Selama ini kita sangat menyukai boneka karena bentuknya yang imut dan lucu. Tapi, apa jadinya kalau yang mereka datangi adalah boneka yang memiliki sebuah keanehan?
...
...
Mystical Doll
...
SasuSaku, GaaSaku, NaruHina, SaIno
Warning : GaJe, OOC, Bad EYD, typo.
Don't like? Don't read !
Ganre : Romance, Mystery,Horor.
Chapter 8
Tap Tap Tap Tap
Suara langkah kaki menggema di sekitar ruangan yang gelap itu. Tak ada satupun suara selain suara langkah kaki dan debaran jantung yang mengiringi langkah mereka. Suasana hening dan waswas sebagai penambah latar belakang mereka.
"Kita ada di mana?" Tanya satu-satunya gadis yang berada pada kelompok kecil kedua yang terbentuk secara tidak sengajah.
"Entahlah Ino." Jawab pria bermata Onyx yang berada di belakangnya. Oke, keempat remaja asal Konoha High School yang awalnya ingin berlibur namun tersesat dalam sebuah misi untuk mencari tahu kebenaran Boneka Okiku itu sedang berjalan dengan posisi Gaara jadi pemimpin, Naruto kedua, Ino ketiga, dan Sai paling belakang. Awalnya ini hanya ide konyol menurut Naruto karena buat apa mereka membuat posisi seperti sedang baris berbaris, namun Gaara tetap pada pendiriannya karena senter yang mereka miliki tersisa tiga dan yang mereka pakai hanya dua agar suatu saat, pada saat ada senter yang kehabisan baterai, mereka tidak perlu cemas karena masih ada satu senter lagi.
Kenapa Gaara jadi pemimpin dan meletakkan Sai paling belakang? Jawabannya mudah, karena Gaara tidak percaya lagi dengan ingatan Sai yang membuatnya hampir celaka beberapa menit lalu di sumur halaman kuil ini. dan mengapa Gaara meletakkan Naruto dan Ino di tengah, karena Naruto termasuk pria yang takut kegelapan dan hal-hal yang berbau mistik begitu pula dengan Ino yang notabenya adalah seorang perempuan. Dua senter yang dipakai satu untuk Gaara dan satunya lagi untuk Sai, sedangkan senter yang disimpan berada pada genggaman Ino.
Saat mereka sedang berjalan tak tentu arah, tiba-tiba di depan ada dua buah pembelokkan, kiri dan kanan. Dan hal itu membuat Gaara kebingungan, sehingga ia berhenti mendadak menyebabkan Naruto, Ino, dan Sai tabrakan beruntun.
"Aww!" Teriak mereka kompak.
"Kau kenapa sih? Jangan berhenti mendadak tahu!" Kesal Ino. dan di balas dengan tatapan tajam Gaara.
"Aku berhenti karena ada sebabnya jadi kalian jangan cerewet. Kau lihat ada dua jalan, kita mau lewat mana?" Tanya Gaara sambil menunjuk jalan dengan cahaya senternya.
Setelah mendengar pertanyaan Gaara, secara kompak mereka bertiga mengarahkan kepala mereka ke arah yang di tunjuk oleh Gaara dan membuat mereka terdiam beberapa saat untuk berpikir.
"Kiri."
"Kanan."
Jawab Naruto dan Ino secara kompak, dan hal itu membuat dua orang yang lain menaikkan satu alisnya karena bingung.
"Kiri saja, percaya pada filing seorang wanita." Kata Ino percaya diri.
"Tidak. Kalau kau mengikuti saran Ino berarti kalian sudah tidak waras. Lihat saja di sebelah kiri lebih gelap dibanding sebelah kanan." Kata Naruto sambil menunjuk ke arah kanan, membuat yang lain membandingkan ucapan Naruto dengan kenyataan yang mereka lihat.
"Apa kau bilang Naruto no Baka ? kau bilang aku tidak waras, eh?" Tanya Ino dengan wajah merah padam karena menahan amarahnya.
"Ti..ti...tidak Ino-chan, aku tidak bilang begitu." Bela Naruto.
"Kau kira aku tidak mendengarnya heh? AWAS KAU NARUTO!" Ucap Ino dan berlari untuk mengejar Naruto, melihat Ino yang ingin mengejarnya membuat dirinya berlindung ke belakang Gaara untuk meminta pertolongan agar si baby face itu bisa menolongnya dari kejaran Ino.
"Sini kau Naruto-baka!" dan hasilnya suasana yang tadinya hening mendadak menjadi ribut.
...
...
^0^...Mystical Doll...^0^
...
...
*Di Waktu Yang Bersamaan Saat Kelompok Pertama (Sasuke, Sakura, dan Hinata) menaiki tangga menuju lantai dua*
Menyadari suasana yang sudah kacau membuat Gaara dan Sai memisahkan kedua teman mereka yang sedang berbeda pendapat.
"Hei, ayolah. Kalian itu sudah besar. Jangan bersikap seperti anak SD lagi." Kata Sai sambil menarik secara lembut tangan Ino.
"Yah, lagi pula di sebuah kelompok perbedaan pendapat itu sangatlah sering terjadi. Jadi, wajar saja kalau kalian memiliki pendapat yang berbeda. Namun ku luruskan kembali. Jalan di sebelah kanan lebih terang itu di sebabkan karena cahaya bulan berada di sebelah timur, jadi wajar saja kalau jalanan di sebelah kanan lebih terang di bandingkan di sebalah kiri." Jelas Gaara panjang lebar. Setelah mendengar penjelasan Gaara, Ino dan Naruto tiba-tiba saja termenung memikirkan perkataan Gaara barusan.
'Hmm, benar juga yah.' Kata Naruto dan Ino kompak dibenaknya.
"Jadi bagaimana? Kita akan melewati jalan yang mana?" Tanya Ino yang sudah gerah karena perdebatan kecil ini membuang-buang waktu saja. Mendengar pertanyaan gadis berambut pirang itu membuat para lelaki berfikir.
"Aku punya ide!" Kata Naruto sambil menjentikkan jarinya.
"Bagaimana kalau kita hom pim pa saja, yang setuju kita ke sebelah kiri, telapak tangannya menghadap keatas, dan yang setuju di sebelah kanan, telapak tangannya menghadap ke bawah. Bagaimana, apa kalian setuju?" lanjut Naruto bersemangat. Gaara, Sai, dan Ino pun saling melirik dan mempertimbangkan ide dadakan anak dari Minato tersebut.
"Kuakui idemu memang bagus, tapi lihat kita genap jadi susah." Kata Sai mengutarakan pendapatnya.
"Issh, kau ini. Harusnya kau menghargai sedikit ideku." Kata Naruto cemberut.
"Benar. Kita coba saja. Jarang-jarang dia punya ide." Kata Gaara yang membuat mood Naruto tambah jellek.
"Kau sama saja dengan Teme. Selalu menjellekkanku." Ngambek Naruto.
Setelah itu mereka akhirnya memakai ide Naruto.
"Hom pim pa."
...
...
^0^...Mystical Doll...^0^
...
...
Tap Tap Tap
Langkah kaki menggema diseluruh ruangan yang berada di dalam kuil yang semakin lama auranya semakin mencekam.
"Sudah kuduga idenya Naruto cukup merepotkan. Bahkan kita sampai tiga kali mengulang." Perkataan Gaara membuat wajah Naruto menjadi panas karena menahan emosi.
"Hei serangga merah! Jangan sembarangan bicara yah." Todong Naruto sambil jari telunjuknya menujuk ke arah wajah Gaara.
"Cih, lama kelamaan kau sama saja dengan Uchiha itu, memanggilku dengan panggilan yang menjijikkan." Pernyataan Gaara barusan membuat Naruto semakin bete.
"Heee! Kenapa aku merasa akan ada sesuatu hal yang buruk yang akan menimpa kita yah?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh Gaara menambah keadaan semakin buruk. Tidak ada yang berani mengomentari perkataan Gaara barusan bahkan Naruto sekalipun karena entah fikiran dari mana yang membuat hati kecil mereka sependapat dengan perkataan tadi.
...
...
^0^...Mystical Doll...^0^
...
...
INO POV.
"Aku ingin pipis." Suara cempreng Naruto memecahkan kesunyian diantara kami.
"Tahan saja." Perintahku tiba-tiba yang membuat Naruto setengah mati tidak berteriak karena sedang menahan pipisnya, yah kentara diraut wajahnya.
"Kau sudah gila? Aku sudah tidak bisa menahannya. Suer." Kata Naruto dengan gaya mondar-mandir tidak jelas menahan pipis dengan satu tangannya memegang alat kelaminnya dan yang satu lagi iya angkat dan menunjukkan jari tengah beserta jari telunjuknya secara bersamaan yang berbentuk V, mungkin agar kami semua percaya pada perkataannya.
"Sudahlah Ino, dia mau pipis jadi untuk apa kita halangi? Lagipula disana ada toiletkan?" Kata Sai meyakinkanku sambil menunjuk kearah toilet itu dengan cahaya senternya. Mendengar perkataan Sai barusan membuatku mengalihkan penglihatanku kearah toilet yang jaraknya kira-kira sekitar 15 meter, dan kurasa bukan hanya aku, Naruto bahkan Gaarapun mengalihkan penglihatannya kearah yang sama denganku.
"Bukan itu maksudku Sai, tapi—" Perkataanku belum selesai namun tiba-tiba saja Naruto menghentikannya dengan berlari seperti orang gila kearah toilet itu dan meninggalkan kami semua.
"Sudalah ayo kesana." Ucap Gaara dan melangkahkan kakinya untuk menyusul Naruto.
"Ayo." Kata Sai dan meninggalkanku sendirian,
"Sumpah bukan itu maksudku, bukannya aku mau melarang Naruto untuk buang air kecil, tapi... aku trauma, dan sudah merasakan bagaimana berada didalam toilet itu." Gumam Ino pelan sambil melihat ketiga punggung teman-temannya dengan pandangan senduh.
"Dan... aku tidak mau merasakannya lagi."
...
...
^0^...Mystical Doll...^0^
...
...
NORMAL POV
Toilet ini adalah toilet umum yang mempunyai enam bilik kamar mandi didalamnya, tiga disebelah kiri dan tiga disebelah kanan. Naruto sudah masuk didalam kamar mandi pertama dekat pintu masuk dan hanya terdengar suara air dari luar. Awalnya Naruto tidak mau masuk sendirian dan ingin ditemani entah itu Sai ataupun Gaara, Ino pun juga tidak masalah asal ada yang mau menemaninya namun jitakan keras yang menjawab permintaan konyolnya dan akhirnya Naruto sedirian didalam bilik kamar mandi tentu saja dengan sebuah senter ditangannya.
"Permintaan konyol macam apa itu? Walau gelap setidaknya kau sudah besar dan kau tidak pantas lagi untuk ditemani. Baka." Gerutu Gaara menceramahi Naruto didalam bilik kamar mandi.
"Masih untung kami menemanimu kedalam toilet ini." Tambah Sai sambil bersandar didinding samping cermin dengan ukuran lumayan besar ditoilet itu.
"Naruto? Jangan terlalu lama." Perintah Ino tiba-tiba. Namun tidak ada jawaban yang berarti dari si penyuka ramen itu. Hal itu membuat Ino dan yang lainnya merasa cemas dan waswas.
"Naruto?" Panggil Ino sekali lagi. Tapi usahanya sama saja, panggilannya tidak dijawab oleh Naruto. Tanpa dikomando tiba-tiba saja Gaara berlari kebilik kamar mandi yang dimasuki oleh Naruto dan mendobrak-dobraknya berkali-kali.
BRUK' BRUK' BRUK'
"NARUTO! BUKA SIALAN." Teriak Gaara geram, tapi sama saja dengan usaha Ino karena Naruto tetap tidak menjawab panggilan Gaara. Hal tersebut membuat wajah mereka bertiga menjadi pucat karena cemas.
"NARUTO!" Teriak Gaara frustasi karena tidak mendapat jawaban dari Naruto.
"NARU—" Teriakan Gaara terhenti saat pendengarannya mendengar suara tawa dari bilik kamar mandi.
"BWHAHAH.. HAHAHA.. HAHA"
Tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan menampilkan Naruto yang memegang perutnya sambil tertawa geli.
"Hahaha seandainya haha aku bisa melihat raut wajah kalian tadi bhahaha. Makanya enak diker—" tiba-tiba tawa Naruto berhenti karena melihat wajah ketiga sahabatnya yang pucat.
"—jain." Naruto tambah bingung, harusnya mereka marah-marah dengan Naruto atau setidaknya melempar salah satu senter mereka ke kepala Naruto, namun ia hanya mendapat wajah pucat pasi dengan ekspresi ketakutan.
"Kalian kenapa? ayolah kawan aku tidak apa-apa, aku hanya mengerjain kalian karena kalian dengan tega tidak mau menemaniku masuk." Kata Naruto meyakinkan teman-temannya yang lain. Namun, Gaara, Ino bahkan Sai tidak menjawab perkataan Naruto.
"Hei kali—" Perkataan Naruto terhenti saat Gaara memotongnya.
"A...Ada hantu sumur itu dibelakangmu."
"Jangan permainkan aku yah, aku menyesal tadi. Sumpah." Kata Naruto dengan suara bergetar antara mau percaya atau tidak dengan perkataan Gaara barusan. Tapi, saat melihat wajah pucat Ino dengan menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya dan mengeluarkan air mata membuat Naruto percaya dengan perkataan Gaara.
Dan tiba-tiba saja...
Naruto menelan air liurnya dengan susah payah dan melirik kebelakang, betapa terkejutnya dia saat melihat wanita berambut panjang berada pas dibelakangnya.
Dan firasat merekapun terjadi.
AKHHH'
Tiba-tiba saja Naruto terjatuh dan mendarat sempurna dilantai kamar mandi, kedua kaki Naruto dipegang oleh hantu itu. Melihat hal tersebut membuat Gaara dan Sai langsung menarik kedua tangan Naruto. Dan saling tarik menarikpun tidak bisa dihindarkan. Wajah Naruto sangat pucat dan kedua kakinya mengeluarkan darah akibat pegangan sang hantu.
"Naruto bertahanlah." Kata Sai ditengah adengan tarik menariknya. Melihat hal tersebut Ino tidak bisa berbuat apa-apa, wajahnya pucat, tubuhnya bergetar hebat bahkan air mata terus saja berjatuhan dikedua pipinya. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar mandi dibelakang Ino terbuka dengan sendirinya dan muncullah sepasang tangan penuh darah dari dalam kamar mandi dan sepasang tangan itu langsung memegang kedua kaki Ino dan menariknya masuk.
"AKKH' TOLONG AKU!" Teriakan Ino menyadarkan Sai, Gaara bahkan Naruto.
"Cepat tolong Ino!" Teriak Naruto kehabisan nafas, dan tanpa berfikir dua kali Sai langsung meraih tangan Ino dan menariknya sekuat yang ia bisa.
"Sai..hiks...tolong aku." Ucap Ino serak.
"Aku pasti menolongmu Ino. Aku tidak mau kehilanganmu." Kata Sai dan menambah kekuatannya.
Tapi tiba-tiba saja dari bilik kamar mandi Ino keluar genangan darah yang sangat banyak bahkan sampai merubah warna pakaian yang dipakai oleh Ino dan muncullah sebuah kepala disamping tubuh Ino. Hantu wanita berambut putih pucat, Baju putih, dan wajah kriput penuh darah. Tubuhnya berada tepat diatas tubuh Ino.
"AAAAKKKHHHH!"
"Sial." Teriak Sai tidak percaya. Entah mendapat kekuatan dari mana Sai menarik Ino lebih kencang, namun bukannya Ino yang tertarik malahan tubuh Sai melayang dan menabrak kaca didalam toilet.
BRUKK''
Dan hal itu menghasilkan bunyi pecahan kaca yang mengejutkan Gaara, Naruto dan Ino. Serpihan kacapun banyak berserakan dilantai toilet.
"Akh." Rintih Sai kesakitan.
"SAIIII." Teriak ketiga orang dengan ekspresi panik bahkan bercampur menyesal, karena mereka tidak bisa saling menjaga satu sama lainnya.
Tapi, bukan itu sebenarnya masalah sesungguhnya. Dengan kesadaran yang hampir hilang Sai berkata dengan nada panik,
"SELAMATKAN INO!"
...
...
^0^...Mystical Doll...^0^
^^Bersambung^^
..
...
...