Disclaimer : J.K Rowling
Pairing : Hermione Granger – Draco Malfoy – Cedric Diggory
Warning : Gaje, aneh, typo's dll
Rated : T
Happy Reading
Mawar Merah
By tikamalfrey
Chapter 1 : 'Hogwarts High School'
Hermione POV
Hanya mawar merah yang membuat hidupku cerah,
Hanya mawar merah yang membuat hidupku lebih nyaman,
Hanya mawar merah yang membuat hidupku berwarna
Merah…
Sinar nya memberi kehangatan
Cahaya nya memancarkan kedamaian
Aku seorang Hermione Jane Granger, gadis 16 tahun yang akan bersekolah di Sekolah Lanjutan Hogwarts sedang memandang perkarangan halaman belakang rumah yang dihiasi lautan merah menenangkan. Harum semerbak mawar merah ditanam berkumpul memenuhi isi halaman belakang rumah.
Terkadang aku berpikir, untuk apa aku hidup didunia ini. Aku merasa 'terasingkan'. Aku merasa tidak mempunyai teman bahkan keluarga.
Hidupku selama 16 tahun, menyedihkan.
Hanya mawar merah yang membuat diriku merasa tentram. Aku menyukai nya. Mawar merah yang tubuh bergerombol membentuk suatu Negara besar, negri indah, bangsa yang nyaman. Aku ingin menjadi penduduk nya, meskipun hanya diriku seorang saja. Di negri mawar merah.
Hal yang membuatku sedih…
Dimana kakak kandung ku sendiri tak menganggapku ada.
Semenjak kepergian madam Merry pengasuh ku semenjak kecil, hidupku redup.
Cedric Diggory Granger kakak kandungku tak pernah menganggap ku adiknya. Tak pernah menganggapku ada yang lebih parahnya. Ia menganggapku pembawa sial. Ia beranggapan ibu meninggal ber sebab oleh ku yang dilahirkan di dunia. Ia tak pernah mengakui ku. Selama. 16 tahun, sampai saat ini.
Ayahku tak tinggal lagi di Inggris, ia tinggal di Amerika. Ia tak tinggal bersama ku dan kak Cedric selama 10 tahun silam. Ia menyerahkan aku dan kak Cedric kepada madam Merry yang telah tiada kemarin. Ayahku seorang pebisnis, yang mungkin salah satu orang tersukses di dunia.
Ia pulang ke Inggris 1 tahun sekali, saat natal.
Rumahku luas. Bisa dibilang sangat. Tapi aku selalu merasa sepi setiap saat, setiap waktu. Madam merry dulu sibuk dengan pekerjaannya, mengatur rumah. Mengatur rumah sekaligus pembantu dirumah ku yang bisa dibilang cukup banyak. Sekarang, semenjak madam merry tiada tak ada lagi yang mengatur jalannya kerja. Semua dicukup kan oleh pengawasan kak Cedric yang bisa dibilang cukup tegas.
Setiap hari kak Cedric tak pernah menyapaku. Tidak pernah. Ia menganggapku patung yang sudah terbiasa diabaikan. Ia hanya fokus kepada kegiatan ia sendiri. Bahkan saat ayah pulang, ia tetap saja. Tidak pernah menganggapku ada.
Hari ini hari pertama aku memasuki sekolah umum. Dari kecil aku tak pernah bersekolah di luar, tak seperti kak Cedric. Aku selalu privat. Aku menyukai kesendirian. Terkadang madam Merry yang mengatur guru-guru agar datang ke rumah ku bergantian. Ya karena madam Merry telah tiada, ayah ku kemarin datang ke Inggris untuk mendaftarkan ku kesekolah umum "Sekolah Lanjutan Hogwarts" salah satu sekolah terbaik didunia. Yang juga sekolah kak Cedric menuntut ilmu nya.
"Baiklah Miss Granger silahkan kau menemui kelas mu. Kelas XI-9 dilantai 4 sebelah kanan paling ujung koridor."
Kata kepala sekolah Hogwarts Prof. Albus Dumbledore sambil tersenyum.
"Terima kasih, sir." Jawabku.
Aku telah berpakaian seragam Hogwarts lengkap dengan jas hitam beserta dasi kuning merah. Aku menuju lantai 4 menggunakan lift. Aku memasuki lift dengan cepat, ketika aku ingin memencet tombol lift, seorang anak laki-laki berambut pirang platina berlari menuju lift dengan segap lalu memencet tombol lift nya. Lift berjalan keatas. Aku hanya melotot. Ia memandang ke arahku.
"Siapa kau? Murid baru? Aku tak pernah melihat mu di Hogwarts!" tanyanya ketus.
"Errrrr… eh.. errr iya aku murid baru."
'Aduh…. Ayolah Hermione biasakan tidak gugup jika berbicara kepada lawan jenis, walau kau tak pernah mengobrol dengan laki-laki selain ayahmu selama ini'. Batinku berbicara.
Bukannya terheran melihat ku, lelaki itu malah memandangku sambil menyeringai, dengan sergap ia mendekatkan tubuhnya ke arah ku, menggenggam tanganku dan berbisik lembut.
"Namaku Draco Lucius Malfoy, kau boleh memanggilku apapun yang kau mau. Kelas ku di XI-9, Dannnn…. Kau cantik. Siapa namamu darling?"
DEG.
DEG…
Apa apaan ini? Siapa dia? Berani beraninya berdiri sedekat ini dengan ku? Memperkenal kan nama tidak harus bisik bisik seperti ini kan? Dekat-dekat dengan tubuhku lagi, memanggil ku apa? Darling.
Tubuhku terpaku ditempat, dia belum menjauh juga. Ketika lift membuka aku bergegas pergi sebelumnya aku sempat mengatakan namaku.
"Hermione Jane Granger" dengan menunduk. Lalu aku berlari kecil meninggalkannya. Namun bisa bisa nya ia masih sempat berkata.
"Semoga kita bisa satu kelas." Katanya.
'Ya kita memang satu kelas dasar bodoh' batinku. 'Dan semoga kau bukan hal yang buruk' pintaku kemudian.
Krekkk.. Aku membuka pintu kelas XI-9 dengan ragu.
"Ya silahkan Miss Granger. Kau boleh memperkenalkan diri. Tapi sebelumnya kenalkan aku Prof. Minerva guru bidang studi kimia." Katanya sambil mempersilahkan
"Terima kasih prof. Eheeem errr namaku errr Hermione errrr Jane-."
"Granger." Tiba tiba suara dari arah pintu menjadi pusat perhatian. Ya tepat lelaki yang di lift tadi, seorang yang bernama draco malfoy itu masuk dengan wibawa nya.
"Ternyata kita sekelas." Gumamnya ketika berjalan mendekatiku.
Aku hanya menelan ludah.
"Baik miss. Granger kau boleh duduk." Kata Prof. Minerva
"Sebelah sini….." kata anak perempuan berambut merah sambil melambaikan tangan nya.
Aku duduk disebelah nya. Di barisan tengah bangku nomor 3 dari depan. Dibelakang ku terdapat dua lelaki yang satu menggunakan kaca mata, yang satunya lagi berambut merah sedang tidur sambil mendengkur.
"Aku Ginny Weasley." Kata nya memperkenalkan. Dia tersenyum. Sepertinya ia anak yang baik. Tapi entahlah aku kan belum pernah memiliki teman.
"Kau sudah mengenalnya? Si Draco Malfoy itu?." Tanya Ginny
"Tadi aku bertemu dengan nya di lift." Aku tersenyum, dan Ginny membalasnya.
"Aku Harry Potter." Kata anak laki-laki berkacamata yang duduk dibelakangku. Senyum ku semakin lebar. Semoga mereka bisa menjadi teman ku disini.
"Dan itu yang sedang tidur namanya Ron Weasley. Dia sepupuku." Tambah Ginny
"Oh errr ya errrr sepertinya aku aku ta..u, ra rambut kalian sa..ma warnanya err." Kata ku gugup. Oh ayolah, aku kan ingin memiliki teman .. Jangan gugup jika berbicara, anggap mereka seperti mawar-mawar merah yang biasa ku sapa setiap pagi.
Hahahahahaha.. tak kusangka aku membuat tertawa Ginny dan Harry, Ron pun terbangun.
"Tak usah gugup begitu Herm, anggap kita teman mu." Kata Harry
"Iya santai saja." Tambah Ginny
Aku hanya bisa tersenyum simpul menahan malu.
"Eh jadi kau murid barunya. Siapa namamu?" Tanya Ron tiba tiba.
Halaaaahh. Ginny dan Harry memutar bola mata mereka.
"Makanya jangan tidur terus dikelas! Namanya Hermione!." Jawab Ginny kesal
"Aku kan tidak bicara dengan mu Gin." Ron menekuk muka.
Hermione tak bisa menahan senyum lebar nya melihat tingkah mereka bertiga. 'lucu juga mereka'.
"Dannn… kelihatannya ada 4 orang yang tidak memperhatikan sedari tadi disaat aku menjelaskan." Sindir prof. Minerva
Kami berempat hanya berdiam diri, sedangkan aku menunduk malu. Pantaslah aku merasa malu, aku Hermione Granger murid baru yang tidak memperhatikan pelajaran saat hari pertama sekolah sedang ku jalani.
Semua murid melihat ke arah ku, Ginny, Harry, dan Ron.
Namun aku menangkap jelas sejak tadi aku mengobrol dengan Ginny, Harry, dan Ron, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikanku sampai sekarang. Sebenarnya aku agak risih. Seseorang yang tak lepas berhenti memandangnya. Ia duduk di barisan paling pinggir dan paling belakang bersama gadis cantik yang sedang bersandar di bahu nya. Ia Draco Malfoy.
.
.
Satu satunya hal yang berada dipikiran ku saat ini adalah Draco Malfoy.
Satu satunya hal yang membuatku bingung adalah Draco Malfoy
Satu satunya hal yang paling membuatku penasaran adalah seorang Draco Malfoy.
Siapa sih dia?
Aku sedang berjalan ke kantin bersama Ginny, Harry dan Ron.
Entah pikiran ku hanya ke Draco Malfoy saja saat aku berjalan, sampai sampai aku tidak memperhatikan arah jalan.
BRUUUKK…
Aku menabrak seseorang hingga ia terjatuh dan jus jeruk yang dibawa nya menumpahi tepat dikepalanya. Gelas nya terjatuh dilantai dan pecah dibelakang orang itu.
Aku kaget bukan kepalang. Jantung ku serasa ingin lepas keluar.
Seseorang yang ku tabrak adalah
Kakak ku sendiri
Cedric Diggory.
TO BE CONTINUED
Akhirnya selesai juga chapter 1 nya.
Gimana ceritanya? Aneh, absurd ya? Maaf ya kalo jelek, masih pembelajaran nih. FF pertama. Kritik saran aku terima banget:)
Terimakasih sudah membaca:)
Review nya yaaa:)
Salam.