Hal terakhir yang ingin aku lakukan pada saat menjadi murid baru adalah mencari masalah dengan senior. Tetapi pada kenyaaannya masalah itu datang dengan sendirinya kepadaku.

Semuanya berawal dari dari masa orientasi siswa yang diadakan di SMA Seirin, berhubung sekolah ini masih baru, jadi kegiatan MOS-nya tidak sekejam kegiatan MOS SMA lain. Tepi tentunya tidak kalah menyakitkan di hati.

Pada awalnya aku senang-senang saja mengikuti kegiatan MOS tersebut. Selain bisa mejeng di depan senior yang ganteng-ganteng (walaupun disiksa habis-habisan), aku juga bisa berkenalan dengan teman senasib.

Hingga pada akhirnya aku bertemu dengan ketua OSIS sekolah kami. Kakak ku yang ku benci sayangi. Akashi Seijuro.

Bahkan ultimatumnya yang berbunyi 'Kalau sampai ada yang berani macem-macem dengan adikku. Kamu akan menyesal' menjadi rule baru di sekolah kami. The unwritten rule of our school, that make me want to kill myself.

Padahal aku sudah berusaha setengah mati agar manusia berkepala merah itu tidak menemukanku di tumpukkan orang-orang malang. Aku juga memalsukan nama keluargaku (dengan izin sekolah) agar dia tidak mengetahui keberadaanku disini. Bahkan aku sampai mengecat dan memotong rambutku yang kemerahan agar di tidak mengenaliku.

Tapi itu semua sia-sia.

Setelah ultimatum sialan itu keluar dari mulutnya maka seluruh sekolah akan tunduk kepadanya. Tak terkecuali guru, janitor sekolah, hingga abang tukang bakso depan sekolah.

Dan itu membuat kehidupan ku di sekolah baru itu menjadi seperti neraka.