I Have A Love
Chapter 2
Happy reading^^~
.
.
.
.
Kyuhyun mengernyit tak suka seraya memegang kepalanya yang terasa pening ketika baru saja membuka matanya. Wajar saja, saat ini namja tersebut mengalami hangover setelah mabuk berat semalaman. Seluruh tubuhnya terasa pegal dan berkeringat. Berkeringat? Seingat kyuhyun ia tak melakukan hal berat kemarin, hanya minum bir bersama donghae, memutuskan untuk pulang sendiri, lalu... tidur, mungkin? Kyuhyun menyeka keringat yang menetes dari pelipisnya dan beranjak untuk mandi, ia harus sekolah hari ini. Walaupun sebenarnya ia masih sangat mengantuk, dengan terpaksa ia harus segera bersiap. Setidaknya ia sedang tidak ingin membuat masalah di sekolah hari ini dengan datang tepat waktu.
'SRETT'
Kyuhyun cukup kaget ketika menyibak selimut berwarna pink yang tadinya menutup seluruh tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun. POLOS? Kyuhyun menggeleng merasa mulai tak waras. Baru saja kyuhyun akan kembali beranjak, tubuhnya tersentak ketika menyadari ruangan asing tempat ia berada saat ini. Sudah pasti ini bukan kamarnya, terbukti dengan cat tembok dan segala peralatan yang di dominasi warna pink. Tanpa kyuhyun sadari gerakannya barusan berhasil mengusik tidur seorang yeoja manis yang berbaring disampingnya. Dan kyuhyun semakin membelalakan matanya ketika dengan jelas melihat tubuh yeoja itu yang sama polos dengan tubuhnya.
'shit!'
Kyuhyun mengumpat dalam hati ketika jantungnya mulai berdegup kencang karena ketakutan. Berbagai macam pertanyaan terlintas begitu saja dalam benaknya. Bagaimana bisa ia tidur seranjang dengan seorang yeoja asing yang bahkan tak ia kenal? Apa yeoja itu yang sengaja merayunya ketika ia mabuk? Atau dirinyalah yang tanpa sadar membobol apartemen yeoja ini? Atau.. atau-
"aaaarghh!" kepala kyuhyun terasa sangat pusing ketika mencoba mengingat-ingat kejadian semalam. Kyuhyun menggeram frustasi ketika ketakutannya semakin menjadi. Melihat keadaan polos kedua tubuh mereka semakin memperbesar kemungkinan bahwa mereka baru saja melakukan hubungan seks.
Kyuhyun menyingkap selimut yang masih menutupi tubuh bagian bawah yeoja itu dengan kasar. Setidaknya ia ingin membuktikan sesuatu.
'DEG'
Kyuhyun mengepalkan tangannya sekuat tenaga kala menemukan bercak darah di sprei pink polkadot tersebut. Kyuhyun menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia yakin sebentar lagi ia akan dibunuh kedua orangtua nya kalau sampai kejadian ini terdengar di telinga hangeng maupun heechul.
Kyuhyun memejamkan matanya. Mencoba untuk berfikir jernih, ia tak boleh salah bersikap lagi setelah ini karena sekali ia salah melangkah maka habislah dia. Kali ini kyuhyun benar-benar beranjak dari ranjang tersebut dan menuju kamar mandi. Ia butuh guyuran air dingin saat ini. Mungkin saja itu bisa mendinginkan kepalanya yang terasa seperti hampir pecah. Bagaimana tidak? Baru saja ia bangun dan masih mengalami hangover, tetapi kenyataan yang ada dihadapannya membuatnya tak lagi menghiraukan pusing akibat hangover tersebut. Karena kenyataannya ia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dirinya telah merenggut keperawa- Shit! Shit! Shit!
'cklek'
Sepertinya niat kyuhyun untuk mandi kembali tertunda. Ketika pintu terbuka, tepat saat itu juga ia menarik selimut pink untuk menutupi bagian bawah tubuhnya yang tak tertutupi sehelai benang pun.
Seorang namja tinggi masuk dengan wajah pucat pasi dan melihat dua orang yang sedang bergumul dalam satu selimut di atas kasur yang amat sangat dikenalinya dengan tatapan tak percaya. Kyuhyun meneguk salivanya. Bagaimana pun dirinya merupakan satu-satunya orang yang harus disalahkan.
.
.
.
.
Sungmin mulai mengerjapkan matanya, menyesuaikan seluruh pandangan dengan cahaya pagi yang menerobos masuk dari jendela kamarnya yang tak seberapa besar. Baru saja kesadarannya penuh, sungmin merasakan tubuhnya sangat sakit terutama dibagian bawah pinggulnya. Sungmin meringis dan menyentuh daerah sensitifnya ketika mencoba untuk duduk dan bersender di kepala ranjang.
"hiks.. " sungmin menangis ketika sekelebat kejadian semalam terlintas dibenaknya.
'namja brengsek!' umpatnya dalam hati ketika merasakan perih luar biasa dan menatap dengan miris bercak darah yang menandakan keperwanannya sudah direnggut paksa oleh namja asing yang baru ia temui kemarin. Sekilas sungmin menatap ke bagian ranjang yang kosong. Bahkan namja itu pergi tanpa pertanggung jawaban apapun.
'brengsek!' sungin terus mengumpat dalam hati seraya memukul-mukul bagian ranjang tempat namja asing yang telah melarikan diri-menurut sungmin- itu tidur. Setidaknya yeoja itu masih dapat berfikir jernih untuk tidak melontarkan umpatan demi umpatan itu dengan teriakan. Itu sama saja ia membuka 'aib' nya apabila penghuni apartemen lain mendengar teriakannya dan melihat kondisinya yang sangat mendukung pemikiran mereka bahwa ia baru saja di perkosa. Oh ya Tuhan, mengucapkan kalimat laknat itu saja sungmin sudah mau muntah. Benarkah ia baru saja di perkosa?
Sungmin kembali menangis sesunggukan. Bahkan ia tak tahu akan seperti apa ia melanjutkan hidupnya. Satu-satunya penolong dalam hidup sungmin hanya siwon. Bagaimana namja itu saat ini? Bagaimana pernikahan mereka? Masih pantaskah dirinya mengharapkan pertolongan dari siwon? Sungmin benar – benar putus asa. Dengan gerakan lemah ia melirik ponselnya yang tergeletak begitu saja di lantai. Sekuat tenaga sungmin mencoba untuk turun dari ranjang. Ia tak boleh lemah. Sungguh, ia tak boleh lemah. Ia harus bangkit. Setidaknya ia akan berusaha untuk memulai kehidupan baru di tempat yang baru setelah ini. Tak mungkin ia masih berada di apartemen yang dibelikan siwon untuknya.
Siwon. Siwon. Siwon. Sungmin semakin menyadari bahwa selama kurang lebih 5 tahun belakangan ini hidupnya benar-benar bergantung pada siwon. Tanpa namja itu entah sudah menjadi apa dirinya. Sekelebat bayangan 5 tahun lalu kembali dalam ingatan sungmin, membuat hatinya terasa seperti diiris sebilah pisau berkarat. Hari itu. Hari dimana ia kehilangan eonni kandungnya. Satu-satunya orang yang ia miliki saat itu dan hari itu juga ia bertemu dengan siwon. Sungmin meremas bajunya dibagian dada, mencoba mengurangi perih dihatinya.
Dengan perasaan hancur sungmin mencoba menenangkan pikirannya. Mencoba melupakan kejadian itu. Sungmin menghela nafas frustasi kemudian mendudukkan dirinya di pinggir ranjang.
28 missed call
From : Siwon oppa
Sungmin meremas ponselnya dengan keras saat melihat nama siwon terpampang di layar ponselnya. Namja itu mencari dirinya. Tentu saja, hari ini seharusnya menjadi hari pernikahan mereka.
*flashback 45 minutes ago*
Siwon menghembuskan nafas frustasi ketika lagi-lagi sungmin tak menjawab panggilan darinya. Apa mungkin sungmin masih tidur? Tak biasanya yeoja itu masih terlelap sampai pukul 8 pagi seperti saat ini. Ia harus memastikan sungmin segera datang ke apartemennya untuk dirias dan mempersiapkan segala yang dibutuhkan yeoja itu untuk pernikahan mereka pukul 3 sore nanti. Namja itu memasukkan ponselnya, dan memutuskan untuk datang langsung ke apartemen sungmin.
.
.
.
.
'cklek'
Siwon membuka pintu apartemen sungmin. Tak biasanya apartemen ini masih sangat sepi ketika matahari sudah bersinar sangat terang. Biasanya ia sudah menemukan sungmin yang bersenandung seraya membuat sarapan untuk dirinya dan siwon. Ya, siwon selalu sarapan bersama sungmin walaupun tak selalu di apartemen sungmin. Sesekali ia yang mengajak sungmin untuk sarapan bersama di apartemennya.
Siwon meneruskan langkahnya menuju kamar sang calon istri. Tepat ketika pintu kamar berwarna pink itu terbuka siwon membatu ketika melihat seorang namja terlihat baru saja terbangun dari tidurnya. Namun bukan hal itu yang membuat tubuh siwon membatu. Disana. Tepatnya disamping namja asing itu, terbaring sosok yeoja yang selalu mengisi hari-harinya selama 5 tahun belakangan.
Nafas siwon tercekat, tanpa mengalihkan pandangan tajamnya pada sesosok namja asing itu. Siwon tak bersuara, ia hanya memberi isyarat pada namja asing itu untuk bicara di luar.
Kyuhyun memakai kaos dan celananya yang tercecer dilantai dengan asal tanpa berhenti mengumpat entah pada siapa. Setelah merasa sudah sedikit lebih layak untuk dipandang dibandingkan dengan tubuh telanjangnya tadi, kyuhyun melangkah keluar menemui namja tadi.
"ehm." Kyuhyun berdehem untuk memberi tahu namja didepannya bahwa ia sudah berada disini.
Siwon memutar tubuhnya menghadap kyuhyun.
"siapa kau?" tanya siwon sarkastik.
"kyuhyun. Cho kyuhyun" balas kyuhyun santai. Tak bermaksud menyepelekan, hanya saja kyuhyun mencoba menutupi gugupnya. Sangat tidak elit kalau ia bicara sambil terbata.
Siwon tersentak, merasa tak asing dengan nama yang baru saja ia dengar. Tapi ia tidak ingin memikirkan itu sekarang. Mendengar jawaban kyuhyun yang seolah tak bersalah memancing emosi siwon yang sedari sudah ditahannya. "aku tanya siapa kau baginya, brengsek! Bukan siapa namamu!" siwon mengepalkan kedua tangannya, bersiap untuk menghajar namja didepannya kalau saja namja itu masih menjawab pertanyaannya dengan santai seolah hal yang baru saja terjadi adalah hal biasa.
"aku tak mengenalnya" jawab kyuhyun jujur. Kali ini siwon benar-benar menghantam wajah kyuhyun dengan kepalan tangannya membuat tubuh kyuhyun yang memang lebih kecil darinya limbung, hampir terjatuh namun untung saja kyuhyun sempat menumpukan tangannya pada tembok disampingnya.
"Lalu bagaimana bisa kau di atas ranjang bersamanya?!" kepalan tangan siwon lagi-lagi menghantam wajah tirus kyuhyun. Kali ini kyuhyun benar-benar terjatuh.
"aku tidak ingat. Aku mabuk semalam" jawab kyuhyun seraya meringis ketika menyentuh bibirnya yang robek. Kyuhyun kembali berdiri. Sedangkan siwon, lagi-lagi namja itu tersentak mendengar jawaban kyuhyun. Tidak. Tidak mungkin. Siwon menggelengkan kepalanya mengusir sekelebat ingatan hitam kala itu. Ingatan yang mampu menghancurkannya jika seseorang berhasil membongkar semuanya.
Siwon menarik kerah kaos kyuhyun dengan kasar. "aku tidak peduli apa yang terjadi padamu, brengsek! Katakan. Katakan apa yang sudah kau lakukan padanya!"
"aku memperkosanya. Kau puas?! Demi Tuhan aku dibawah pengaruh alkohol kemarin!" siwon memejamkan matanya lama. Terlalu sakit mendengar kenyataan yang ada. Kenyataan bahwa ia tak mungkin melanjutkan hubungannya dengan sungmin. Tak ada pernikahan. Sungmin telah direbut sepenuhnya oleh namja sialan didepannya kini.
"kau bajingan tak tahu diri" desis siwon pelan namun sarat akan emosi.
" berhenti menghakimiku, brengsek!" hilang sudah kesabaran kyuhyun. Ia tidak tahu siapa namja yang berteriak padanya sedari tadi, tetapi kyuhyun merasa harga dirinya sudah diinjak-injak. Kyuhyun tidak tahan. Walaupun ia salah tetapi kyuhyun bukan tipe orang yang lari dari tanggung jawab. Sekali lagi ia tegaskan, ia akan bertanggung jawab! Tetapi belum sempat kyuhyun mengutarakan keinginannya untuk bertanggung jawab, namja didepannya terus-menerus berteriak padanya seolah tak memberikan kyuhyun kesempatan untuk menjelaskan!
"aku akan bertanggung jawab atasnya" ucap kyuhyun dengan lebih tenang dari kalimat sebelumnya.
Siwon mendengus seraya tertawa sinis menganggap ucapan kyuhyun hanyalah bualan anak remaja semata. Ia yakin namja didepannya ini tak lebih dari 20 tahun. "apa pekerjaanmu? Apa yang bisa kau janjikan agar ia bisa tetap melanjutkan hidup bersamamu?" tantang siwon
Kyuhyun sempat terdiam. Ia bahkan belum menyelesaikan sekolahnya. Tapi bukan kyuhyun namanya kalau tidak mempertahankan harga dirinya dan mengaku lemah pada orang lain.
"aku akan bertanggungjawab padanya dengan caraku" jawab kyuhyun tegas.
Melihat keyakinan yang terpancar di mata kyuhyun membuat siwon sedikit meyakini perkataan kyuhyun.
"aku akan tetap mengawasi kalian. Dan kau!" tunjuk siwon tepat diwajah kyuhyun
"sekali kau melanggar janjimu untuk bertanggung jawab padanya, aku tak segan-segan menghancurkanmu" kyuhyun membuang wajahnya kesamping, ia sangat tidak suka dengan cara siwon menunjuk wajahnya.
"kau tak perlu mengajariku" balas kyuhyun.
"ia harus hidup dengan baik. Kau harus ingat itu kyuhyun" kalimat terakhir yang diucapkan siwon sebelum ia meninggalkan area apartemen sungmin dan membatalkan semua yang harusnya terjadi hari ini. Kalau bisa memutar waktu, siwon akan segera menemui sungmin ketika bingkai foto mereka berdua terjatuh tanpa sebab. Seharusnya ia lebih peka kemarin. Siwon meremas rambutnya frustasi. Dan... satu hal yang harus ia terima mulai saat ini. Sungmin tak akan bersamanya lagi. Tak ada sungmin yang membuat sarapan untuknya. Tak ada sungmin yang datang padanya dengan malu-malu saat ingin meminta sesuatu. Tak ada sungmin yang menghias hari-harinya dengan indah. Tak ada sungmin yang tanpa ia sadari telah merebut hatinya sedikit demi sedikit. Tak ada sungmin yang... baru saja ia cintai.
*flashback end*
.
.
.
.
Sungmin tak mampu menahan airmatanya. Melihat nama siwon yang terpampang di layar ponselnya meyakinkan sungmin bahwa namja itu pasti sangat mengkhawatirkan keadaannya. Tapi apa balasan yang ia berikan untuk siwon? Bahkan dirinya sudah sangat kotor sekarang.
'cklek'
Kyuhyun yang sedari tadi samar-samar mendengar isakan tangis segera membuka pintu kamar mandi tersebut. Untung saja kyuhyun telah menuntaskan mandi singkatnya sehingga ia keluar dengan keadaan yang lebih segar.
"kau sudah bangun?" tanya kyuhyun kaku. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap. Setidaknya kyuhyun cukup sadar diri akan apa yang baru saja ia lakukan pada yeoja manis di depannya itu. Manis? Ya, cukup manis memang. Namun kyuhyun segera membuang jauh-jauh pemikirannya tersebut. Sungguh konyol jika ia masih membahas itu dalam keadaan rumit seperti saat ini.
Sungmin menatap kyuhyun tajam. Setetes air mata kembali mengalir tanpa sungmin sadari. Kyuhyun yang melihat hal tersebut mencoba mendekat untuk menenangkan.
"berhenti!" ucap sungmin hampir berteriak. Sungmin menarik selimut pink miliknya untuk menutupi seluruh bagian tubuhnya. Walaupun itu semua sudah tak ada artinya. Sungmin yakin namja didepannya ini sudah melihat semua miliknya semalam. Sungmin kembali menangis dengan cukup kencang.
Kyuhyun diam-diam mengambil langkah untuk mendekat. Tak tega juga melihat wanita di depannya yang terlihat sangat hancur. Tak secara fisik, tapi kyuhyun tahu batin yeoja itu pasti sangat hancur saat ini.
"kubilang berhenti! Hiks.. jangan mendekat, kumohon.." kali ini kyuhyun tak menghiraukan perintah yeoja itu. Kyuhyun semakin mendekat dan merengkuh tubuh yeoja yang masih bersender di kasur tersebut. Sungmin meronta mencoba melepas pelukan kyuhyun. Bagaimana pun ia masih trauma dengan sentuhan sekecil apapun yang diberikan namja asing yang baru ia temui kemarin ini.
"ssshh.. mianhe " kyuhyun mengusap punggung sungmin, mencoba memberikan ketenangan. Tak sepenuhnya berhasil karena sungmin masih mencoba memberontak tetapi setidaknya sungmin mau menyenderkan kepalanya di dada kyuhyun dan menenggelamkan tangisannya disana. Kyuhyun mengeratkan pelukannya.
"aku akan bertanggung jawab. Aku janji.."
.
.
.
.
TBC/end?
Hey, I'M BACK!
Hope you like it ! ^^