Ruang kelas musik istimewa Spamcos High School

Yoochun : Baiklah, ada yang bisa mengatakan sampai mana 'pelajaran' kita anak-anak?

Donghae : Kukira kita masih liburan panjang saat ini~

Hyukjae : Kau benar, Hae. Liburan kita kurang panjang. Dan sebagai seorang sisiwa yang baik aku mengajukan liburan tambahan.

Heechul : (melempar buku) Yah! Diamlah!

Yoochun : (mengusap wajah frustasi) Liburan kalian sudah berakhir. Kalian ini punya tugas yang luar biasa penting, ingat?

Donghae & Hyukjae : Tugas? Seperti pernah dengar―

Yoochun : (menjitak kepala duo berisik) Hankyung-ah! Bisa kau ceritakan bagaimana pelajaran terakhir kita?

Hankyung : (membuka agenda) Baiklah, teman-teman. 'Pelajaran' kita sampai pada saat kita menerima tugas dari Park Sonsaengnim. Tugasnya adalah―

Ryeowook : Mencari instruktur untuk konser musim gugur kita yang merupakan mantan instruktur geng Big Bang yang sombongnya minta ampun. Kita harus mendapatkan instruktur itu sebelum Seunghyun dkk mendahului kita. Satu-satunya cara mendapatkannya adalah dengan menyusup ke dalam pesta dansa yang diadakannya. Karena pesta dansa itu hanya untuk pasangan, maka kami dibagi menjadi berpasang-pasangan dan salah satu dari kami harus―

Heechul : AH! AKU SUKA BAGIAN INI!

All : …..(Hening)

Heechul : …..Lanjutkan, Wookie.

Ryeowook : ―o-okee, salah satu dari masing-masing pasangan harus melakukan ehm―crossdressing―ehm. Dan harus menghadiri pesta dansa itu lalu meminta sang Instruktur untuk menjadi guru kita.

Yesung : Saem, rencanamu ini sebenarnya sangat-sangat-sangat brilian. Aku suka itu! Tapi untuk apa kami harus mencari instruktur lain sementara kami punya anda?

Eunhyuk : Ya, Yesung Hyung benar! Kenapa, Saem? Jujur saja…ini sedikit…err…merugikan kami!

Siwon : Apa maksudmu dengan 'kami'? Kukira hanya kau yang merasa rugi karena kau harus berdandan seperti seorang yeoja dengan gaun dan High heels sementara wajahmu biasa-biasa saja. Lihat, 'yeoja'ku. Dia cantik dan manis, pasti akan sangat cantik jika memakai―

Kyuhyun : (menyumpal mulut Siwon dengan kertas) JAWAB SAJA PERTANYAAN YESUNG HYUNG, SONSAENGNIM!

All : …(sweatdrop)

Yoochun : Sebenarnya aku tidak diperbolehkan Author untuk mengatakan hal ini di depanmu, Kyuhyun-ah. Tapi, kita memang sedang membutuhkan orang ini untuk misi kita ke depannya.

Ryeowook : (menutup telinga Kyuhyun) YAH! Saem! Kita tidak bisa membicarakan hal ini di depan Kyuhyun!

Kyuhyun : Wookie, ini Behind the Scene! Jadi kita bebas berbicara alur cerita disini! Aish!

Ryeowook : Ah! kau benar. Aku lupa hehehehe.

Siwon : (nada berbahaya) Jangan seenaknya menyentuh Nona Cho-ku, pendek~

Kyuhyun & Ryeowook : ….

Yunho : Untuk apa kita membutuhkan instruktur ini, Saem?

Yoochun : Kurasa Ordinal-mu bisa menjelaskannya dengan lebih rinci, Yunho-ah.

Jaejoong : Kukira peranku disini adalah seseorang yang tidak banyak bicara. Tapi jika kalian memaksaku, ya sudah. Sebagai Ordinal yang baik, aku akan menjelaskannya padamu, Yunnie~ (wink)

Heechul : Penjilat~ Karakter aslinya lebih mengerikan daripada di cerita. (melirik Jaejoong)

Kyuhyun & Ryeowook : (tertawa tertahan sambil berbisik-bisik)

Siwon : Awww, Nona Cho~ Jangan terlalu banyak berbisik-bisik dengan namja pendek ini. Kau harus lebih memperhatikan suamimu in―(plak)

Jaejoong : Keadaan sudah semakin buruk. Mereka para Equators sudah mulai berani menyusup ke dalam Spamcos. Tujuan mereka adalah untuk mendapatkan Poros Ordinal. Usaha mereka yang pertama adalah saat kejadian di kamar mandi. Dia adalah 'paman' di masa laluku dan Kyuhyun. Dia mengincar kekuatan batu merah Ordinal yang ada padaku. Mereka berusaha merusak segel liontin permata biru Cardinal yang dipakai Kyuhyun. Jika sampai kekuatan Kyuhyun lepas dan tak terkendali, maka kita semua akan hancur. Untung saja berkat pepaduan cahaya dan waktu milik Donghae dan Hyukjae, kita bisa melawan kegelapan liontin merah Ordinal saat itu.

Yesung : Jangan lupakan kejadian yang melibatkan Jonghyun palsu. Mereka membawa Wookie dan Kyuhyun saat pulang sekolah. Apa tujuannya?

Jaejoong : Mereka ingin mengambil Kyuhyun dari kita, dan mengambil Kristal Ordinal ini tentu saja. Dan pada saat itu mereka disuguhi kegelapan dari diri Ryeowook.

Hankyung : Lalu mengapa kau menyuruh Donghae dan Hyukjae untuk memadukan kekuatan cahaya-waktu di atas Kristal Ordinal saat itu?

Donghae : Ah, ya! Aku masih tidak mengerti masalah itu.

Siwon : Itu untuk memberikan kekuatan Chaya dan mengalahkan kegelapan yang semakin kuat di Kristal Ordinal. Untuk penjelasan yang lebih jelas, akan disampaikan Author di chapter selanjutnya! Kalian bayak tanya -_-

Kyuhyun : -_- Intinya Cahaya-Waktu milik Hae Hyung dan Hyuk Hyung berfungsi untuk menghilangkan sifat gelap dalam diri Wookie saat itu.

Yunho : Lalu untuk apa Minho bilang bahwa sudah saatnya Kyuhyun melawan di akhir scene itu?

Yoochun : Cukup! Kukira kalian sudah menceritakan semua hal menyenangkan dan menakutkan dari 'pelajaran' kita sebelumnya. Yunho pertanyaanmu itu akan terjawab di chapter ini.

Heechul : Baiklah, ayo kita mulai~ Aku sudah tidak sabar dengan pesta dansanya. Benarkan, Hankyung-ssi~ (wink)

Hankyung : ….

Siwon : (mendekat ke arah Kyuhyun) Aku sudah tidak sabar melihat betapa cantiknya dirimu mengenakan gaun, Nona Cho~

Kyuhyun : (blushing)

Siwon : (berbisik) Jika kau blushing seperti itu, aku jadi ingin menciummu sekarang juga~

Kyuhyun : YAH! PERGI KAU, CHOI MESUM! SAEM, CEPAT MULAI CERITANYA SUPAYA AKU BISA MENDAPATKAN KEKUATANKU AGAR BISA MEMUSNAHKAN WAJAH MESUM POROS CARDINAL INIIIII~

All : HAHAHAHAHAHAHAHA!

HaeHyuk : Mereka mulai lagi~

HanChul : Ini akan lama dan panjang.

YeWook : Oh, Tidak lagi…

YunJae : Saem! Cepat mulai!

Yoochun : Baiklah, semuanya… Let's the story…. Begin!

.

.

Untuk lebih mamahami Chapter ini, saya sarankan untuk membaca ulang Chapter sebelumnya ;)

OK, into the early Flashback!

.

.

Blam

Pintu kaca buram itu tertutup sesaat setelah beberapa orang masuk ke dalam ruangan dengan aksen serba putih itu. Bau obat-obatan sedikit menguar dari sana.

"Bagaimana dengan Ryeowook?"

Choi Minho menepuk bahu Sunbae-nya pelan sambil tersenyum. Sedangkan Yunho hanya bisa menatap Hoobae-nya dengan pandangan meminta penjelasan.

"Yesung Sunbae dan Henry sudah membawanya pulang, dan mereka bisa mengatasinya dengan baik." Ucap Minho masih sambil menampilkan senyum di wajahnya yang terlihat lelah.

Yunho mengangguk sambil menatap seseorang yang juga baru saja masuk ke dalam ruangan yang merupakan ruang kesehatan Spamcos itu. Changmin mengangguk padanya sekilas lalu mengalihkan pandangan ke arah ranjang.

"Dia akan baik-baik saja, Siwon."

Choi Siwon sama sekali tidak menggubris perkataan Yunho di belakangnya. Namja tampan itu masih setia memandangi wajah damai sosok yang masih terpejam di depannya. Wajah manis dan pucat di depannya itu terlihat sangat polos saat tertidur seperti sekarang.

Sangat berbeda dengan dirinya beberapa saat yang lalu.

*Beberapa saat yang lalu.*

Bruk

"Jaejoong!"

Yunho segera berlari saat melihat tubuh Ordinalnya yang mulai ambruk di tanah sambil meringis menahan sakit. Donghae dan Hyukjae yang masih berkonsentrasi dengan cahaya yang mereka fokuskan ke lionton merah di tangan Jaejoong, akhirnya terpaksa mengakhiri kekuatan mereka. Membuat cahaya terang yang berpendar itu menghilang dan berganti kegelapan.

"A-apa yang k-kau lakukan?! J-jangan he-hentikan cahaya-nya!" ucap Jaejoong tersendat sambil berusaha bangkit dari posisi terduduknya, namun Yunho menahannya.

"Tidak. Kau bisa melukai dirimu sendiri." Seru Yunho sambil menahan kedua lengan Jaejoong yang hendak memberontak. "Cukup. Biarkan para Guards yang bekerja kali ini."

Ryeowook yang mulai tenang di dalam dekapan Yesung kini mulai membuka matanya dan hal pertama yang dilihatnya di kejauhan adalah Minho yang membawa tubuh Kyuhyun dan menyerahkannya ke Siwon.

Namun―

Minho tersenyum saat Kyuhyun sudah sepenuhnya ada di tangan Siwon. Guard Poros itu menatap dua poros di depannya penuh arti. "Sudah saatnya dia melawan."

Siwon menatap Minho dengan tatapan tidak mengerti dan iris kelamnya sukses membelalak saat melihat benda putih berkilau di tangan Minho.

Itu liontin Kyuhyun.

"Apa yang―"

"Maaf, Siwon Sunbae. Tapi hal ini hanya bisa dilakukan oleh Poros Ordinal." Potong Minho lalu mengusap wajah Kyuhyun yang masih terpejam. Siwon sudah akan membawa tubuh lemas Kyuhyun didekapannya untuk menjauhi Minho, namun―

"Wo-wonnie Hyung?"

Semua yang ada disana kini menatap kepada Kyuhyun yang mulai membuka matanya. Namja manis itu terlihat mengerjab sebentar sambil mengusap matanya pelan. Siwon masih terpaku di tempatnya.

"Nona Cho, k-kau―"

"Wonnie, Apa yang kita lakukan di―"

Ya. Kalimat lemah itu terhenti. Mereka semua bisa memprediksinya dengan sangat yakin. Dengan kegelapan ini, dengan tubuh salah satu Equator yang bersimbah darah disana.

Dan lagi, tanpa perlindungan liontin para Cardinal. Cho Kyuhyun… pasti… akan…

Brak!

Siwon masih sempat menarik tangan Minho saat kekuatan besar itu membuat tubuh mereka berdua hampir terpental jauh ke belakang. Semua yang ada disana memasang posisi siaga saat iris merah gelap itu menatap mereka dengan tatapan dingin yang mengerikan.

'Apa tujuanmu melakukan ini, Choi Minho?!'

Minho menatap penuh arti kepada Siwon yang berdiri di sampingnya. Siwon menatapnya tajam lalu kembali beralih kepada Kyuhyun yang kini menegakkan posisi berdirinya. 'Kau bisa membacanya di pikiranku, Siwon Sunbae.'

"Kalian mengajakku bermain lagi?" tanya Kyuhyun dengan suaranya yang datar dan dingin, sangat berbeda drastic dari suaranya yang biasanya kekanakan dan galak.

Minho mengerling kepada Changmin yang berdiri tak jauh dari tempat Yunho dan Jaejoong. Namja tinggi itu kemudian bergerak secepat kilat merebut liontin berbandul merah gelap dari tangan Jaejoong .

"Changmin! J-jangan berikan benda itu kepadanya!" seru Jaejoong kini bangkit dan hendak berlari menuju Changmin yang sudah hendak mencapai tempat Kyuhyun berdiri. Namun Yunho kembali menangkap tubuhnya dan menahannya.

"Dengan segala hormat, Poros Ordinal." Ucap Changmin saat tiba di depan Kyuhyun. Namja tinggi itu menyodorkan liontin merah itu ke depan Kyuhyun yang masih menatapnya datar dengan sepasang iris merah gelap. "Bisakah kau hancurkan benda ini?"

"APA?!"

Semua yang ada disana tercengang mendengar kata-kata Changmin. Sementara Kyuhyun menatap benda di tangan Changmin dengan mata berkilat mengerikan.

"JANGAN LAKUKAN ITU, CHO KYUHYUN! KAU TIDAK BOLEH MENGHANCURKAN SATU-SATUNYA KRISTAL ORDINAL YANG TERSISA!"

Kyuhyun mengalihkan pandangannya kepada Jaejoong yang tersengal di tempatnya.

"Ayrie Hyung? Kau menangis lagi?" ucap Kyuhyun dengan wajahnya yang mulai tampak sedih. Tangan pucat itu bergerak pelan dan membuat liontin merah itu mengapung di depannya. "Kau kesakitan gara-gara benda ini, kan? Aku akan menghancurkannya untukmu~"

Yunho mempererat cekalannya di tubuh Jaejoong saat Ordinal-nya itu sudah akan bergerak maju lagi.

"Tidak, Kyunnie! Kumohon jangan~" ucap Jaejoong sambil kini diiringi tangis entah karena apa. "Kau akan menghancurkan system ini jika―"

Blash!

Semua yang ada disana tertegun saat liontin merah yang tadinya mengapung di udara itu kini lenyap tak berbekas hanya dengan satu lambaian tangan milik Kyuhyun. Pecah berkeping-keping diiringi cahaya merah terang yang menyilaukan. Membuat suasana gelap disana kini diterangi cahaya semerah darah.

"Hahahahahaha! Mengapa semua ini menggelikan sekali? Hahahahaha!"

Heechul mencengkeram erat lengan Hankyung di sampingnya sementara Yesung semakin mengeratkan pelukannya pada Ryeowook saat tawa Kyuhyun membahana di tempat itu. Donghae dan Hyukjae juga tak kalah takutnya melihat sosok Kyuhyun yang lain di depannya.

"Bukankah cahaya ini indah? Indah bukan? Semerah darah!" ucap Kyuhyun lagi sambil berputar-putar di tempatnya dan merentangkan tangannya. Wajahnya tampak sangat ceria, berbanding terbalik dengan wajah namja-namja di sekelilingnya yang menatapnya ketakutan."Tapi aku benci terang! Aku benci semua cahaya di dunia ini! Maka aku akan memusnahkan semuanya yang bercahaya."

Jaejoong hanya bisa menatap tak percaya kepada Kyuhyun yang kini mulai mengubah wajah cerianya menjadi wajah dingin lagi.

"Sistem itu adalah omong kosong! Dan aku sudah merusaknya dan tak akan pernah bisa kembali seperti semula lagi!" ucap Kyuhyun lagi kini menatap tajam semua pasang mata yang ada disana. Saat pandangannya jatuh kepada Siwon, namja manis itu menyeringai. "Dan aku tak akan pernah membiarkanmu merusak semua rencanaku, Poros Cardinal. Aku akan―"

"Kau tidak pantas berbicara hal yang mengerikan seperti itu, Nona Cho." Potong Siwon sambil bergerak melangkah maju. Senyum menghiasi wajahnya. Semua yang ada disana menatapnya tak percaya. "Kau lebih pantas berbicara hal yang manis."

Yunho dan Donghae sudah akan maju saat melihat kilatan mengerikan tergambar di iris merah Kyuhyun. Namun Changmin menghentikan mereka.

"Warna hitam dan merah tidak cocok untukmu. Begitu pula dengan wajah dingin seperti itu. Kau tidak pantas dengan semua kegelapan di dalam dirimu itu, Nona Cho." Ucap Siwon kini berhenti tepat beberapa langkah di depan Kyuhyun yang masih menatapnya dingin. "Aku… tidak akan membiarkan satupun kegelapan bersemayam dalam dirimu. Kau hanya pantas dikelilingi cahaya yang terang."

"Kita lihat saja." Sahut Kyuhyun pendek dengan kilatan gelap di matanya.

Siwon tersenyum penuh arti, sementara Minho menatapnya dengan yakin.

LHAAAP!

"SIWON!"

"Kau baik-baik saja, Minho-ya?"

Minho tersenyum lembut saat mendengar pertanyaan Siwon. Namja tinggi itu kemudian melangkah mendekat ke arah ranjang dan duduk di seberang Siwon yang masih terpaku pada Kyuhyun yang terbaring di ranjang. Yunho dan Changmin berdiri di sisi ranjang.

"Harusnya aku yang bertanya padamu, Siwon Sunbae? Kau baik-baik saja?" sahut Minho dengan sedikit tawa.

"Aku baik-baik saja. Tapi tidak dengan Kyuhyun."

"Minho sudah memberikan semua kekuatan Kristal Cardinal untuk Kyuhyun tadi. Jadi, kau tidak perlu khawatir. Semua kegelapan dalam dirinya sudah dinetralisir, Siwon." ucap Yunho sambil menepuk bahu Siwon pelan. Mencoba menenangkan temannya itu.

Siwon mempererat genggaman tangannya di jemari pucat yang terasa dingin itu. Sepasang iris kelamnya terpejam kemudian.

"Aku akan melindungimu dengan semua kekuatanku, Nona Cho. Aku bersumpah."

.

.

THE POWER OF HIGH POLAR

Chapter 14: THE WALTZ OF THE AXIS

Genre: Romance, Friendship, Fantasy, Supranatural, School-life

Rating: T

Main Pair: WONKYU

Other Pair: YUNJAE, HANCHUL, HAEHYUK, YEWOOK

Warning: YAOI, BOYSLOVE, OOC, TYPOS

Summary:

Kekuatan matahari ada di tangan mereka. Namun persahabatan dan cinta sejatilah yang menjadi kekuatan terbesar yang mereka miliki nantinya.

DON'T LIKE DON'T READ

BabyWonKyu proudly presents

.

.

_Wonkyu_

"Kalian akan mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang kuberikan, bukan?"

Park Yoochun menatap kesepuluh murid istimewanya dengan tatapan bertanya yang mengintimdasi. Ia hanya ingin memastikan satu hal.

"Tugas apa, Saem?"

"Anda memberi kami tugas setiap saat dan sepanjang waktu."

"Bahkan aku harus rela dihukum membersihkan jendela kelas oleh Kim Sonsaengnim karena terlalu terfokus dengan tugas-tugas yang anda berikan dan melupakan tugas darinya."

"Dan ibuku mengira kepalaku terbentur dan terganggu karena aku meninggalkan kebiasaanku menonton sepak bola dan menggantinya dengan mengerjakan tugas darimu."

"Well, kalian keberatan dengan tugas-tugas dariku?" tanya Yoochun balik menanggapi keluhan Ryeowook, Heechul, Yesung, dan Donghae. Guru muda itu tertawa pelan sambil membereskan beberapa bukunya. "Jangan sampai lupa dengan tugas terbesarnya~ Dan kuharap kalian memotret para 'Lady' nanti, oke~"

"Oh, tentu saja, Saem." Sahut Kyuhyun sarkastik tiba-tiba. "Aku akan membiarkan mereka memotretku lalu mengunggahnya ke Twitter dan Instagram. Kemudian keesokan harinya aku akan mengunggah foto mereka yang memalukan dengan boxer bergambar Barbie! Cukup Terima kasih! Bye bye!"

Semuanya menahan tawa saat namja manis itu berjalan keluar kelas sambil sempat membungkuk sopan kepada Yoochun yang juga menahan tawa mati-matian di tempatnya.

"Hei, Siwon-ah. Mengapa dia jadi galak lagi seperti itu?" tanya Yoochun setelah memastikan Kyuhyun keluar dari kelas. Semuanya menatap penuh penasaran kepada Siwon yang masih tenang. "Bukankah dia suka dan terharu dengan kejutanmu tadi siang? Dia menerimanya, kan?"

"Dia memang menyukainya. Dan dia menerimanya tentu saja." Jawab Siwon santai sambil menyilangkan kakinya di atas kursinya. "Tapi berubah galak lagi setelah aku selesai memberinya ciuman."

"Eoh? Bukankah Kyuhyun menyukainya?" sahut Yesung kini pindah ke bangku Kyuhyun di depan Siwon, tepat disamping Ryeowook yang sedikit merona melihatnya. "Kupikir kalian menikmatinya~"

"Kami memang menikmatinya." Ucap Siwon lagi, masih dengan nada santai. "Tapi dia jadi galak lagi karena…"

"KARENA APA?"

Siwon tertawa di tempatnya lalu lebih memilih berdiri dari kursinya dan menjinjing ranselnya. Kedelapan temannya terlihat penasaran dengan kejadian di dalam lapangan Basket tadi siang. Bahkan Hankyung dan Jaejoong yang biasanya tidak tertarik dengan hal semacam ini, kini terlihat antusias.

"Karena aku menciumnya sebanyak empat kali."

"Kau maniak, Choi Siwon." ucap Yunho sambil menggelengkan kepalanya takjub diiringi pekikan setuju yang lain. Mereka hanya menghela nafas jengah mendengar penuturan Siwon yang bahkan diucapkan dengan nada yang super santai.

"Kau memperdaya anak berumur 16 tahun, Siwon."

Siwon tersenyum mendengar ucapan Yoochun.

"Dan anda membantuku memperdaya anak berumur 16 tahun, Sonsaengnim."

Yoochun terkesiap sejenak lalu tertawa diiringi yang lain. Siwon kemudian membungkuk sopan kepada Yoochun sebelum keluar kelas. Namun langkahnya terhenti saat tiba diambang pintu lalu berbalik menghadap ke teman-temannya lagi.

"Hankyung Hyung, Yesung Hyung, Donghae-ya dan Yunho-ya…" ucap Siwon diiringi seringaian berbahaya di wajahnya, "Kalian harus mencobanya dengan Ordinal kalian segera. HAHAHA!"

"MWO?!"

Blam

_Wonkyu_

Audi R8 Sport putih itu melaju halus di tengah jalanan kota Seoul yang sedikit padat sore itu. Tidak heran karena saat ini adalah malam minggu. Saatnya para manusia menghabiskan malam indah ini diluar dan berkencan atau sekedar berjalan-jalan dengan pasangan mereka masing-masing.

Seperti sepasang namja yang ada di dalam mobil mewah itu.

"Kita mau kemana sih?" tanya Kyuhyun sambil mengerucutkan bibirnya dan bersedekap menahan kesal kepada namja tampan yang menyetir di sampingnya. "Biarkan aku pulang dan merenung memikirkan bagaimana penampilanku nanti di pesta dansa konyol itu! Dan sekarang kau malah mengajakku berkeliling Seoul tanpa tahu arah."

Siwon tertawa geli masih fokus dengan jalanan di depannya. "Tidak perlu merenung, Nona Cho. Bagaimanapun penampilanmu nanti malam, kau pasti yang tercantik dan termanis diantara semua tamu undangan."

"Perlu kuingatkan padamu, Tuan Choi Siwon yang terhormat, bahwa aku adalah seorang namja tulen. Bukan makhluk jadi-jadian seperti Heechul Hyung yang suka bercermin." Sahut Kyuhyun sambil memukul-mukul pahanya sendiri dengan jengkel. "Ba-bahkan aku belum dapat ga-gaun apa yang aku pakai nanti~ Oh, aku tidak percaya ini! Gaun sialan~"

Lampu merah.

Siwon menghentikan mobilnya lalu menatap namja manis yang masih mengomel pelan disampingnya. Lihat saja ekspresi imut dan pipi kemerahan itu. Akan sangat menggemaskan jika ia bisa menyentuh dan menciumnya. Jangan lupakan bibir pink yang terus mengerucut imut itu.

Oh, Siwon masih ingat perkataan Yoochun tadi. Bahwa namja imut di sampingnya ini masih berumur 16 tahun dan membuat Siwon sadar bahwa ia tidak bisa 'memakan'nya saat ini juga.

Grep

"YA! A-a-apa yang kau lakukan, Wo-wonnie Hyung?!" tanya Kyuhyun tergagap saat tiba-tiba Siwon memajukan tubuh ke arahnya hingga membuat punggungnya membentur pintu mobil di belakangnya.

"Aku sedang menikmati wajah jengkelmu yang manis dan menggemaskan."

"Mwo?! Cepat jalankan mobilnya!"

"Ini masih lampu merah, Nona Cho."

"Ka-kalau begitu p-per-hatikan saja lampu sialan itu hingga hijau, Wonnie!"

"Tidak mau. Memperhatikan wajahmu lebih menarik daripada memperhatikan lampu lalu lintas."

"Mengapa kau keras kepala sekali sih!"

"Mengapa kau manis sekali sih, Nona Cho?"

"Apa maumu, Wonnie Hyung?!"

"Kau tahu apa mauku, Nona Cho~"

Hah~ baiklah. Kyuhyun sudah kehilangan kata-katanya dan lampu merah sialan itu masih lama. Percuma saja melawan namja mesum ini, begitu batinnya. Dan satu-satunya hal yang bisa ia lakukan untuk membuat Siwon kembali ke tempat duduknya semula adalah…

Cup

Siwon menarik wajah Kyuhyun dan menahannya dengan tangan kanannya yang bebas saat ciuman itu mendarat di bibirnya. Membuat ciuman singkat itu menjadi ciuman yang panjang.

Kyuhyun? Terkejut? Tentu saja. Namja manis itu berusaha mendorong tubuh besar di depannya dan memukul-mukul dada bidang Siwon. Namun usaha kerasnya itu berbuah nol. Dan namja manis itu hanya bisa pasrah dan membiarkan ciuman lembut dan hangat itu di dominasi oleh Siwon.

TIIIN! TIIIIIN!

Duk duk duk

Siwon mematahkan ciumannya dengan memberikan kecupan singkat di pipi gembul Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun hanya mendorong tubuh Siwon keras dan memberikan jitakan keras di kepala Siwon lalu memalingkan wajahnya yang semerah tomat ke arah jalan.

"Itu sakit, Nona Cho~" ucap Siwon menahan tawa sambil menatap Kyuhyun yang kini mendumel pelan di tempatnya sambil menatap keluar jendela. Bibirnya yang ranum itu tampak memerah dan basah karena ciumannya barusan.

"JALANKAN SAJA MOBILMU, ATAU AKU AKAN MEMUKULMU DENGAN SEPATUKU INI, CHOI SIWON!"

Dan Siwon hanya bisa mengacak surai ikal coklat di sampingnya itu dengan gemas sambil mulai menyetir mobilnya lagi menuju tempat yang sejak tadi sudah ada di pikirannya.

_Wonkyu_

"Mau apa kita kesini, Choi mesum?"

"Kita akan berbelanja tentu saja."

Kyuhyun hanya bisa membelalakkan matanya menatap bangunan besar di depannya. Sementara Siwon kini mulai keluar dari mobilnya dan berjalan membuka pintu untuk Kyuhyun dan membiarkan namja manis itu keluar dari mobilnya sambil menatap takjub bangunan yang kini di ada di depannya.

"A-aku tidak berminat berbelanja di tempat seperti ini, Hyung. Paling-paling aku hanya sanggup membeli selembar sapu tangan dengan uang sakuku hari ini." ucap Kyuhyun sambil merengut dan berusaha masuk ke dalam mobil Siwon lagi.

Siwon tersenyum lagi sambil menarik lengan Kyuhyun ke dalam bangunan besar yang ternyata adalah sebuah Super Mall paling mewah di seluruh Seoul.

"Kau bisa memilih semua barang yang kau mau disini, Nona Cho. Dan jangan khawatir masalah biayanya." Ucap Siwon sambil menarik tubuh Kyuhyun untuk berjalan mendekat kearahnya. Namja tampan itu menyerahkan kunci mobilnya kepada keamanan yang membungkuk sopan kepadanya di lobby.

"Jinjja?! Wah, daebak sekali, Hyung!" seru Kyuhyun riang, membuat Siwon semakin melebarkan senyumnya. "T-tapi aku tidak punya uang untuk menggantinya. Aish! Lebih baik kita pulang!"

"Kau tidak perlu menggantinya, Nona Cho. Aku akan mentraktirmu hari ini."

"Benarkah?"

"Tentu~"

"WAH! KALAU BEGITU AKU MAU SEMUA KASET GAME LIMITED EDITION! LALU BATERAI BARU UNTUK PSP-KU! JUGA MAJALAH GAME TERBARU! WAHH DAEBAK!"

"Ya~ Ya~ Kau bisa meminta sesukamu, My Princess. Tapi pertama-tama kita harus ke butik busana untuk mencarikanmu gaun."

Kyuhyun menghentikan langkahnya lalu menatap Siwon dengan terkejut.

"MWO! Ke toko gaun? Aku? Kita berdua? Andwaee!" seru Kyuhyun sambil menggelengkan kepalanya cepat. "Ba-bagaimana kata orang-orang di butik nanti jika melihat seorang namja mencoba gaun, Hyung?! Bisa bayangkan betapa malunya aku!"

Siwon tertawa lagi sambil menangkap bahu Kyuhyun yang mulai melonjak tak terkendali di sampingnya. Namja manis itu tampak ketakutan dan kalut. Air mata sudah berkumpul di pelupuk matanya.

"Ssshh~ Kau tenang saja, Nona Cho." Ucap Siwon sambil menangkup kedua pipi Kyuhyun dan menatap iris coklat caramel terang di depannya lekat-lekat. "Kita bisa berbelanja dengan leluasa di Mall ini tanpa harus khawatir dengan orang-orang."

"Maksudmu?"

"Karena aku sudah membooking seluruh Mall ini untuk kita berdua sore ini, Nona Cho."

"APAAA?!"

_Wonkyu_

Disinilah sekarang mereka berdua. Di butik paling besar dan mahal di seluruh Mall itu. Dengan koleksi gaun dan tuxedo yang mewah dan mahal. Berdesain elegan dan dipenuhi manekin-manekin indah.

Kyuhyun percaya bahwa keluarga Siwon adalah orang kaya. Pertama terlihat dari peringkat donatur terbesar di Spamcos. Kedua terlihat dari Mobil Siwon yang terlalu mewah untuk seukuran anak SMA. Ketiga terlihat dari wajah Siwon yang sangat tidak cocok jika dikatakan sebagai wajah orang-orang susah.

Tapi, Kyuhyun sama sekali tidak menyangka bahwa anak SMA ingusan yang bahkan belum kelas tiga seperti Siwon, bisa membooking 'Super Mall' mewah seperti ini dengan begitu mudahnya. Kyuhyun mulai bergidik ngeri saat membayangkan berapa uang saku yang diberikan orang tua Siwon setiap hari kepada putra mesumnya itu?

"Selamat sore, Tuan Muda Siwon. Ah~ Kau terlihat tampan seperti biasa~Hihihihi~"

Lamunan Kyuhyun buyar saat suara melengking seorang yeoja terdengar di depannya. Disana berdiri seorang yeoja paruh baya dengan dandanan yang elegan sedang menatapnya penuh takjub seakan dirinya adalah sebuah kue coklat manis yang siap untuk disantap. Siwon berdiri dari kursinya saat yeoja itu mendekat dengan senyum lebarnya.

"Oh Hi, Ahjumma. Aku perlu bantuanmu untuk memilihkan gaun dan make over untuk kekasihku ini~" ucap Siwon santai sambil merangkul bahu Kyuhyun yang terlihat shock di tempatnya.

"A-aku bu-bukan kekasihnya!"

"Omoo! Kekasihmu ini manis sekali, Tuan Muda Siwon. Boleh aku memakannya?" ucap yeoja itu sambil melayangkan tatapan nakal ke arah Kyuhyun yang kini beringsut sembunyi di belakang punggung Siwon.

Siwon tertawa sekilas lalu menarik lengan Kyuhyun lembut dan membawanya ke samping tubuhnya. "Kami akan pergi ke pesta Prom, jadi tolong make over dia dan pilihkan gaun yang bagus."

"Tentu saja, Tuan Muda tampan. Apapun untukmu." Ucap yeoja itu dengan ekspresi yang membuat Kyuhyun takut setengah mati. "Kemarilah, Nona Choi. Boleh aku memanggilmu seperti itu?"

Kyuhyun mencengkeram lengan blazer Siwon erat-erat sambil menggeleng keras. Siwon hanya mengangguk sambil melepaskan pegangan tangan Kyuhyun di lengannya.

"Tenanglah, Nona Cho. Ahjumma ini hanya akan memilihkanmu gaun dan melakukan sedikit make over padamu."

Kyuhyun menatap Siwon lekat-lekat dengan tatapan bingung dan takut yang sangat kentara. Lihat saja iris coklat karamelnya yang sudah berkaca-kaca itu, membuat Siwon mati-matian menahan dirinya untuk tidak segera mengecup pipi gembul itu saat ini juga.

"Kemarilah, Nona Choi yang manis. Kita akan memilih gaun bersama~" ucap Ahjumma itu sambil menarik lengan Kyuhyun dengan lembut. Kyuhyun mulai tenang dan bersedia mengikuti sang pemilik butik itu ke dalam. "C'mon girls! Tuan Muda Choi membawa kekasihnya yang sangat manis untuk kita makan―maksudku, untuk dirias~"

Siwon melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar saat Kyuhyun menoleh kepadanya dengan raut muka takut. Namja tampan itu terkikik pelan melihat betapa lucunya ekspresi wajah Kyuhyun saat ini. Andai ia bisa memotretnya dan mengunggahnya ke akun Instagram miliknya, begitu batinnya.

"OMOOO! DIA MANIS SEKALI~"

"KULITNYA JUGA PUTIH DAN HALUS SEPERTI BAYI~"

"RAMBUTNYA SANGAT HALUS DAN WANGI~"

"TUBUHNYA JUGA SANGAT RAMPING SEPERTI YEOJA~"

"HUWWAAAAA! WONNIE HYUNG TOLOOONG AKUUUU!"

Siwon hanya bisa menggeleng geli lalu mulai beranjak ke bagian busana pria dan hendak memilih beberapa tuxedo untuknya sendiri.

'Nona Cho-mu baik-baik saja?'

Siwon tersenyum miring sekilas saat suara abstrak milik Yunho terdengar di dalam kepalanya. Namja tampan itu tetap melanjutkan langkahnya sambil sesekali memilih beberapa Tuxedo di depannya.

'Tentu saja. Sepertinya Minho berhasil mengatasinya dengan baik kemarin.'

'Kau benar, sepertinya Jaejoong juga masih baik-baik saja, dia belum menyadari semuanya. Ide Minho memang bagus.'

Siwon kembali tersenyum mendengar kalimat abstrak di dalam kepalanya. Ia mulai meraih beberapa tuxedo hitam yang menurutnya bagus.

'Bagaimana dengan anak itu? Apa lukanya serius?'

Siwon menatap tuxedo yang kini ada di tangannya. Berwarna hitam pekat dengan ornament elegan di bagian dadanya. Berkilau terang seterang kilauan di iris kelamnya.

'Dia selamat. Dan dia berkata… akan ada kejutan disana nanti.'

_Wonkyu_

Petang menjelang pukul 07.00 waktu Korea Selatan

Gedung terbesar dan termewah yang terletak di salah satu pusat kota itu terlihat ramai dengan disinari lampu berkerlap-kerlip di sekitarnya. Beberapa mobil tampak berlalu lalang di depan pintu masuk utamanya. Bukan mobil-mobil biasa, namun mobil-mobil dengan model panjang yang membawa sepasang penumpang masing-masing.

"Kau memang terlihat tampan dengan tuxedo biru tua itu, tapi kulihat kau sangat kesepian, Donghae-ya~"

Donghae berdecih pelan mendengar ucapan sindiran Yesung yang berdiri di sampingnya. Namja tampan berwajah ikan itu menyeringai kemudian. "Kau juga terlihat tampan tanpa siapapun disampingnu, Yesung Hyung~"

Hankyung memutar matanya malas melihat perdebatan tidak penting kedua temannya itu. Sudah sejak beberapa puluh menit yang lalu tiga namja muda itu berdiri di Lobby super besar yang atapnya dihiasi ukiran dan gambar-gambar Cupid dengan membawa panah cinta yang berkilau. Pada awalnya mereka sudah berencana untuk menjemput pasangan masing-masing, namun entah mengapa, sang 'gadis' menolak untuk dijemput dan memutuskan untuk bertemu langsung di tempat dimana Prom ini diadakan.

Sangat merepotkan para 'yeoja' itu, begitu pikir mereka.

"Sang Instruktur―" celetuk Hankyung tiba-tiba, sembari berusaha menghindari tatapan 'lapar' para gadis di seberang tempatnya berdiri. "Yang mana orangnya?"

Yesung dan Donghae mengalihkan perhatiannya kearah pandangan Hankyung. Disana, mereka bisa melihat sekerumunan pria paruh baya dengan tuxedo yang mewah.

"Itukah orangnya?" Ucap Hankyung lagi. Donghae dan Yesung mengangkat bahunya mengisyaratkan tidak tahu.

"Mungkin dia orangnya, atau paling tidak salah satu dari mereka, Hankyung Hyung." ucap Donghae, "Bukankah ini semua akan lebih mudah jika kita membiarkannya mengobrol berdua dengan Yunho dan memintanya menjadi instruktur musical kita?"

"Mengobrol berdua bagaimana maksudmu?" sebuah suara terdengar di belakang mereka. "Siapa kau menyuruhku seenaknya?"

Yunho menatap ketiga temannya dengan seringaian lebar. Namja bersorot musang itu tampak tampan dengan tuxedo hitam dengan dasi kupu-kupunya.

"Karena hanya kau yang memiliki tali untuk mengendalikan boneka-boneka ini, Yunho-ah!" sahut Donghae sambil sedikit mengernyit, "Dimana pasangan―"

"Ehmm… K-kalian terlihat sangat tampan. Kami memperhatikan kalian dari tadi disana, dan sepertinya kalian tidak punya pasangan." Sebuah suara malu-malu terdengar di depan mereka kemudian. Disana sudah berdiri tiga―bukan! Beberapa detik kemudian bukan hanya tiga, tapi sudah belasan dan akhirnya menjadi kerumunan―para yeoja yang menatap mereka berempat dengan pandangan berbinar.

"Kyaaa~ Maukah kalian menjadi pasangan kami malam ini?"

"Kalian sangat-sangat tampan dan keren!"

"Dimana kalian tinggal?"

"Darimana asal kampus kalian?"

"Jurusan apa yang kalian ambil saat ini?"

Yunho, Hankyung, Yesung, dan Donghae hanya bisa tersenyum kikuk sambil melempar pandangan bingung kepada satu sama lain. Kerumunan yeoja di depan mereka masih histeris sambil melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada hentinya.

"Err… maaf nona-nona―"

"KYAAAA~ SUARAMU KEREN SEKALI~"

Donghae hampir terlonjak di tempatnya saat kata-katanya dipotong dengan begitu 'sadis' oleh yeoja-yeoja di depannya. Namja tampan bermata ikan itu mengerling sekilas kepada Hankyung di sampingnya.

"Begini, nona-nona. Kami sudah memiliki pasangan untuk acara ini." ucapan Hankyung mendapat respon kecewa dari kerumunan yeoja di depannya. Namja penguasa kekuatan lautan dan samudra itu menghela nafas sebentar. "Dan kami bukan mahasiswa seperti yang kalian kira."

"JINJJA?! APA KALIAN EKSEKUTIF-EKSEKUTIF MUDA YANG KAYA RAYA ITU?"

"Bu-bukan―"

"Apa kalian anggota boyband yang akan debut?"

"Apa kalian putra actor dan aktris yang belum dipublikasikan ke public?"

"Atau kalian adalah alien tampan yang datang dari bintang seperti serial drama My Love from another Star?"

Hankyung mengerling penuh arti kepada Yunho yang masih berdiri tenang di samping kanannya. Donghae dan Yesung kelihatan sudah mulai kewalahan menaggapi celotehan yeoja-yeoja berisik di depannya.

"Dengar, nona-nona." Ucap Yunho pada akhirnya dengan senyum lembut yang membuat kerumunan kecil di depannya kembali histeris. "Kami bukan siapa-siapa. Kami hanya murid SMA biasa."

"MWO?! MURID SMA?!"

Keempat Cardinal itu sontak menutup telinga mereka saat seruan kompak itu terdengar dari kerumunan di depan mereka.

"T-tapi wajah kalian terlihat sangat dewasa, tampan, kharismatik, teduh, tampan, kalem, tampan, dan sangat tampan~"

Dongahe terkikik pelan di tempatnya. 'Dia mengulang kata tampan sebanyak 4 kali.'

Yesung, Yunho, dan Hankyung juga tertawa dalam hati mereka.

"Kalian masih muda sekali, tapi sikap kalian terlihat sangat dewasa~" ucap salah seorang yeoja dengan gaun berpendar menyilaukan, "KALIAN ADALAH TIPEKU!"

"HEY, MEREKA JUGA TIPEKU!"

"YA! BERANINYA KAU IKUT-IKUTAN!"

"APA KATAMU?!"

'Guys, ini mulai memburuk.' Donghae mengerling kepada ketiga temannya yang juga terlihat kewalahan dengan kerumunan di depan mereka yang mulai ricuh. 'Yunho, buat mereka diam dan pergi dari sini!'

Yunho tersenyum miring lalu maju selangkah dari tempatnya. Memasukkan kedua telapak tangannya ke dalan saku celananya lalu tersenyum maut kepada gerombolan yeoja di depannya.

"Dengarkan dan tatap mataku, Ladies." Ucap Yunho kalem dan sontak membuat kerumunan di depannya terdiam seketika. "Kami sudah mempunyai pasangan malam ini, jadi sebaiknya kalian pergi dari sini dan carilah pasangan siapapun yang kalian mau. Sekarang pergi."

"Ya, pergilah burung-burung cerewet~" sambung Donghae dengan gerakan tangan yang seakan mengusir kucing yang baru saja ketahuan mencuri makanan di dapurnya.

"Yeoja memang merepotkan. Mereka terlalu banyak bicara." Yesung menyeringai melihat kerumunan yang mulai habis di depannya. Hankyung tersenyum simpul kemudian. Sementara Yunho terlihat puas dengan hasil kekuatannya.

"Maaf nona-nona, kau tidak dengar apa yang dikatakan temanku barusan?" ucap Donghae lagi kepada tiga yeoja yang terlihat masih bertahan berdiri di depan mereka. "Kami sudah mempunyai pasangan malam ini, jadi silahkan cari pasangan la―"

"Oh benarkah? Kalian sudah punya pasangan? Sayang sekali~" sahut yeoja berambut pirang yang ditata sederhana dengan gaun berwarna beige lembut. "Padahal kami sudah susah payah berdandan untuk mendapat pasangan namja yang tampan~"

"Kalau begitu kita pulang saja! Ayo!" ucap yeoja berambut coklat terang pendek dengan gaun oranye pastel dengan wajah masam yang tampak manis.

"DASAR NAMJA-NAMJA KURANG AJAR!" sahut yeoja cantik berambut kemerahan panjang dengan gaun putihnya yang elegan. Ia tampak marah dengan wajah galak. "KAMI SUDAH MENUNGGU DILUAR SELAMA SATU JAM DAN KALIAN MALAH ENAK-ENAKAN MENGGODA YEOJA-YEOJA JELEK ITU! Hankyung-ssi, kau tega sekali~"

Keempat namja itu cengo melihat tiga yeoja aneh di depannya.

"Nuguya?" tanya Hankyung santai dengan wajah datar menatap yeoja yang marah-marah tadi. Donghae, Yesung, dan Hankyung hanya melempar pandangan bingung.

"INI KAMI, PABBO!" seru ketiga yeoja itu bersamaan, membuat keempat namja yang masih dalam mode 'loading' itu menutup telinga mereka erat-erat.

"Kim Heechul?" tanya Hankyung hati-hati dengan tatapan tidak percaya.

"Hyukkie?"

"Ryeowookie?"

"INI BENAR-BENAR KALIAN?!"

Donghae, Yesung, dan Hankyung benar-benar cengo dan speechless melihat ketiga 'yeoja' di depan mereka. Sementara ketiga 'yeoja' itu hanya menatap sengit mereka bertiga.

"Kalian ini bagaimana sih? Kita janji untuk bertemu di depan gedung, bukan di dalam!" celetuk Hyukjae sambil meraih salah satu heels-nya dan mengarahkannya ke arah Donghae yang masih tidak bisa berkata-kata di depannya. "Kau tahu bagaimana susahnya berjalan dengan sepatu macam ini, hah?!"

"Dan tahukah kalian betapa dinginnya mengenakan gaun ini ditengah udara malam yang dingin diluar sana?! Aish!" kali ini Ryeowook yang berseru sambil memukulkan tas pestanya ke badan Yesung yang hanya bisa meringis salah tingkah.

"Dan kalian malah enak-enakan merayu yeoja lain dan bahkan tidak mengenali siapa kami!" lanjut Heechul sambil merengut menatap Hankyung di depannya.

Ketiga Cardinal itu hanya diam dengan mulut terbuka lebar.

"Wow, kalian benar-benar―uhm, bagaimana aku mengatakannya yaa―kalian sangat cantik."

Nada bicara Yunho yang menggoda membuat namja bermata musang itu dihadiahi pukulan-pukulan sadis dari ketiga 'yeoja' di depannya. Hankyung, Donghae, dan Yesung segera meraih tangan Ordinal masing-masing untuk menyelamatkan Yunho yang terlihat menderita.

"Hentikan itu. Maafkan aku, aku hanya terlalu terkejut." Ucap Hankyung masih mencekal tangan Heechul, "Kau benar-benar cantik malam ini, Matahariku."

"Maafkan aku karena membuatmu kedinginan di luar sana, Ryeowookie. Kemarilah kau akan hangat di dekatku." Ucap Yesung sambil menarik pinggang Ryeowook untuk mendekat ke arahnya.

"Dan jika kakimu sakit, aku akan menggendongmu selama pesta berlangsung, Hyukkie~" kali ini Donghae memegang tangan Hyukjae dan berdiri di sampingnya.

Ketiga Ordinal itu tampak terdiam dengan wajah memerah sempurna, terlihat semakin semakin cantik. "BERHENTI BICARA HAL YANG MANIS! KAMI MASIH MARAH!"

"Wah… wah… kalian terlihat sangat romantis sekali dari luar sana~"

Semuanya menoleh ke arah pintu besar gedung itu dan mendapati seorang namja tinggi dengan setelan tuxedo hitam yang sangat elegan. Surai hitamnya ditata sedikit berantakan namun sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya. Namja itu tersenyum miring menatap teman-temannya yang menatapnya takjub.

"Siwon?" seru Donghae terkejut, namun kemudian namja bermata ikan itu menyeringai, "Kau tampak tidak bagus tanpa siapapun di sisimu."

Semua yang ada disana menatap Siwon dengan sebelah alis terangkat saat namja tampan itu berjalan santai mendekat dengan kedua telapak tangan di dalam saku celananya. Seperti seorang pangeran yang tampan.

"Dimana Kyuhyun?"

Siwon tersenyum simpul mendengar pertanyaan seorang 'yeoja' yang sangat diyakininya adalah Heechul.

"Wow~ aku tidak menyangka operasi trans-gender bisa selesai dalam waktu beberapa jam saja. Kalian bertiga terlihat can―"

"YAH! Jangan berbicara sembarangan, Choi Pervert sialan!" potong Hyukjae sambil meninju lengan Siwon pelan. Heechul dan Ryeowook sudah tampak akan melemparkan tas dan sepatunya kepada Siwon yang masih betah dengan seringaiannya itu. "Dimana Kyuhyun? Jangan bilang dia tidak mau datang."

"Tentu saja dia datang." Sahut Siwon santai sambil mengerling ke arah pintu masuk gedung yang masih sedikit ramai dengan para undangan yang masuk. "Itu dia."

Ketujuh namja itu sontak mengarahkan pandangan ke arah pintu masuk. Mata mereka membulat melihat siapa yang berjalan disana. Seorang 'yeoja' dengan gaun ungu berkerlap-kerlip dan rambut coklatnya yang pendek tersemat hiasan berbentuk bunga. Gaunnya panjang menjuntai berlengan panjang. Beberapa hiasan berkilau nampak menghiasi leher, tangan dan jemarinya.

"Itu Kyuhyun? Dia manis." Ucap Yunho sembari terkikik kecil.

"Ya! Mengapa kau memakaikan gaun yang panjang dan tertutup seperti itu, Choi?!" sahut Heechul. "Dan aksesorinya terlalu berkilau. Dan satu lagi, mengapa kau tidak memakaikannya wig panjang seperti kami? Tidak adil!"

"Cinderella benar!" seru Donghae kemudian yang hanya dibalas tatapan malas Heechul. "Setidaknya rias dia seperti yeoja manis di belakangnya itu. Rambut ikal coklat yang panjang, gaun pendek yang lembut, sepatu tinggi, dan tiara kecil di kepalanya, Kyuhyun pasti terlihat cantik jika seperti yeoja itu."

Siwon tersenyum kecil di tempatnya. Namja tampan itu merapikan tuxedo bagian depannya sambil menghadap penuh ke arah pintu untuk menyambut Kyuhyun-nya.

"Apa yang kau bicarakan, Donghae-ya? Yeoja yang kau bicarakan itulah Nona Cho-ku."

"MWO?!"

Mereka semua Pabbo!

Dan salah menerka. Tentu saja. Selera Siwon tidak serendah dan sesederhana itu.

Yeoja bergaun ungu itu bukan Kyuhyun, melainkan Kyuhyun adalah yeoja yang sejak tadi dipuji-puji Donghae. Semua mata kini tertuju pada sosok 'yeoja' tinggi yang berjalan kikuk diantara para tamu undangan yang lain. Tubuhnya terlihat tinggi dan ramping dengan balutan gaun sebatas lutut berwarna Peach yang membuat kulitnya yang seputih salju semakin bersinar. Kaki jenjangnya dilandasi High Heels hitam bertali yang melingkar di pergelangan kakinya yang ramping. Rambutnya panjang sebatas punggung yang ditata sedikit bergelombang sewarna coklat caramel sejernih iris matanya yang bersinar terang diwajahnya yang di make-up secara natural. Sebuah tiara berbentuk mahkota kecil berkilau menghiasi bagian kiri kepalanya. 'Yeoja' itu terlihat menundukkan wajahnya yang memerah saat Siwon menyodorkan tangan untuk menyambutnya.

"Ya! Berani-beraninya kau membawa yeoja cantik sungguhan untuk menggantikan Kyuhyun yang tidak datang, Choi Siwon!"

"Ide bagus, Choi Siwon. Kau licik sekali menukar Kyuhyun dengan―"

PLAK! Plak!

Hankyung menjitak kepala kedua teman tololnya yang masih melongo dengan wajah bodoh. Donghae dan Yesung hanya bisa mengaduh pelan di tempatnya.

"Ya, Kyuhyun memang tidak datang. Jadi aku menggantikannya dengan Princess cantik ini~"

Cup

"YA! CHOI PABBO, APA YANG KAU LAKUKAN?!"

"HUWAAAA! INI MEMANG KAU BOCAH EVIIIIIL!"

Kyuhyun hanya bisa merengut pelan saat Heechul menerjangnya dan mengacak-acak rambut palsunya. Namja manis yang sudah bertransformasi menjadi yeoja yang sangat cantik itu terlihat kesal saat Siwon mendaratkan sebuah kecupan kilat di pipi kanannya. Alhasil, Siwon hanya bisa meringis kesakitan saat Kyuhyun menginjak kakinya dengan Heels lancip yang dipakainya.

"Kyuhyunnie, ini benar kau? Kau sangaaaaaaaaaaaat cantik~"

"Aku tidak percaya ini benar-benar kau, Kyu."

Ryeowook dan Hyukjae juga terlihat takjub dengan makhluk cantik di depannya. Keduanya mulai menelusuri seluruh tubuh Kyuhyun, membuat kyuhyun sedikit risih.

"Gaunmu sangat indah dan elegan, Kyu!"

"Omoo, rambutmu juga sangat cocok denganmu!"

"Sepatumu juga baguuus~"

'Ya ampun, mereka memang berbakat menjadi yeoja sungguhan~'

'Kau benar, ikan Mokpo. Mereka benar-benar cantik dan manis seperti yeoja.'

Yunho tersenyum melihat teman-temannya yang asyik dengan kegiatannya masing-masing didepannya. Namja tampan itu kemudian menatap kearah pintu masuk, berharap ada seseorang yang sejak tadi ditunggunya.

'Jaejoong tidak datang?' tanya Siwon yang tahu benar apa yang dipikirkan teman bermata musangnya itu.

Yunho tersenyum lalu mengangkat kedua bahunya. Hankyung, Yesung, dan Donghae menghela nafas senbentar.

"Kajja, kita harus segera masuk. Mereka akan segera menutup pintu aulanya." Yunho tersenyum menatap teman-temannya.

"Tapi Jaejoong belum datang." Sahut Heechul. Namja cantik itu mengerdarkan pandangannya kepada teman-temannya yang lain. "Dia datang, kan?"

"Dia akan datang. Jadi cepatlah kalian masuk atau―"

Grep

Yunho menarik lengan Kyuhyun yang berdiri di sampingnya dan melingkarkan lengannya ke pinggang ramping namja manis itu, hingga membuat Kyuhyun melebarkan matanya.

"―atau aku akan menculik sang Putri~ HAHAHA~"

Siwon menghempaskan lengan Yunho dengan sedikit keras lalu menarik Kyuhyun yang masih mencerna apa yang terjadi ke dalam pelukannya. "Kau bosan hidup, Yunho?"

Yunho melambaikan tangannya saat melihat teman-temannya menghilang di balik pintu aula besar yang mulai tertutup. Namja tampan itu mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk yang kini sudah kosong. Semua undangan sudah masuk ke dalam.

"Alasanku memilih Poros Ordinal untuk menghancurkan liontin merah milik Jaejoong Hyung adalah karena… ada yang akan berusaha merebutnya disana nanti. Dan sementara ini Jaejoong masih tidak ingat apa yang telah terjadi."

Tap tap tap

Lamunan Yunho mengenai perkataan Minho buyar saat langkah kaki ringan itu menggema di lantai marmer ruangan luas tempatnya berdiri itu. Yunho berbalik ke arah pintu besar disana.

Disana berdiri seseorang. Dengan surai coklat panjang bergelombang dan gaun hitamnya yang pendek memperlihatkan kaki jenjangnya yang didasari sepatu hitam ber-hak tinggi. Sebuah mantel hitam tersampir di bahunya yang terbuka.

Yeoja itu berjalan mendekat dengan wajah datarnya yang tampak cantik.

"Kau cantik sekali, Jae."

"Ck, berhenti basa-basi dan selesaikan urusan ini dengan cepat. Aku risih dan kedinginan memakai semua ini." Ucap Jaejoong sambil mengalihkan perhatiannya ke arah lain.

Yunho menarik tangan Jaejoong lembut dan mengaitkannya ke lengannya sendiri. Terkikik kecil melihat rona merah di wajah dingin Ordinal-nya.

"Aku tahu kau kedinginan, terlihat dari wajahmu yang sangat merah, Jae."

_Wonkyu_

"Tuan besar menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para tamu undangan di acara ini. Beliau berpesan agar semuanya bisa menikmati pesta ini. Selamat malam."

Dengan berakhirnya sambutan dari MC itu, lampu-lampu di ballroom itu meredup dan musik pengiring dilantunkan. Hanya musik Jazz yang sangat lembut dan nyaman bagi semua pasangan disana untuk memulai gerakan dansa mereka.

"Aku tidak leluasa bergerak dengan high heels ini."

"Tenang saja, berpeganglah padaku." Ucap Donghae seraya menggenggam tangan Hyukjae erat-erat. Satu, dua kali Hyukjae hampir terjatuh, namun Donghae berhasil menghalaunya dan pada akhirnya mereka bisa berdansa dengan normal."

"Kau mau meletakkan tanganmu dimana?!" bisik Ryeowook dengan tatapan tidak bersahabat kepada Yesung di depannya. "Jangan macam-macam, Yesung Hyung!"

"Di pinggangmu." Yesung menarik kedua tangan Ryeowook dan meletakkannya di bahunya sementara ia melingkarkan tangannya ke pinggang Ryeowook, membuat Ordinal-nya itu sedikit berjengit dengan wajah merah padam. "Berdansa memang seperti ini. Lihatlah yang lain."

Ryeowook hanya menundukkan wajahnya tidak berani menatap iris gelap Yesung di depannya. Di sampingnya terlihat Hankyung dan Heechul yang bergerak lancar tanpa hambatan.

"Darimana kau belajar gerakan dansa ini?" tanya Hankyung saat matanya bertemu dengan Heechul. Orinalnya itu terlihat sangat cantik, ia tidak bisa memungkiri itu.

"Aku berbakat menari Waltz sejak kecil, Hankyung-ssi~"

"Jangan panggil aku seperti itu lagi. " sahut Hankyung sambil melangkah maju dan mundur mengikuti irama musik. "Mamaku memanggilku Hannie. Pangiil aku dengan sebutan itu."

Heechul memalingkan wajahnya yang memerah karena malu. "Ba-baiklah, Hannie."

"Mengapa kau memilih gaun hitam, Jaejoong-ah?"

Jaejoong yang sejak tadi menolak menatap mata musang di hadapannya kini menatapnya penuh arti. "Bukankah ini setara dengan kegelapan dalam diriku?"

"Tidak." Sahut Yunho kalem sambil mengeratkan pelukannya di pinggang ramping Ordinalnya itu. Diarahkannya wajah Jaejoong agar menatapnya. "Dengan warna hitam ini, cahayamu terlihat semakin terang, Ordinalku. Sangat terang hingga kegelapan itu tak tersisa lagi."

Jaejoong termenung menatap mata musang Yunho. Namja cantik itu bisa merasakan kehnagatan mengalir ke seluruh tubuhnya saat Yunho memeluknya. "Aku akan mrlindungimu dari kegelepan itu, Kim Jaejoong. Percayalah."

"Hyung, aku sama sekali tidak bisa berdansa. Sebaiknya kita duduk saja."

Siwon tersenyum tipis mendengar kalimat bernada panik dan malu-malu itu. betapa ia masih mengagumi sosok manis dan cantik di depannya ini. Ia merasa sangat beruntung bisa mendapatkan seorang Kyuhyun sebagai pasangan dan Ordinalnya saat ini. Diulurkannya tangannya ke arah 'yeoja' cantiknya itu tak lupa memasang wajah selembut dan senyuman semanis mungkin. Alhasil, wajah Kyuhyun dibuatnya merona merah dengan pandangan tidak mengerti.

"Kau percaya padaku?" tanya Siwon lembut.

"Ha?"

"Kau percaya padaku, Nona Cho?" ulang Siwon sekali lagi, masih menyodorkan tangannya.

Kyuhyun menggigit bibirnya sambil menimbang sebentar. Jemari lentik itu meremas ujung gaunnya yang lembut. Namja manis itu takut, namun begitu ia melihat sorot mata Siwon, ia menyambut uluran tangan itu.

Sreeeeeet

Entah bagaimana, lampu-lampu yang tadi menyala redup di seluruh ballroom itu kini semakin meredup dan hanya menyisakan satu sorot lampu di tengah ruangan. Iringan musik itu juga berubah. Menjadi alunan yang lebih lembut. Kyuhyun semakin kehilangan nafas saat Siwon membawanya ke tengah ballroom dimana semua orang yang tadi berdansa itu, kini minggir dan memberi jalan kepada keduanya.

"H-hyung~"

Siwon tersenyum kecil kepadanya begitu mereka sudah mencapai lantai dansa. Semua orang masih berdansa, namun beberapa diantaranya sudah berhenti dan menyaksikan mereka berdua. Siwon menggengam tangan kanan Kyuhyun dan meletakkan tangan kiri Kyuhyun di bahunya, sementara ia meletakkan tangan kirinya sendiri di pinggang ramping Kyuhyun.

Kyuhyun terlihat masih gugup. Alunan musik itu nampak seperti intro sebuah lagu, dan―

Take my hand, take a breath

Pull me close and take one step

Suara baritone itu akhirnya mengalun. Merdu. Kyuhyun belum pernah mendengar Siwon menyanyi, tapi kali ini ia telah mendengarnya secara langsung. Siwon mengambil satu langkah ke belakang dan secara otomatis Kyuhyun akan mengikuti mengambil langkah ke depan.

Keep your eyes locked on mine

Ya, sepasang iris kelam itu seakan menguncinya. Dan saat menatapnya, Kyuhyun bisa merasakan bahwa seakan tidak ada siapapun di sekitarnya. Hanya mereka berdua.

And let the music be your guide

Siwon tersenyum saat menyelesaikan baris lirik lagunya. Kyuhyun juga tersenyum menatapnya. Langkah Waltz-nya mulai teratur. Dan saat alunan music itu meninggi, ia mengeratkan genggaman tangannya di tangan Siwon.

It's like catching lightning, the chances of finding someone like you

It's one on the million, the chances of feeling the way we do

Siwon melepas jemari lentik itu saat tubuh ramping Kyuhyun memutar di depan tubuhnya dan ia memeluknya dari belakang.

And with every step together

We just keep on getting better

Saat tubuh Kyuhyun kembali berputar menghadapnya, Siwon mendekap pinggang ramping itu dan menatap tepat di iris coklat caramel indah di depannya.

So can I have this dance~

Can I have this dance~

Mereka masih menatap satu sama lain begitu bait lagu itu selesai. Tidak menyadari berpuluh-puluh pasang mata yang menatap takjub kepada mereka berdua. Kalau saja bukan karena tepuk tangan riuh itu, mereka akan terus berada di dunia mereka sendiri.

[Yunho] Take my hand, I'll take the lead

[Hankyung] And every turn will be safe with me

[Donghae] Don't be afraid, afraid to fall

[Yesung] You know I'll catch you through it all

Keempat Cardinal yang lain kini juga turun ke lantai dansa dengan Ordinalnya masing-masing. Entah apa yang mempengaruhi mereka, tapi pada akhirnya mereka berlima disana. Bergerak diiringi musik Waltz dan bergerak tidak dengan kaki mereka, melainkan dengan hati mereka.

No mountain's too high and no ocean's too wide

'cause together or not, our dance won't stop

Let it rain let it pour what we have is worth fighting for

You know I believe… that we were meant to be…

_Wonkyu_

Ruang utama ballroom yang luas itu tampak sangat jelas dari tempat ini. Semuanya bisa dilihat dengan sangat jelas, dan tidak terlewatkan satuhal pun. Ruangan ini adalah salah satu ruangan lain yang hanya diketahui oleh penyelenggara utama pesta ini.

"Para Cardinal. Mereka dikaruniai kesempurnaan yang berlimpah. Dapat mengatur semuanya menjadi maha Sempurna. Dan para Ordinal, mereka dikaruniai keindahan yang menakjubkan untuk mengimbangi kesempurnaan para Cardinal. Kini mereka sedang menari di lantai dansaku. Aku tidak percaya dengan tipuan yang dibuat mataku ini."

Seseorang berdiri menghadap kaca besar di depannya, memperlihatkan semua yang terjadi di aula besar pesta itu.

"Ini bukan tipuan mata anda, Tuan Besar." ucap seseorang di belakang namja jangkung yang masih berdiri menghadap kaca besar di depannya. "Yang anda lihat itu benar-benar para penguasa mata angin yang sesungguhnya."

Namja jangkung yang dipanggil 'Tuan Besar' itu tersenyum lembut lalu berbalik. Namja lain yang merupakan pelayan itu membungkuk sopan saat sang tuan besar melewatinya.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Tuan besar?"

"Kita akan menyambut mereka tentu saja." Ucap sang 'Tuan Besar' dengan senyumnya, "Penyambutan yang selayaknya. Aku merindukan beberapa orang dari mereka."

_Wonkyu_

"KYAAA OPPA! KALIAN KEREN SEKALIIII~"

"BOLEH AKU BERDANSA DENGANMU JUGA?"

"BOLEHKAH? BOLEHKAH?"

"PASANGANMU PASTI TIDAK KEBERATAN. HANYA SEBENTAR SAJAAA!"

Kyuhyun menerobos kerumunan yeoja-yeoja yang entah sejak kapan mengerumuni meja tempat duduknya. Dalam beberapa detik kemudoan ia akhirnya berhasil keluar dari 'neraka' itu dan menghirup nafas banyak-banyak. Ryeowook dan Hyukjae muncul di belakangnya tak lama kemudian.

"WTH! Apa-apa'an mereka itu?!" umpat Hyukjae sambil mendudukkan dirinya di salah satu kursi kosong di depannya. "Aish! Kakikuuuu~"

"Mereka seperti vampire haus darah!" sambung Ryeowook sedikit mengibaskan ujung gaunnya lalu ikut duduk di samping Hyukjae.

"Aku haus." Ucap Kyuhyun setelah menetralkan nafasnya yang sesak karena terjepit yeoja-yeoja genit tadi. "Wookie! Ambilkan aku minum!"

"Minuman siap, Nona muda." sahut sebuah suara yang familiar. Kyuhyun, Ryeowook, dan Hyukjae segera menolehkan kepala mereka ke pelayan yang berdiri di samping Kyuhyun.

"Minho?" pekik Ryeowook kemudian. "Kau Minho kan?"

Choi Minho tersenyum geli melihat ekspresi ketiga Ordinal di depannya. Guard Poros itu menyodorkan tiga gelas minuman kepada mereka.

"Apa yang lakukan disini, Minho?" tanya Kyuhyun dengan wajah memerah karena malu. Bagaimana tidak malu jika orang lain mengetahui bagaimana ia memakai pakaian yeoja seperti ini!

"Yah~ Mencari uang sebagai pelayan pesta tidak buruk, kan?" ucap Minho dengan senyum kekanakannya yang khas. "Aku tidak sekaya Choi Siwon. Jadi aku harus bekerja keras untuk memperoleh uang."

Kyuhyun tertawa ringan mendengar candaan Minho. Sedangkan Hyukjae dan Ryeowook mulai saling menukar pandangan.

"Kau bekerja sendiri malam ini, Minho-ya?" tanya Hyukjae dengan pandangan penuh makna kepada Minho.

"Tidak. Ada Taemin, Henry, Changmin, dan Kibum. Haha." Ucap Minho masih sambil wajah lucunya. "Mengerjakan sesuatu akan lebih mudah bila dilakukan bersama, kan?"

"Kalian benar-benar teman yang solid, ya?" ucap Kyuhyun sambil meminum minuman di tangannya. "Aku harus ke toilet sebentar. Gaun sialan ini mulai membuatku gatal-gatal. Kalau Siwon Hyung mencariku, bilang saja tidak tahu, oke?"

Ryeowook sudah akan menyusul Kyuhyun yang kini sudah menghilang di tengah kerumunan undangan, namun pergerakannya ditahan oleh Minho.

"Tidak apa-apa, Ryeowook-ssi." Ucap Minho lagi-lagi sambil tersenyum. "Ada Guards yang lain disini, kami akan selalu menjaga dan mengawasi Poros Ordinal."

"Tidak." Ucap Ryeowook sambil melepas lengannya dari tangan Minho. Hyukjae ikut berdiri kemudian. "Jika kalian semua rela menjadi pelayan dan mengikuti kami disini, pasti ada sesuatu yang akan terjadi, kan?"

_Wonkyu_

Kerumunan kecil para yeoja itu masih ada disana, semakin lama semakin banyak. Nampak lima orang namja sedang duduk santai di pusat kerumunan itu.

"Tidak. Kau terlalu pendek, aku tidak suka yeoja pendek. Sedangkan kau, gaunmu terlihat seperti ahjumma, terlalu banyak rumbai-rumbai. Kau, wajahmu tidak terlihat, kau menggunakan make-up terlalu tebal."

Yunho dan Hankyung menggelengkan kepalanya maklum melihat komentar yang dilayangkan Siwon kepada yeoja-yeoja yang menanyakan pendapatnya tentang penampilan mereka. Poros Cardinal itu sedang duduk dengan gaya yang sangat elegan sambil menyesap segelas minuman bergelas tinggi di tangannya. Donghae dan Yesung hanya bisa menahan tawa melihat yeoja-yeoja berwajah sedih setelah mendengar komentar 'terlalu jujur' dari Siwon.

"Kau, yang terakhir, rambutmu terlalu tebal dan warnanya tidak natural." Ucap Siwon sambil menatap seorang yeoja berambut pirang tebal yang berdiri malu-malu di depannya. "Apa itu wig? Jangan memakai sesuatu yang berlebihan. Jadilah dirimu apa adanya, maka kau akan terlihat lebih cantik."

Yeoja itu terdiam sejenak…sebelum memekik girang hingga membuat kelima Cardinal itu menutup telinga mereka. Setelah itu, karena jengah, Yunho 'meminta' yeoja-yeoja itu untuk pergi dan mereka berlima akhirnya bisa bernafas lega.

"Pertunjukan yang bagus, Sunbae-nim."

Donghae menerima gelas tinggi yang disodorkan salah satu pelayan di depannya. Namja berwajah ikan itu menepuk bahu pelayan itu sambil tersenyum. "Seragam yang bagus, Henry-ah. Kau bersama yang lain?"

Henry menyerahkan beberpa gelas lagi kepada Yunho, Yesung, dan Hankyung sambil tersenyum. "Ya. Mereka masih sibuk melayani tamu yang lain. Kkkkk."

"Dimana instruktur itu? Mengapa ia tidak muncul di acaranya sendiri?" tanya Yesung sesekali melambai kepada beberapa yeoja yang menatapnya genit. Hanya sekedar menghargai mereka.

"Kurasa dia akan memberi kejutan." Sahut sebuah suara lagi, seorang pelayan yang lain. Itu Taemin.

Siwon bangkit dari kursinya lalu meletakkan gelas minumnya. "Aku harus mencari Kyuhyun. Sudah terlalu lama ia kutinggalkan."

"Tenang saja, Siwon Sunbae. Minho, Kibum, dan Changmin ada bersamanya." Sahut Taemin lagi.

Siwon sedikit bernafas lega. Setidaknya Ordinal-nya itu tidak sendirian. Namun sesuatu tiba-tiba terbaca di pikirannya. Itu sebuah bisikan. Dan tanpa membuang waktu, namja tampan itu menolehkan kepalanya ke arah Yunho yang masih duduk di sampingnya. Penguasa kekuatan utara itu menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

'Ada sesuatu yang terjadi pada Jaejoong sekarang. Aku bisa merasakannya, Siwon.'

_Wonkyu_

"Maaf Nona, ini toilet pria. Apa yang kau lakukan disini?"

Kyuhyun menepuk jidatnya sendiri begitu ia sadar telah memasuki toilet yang salah. Setidaknya salah untuk 'gender'nya hari ini. Namja manis itu tersenyum kikuk sambil membungkuk meminta maaf kepada dua namja di depannya.

"Ma-maafkan aku. A-aku akan segera keluar dari sini sege―"

Blam

Ceklek

Kyuhyun sontak menatap pintu toilet yang kini tertutup dan dikunci oleh salah satu namja yang lain. Namja itu menyeringai menatapnya. Dua namja yang ada di depannya tadi, kini juga menatapnya dengan seringaiannya. Oh sial, mereka berjalan mendekat.

"A-apa yang kalian lakukan?"

"Kau tahu nona manis, suaramu itu tidak biasa untuk seorang yeoja." Ucap salah satu namja yang kini sudah berdiri di depan Kyuhyun yang sudah tidak bisa mundur lagi karena terhalang washtafel di belakangnya. "Sangat sexy dan menggoda~"

"HAHAHAHAHAHA!"

Oh Sial, batin Kyuhyun dalam hati. Ia tidak akan bisa melawan saat dalam keadaan crossdressing seperti ini!

"Jangan mendekat! Kuperingatkan kau!" seru Kyuhyun saat dua namja di depannya itu sudah akan menyentuhnya. Dua namja yang lain muncul dari dalam bilik toilet.

"Ayolah, nona manis. Inilah akibat salah memasuki toilet~ HAHAHAHA!" ucap salah satu namja yang kini sudah menggenggam tangan Kyuhyun dan menariknya mendekat. "Bersenang-senanglah dengan kami seben―"

"Lepaskan dia."

_Wonkyu_

Heechul melepas High heelsnya sambil menumpukan tubuhnya di dinding koridor yang kini dilaluinya. Namja cantik itu kelelahan karena dari tadi berjalan di koridor panjang ini.

"Toiletnya dimana sih?!" umpatnya sambil memijat pergelangan kakinya yang pegal.

Sudah sejak beberapa menit yang lalu ia meninggal ballroom untuk mencari toilet. Namun sepertinya petunjuk dari beberapa pelayan tadi membingungkannya dan akhirnya ia tersesat di mansion besar ini.

"Kau tersesat, Nona?" tanya sebuah suara yang sontak membuat Heechul menolehkan kepalanya ke belakang tubuhnya. Dan yang ia lihat sangatlah mengejutkan dirinya.

"Changmin? Kibum?!"

"Sssstttt!" sahut Kibum sambil meletakkan telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan untuk tidak berisik. Cahngmin mengedarkan pandangannya ke sekitar koridor.

"Heechul Hyung, kau sudah makan? Kau lapar? Kalau belum makanlah ini." ucap Changmin setengah berbisik sambil menyodorkan sebuah piring berisi beberapa potong cake coklat yang terlihat enak dan menggiurkan. Heechul menatapnya aneh dan bingung.

"Aku sudah makan banyak tadi." Jawab Heechul masih bingung dengan sikap dua Guards di depannya ini. "Apa yang kalian lakukan? Mengapa kalian memakai seragam pelayan? Dan mengapa kalian menyuruhku makan?"

Kibum meletakkan piring yang dibawa Changmin ke atas nampan yang dibawanya. Sedangkan Changmin memungut High Heels milik Heechul yang tergeletak di lantai. Heechul semakin bingung melihat tingkah aneh dua namja di depannya ini.

"Kami hanya ingin memastikan kau punya cukup energy, Heechul Hyung." ucap Changmin sambil menarik lengan Heechul dan memandunya berjalan melewati koridor panjang di depannya. Kibum berjalan paling belakang.

"Energi? Untuk apa?" tanya Heechul lagi.

"Kami ingin kau mengubah malam menjadi siang beberapa saat lagi."

_Wonkyu_

"Jaejoong H-hyu―"

Jaejoong keluar dari salah satu bilik toilet yang tertutup. Membuat Kyuhyun dan kelima namja asing yang ada di sekitarnya menatapnya terkejut.

"Lihat ini~ Sekarang kita punya dua nona cantik yang salah masuk toilet! Daebaaaak~"

Jaejoong maju satu langkah saat salah satu namja mendekatinya dan hendak menarik tangannya. Namun sebelum semua itu terjadi, namja cantik itu segera menghindar dan menendang dada namja itu hingga jatuh tidak elit di lantai.

Keempat namja yang lain terbengong menatap salah satu rekannya tergeletak di lantai. Kesempatan itu digunakan jaejoong untuk menarik tangan Kyuhyun dan membawanya keluar setelah menendang pintu yang terkunci itu hingga terbuka.

Jaejoong tahu benar, ia tidak bisa menggunakan kekuatannya di depan Kyuhyun.

"HEI, KEMBALI KALIAN!"

Kyuhyun menoleh ke belakang dan mendapati beberapa dari namja tadi kini mulai mengejarnya. Sementara ia masih berlari dengan ditarik oleh jaejoong di depannya.

"Hyung! AKu tidak bisa berlari dengan sepatu tinggi ini!" seru Kyuhyun saat Jaejoong mulai berbelok menuju koridor-koridor yang sepi. Namja-namja mesum tadi masih setia mengejar mereka. Mau tidak mau Kyuhyun harus terus berlari dan mengabaikan kakiknya yang sakit karena High heels sialan itu.

Ceklek

Blam

"Hah… hah… hah…"

Tepat saat mereka mengambil belokan ke kiri, Jaejoong segera masuk ke salah satu ruangan, menutupnya, lalu menguncinya. Derap langkah terdengar melewati ruangan yang mereka diami saat ini. keduanya menghela nafas mereka lega walau masih terengah-engah.

"Bagaimana jadinya jika aku tidak disana, hah?" ucap Jaejoong masih sambil menstabilkan nafasnya. Namja cantik itu menatap Kyuhyun yang masih terduduk sambil melepas High heelsnya. "Apa yang kau lakukan disana, Cho Kyuhyun?!"

"Aku salah masuk toilet. Dan mereka tidak membiarkanku keluar. Aish!" sahut Kyuhyun masih terengah-engah. Namja manis itu berdiri dari posisi duduknya. "Ruangan apa ini?"

Jaejoong mengedarkan matanya ke ruangan yang baru saja dimasukinya. Ruangan ini besar namun kosong. Cahaya di ruangan ini juga sangat minim. Hanya beberapa obor api kuno yang berderet tak banyak di sepanjang dinding.

Tunggu!

Ruangan luas. Cahaya temaram. Obor. Dan….

"Hei, untuk apa meja itu diletakkan di tengah ruang luas ini?" tanya Kyuhyun sambil berjalan sedikit mengitari ruangan luas itu. Jaejoong masih terdiam di tempatnya. "Jae Hyung, aku sepertinya tidak asing dengan ruangan in―"

Jaejoong segera menarik Kyuhyun dan menghadapkannya kepadanya. Namja cantik itu meraba bagian leher Kyuhyun untuk memastikan sesuatu di sana.

"D-dimana?" ucap Jaejoong panik saat tidak menemukan benda berkilau yang dicarinya. Kyuhyun menatapnya bingung. "Dimana liontinmu, Cho Kyuhyun?!"

"Akhirnya dua anak manis paman kembali ke tempat masa kecilnya dulu~"

Kyuhyun sudah akan menjawab pertanyaan panik Jaejoong tepat sebelum seseorang muncul dari sudut ruangan yang lain. Seseorang dengan setelan serba hitam.

"Siapa dia? Dia berbicara dengan kita?" tanya Kyuhyun sambil meyipitkan mata menatap sosok yang kini berjalan mendekat ke arah mereka.

Jaejoong merasakan sakit yang tidak asing di kepalanya dan rasa takut kembali menguasi dirinya. Namja cantik itu menarik tangan Kyuhyun menuju pintu. "Kita harus keluar dari sini, Kyu!"

_Wonkyu_

Salah satu toko elit di supermall terbesar di Seoul itu sudah nampak akan tutup. Para pegawainya sudah terlihat membereskan beberapa barang dan manikin-manekin untuk di tata di tempatnya.

"Nyonya, bukankah benda ini milik kekasih Tuan Muda Choi tadi?"

Pertanyaan salah satu pegawainya membuat yeoja peruh baya yang merupakan pemikil outlet itu mendekat dan mengamati benda yang ada di tangan sang pegawai.

"Ah iya benar. Kenapa bisa ketinggalan." Ucapnya sambil memasang wajah sedih. "Taruh di tempat yang mudah diingat, mungkin besok Tuan Muda Choi akan mengambilnya."

Pegawai itu mengangguk lalu berjalan menuju brankas kecil di dekat meja kasir. Ia meletakkan benda itu disana.

Benda kecil berkilau dengan permata biru di bandulnya yang berbibar terang.

Liontin Kristal para Cardinal.

Para Cardinal… dikaruniai kesempurnaan yang berlimpah

Para Ordinal… dikaruniai keindahan yang menakjubkan

Kelebihan untuk mengimbangi kelebihan yang lain

Dan, tiba saatnya mereka kembali ke masa lalu

Masa dimana semua ini dimulai

Untuk mengetahui penyebab dan apa peran mereka

Sebentar lagi mereka akan mengetahuinya

.

TBC

.

.

Annyeong, my dear Readers

ANYONE MISS ME?

I'M BACK ^^/

.

Siapa itu? Apa yang akan terjadi?

Wait on the next chapter

.

Saya tidak janji bisa update cepat ^^

Untuk FF yang lain, masih dalam proses. Dan akan ada FF baru special untuk SIwon's Bday. Just wait ^^

.

Setiap review readers adalah sumber perbaikan bagi saya. Jadi jangan sungkan bila ada yang tidak berkenan. XOXO for you all ^3^

Fic ini murni BOYSLOVE/YAOI bukan GENDERSWITCH, dan main pair disini adalah WONKYU ^^

FEEL FREE TO REVIEW ^^

Wonkyu is Love,

BabyWonKyu