jae,"

"M-mian Yunh, mian. Ini semua tidak sepert—"

PLAAK—

Kata-kata Jaejoong tertelan oleh suara keras tamparan yang baru saja menghinggapi pipi tirusnya.

"Y-Yunnh," Jaejoong kehabisan kata—

.

.

.

Ruang rawat VIP tersebut sunyi setelah suara Jaejoong yang menyerukan ketidak percayaannya atas tindakan sang suami. Rasa sakit, takut dan terkejut jelas terdengar dari cicitan suara Jaejoong.

"K—Kau m-memukulku yun?", doe eyes yang biasanya menatap sang suami penuh cinta kini buram oleh air mata. "K-kau memukulku?!" sekali lagi Jaejoong meyakinkan bahwa tindakan sang suami padanya adalah benar dan nyata.

Yunho membuang pandangannya dari doe eyes yang menatapnya nanar. Jujur ia pun tak yakin dengan apa yang baru saja ia lakukan pada sang istri yang begitu ia cintai. Tangan— telapak tangan yang biasanya ia gunakan untuk menunjukan kasih sayangnya pada sang istri bertindak di luar kesadarannya.

Beberapa saat yang lalu Yunho marah, ia kecewa, takut dan panik. Tapi ia tidak bermaksud untuk bertindak kalap hingga memukul istrinya.

"Pergilah— aku sedang tidak ingin melihatmu." Yunho membalikkan tubuhnya membelakangi sang istri yang mulai terisak sekarang. Sementara Mata musangnya kembali di suguhi pemandangan mengenaskan putra semata wayangnya yang tak sadarkan diri sejak beberapa jam yang lalu.

"GEURAE!" Jaejoong mulai meninggikan suaranya, "Kau mulai berani bertindak kasar padaku dan sekarang kau mengusirku eoh?! Setelah semua yang aku korbankan sejak aku muda dan sekarang, KAU MEMBUANGKU?!"

"DIAM!" dalam sekejap tubuh tegap itu berbalik bahkan hendak kembali membentak sang istri.

"hiks, m-mma~ hiks," suara lain di ruangan itu menyadarkan dua orang yang sedang bersitegang tersebut. Kyunnie terbangun setelah mendengar suara ummanya. Dan saat ia bisa membuka kedua matanya ia melihat sang umma yang tak jauh dari tempat ia berbaring.

"…"

"mmaaa~ hiks hiks," Kyunnie mulai menangis dan terlihat berusaha menggerakan kedua tangan kecilnya ke arah sang umma, seakan minta agar sang umma mau mengendongnya atau— sekedar memeluknya.

"eoh baby ah~" Yunho langsung mendekati sang anak dan memeriksa keadannya, memeluknya dan berusaha menenangkan sang anak yang terlihat mulai gelisah.

Sementara itu Jaejoong, dia masih berdiri terpaku di tempatnya. Isakan keras masih terdengar lolos dari bibir merahnya dengan air mata yang terus berurai.

Kyunnie yang belum juga mendapatkan respon dari sang umma, kembali merengek dan menggerakan tangan kanannya yang di infuse untuk menggapai sang umma. Air mata mulai membasahi pipi pucatnya, tapi sang appa maupun sang umma masih belum mau menghiraukan permintaanya.

"hiks mma!" merasa kesal, Kyunnie menghentak sedikit kasar tangan kanannya tersebut hingga menggeser letak jarum infuse di pergelanganan tangannya.

"ARH H-Huwaaa ummaaa~ Huwaaa," Kyunnie menangis keras merasakan sakit di pergelangan tangannya, belum lagi cairan merah pekat yang mulai merembas dari perban di tangan kanannya tersebut.

Melihat sang anak yang menangis sedemikian rupa membuat Yunho panik dan langsung saja menekan tombol merah di atas tempat tidur.

Dan Jaejoong— Namja cantik itu seakan masih belum kembali kesadarannya.

"A-AKU PERGI!", mendengar Kyunnie yang menangis kencang, entah apa yang terjadi tiba-tiba saja dengan cepat Jaejoong berbalik dan meninggalkan ruangan tersebut. Ia berlari bahkan tak menghiraukan tangis Kyunnie yang semakin kencang memanggilnya ataupun Yoochun yang ikut mengejarnya.

.

.

.

Malam itu kondisi Kyunnie kembali kritis, setelah menangis hingga kembali kejang dan tak sadarkan diri. Kondisinya bahkan lebih buruk di banding saat mesuk ke UGD siang tadi.

Yunho menatap sendu tubuh sang anak dari kaca pemisah di ruang ICU. Anaknya kembali harus di rawat intensive setelah beberapa bulan. Padahal kondisi putra kecil nya itu baru saja membaik, dia mulai terlihat sehat dan ceria. Beberapa waktu kebelakang nafsu makannya bagus. Tapi kenapa hari ini harus terjadi hal buruk seperti ini?

Yunho berfikir andai saja ia tidak memberikan kepercayaan kepada Jaejoong untuk merawat Kyunnie, atau andai saja— andai saja istrinya itu mau sedikit menekan ego dan ambisinya.

Siang tadi, saat akan memulai meeting di Busan, tiba-tiba saja ia menerima telpon dari Jung soo, uisa yang menangani Kyunnie, bahwa putra kecilnya di larikan ke rumah sakit. Tanpa berfikir dua kali, ia langsung saja meninggalkan ruang rapat dan kembali ke Seoul. Dan setelah mendengar penjelasan dari Yoona, baby sitter Kyunnie, ia tahu apa yang terjadi hari ini. Bagaimana istrinya itu tak menghiraukan putra mereka yang menangis karena panik terlalu banyak orang asing di sekitarnya? Bahkan Yoona beserta Kyunnie sempat di usir pihak keamanan dari dalam studio karena di anggap mengganggu proses pemotretan! YA TUHAN! Ingatkan dia untuk memberi pelajaran setimpal pada orang-orang yang ikut andil membuat putranya menjadi seperti ini!

Haah—

Yunho mengusap wajahahnya lelah, ia mendudukan dirinya di samping Yoochun yang entah sejak kapan sudah kembali.

"Mianhae Hyung, aku tidak bisa menemukannya." Yoochun mengusap pundak tengang sahabatnya. "Istirahatlah walau sebentar, kau pasti sangat lelah. Biar aku yang menjaga Kyunnie malam ini."

"Kwenchanna, Kyunnie pasti menangis lagi saat bangun jika ia tahu tidak ada aku di sampingnya".

Yoochun menatap sedih sahabat karibnya. Baru setelah semuanya membaik kenapa keadaan kembali seperti ini?

.

.

.

Setelah kejadian di rumah sakit tersebut Jaejoong menghilang,tidak seorangpun dari Yunho, Yoochun maupun Junsu bisa mengetahui keberadaan namja cantik tersebut.

Sementara itu, keadaan Kyunnie di rumah sakit mulai membaik. Dan Setelah di rawat intensive selama 6 hari akhirnya Kyunnie bisa di bawa pulang. Selama itu pula Kyunnie tak berhenti menanyakan keberadaan ummanya, membuat Yunho, Junsu maupun Yoochun tak tahu harus memjawab apa.

"Jja~ Kyunnie ah, kau sudah bisa pulang hari ini eoh?" Junsu memakaikan boots berwarna coklat berukuran kecil di sepasang kaki Kyunnie. Bocah kecil itu duduk di tempat tidur di ruang rawat tersebut dengan kedua tangan sibuk memainkan PSP putih milik nya yang beberapa hari yang lalu di belikan Yoochun untuk mengalihkan perhatiannya dari sang umma.

"U-umma?" suara parau Kyunnie terdengar, ia memiringkan kepalanya seakan meminta penjelasan kepada sang imo.

"E-eoh~" Junsu mengalihkan pandangannya kepada Yunho yang sedang mengepak pakaian dan beberapa mainan milik Kyunnie.

"Eomma mu masih belum pulang sayang," Yunho kembali menyibukan dirinya dengan barang barang Kyunnie. Sebenarnya dia hanya tidak bisa terlalu lama memandang wajah sang anak yang begitu bengiba dan berharap akan kehadiran sang umma.

Kyunnie yang tadinya berfikir jika sang umma sudah pulang dan menunggunya di rumah hanya bisa merengut sedih . Ia kembali menundukan kepalanya dan menyembunyikan kedua matanya yang sudah memburam menahan tangis.

"Kwenchanna chagi, kwenchanna." Junsu mengelus surai lembut milik Kyunnie, ia sudah menganggap bocah malang itu seperti anaknya sendiri.

"Eomma mu nanti juga akan pulang. Setelah semua urusan umma mu selesai dia akan kembali. Jadi tidak perlu sedih ok?" Junsu menganggkat tubuh ringkih Kyunnie ke dalam pangkuannya dan menimangnya penuh sayang.

SRRAK—

"Anyeong Kyunnie ah~" Jung soo dengan Jas Dokternya memasuki ruang rawat anak VIP tersebut. "Waah~ sepertinya kau sudah tidak sabar untuk pulang eoh?"

"Say anyeong to ahjussi Kyunnie ah," Yunho mengambil Kyunnie dari gendongan Junsu.

"Anyeong," suara Kyunnie masih terdengar serak dan lemah seperti cicitan anak burung.

"Hmm~ sepertinya radang tenggorokanmu belum sembuh benar sayang. Biar ahjussi periksa dulu eoh sebelum kau pulang?"

Kyunnie kembali di baringkan dan Jung Soo-uisa melakukan beberapa pemeriksaan pada bocah kecil itu.

"Radang tenggorokannya masih belum sembuh benar Yunho-ssi." Jung soo mematikan senter kecil yang di gunakannya. "Jangan biarkan dia bericara terlalu banyak. Usahan penuhi semua kemauannya, jika dia menangis seperti kemarin-kemarin bukan hal yang mustahil radang tenggorokannya akan semakin sulit untuk sembuh."

Yunho mengangguk patuh.

"Dan mengenai pengobatannya," Jung soo mengambil jeda dalam ucapannya, "Kita tidak bisa terus menerus mencekokinya dengan obat-obat dosis tinggi seperti sekarang. Kondisi ginjal nya bisa semakin rusak."

Yunho menundukan kepalanya dan menghela nafas lelah. Tidak ada yang bisa ia lakukan lagi. Apa yang ia usahan sudah serba salah. Tanpa obat-obatan itu Kyunnie tidak akan mampu bertahan. Tapi di karenakan obat-obatan itu juga kondisi Kyunnie nya semakin memburuk. Ia sudah datangi dokter-dokter terbaik di seluruh negri, mencoba berbagai macam jenis pengobatan, menghabiskan ratusan juta won dalam setahun hanya untuk mempertahankan putra semata wayangnya. Tapi semua itu tetap tak menghasilkan.

Dimata medis, Yunho terlihat seperti ayah yang menyiksa dan membunuh putranya secara perlahan. Sudah sejak lama Jungsoo menyarankan agar ia menyerah dengan kondisi Kyunnie. Putranya tidak akan mampu bertahan terus menerus. Jika Kyunnie bertahan sampai hari ini pun, itu sudah merupakan keajaiban.

Dan walaupun Yunho tahu keajaiban tidak akan terjadi dua kali, tetapi ia masih saja— terus menerus, berharap, berharap dan berharap kembali.

Tuhan— mau memberinya keajaiban yang lebih besar.

"Aku tak tahu harus berbuat apa lagi. " Yunho menatap putra nya penuh sayang dengan mata berembun.

"Lebih dari apapun— aku terlalu mencintainya,"

.

.

.

TRAK—

"Makanlah lebih banyak Jae," Siwon mengasurkan kembali makanan yang baru sedikit di sentuh oleh namja cantik di depannya. Sudah beberapa hari ini ia bersama Jaejoong— pria cantik yang sempat membuatnya tergila-gila beberapa tahun yang lalu.

Beberapa hari yang lalu saat selesai pemotretan, namja cantik yang menjadi model kesayangannya tiba-tiba saja belari meninggalkan studio tanpa pamit padanya. Dan tiba-tiba saja saat ia dalam perjalanan pulang, ia menemukan namja cantik cinta lamanya tersebut menangis sesenggukan di tepi han-gang di temani beberapa botol soju yang sudah kosong. Jujur saja, tak banyak yang ia ketahui mengenai kehidupan pribadi Jaejoong, selain pria cantik itu yatim piatu di usia belia dan memulai karir modelingnya saat di junior high school. Tapi anehnya, saat mabuk itulah, Jaejoong banyak meracau mengenai kehidupannya dan masalah yang sedang melandanya.

Siwon tidak terlalu memahami apa yang sebenarnya di sembunyikan oleh Jaejoong. Dia meracau tapi tak menjelaskan apapun, bahkan setelah ia terbangun esok harinya di ruang tamu di apartement Siwon.

Dan dari sekian banyak hal tak jelas yang Jaejoong katakan saat itu, ia masih mampu mengingatnya, seperti kalimat—

'Aku ingin bercerai!'

'aku juga tidak ingin anak itu!'

'bukan mau ku bocah itu sakit,'

'jung bodoh' atau

'bayi beruangkuuu~~~'

Haaa~ Siwon benar-benar di buat tak mengerti dengan namja cantik ini.

"Kwechanna Siwon ah~ aku sudah tidak lapar." Jaejoong menjauhkan kembali piring tersebut.

"Kau akan sakit jika terus seperti ini,"

"…"

"Katakan, sebenarnya apa masalahmu eoh? Kau mempercayaiku kan? Kita sudah berteman lama." Siwon berusaha kembali membujuk namja cantik di depannya agar mau bercerita.

Sesaat Jaejoong seperti akan mengatakan sesuatu, tetapi kemudian menutup mulutnya kembali.

"Aku tidak bisa," Jaejoong menghela nafas lelah.

"Hm, baiklah! Apapun masalahmu, jika memang kau tidak ingin bercerita aku tidak akan memaksa lagi. Kau pasti punya alasan kenapa menyembunyikannya bukan?"

Jaejoong menatap pria di hadapannya yang tersenyum menampilkan lesung pipi nya.

"Gomawo siwon ah, terimakasih untuk semuanya. Maaf aku belum bisa menceritakan masalahku."

"Nde, kwenchanna," Siwon mengelus lembut surai blonde milik jaejoong.

"Terimakasih, dan kurasa sudah saatnya aku pulang. Aku tidak bisa terus bersembunyi dan lari seperti ini bukan? " Jaejoong meminta dukungan saat ini karena ia masih ragu dengan keputusannya.

Karena apapun konsekwensinya, ia harus tetap pulang. Perkara Yunho yang kembali marah, memukulnya atau bahkan menceraikannya ia bisa pikirkan nanti. Berhari-hari menolak untuk pulang, minggat dan bersembunyi karena takut di ceraikan membuat ia benar-benar seperti orang tidak waras belakangan ini.

KRETT—

Tiba-tiba namja cantik itu berdiri dari posisi duduknya.

"Eoh~ Siwon ah! Kau benar! Aku seharusnya meminta maaf! Kalau perlu berlutut seharian seperti di film-film! T-tapi sebelum itu, sebelum itu—" Jaejoong mengambil cermin berbentuk Hello kitty di meja makan.

"OH MY GOD!" Jaejoong memekik!

"Bagaimana aku bisa berubah sejelek ini dalam beberapa hari siwon ah!" dia memperhatikan kantung matanya yang kini memiliki kantung mata lagi, Alias membengkak parah juga rambutnya yang masai berantakan.

"Tidak tidak! Ini bencana! Aku tidak bisa minta maaf dengan keadaan seperti ini! Mandi! Iya mandi" Jaejoong meracau seperti orang gila sebelum meninggalkan kursinya.

"Ah! Siwon ah! Kau juga harus mengantarku ke salon hari ini" Jaejoong bergegas meninggalkan ruang makan dan menuju kamar tamu yang selama beberapa hari ini ia tempati.

Sementara itu—

Si namja tampan yang semenjak tapi memperhatikan tingkah ajaib Jaejoong hanya bisa cengo. Bahkan tak sadar sejak kapan rahangnya terjatuh seperti orang tolol? Aigoo~

.

.

.

Jaejoong menghabiskan waktu hampir 5 jam di salon kecantikan, lulur, massage, facial, dan serangkaian perawatan lainnya ia lakukan demi membuatnya penampilannya PERFECT saat bertemu kembali dengan sang suami. Ia hanya berharap dengan begini, suaminya mau sedikit luluh dan kembali memaafkan apapun itu kesalahannya. Karena jika harus membela diri, tentu saja Jaejoong merasa jika hal buruk yang terjadi kemarin bukanlah kesalahannya 100%. Tapi dengan sadisnya! Tanpa membiarkan ia menjelaskan yang terjadi suami nya tercinta itu sudah lebih dulu menaparnya! Bagaimana ia tak kesal? Bagaimana ia tak marah? Oleh karena itu ia minggat dari rumah 6 hari ini.

"Ahh~ eoteohke siwon ah? Apa cukup baik? " Jaejoong kembali meraih cermin hello kitty dari tas LV-nya sesaat setelah siwon memarkirkan porsche putihnya di pekarangan rumah yang menjadi tempat ia dan suami tinggal. Jam menunjukan hampir pukul 10 malam, dan lampu lampu di rumah mewah itu terlihat masih menyala walau terkesan sepi.

"Aku baru tahu kau tinggal di kawasan ini Jaejoong ah," Siwon mengedarkan pandangannya menyusuri bangunan megah di depannya. Siwon bukanlah orang bodoh, tentu ia tahu bukan sembarangan orang yang mampu tinggal di kawasan elit seperti ini. Dan ia tak yakin, sekalipun model international sekaliber Jaejoong mampu membeli rumah di sini.

Yah tentu saja, karena harga tanah di kawasan ini bahkan lebih tinggi berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan di Gangnam atau Cheondamdong sekalipun.

"E-eoh~ begitulah siwon ah," Jaejoong melepaskan seat belt dan beranjak turun dari mobil Siwon. Dengan sigap Siwon langsung mengikuti Jaejoong turun dari mobil.

"Sekali lagi aku berterima kasih atas bantuan mu selama ini." Jaejoong menundukan kepalnya singkat pada Siwon yang sekarang berdiri di depannya.

"Umh! Gwenchanna. Aku senang bisa membantu mu. Jika di masa depan kau menemui kesulitan, jangan pernah ragu untuk meminta bantuan ku. Kau tau? Dari dulu hingga sekarang, kau selalu menempati ruang khusus dalam hatiku." Siwon menyentuh lembut dagu Jaejoong hingga membuat namja cantik di depannya mendongak memperlihatkan sepasang mata cantik miliknya.

"Kau," siwon mendekat, "Sekarang dan selamanya, aku akan tetap mencintaimu."

CHUP—

Jaejoong seakan belum mampu memproses kejadian yang baru saja terjadi. Sebelum dalam beberapa detik setelahnya, Kejadian yang begitu cepat dan singkat itu membuat doe eyes terbuka lebar. Seakan baru saja berhasil mengumpulkan kesadarannya, dengan cepat ia mendorong tubuh besar siwon dan refleks mengusap cherry lips nya.

Siwon tersenyum manis ke arahnya.

"A-AKU HARUS PERGI!" dalam sekejap Jaejoong membalik tubuhnya dan memasuki rumah mewah tersebut.

Dan tanpa di ketahui siapapun, dari bagian gelap beranda lantai dua di rumah mewah tersebut, mata musang Yunho terus mengawasi moment yang terjadi tepat di hadapannya. Tanpa melewatkan satu detikpun moment terlarang tersebut . Ekspresi datarnya itu, apa yang sedang ia fikirkan?

.

.

.

Setelah memastikan pada salah seorang maid mengenai keberadaan sang suami, Jaejoong langsung bergegas ke lantai dua menuju kamar utama milik mereka untuk menemui Yunho. Langkahnya saat menaiki tangga terlihat tak sabar dan nervous di saat yang bersamaan. Dan saat ia sudah bisa mencapai pintu masuk ke kamar utama, ia berusaha menstabilkan nafas dan detak jantungnya yang mulai mengila.

KRIET—

Kegelapan adalah yang pertama menyapa indra penglihatan Jaejoong. Hanya cahaya dari jendela di ujung ruangan yang membuatnya masih bisa melihat,dan walau samar ia bisa melihat sosok tegap suaminya di tengah ruangan.

"E-eoh Yunnie ah, kenapa ruangannya kau biarkan gelap?"

Yunho— sosok itu masih diam di tempatnya. Tak mendapatkan respon apapun, ia mendekatkan diri pada sosok tersebut hingga berjarak sangat dekat dengan sang suami.

"Umh. Joongie ah~ kau pulang?" Yunho mengelus ringan surai blonde istrinya.

"N-nde Yunnie ah, aku pulang." Jaejoong menundukan kepalnya. Ia bisa merasakan lengan kokoh sang suami terus mengelusnya lembut. "Yunnie ah, aku—"

GREB

"A-AKH Yunnie ah~ sshh~ apa yang kau lakukan!" Jaejoong merasakan seakan surainya di tarik paksa dari kulit kepalanya saat tiba-tiba sang suami menjambak keras kepalanya.

"Kepalamu ini, kira-kira apa yang harus aku lakukan supaya membuatnya sedikit 'benar' ?" Yunho menyeringai sinis.

Sekian tahun menghabiskan waktu bersama, bahkan melewati malam yang sudah tak terhitung bersama, tapi baru kali ini jaejoong melihat—

Ada sisi gelap dari suaminya yang tak pernah ia sadari.

.

.

.

T.B.C

Hallo~~ DYLU chapter 9 hadir~

Pertama-tama Nyx mau konfirmasi, pendapat salah seorang reviewer..

Fanfict ini tidak terinspirasi dari FTV manapun apa lagi SINETRON.. kalo adapun kesamaan ide ato apa itu murni 100% cuman kebetulan semata. NYX jamin! karena apa? Karena Nyx terbilang males—jarang— lebih tepatnya ga pernah nonton acara TV indo yang kaya gitu, sekalinya nyalain TV Nyx cuman nonton berita (kkkk~ ketauan uda tua)! Nonton acara komedi (bukan acara hahah hihi ga jelas apalagi joget-joget ga jelas), juga nonton kalo ada dramkor yang di tayangin d TV nasional aja. Selain dari pada itu Nyx anti nonton TV.. kalo jaman skarang— acaranya nya banyak yang ga berbobot— kalo menurut pandangan NYX.

Waah~ jadi curhat XD kkk~ mianhae.. Nyx cuman pengen kalian tahu kalo setiap review yang masuk Nyx selalu baca.. bahkan sering sambil senyum-senyum sendiri. Nyx seneng kalo ada reader yang review nya sampe panjaaaaanggg~ banget! Kesan nya tuh review nya sungguh-sungguh banget dalam meninggalkan 'bayaran' untuk nyx XD

gamsahamnidaaaa~ #deepBow

dan ga lupa terimakasih banyak bagi hamba-hamba allah yang mulia dan baik hati yang sudah meninggalkan review nya di chapter 8 kemarin

exindira , devil meet demon, lianpangestu, gyu1315, DevilCute, shanzec, babychokyu, zhiewon189 , Awaelfkyu13, Clein cassie , manize83 , jaeho love, Kim Eun Seob , Rini11888 , kimfida62, Oh Luna, Shim JaeCho, Kim WonKyu, kimRyan2124, Vanessa Stacia Juno, BangMinKi , Je Park, Desviana407, iloyalty1, Huang Zi Lien, , YunjaeDDiction, , liankim10, Ai Rin Lee, fuyu cassiopeia, quinniee, akiko ichie, chairun , mifta cinya , RTDhilla, dyayudya , Snow white, Lunar lov, Kitty Andromeda, Lee Gyu Won, Pinka chan, Guest, lee minji elf , Hanna shinjiseok, ling2chan, SuJuELF , Guest , rere, meotmeo, Anik0405, aiska jung , vita, Jenny, sofyanayunita1 , septia, pingping, wiendzbica732, RTDhilla.

Kalo ada yang belum ke sebut kasi tau nyx oke?

Dan menurut kalian gmna chapter ini?ini udah di panjangin serius!

Nyx beneran mau bikin appa meledak dan umma menderita XD #dihajar_masa kekek mian~ biar greget aja..

Dan juga mengenai chapter 8 kemarin..

HUWAAAAAAAAAAAAHHH! Liat jumlah sider nya yang banyak bingit itu cuman bisa bikin nyx bilang FANTASTIC! Luar biasa!

Pkonya chapter 9 ini mesti R&R! uda baca ninggalin review akh! Biar semangat nyx nya! OK OK?

Nyx juga cantumin pin di profile biar kalo ada apa apa kalian gampang neror nyx XD takut nyx pundung kalian kan jadi bisa tau ne? puahaha~

OK See you next chap!

-NyxJungJeje-