Selama ini kita sangat menyukai boneka karena bentuknya yang imut dan lucu. Tapi, apa jadinya kalau yang mereka datangi adalah boneka yang memiliki sebuah keanehan?

...

...

Mystical Doll

...

SasuSaku, GaaSaku, NaruHina, SaIno

Warning : GaJe, OOC, Bad EYD, typo.

Don't like? Don't read !

Ganre : Romance, Mystery,Horor.


CHAPTER 1

"Kami sangat ketakutan."

"Kami tidak tahu apa yang terjadi atau harus bagaimana."

"Bisa kalian bantu kami?"

"Ya, kami bisa."

"Tapi, pertama-tama Annabelle tak mungkin melakukan itu, dan takkan pernah mungkin."

"Hantulah yang memiliki kekuatan seperti itu."

...

...

"Kalian membuat kesalahan dengan membiarkan boneka itu. kalian mengizinkannya memasukki hidup kalian."

...

...

"Dia berbentuk setan."

...

...

"Mereka ingin merasuki salah satu dari kalian."

...

...

...

TAAAPP''

Tiba-tiba listrik padam dan membuat seluruh ruangan gelap.

"AAAKKHHH!" Teriak beberapa gadis di ruang yang biasa kita namai ruang tamu.

"Hei ! bisakah kalian semua diam? Berisik tahu." Kata seorang pria berambut merah dan memiliki tato Ai' di jidatnya.

"Kenapa bisa mati lampu? Apa kau belum membayar tagihan listrik rumahmu Naruto-baka?" Tanya seorang gadis berambut merah muda panjang emosi.

"Cih ! aku sudah membayarnya kemarin Sakura-chan." Jawab pria berambut kuning jabrik yang bernama-Naruto itu.

"Sudahlah, Kalian semua jangan panik. Ayo Dobe kita mencari alat penerangan." Ajak pria berambut raven sambil berdiri dan menarik paksa tangan Naruto—Dobe—

Yah, perkenalkan mereka siswa Konoha High School. Beberapa menit yang lalu mereka sedang menonton filem horor The Conjuring. Setap pulang sekolah, mereka memang menyempatkan diri mereka untuk berkumpul seperti saat ini. Berhubung rumah mereka semua berdekatan.

"Okey semua. Aku hanya punya 1 batang lilin dan 1 senter yang kehabisan baterai. Hahaha." Kata Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal dan tidak lupa dengan cengiran lebarnya.

"Dasar Naruto-baka." Teriak gadis dengan gaya rambut ponytail—Ino—. Karena hanya memiliki alat penerangan yang seadanya terpaksa mereka semua duduk melingkar di atas karpet berwarna coklat dengan urutan Naruto-Hinata-Gaara-Sakura-Sasuke-Sai-Ino.

"Hufft, kenapa harus mati lampu sih? Padahal filemnya baru di mulai. Aku juga tambah penasaran dengan boneka Annabelle itu." Kata gadis berambut indogo itu—Hinata- kecewa.

"Sudalah Hinata-chan. Kalau listriknya sudah nyala kan bisa di lanjutin nontonnya." Kata Naruto menenangkan Hinata.

"Apa kalian percaya jika di negara kita juga ada boneka mistik seperti halnya boneka Annabelle itu?" Tanya seorang pria bermata Onyx tak lupa dengan senyuman di bibirnya. Mendengar pertanyaan Sai—nama pria itu— semua teman-temannya malah melihat Sai dengan pandangan tidak pecaya.

"Kau tidak bohong Sai?" Tanya Naruto sambil menunjuk kearah Sai.

"Tentu saja Sai tidak bohong. Diakan kekasihku." Bukannya Sai yang menjawab malah gadis berponytail itulah yang membelanya.

"Ya ya ya. Dia itu kekasih-MU-." Kata Sakura dengan penekanan mu. Tentu saja Ino sangat sensitive jika ada yang merendahkan pujaan hatinya .

"Sudah sudah. Kok kalian malah bertengkar sih. Ayo Sai lanjutkan ceritamu." Perintah Sasuke yang mulai tertarik dengan cerita Sai barusan.

"Baik. Pertama kali mendengar tentang boneka ini sekitar sebulan yang lalu tepatnya pada saat aku dan keluargaku berlibur di kuil Mannenji di kota Iwamizawa Prefektur Hokkaido. Boneka ini memang seram dengan segala nuansa non logisnya. Bagaimana bisa coba benda mati menumbuhkan rambutnya terus menerus." Kata Sai panjang lebar. Yang mendengar cerita Sai hanya menelan ludahnya dengan susah payah. Apalagi dengan Naruto, karena dia sangat tidak menyukai hal-hal yang berbau mistik.

"Boneka itu bernama Okiku. Nama Okiku diambil dari seorang anak yang sedang bermain dengan boneka yang ukuran tingginya 40 cm, berpakaian kimono dengan mata hitam seperti manik-manik dan rambut yang lebat." Lanjut Sai sambil melihat teman-temannya satu per satu. Merasa tak ada yang bertanya dia melanjutkan perkataannya.

"Boneka itu telah ada di kuil Mannenji sejak tahun 1938."

"Aku jadi penasaran dengan bonaka Okiku itu. Seperti apa rupanya yah? Kok bisa boneka memiliki rambut yang bertambah panjang terus seperti halnya manusia." Kata Gaara melipat kedua tangannya di depan dada sambil membayangkan wujud boneka itu.

"Hmm, bagaimana jika liburan minggu depan kita ke kuil itu." Usul Ino semangat.

"Ha-ha-ha kau ada-ada saja Ino." Kata Naruto dengan tawa garingnya. Yah, karena dia takut.

"Bilang saja kalau kau takut Dobe." Kata Sasuke meremehkan.

"Aku tidak takut Teme. A..a..aku a..aku hanya sibuk." Bela Naruto dengan gugup.

"Terserah saja jika kau tidak mau ikut. Aku akan mengajak Kiba untuk menjaga Hinata disana. Week." Kata Sakura sambil menjulurkan lidahnya. Hinata adalah kekasih Naruto. dan Naruto tahu kalau Kiba menyukai Hinata.

"Tidak ! Tidak bisa ! Kiba tidak boleh ikut ! titik." Kata Naruto cemburu dan sedikit emosi. Hinata hanya diam di samping Naruto.

"Kalau kau tidak ikut dan Kiba kau larang ikut, jadi siapa yang akan menjaga Hinata? Hah?" Tanya Ino angkat bicara.

"Siapa bilang aku tidak ikut? Aku ikut kok. Iya kan Hinata-chan." Kata Naruto tersenyum sambil memandang Hinata. Dan Hinata hanya tersenyum melihat tingkah kekasih tercintanya itu.

"Dasar Baka." Kata Gaara.

"BAIKLAH MINGGU DENPAN KITA AKAN KE HOKKAIDO. YEY!"

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

Naruto Pov

Sumpah ini ide gila! Lama-lama aku jadi gila di buatnya. Bagaimana tidak coba? Aku di suruh ikut ke tempat boneka Okiku itu di simpan. Mau cari mati mereka hah? Tapi demi kekasihku Hinata aku akan berbuat apa saja. Tapi aku masih setengah hati ketempat itu. kalau kami kesana dan tiba-tiba mata boneka itu berkedip, atau tiba-tiba boneka itu menangis, atau bisa saja boneka itu tersenyum kearahku. HUAAAAAAAA TIDAKKK! Aku tak bisa membayangkan itu semua. Salahkan Sai karena menceritakan tentang boneka itu dan salahkan juga Ino yang seenak jidatnya mengusulkan untuk mendatangi kuil itu. Baka-baka-baka.

Tapi aku ini cowok, dan aku tak boleh selemah ini di mata semua orang. Tapi, bagaimana lagi? kalau aku memang tak suka dengan hal-hal mistik.

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

Normal Pov

Kring..kringg...kringg bel pulang sekolah telah berbunyi. Pintu-pintu kelas terbuka dan siswa-siswi Konoha High School berhamburan keluar dari sana.

"Sai-kun? besok jadikan?" Tanya Ino mencoba menyamakan langkah Sai.

"Hmm. kau sendiri?" Jawab dan tanya Sai. Ino hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Di kelas XI IA 1 Sakura sedang membereskan buku-bukunya.

"Sakura? besok kamu pergi kan?" tanya Gaara.

"Iya. Aku sudah meminta izin ke orang tuaku." Jawab Sakura sambil memakai tas selempangnya.

"Baguslah. Ayo kita pulang, teman-teman yang lain pasti sudah nungguin kita di parkiran." Apa kalian berfikir jika Sakura dan Gaara sedang menjalin kasih? Jawabannya tidak. Sakura dan Gaara teman sekelas, mereka berdua terpisah dengan teman-teman yang lainnya yang berada di kelas XI IPA 2. Banyak sih yang bilang kalau mereka berdua sangat serasi. Tapi, sepertinya Sakura menyukai pria lain.

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

"Wah, indahnya. " Kata Ino sambil merentangkan kedua tangannya ke samping sambil melihat keluar jendela Villa yang mereka sewa.

"Jadi kapan kita ke kuilnya Sai?" Tanya Hinata sambil menaruh tas gendongnya di atas sofa berwarna putih.

"Hmm, sebentar sore saja. Kita istirahat dulu sebentar." Jawab Sai membaringkan tubuhnya di sebelah sofa Hinata menyimpan tasnya.

"Kemana Sakura?" Tanya Ino saat ia mengetahui kalau di rombongannya sudah tak ada Sakura.

"Dia ingin membersihkan badan. Gerah katanya." Jawab Hinata sambil membuka penutup botol aqua dan meneguknya. Mendengar itu Sasuke langsung berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pergi.

"Kau mau kemana Teme?" Tanya Naruto.

"Aku ingin istirahat." Jawab Sasuke singkat.

"Huh dasar." Kata Naruto.

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

Sakura Pov

Wah segarnya habis mandi. Kulangkahkan kakiku menuju tas gendong berwarna abu-abuku dan mencari baju. Kukenakan baju terusan di atas lutut tanpa lengan berwarna yang senada dengan rambutku. Kusisir rambutku sampai halus dan mengikatnya ke samping kanan. Setelah semuanya rapi aku keluar dari kamar dan bergabung dengan teman-temanku yang lain di ruang tamu. Saat aku ingin menuruni tangga tiba-tiba sebuah suara membuat langkahku berhenti.

"Sakura?" Kubalikkan badanku dan melihat pria bermata onyx itu.

"Kenapa Sasuke-kun?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku sedikit.

"Hmm, tidak jadi." Jawabnya dan langsung meninggalkanku sendiri. Kuangkat sebelah alisku. Dan bergumam dalam hati 'Dasar aneh'

...

...

Sasuke Pov

Kulihat Sakura keluar dari kamarnya. Sempat mulutku menganga melihat kecantikannya tapi segera kututup mulutku. Untung tak ada yang melihatku seperti ini. Hancur reputasiku jika ada yang melihatku.

"Sakura?" Panggilku dengan setengah sadar. Kurutuki diriku karena mulutku tak bisa diajak kompromi.

"Kenapa Sasuke-kun?" Tanyanya memiringkan kepalanya sedikit ke kanan. Sumpah demi apapun dia tambah imut dengan ekspresinya seperti itu.

"Hmm, tidak jadi." Jawabku dan langsung meninggalkannya dan menuju kamar. Oh sial, apa yang baru kulakukan? Dasar pria cemen. Sebenarnya aku hanya ingin memujinya dengan berkata kalau dia sangat cantik. Tapi apa boleh buat gengsiku terlalu besar.

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

Normal Pov

Pukul 16.13 waktunya mereka untuk berangkat ke kuil itu.

"Apa semuanya sudah lengkap?" Tanya Sai melihat satu-persatu teman-temannya.

"Hmm." jawab Sasuke singkat. Lalu mereka berangkat memakai mobil Mazda CX-9 milik keluarga Gaara.

...

...

...

"Baiklah ini dia Kuil Mannenji tempat boneka Okiku itu di simpan." Kata Sai saat mereka sudah sampai di depan kuil.

"Tapi kenapa perasaanku jadi tidak enak yah? Sepertinya kuil ini di kelilingi dengan aura hitam." Kata Hinata sambil memegang belakang lehernya yang secara tiba-tiba menjadi merinding.

"Ma..maksudmu Hinata-chan?" Tanya Naruto was-was dengan wajah yang sedikit memucat.

"Hmm, aku juga merasakannya." Kata Sasuke setuju. Tiba-tiba seorang penjaga kuil mendatangi Sasuke dkk, dengan ramah orang itu menyambut kedatangan Sasuke dkk.

"Selamat datang di kuil Mannenji. Perkenalkan namaku Kakashi. Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Kakashi—nama penjaga kuil itu— ramah.

"Kami hanya ingin melihat boneka Okiku." Jawab Sai ramah dengan senyumnya.

"Baik, tapi kuil ini akan di tutup sekitar pukul 17.00 jadi kalian tak bisa berlama-lama di kuil ini." Kata Kakashi mengingatkan.

"Yah,,, berarti kami hanya bisa 15 menit saja di dalam sana." Kata Ino kecewa. Yah bagaimana tidak. Mereka jauh-jauh dari konoha ke sini untuk melihat boneka itu sampai puas.

"Maafkan aku, karena ini peraturan yang sudah di buat di Kuil ini." Kata Kakashi lagi.

"Sudalah, kalau kalian berbicara panjang lebar waktu untuk melihat boneka itu semakin berkurang. Heh." Kata Sasuke mengingatkan sambil berjalan duluan ke dalam Kuil.

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

"Wah lucunya. Boneka itu lucu sekali." Kata Sakura saat mereka semua sudah berada di ruangan di mana boneka itu disimpan.

"Yah lucu memang. Tapi, kalau di cermati baik-baik boneka ini sangat menyeramkan." Kata Naruto menatap horor boneka itu.

"Hinata? Aku pengen pipis, temanin aku dong." Ajak Ino menahan pipisnya. Yang mendengar perkataan Ino hanya menggelengkan kepalanya.

"Kau ini ada-ada saja. Kuil inikan akan di tutup beberapa menit lagi. kau pipis di Villa saja." Kata Gaara melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku tak bisa Gaara. aku sudah tak bisa menahannya. Suer." Bela Ino dengan wajah memerah karena menahan pipisnya.

"Tak apa-apa kok. Aku akan menemani Ino-chan." Kata Hinata tersenyum.

"Tapi ingat yah jangan lama-lama." Kata Sai mengingatkan.

"Baiklah," Kata Ino.

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

Hinata Pov

Kulangkahkan kakiku menuju toilet yang berada di ujung ruangan Kuil ini. Kami sedikit tersesat karena Toiletnya sangat terpencil. Aku menunggu Ino di luar toilet. Entah kenapa tiba-tiba bulu kudukku merinding.

"Ada apa ini? Kenapa perasaanku jadi tidak enak?" Tanyaku kediriku sendiri.

"Ino-chan, cepatan sedikit yah." Kataku sambil mengetuk pintu toilet yang di tempati Ino.

"Yah. Tunggu sebentar Hinata." Jawab Ino. Kurasakan aura gelap di sekeliling ruangan ini. Kenapa tiba-tiba jadi dingin yah? Kupeluk badanku sendiri.

"Ueeekk...Ueeekk..Ueekk..." Tiba-tiba kudengar suara tangis dari arah ruangan yang berada di lantai atas.

'Ke..kenapa ada bayi di Kuil ini?' Tanyaku dalam hati. dengan mengumpulkan semua keberanianku aku berjalan ke arah tangga yang tak jauh dari tempatku berdiri. Kunaikki satu persatu anak tangga itu, dan semakin jelas pula suara tangis itu terdengar di gendang telingaku. Kulangkahkan kakiku semakin cepat, ku ikuti asal suara itu. dan di sinilah aku sekarang. Di depan sebuah pintu kamar berwarna putih pudar yang sudah kusam. Dengan hati-hati kupengang knop pintu, kuputar secara hati-hati dan...

...

...

^0^...Mystical Doll...^0^

...

...

Ino Pov

Aduh Hinata tidak sabaran banget sih, akukan juga baru pipis. Kukenakan kembali celanaku dan berjalan menuju pintu toilet. Kuputar knop pintu tapi kenapa tidak bisa terbuka. Kuputar dengan paksa knop pintu itu tapi tetap tak bisa terbuka.

"Hey? Hinata? Ini tidak lucu yah. Jangan mengerjaiku seperti ini." Teriakku dalam Toilet. Tapi tak ada jawaban dari luar. Sial kenapa jadi begini? Tiba-tiba bulu kudukku merinding. Aku merasakan hawa yang tidak enak di toilet ini.

"HINATA ! BUKA ! WOY ! JANGAN BERCANDA DONG ! " teriakku sekuat tenaga di dalam sini, tapi tak ada jawaban dari luar.

TAPP'

tiba-tiba lampu toilet mati. Oh sial. Kudobrak-dobrak pintu toilet tapi tak bisa.

"Siapa saja ! Tolong aku ! "

...

...

^^Bersambung^^