"Ne, Lucy.."

"Ng?"

"Kebenaran itu apa? Kebohongan itu apa?"

Gadis berambut blonde itu hanya menggeleng pelan.

"Kalau begitu, kita buat saja.."

TRUTH and FALSE

DISCLAIMER: HIRO MASHIMA

Rated: T

Genre: Romance, Humor

Pairing: Natsu Dragneel dan Lucy Heartfillia

WARNING: OOC, Semi AU, Semi Canon, Typo, dll

©Bjtatihowo

"Ukh..." gumamku pelan, sembari menggaruk kepalaku yang berhiaskan rambut berwarna salmon. Telingaku yang cukup peka ini mencari-cari sumber suara yang sedari tadi berdengung di telingaku. Kemudian kutemukan jam wekerku yang terus berbunyi di bawah tempat tidur, dengan keadaan tak layak pakai.

"Seperti biasa dalam tidurmupun kau bertingkah barbar, hot head." Sahut seseorang dengan suara menyindir.

"Tak lebih buruk darimu ice princess." Ujarku sembari menyunggingkan bibirku dan melirik kearah alat komunikasi terkenal bernama 'Handphone' yang telah membeku dan tak mungkin terselamatkan lagi.

"Ice make..."

"Karyu no..."

"BRAKKKKKK"

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbanting dengan keras, meski tidak sampai rusak. Terlihat seorang gadis cantik berambut merah, memakai seragam manis dengan blazer bertuliskan 'Fairy Tail Magic Academy'.

"Hooo, berani sekali kalian bertarung pagi-pagi dihadapanku." Sahutnya halus tapi menusuk, tak lupa dengan aura yang keluar dari tubuh gadis itu tak kalah merah dari rambut panjang indahnya.

"Er...za" Sahutku bersamaan dengan si Ice Princess atau Gray Fullbuster sembari berkeringat dingin dingin dan sweat drop.

"Fufufu, Natsu, Gray... SIAPKAN DIRI KALIANNNNNN!

"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"


Aku berjalan dengan langkah kecilku tuk menuju kelas. Saat aku sudah cukup dekat, kulihat orang-orang yang kukenal melambaikan tangan dari depan koridor kelas kearahku

"Pagi Levy,,,," panggil mereka dari depan kelas disertai background bunga-bunga dibelakangnya.

"Pagi Jet, Droy..." Jawabku sembari menarik pintu kelas.

"Pagi Se... Babak belur?"

Kulihat pemandangan tidak mengenakan saat aku masuk kelas, "apalagi yang mereka lakukan pagi ini?"

"HUH..." terlihat pemandangan 2 orang laki-laki remaja yang saling memalingkan. Mereka adalah Gray Fullbuster seorang penyihir es dan exhibitionismkelas ulung berambut dark blue, dan seorang lagi adalah salah satu pengguna sihir api tepatnya Fire Dragon Slayer yang melegenda dengan sebut-sebutan sebagai ancient magic.

"Tak usah dipirkan, hanya ada sedikit kejadian kecil tadi pagi." Ujar gadis berambut scarlet, Erza Scarlet.

"DI MANANYA YANG HANYA KEJADIAN KECIL?"


"Gray brengsek..." maki-makiku dalam hati. Bagaimana tidak? Seandainya dia tidak memulainya, aku tidak akan dipukuli Erza sampai seperti ini.

"Cih" gumamku pelan sambil melirik ke ambang jendela.

"Ng?" Tiba-tiba muncul suatu hal yang membuatku mataku tertarik, dan menghentikan cacian dalam hatiku. Untuk memperjelasnya, aku mulai menyipitkan mataku.

"Blonde?"

Kemudian aku mengembalikkan posisi dudukku yang tadinya tidak beraturan, sembari menghela nafas.

"Warna yang kurindukan..."

Perlahan kemudian kuletakkan kepalaku di atas meja, "kebenaran? Kebohongan?"

Kupejamkan mataku perlahan, mengingat kembali kenanganku tentang warna itu.

"Tapi, apa mungkin dia masih mengingatnya?"


"Ng?" gumamku pelan sembari mengelus rambut blonde-ku, dan menoleh kearah jendela yang berada diatas posisiku berdiri saat ini.

"Tak ada siapapun?"

Pikiranku melayang, mengingat kembali senyumnya seorang anak laki-laki dengan senyum lebar yang mempesona. Kulayangkan pandangan kearah gedung disekitarku.

"Mulai hari ini aku bersekolah disini." gumamku pelan, sembari memandang ke arah bendera sekolah yang memiliki lambang sekolah ini. 'Fairy Tail Magic Academy' sekolah sihir terbaik di Fiore, yang berada di Kota Magnolia. Tentu saja, dengan tingkatan sekolah seperti ini tidak mudah memasukinya.

"Apa mungkin?" ujarku sembari tertawa kecil

"Tapi dengan kemapuan sihirnya memang bisa saja." Gumamku sembari melihat kertas jadwal di tanganku.

"Tapi, dia itu bodoh. Bahkan lebih bodoh dari seekor kucing..." gumamk, sembari mengingat-ingat kembali sesosok bocah dalam ingatanku itu.

"Bahkan mungkin, dia sudah melupakkanku" pikirku dengan tersenyum palsu. Kemudian terhenti sejenak, sembari mencocokkan tulisan kelas yang ada di kertas jadwal, dan papan nama di depan kelas.

Perlahan aku memasuki kelas setelah di persilahkan oleh seekor kucing memakai jas, aku mengambil tempat di depan kelas agar semua aku dapat melihat teman-teman yang akan bersekolah denganku sejak detik ini. Kulayangkan pandangan ku keseluruh kelas dan seketika itu mataku tertuju oleh seorang laki-laki dengan raut wajah yang tak kalah terkejutnya pula denganku.

"Bohong?" aku bahkan tak dapat membayangkan bagaimana wajahku saat ini

"Nah, silahkan perkenalkan dirimu." Sahut kucing yang dipanggil Happy-sensei.

Aku terbangun dari keterkejutanku saat mendengar suara tersebut, dengan sedikit gugup aku mulai memperkenalkan diriku.

"Namaku Lucy Heartfillia, mohon bantuannya."

Kemudian kulirik sedikit laki-laki itu, dan melihatnya menggerakkan mulutnya

"Weirdo"

Itulah pertemuan pertama kami setelah sekian lama berpisah.


Kebenaran itu, adalah sesuatu yang kamu anggap baik meski itu bukan kejadian sesungguhnya, begitu pula dengan kebohongan. Yaitu, sesuatu yang kamu anggap bukan hal baik meski itu kejadian yang sesungguhnya.

~TBC~

Yahooo.. Bj disini... wkwk, yg ini multi chapter nih

Berdasarkan dr poem aneh saya yg iseng-iseng saya tulis. Wkwkwk

Kalau ngikuti poemnya kurang lebih ada 4 chapter. Jadi ga bakal panjang-panjang...

Mind to RnR