Mirai of Wanderer
Perempuan Bertudung
X
Kota Bandit
X
Mirai Asuka
By : Ghost186
And : Aquarius Alfa
Seorang gadis pengelana tampa sengaja menyelamatkan seseorang dari ambang kematian, namun tampa diduga orang itu terus-terusan mengejarnya…akankah Orang itu tak membawa masalah untuknya.
Seseorang lelaki dengan rambut merah, dan tampang Joker face, tengah terduduk dibawah pohon cendara, dengaan keadan yang buruk. Tubuhnya yang mengalami 16 luka dibagian vital, beberapa darah merembes di hidung dan telinganya, beberapa lebam menandakan bahwa dihabis bertarung dengan seseorang yang sangat hebat. Tak lupa dua lenganya yang terbela menjadi dua dikiri dan kanannya sungguh hebat dia bertahan dengan pendarahan hebat seperti itu.
"Oi panggil seseorang yang seketika, memanggilnya dan berdiri dihadapanya
"Ada apa, apa kau mau melawanku?"Tanya pria berambut merah itu dengan senyum sinis serta aura nen yang kuat, meskipun dalam keadaan sekarat dengan dua tanganya terbelah jadi dua, bisa dipastikan ia habis melawan seseorang yang sangat kuat.
"Tidak!" Jawab seseorang bertudung itu dengan tatapan datar, dibalik wajahnya yang tak terlalu terlihat dari tudungnya.
"Lalu kenapa kau disini" Tanyanya pada si Tudung dengan sinis.
"Kau salah paham, aku mau isterahat disini lagi pula ini pohon buat umum"Ucapnya datar, meletakan tas buntalnya dan duduk diseblah lelaki itu.
Hening...keduanya terdiam
"Nee...boleh kutau namamu?"Tanya si bertudung itu dengan suara pelan yang terdengar seperti perempuan, ya perempuan ,selain itu tercium bau 'Lavender' dari balik tudungnya setelah terdiam lama.
"Namaku Hisoka" Ucap Lelaki itu, semakin pucat, dan si Tudung. Hanya terdiam disampingnya sepertinya menyimpulkan sesuatu.
Siapa yang tak kenal Hisoka seorang Hunter dan pembunuh berdarah dingin yang namanya terkenal diberbagai negara dan keahlianya memainkan kartu dan sulap yang hebat.
Dan apa yang akan dikatakan oleh orang, jika sesorang bisa dengan berani duduk disebelah Hisoka, yang dipastikan bisa membunuh tampa pandang bulu itu.
"Coba kulihat tanganmu?"Tanya perempuan bertudung membuat lelaki itu terhenyak seketika.
"..." Tampa aba-aba 'Perampuan bertudung' itu langsung memengang luka yang terus mengeluarkan darah segar yang mengucur dikulit robek Hisoka tampa takut aura menakutkan dari Hisoka.
"Ini parah...tapi kau tak akan mati jika pendarahan ini, jika diurus secara normal tanganmu akan diamputasi, 652 titik uratmu hancur dan tak dapat disambung kembali" Ucap 'Perampuan bertudung' datar dan terus memandang dua lengan yang robek.
"..." Hisoka terdiam menatap 'Perampuan bertudung' tersebut memegang lenganya dan-
"Benang nen..penggunci cahaya" Jawabnya datar, seketika kekuatan Nen dari 'Perampuan bertudung' keluar dan membuat reda luka robek milik Hisoka namun dengan sigap sepuah benang 'Yoyo' langsung melingkar pada denyut nadi Hisoka yang berwarna Ungu.
"Perempuan ini?" Pikir Hisoka terdiam dan terus menatap apa yang dilakukan 'Perampuan bertudung' dengan tanganya. Dengan cepat gadis itu mengikat lengan Hisoka dengan sebuah tali 'Yoyo' dan dia dengan kecepatan tinggi menghubungkan, satu syaraf-kesyaraf Hisoka yang mati hingga tersambung sepenuhnya. Dilihat dari mana pun tehniknya sama dengan Machi namun bedanya pengobatan ini jauh lebih hebat dari Machi, Hisoka dapat merasakan tekanan kuat Nen dari Perempuan itu.
"Baiklah tangan satunya, Kali ini gunakan tanganmu memegangnya" Ujar 'Perampuan bertudung' dan Hisoka terdiam dengan mengikuti instruksi lalu mengunakan Yoyonya sama seperti tangan Hisoka sebelumnya, hingga tangan sebelumnya putus keduanya bisa normal kembali.
"Cara kerjanya cukup baik, Uratmu sudah bisa kau gunakan dengan Nen berlipat-lipat, tapi luka bekas pukulanmu harus kau obati dulu sendiri" Ucap 'Perampuan bertudung' itu lalu berjalan mendekati tasnya.
"Bisa kutanya...nona, apa maksutmu mengobatiku untuk imbalan"Tanya Hisoka dengan senyuman licik diwajahnya meskipun kata-kata itu sebenarnya ditujukan bukan menantang perempuan-penyelamatnya tapi ada maksut lain. Bukan Hisoka namanya tidak bertindak seperti itu.
"Tidak" Ucap 'Perampuan bertudung' menghentikan langkanya, lalu menatap Hisoka dan mengeleng. sepertinya ia lelah dengan apa yang dilakukanya tadi, dan mengambil tas buntal di seblah Hisoka. "Aku melakukanya tampa bayar atau apa-pun"Jelas 'Perampuan bertudung' itu lalu melesat pergi meninggalkan Hisoka yang terduduk dipohon dalam keadaan diam.
"Tunggu!" Suara lirih Hisoka sedikit terdengar namun perempuan itu sudah pergi, sepertinya tubuh Hisoka menolak untuk mengejarnya dan butuh isterahat total.
Untuk pertama kali dalam hidupnya dia menemukan orang yang melakukan sesuatu denganya..tampa bayaran.
Untuk pertama kali dalam hidupnya dia dia bisa memiliki perasaan, Asing manis menimbulkan perasaan memjadi obsesi hidupnya selain membunuh.
Untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasakan hal ini pada lawan jenisnya...apa Hisoka yang menjadi Hunter berdarah dingin telah melunak.
Cring!
Hisoka menatap sebuah benda mungil di seblah dirinya, dimana Perempuan bertudung itu duduk.
Sebuah Anting-anting berbatu permata-pendar jatuh disana, ditambah bell kecil membuat ia berbunyi. Dengan motif warna ungu. terlihat dibuat dengan trampil oleh seniman. Hisoka memegang benda itu, ia merasakan bau yang sama dengan wanita bertudung itu 'Lavender yang terkesan manis menggoda instingnya' pada tubuh gadis itu.
'Akankah aku menemukanmu Lagi'
SEBULAN KEMUDIAN
Seorang Perempuan bertudung berjalan dikawasan kumuh, di Roseria. Kawasan yang memiliki masalah karna diserang bandit setiap tahunya. Kasus kota kecil ini belum sampai ketelinga dewan Hunter karna medan tempat ini yang susah ditempuh karna medan yang berbahaya.
"A-ano! Apakah Kau bisa membantuku" Seruan seseorang anak laki-laki dengan air mata menetes di wajah pucatnya, sambil memegang kain Tudung perempuan itu.
"Apa yang bisa kubantu?"Tanya perempuan itu yang masih dalam datar.
"Haha-ku, Haha-ku tubuhnya Panas sejak 3 hari yang lalu, aku mau membawanya keluar desa agar dia terselamatkan tapi-"Jelas anak lelaki itu gemetar, Perempuan itu tau anak itu tak berbohong.
"Tapi Kenapa? kau tak bawa, Haha-mu keluar dari sini dengan bantuan Warga kota ini"Tanya Perempuan itu.
"Banyak bandit diluar sana, warga ini sudah bertahun-tahun menderita, kalau kami meninggalkan Tempat ini untuk mengadukan mereka pada Dewan atas kami pasti mati"Jelas anak kecil itu, membuat perempuan Bertudung itu mengusap anak bersikap jujur padanya. Meski tahu anak itu jujur tapi tak masalah jika ia mengetesnya.
"Oh ya Nak? Siapa namamu?" Tanya Perempuan bertudung itu.
"Ko-Konta kalau Nee-san?"Tanya anak lelaki itu polos, membuat Perempuan itu membelai rambut Konta dengan gemas.
"Aku Asuka Mirai, Jaa bawa aku pada Hahamu kita cek seberapa berat kondisi tubuhnya"Ucap Asuka pada Konta.
"Ha-Hai!"
Konta lalu membawa Asuka, kerumahnya yang sangat sederhana. Tepat dilantai dua bangunan itu terdapat seorang wanita setengah baya dengan tatapan yang menguning dan kulitnya pucat. "Panas sekali! "Pekik Asuka lalu memeriksa wanita itu.
"Haha..kenapa Asuka-nee"Isak Konta dengan rasa frustasi menatap sang ibu seperti itu. Kota ini selalu menjadi sarang bandit dan menguras harta orang-orang kota ini dengan seenaknya, pastinya menimbulkan beban psikologis pada anak-anak diKota ini.
"Konta tolong bawakan aku handuk bersih dan kain"Perintah Asuka dan Konta berlari kedapurnya membawa air, setidaknya Kota ini memiliki basic air memadai untuk bertahan hidup.
Asuka terdiam di samping kasur sang Ibu, perlahan dibukanya jubahnya yang sejak tadi menutup seluruh tubuh dan kepalanya, lalu meletakanya dikursi tak jauh dari ruangan.
Rambut raven-putih berpotongan Pan-rok menghiasi wajahnya terkesan imut lonjong, disisi wajahnya Bola mata Lavender memandang dingin tajam, dikulit porselen tak bernoda pada kulitnya, Badanya tak pendek juga tak terlalu tinggi memberikan kesan mungil pada tubuh langsingnya, mengenakan.
"Asuka-nee aku bawa airnya"Ucap Konta dan menyerahkan Handuk padanya.
"Baiklah Konta ayo obati Haha-mu,"Perintah Asuka.
"Oyst"
.
.
.
"Huh...demamnya sudah turun" Ucap Asuka mencek kadar panas tubuh, Wanita itu, bersama seorang anak lelaki yang tidur disampingnya
"Uuuh...Terimakasi Asuka-san kau mau menolongku" Ucap sang-ibu dengan tatapan senyum tipis diwajah pucatnya beliau baru saja sadar beberapa menit yang lalu saat Asuka mengobatinya.
"Masalah Kecil tak usah dipermasalahkan..Bibi Lesta"Ucap Asuka tersenyum tulus.
DUAAAAAAAAARRRRR! "Seketika sebuah suara ledakan besar, terdengar diluar rumah membuat keduanya terserentak kaget dan membangunkan Konta yang tertidur.
"Haha, Nee-chan"Teriaknya panik langsung memeluk kedua wanita itu.
"Kalian berdua bersembunyilah dulu aku akan menyusul" Kata Asuka lalu berlari keluar dan dengan terpaksa sang ibu dan Konta bersembunyi almari mereka.
Asuka keluar dari pintu belakang, menatap gerombolan lelaki tinggi besar berjalan menghancurkan rumah seenaknya. Mereka tertawa merendahkan apa yang mereka hancurkan membuat rasa geram dihati Asuka menatap dengan rasa jijik pada lima bandit itu, bola mata Asuka yang awalnya berwarna Violet berubah menjadi Kuning bercahaya.
"Gomene...apa kalian tahu kalian menghancurkan apa?" Tanya Asuka yang geram dengan berani ia memunculkan dirinya dihadapanya.
"Wah ada anak kucing yang manis"
"..."Asuka terdiam dan menundukan wajahnya dan salah satu bandit mendekatinya dan hendak membelai rambut peraknya.
DUAAAK! Sebuah Yoyo langsung melesat menuju bandit didekatnya dan berhasil mematahkan hidung salah satu bandit dihadapanya.
"Biar kuajari, cara menghargai orang lain" Ucap Gadis itu, dengan wajah kesal yang sudah tersulut emosi bola mata semakin bersinar kuning.
Syaat-syaat-syaat...sebuah Yoyo dengan gerakan cepat langsung mendekat kearah, bandit lainya dan juga menghancurkan dinding rumah sekaligus didekatnya.
"Dibuat dari apa benda itu" Jerit Bandit lain dengan tatapan Horor, menatap Asuka masih memainkan Yoyo Dengan lincah ditanganya.
"Yoyoku..dibuat dari Besi Grandiuma,digabung timah seberat 200 Kg, ditambah dengan Nenku membuat kalian tak pantas jadi lawanku"Jelas Gadis itu dengan dingin.
GYAAAAAAAA! GYAAAAAA! GYAAAAAA!
Dan itulah membuat lima bandit itu, tak bisa menyambut matahari besok pagi, karna Asuka telah membereskanya.
.
.
.
Seorang lelaki Tua setengah botak, memiliki janggu, tengah duduk dan mentatap selembar kertas dengan serius.
"Satsoz" Panggilnya.
"Ya Master" Ucap seorang lelaki.
"Sudah dengar tentang 'si Pengembara itu' "Tanyanya Datar pada seorang bernama Satsoz yang bergelar Pro Hunter dihadapanya.
"Biscuit Krueger telah memberi informasi yang datang dari 'Si pengembara' bahwa ada sebuah Kota kecil diRozaria yang diserang bandit selama lima tahun ini." Jelas Satsoz menyerahkan sebuah berkas.
"Tunggu Master, anda percaya informasi dari 'SiPenggembara' ini"Tanya seorang wanita yang memasuki ruangan itu seorang Pro Hunter bernama Mechi serius.
"Tentu saja aku Percaya Mechi, tak apa aku tahu bahwa 'Si Penggembara' tak memberi informasi palsu pada kita"
"Tentu saja, Meski bukan Hunter 'Sang Pengembara' sudah lama berurusan dengan dewan Hunter dan informasi kurasa benar.
"Ooh jadi dia salah satu, kepercayaan hunter pusat ya, tapi kenapa dia tak ikut dan jadi Hunter resmi saja?" Tanya Merci merincingkan mata.
"Karna dia tak ingin terikat dengan siapapun lagi pula Ging sudah percaya 100 perse padanya."Ucap lelaki Tua.
"Apa anda akan mengerahkan Hunter-buronan dalam masalah ini, Master"
"Berhubung Gon, Killua, dan Hisoka ada disini, bisa panggil mereka"
"Baik"
Dua pemuda berusia 16 Tahun, tengah berdiri sambil bersandar, bersama dengan lelaki 31, Tampan, berambut merah, berdandan ala Joker dan dua anak berusia 16 tahun. Satu lelaki berambut Hitam kehijauan Jabrik dan beriris Hijau Lalu, satu pemuda berambut Raved-perak putih beriris Aquamirine.
"Lama juga tak bertemu, Hisoka?" Ucap seorang anak berambut Hijau jabrik dengan ceriah.
"Huhuhuhu...lama tak jumpa Gon"Ucap Hisoka dengan senyum sinisnya membuat Gon sukses merinding disco.
"Huuuh Yo….Lama tak jumpa"Panggil Kilua cetus.
"Ya…ya…"
Gon tersenyum sementara, Killua memasang wajah super cetus dan seringai sombong, milik Hisoka mewarnai percakapan mereka. Namun Killua yang masih cetus hanya memasang expresi Hisoka yang penuh teka-teki dan aura pembunuh yang kejam seperti biasa.
"Oi Gon, Liat penampilan Hisoka, tak berubah ya "Ucap Kilua berbisik ke Gon.
"Ah masa Hisoka sepertinya berubah" Ucap Gon polos, sambil menatap Hisoka yang bersandar diding sambil memainkan kartu Remi dan sibuk dengan dirinya sendiri tak jauh dari mereka.
"Apa bedanya"Tanya Killua heran.
"Hisoka pake satu anting ditelinga kananya"Jelas Gon membuat Killua Swedrooped. Ya Hisoka memang jarang mengunakan Aksessories berupa rantai ataupun Anting, tapi anehnya kini Hisoka sekarang dengan satu persen perubahan(?). Wajah tampan :OKE, Aura pembunuh : OKE, Dandanan ala Joker Mist : OKE dan Cuma satu letak anehnhya disini : Sebuah Anting-anting dari batu pendar berwarna Ungu dengan sebuah bell kecil unik ditelinganya.
"Ah kalian disini" Ucap Satouz dengan nada datar lalu berkata "Master minta kalian menemuinya" Ucap lelaki itu dan membuat mereka semua disertai angukan mantap mengikuti.
"Aku meminta bantuan kalian bertiga untuk mencari informasi mengenai masalah yang terjadi di Kota kecil di Rozaria" Ucap Master besar sambil merincingkan janggutnya yang sudah memutih karna di makan usia.
"Kenapa kami harus memeriksanya Kakek?"Tanya Killua.
"Rozaria adalah Kota kecil di Pascal, tempat itu sangat jauh dari pemukiman kota, aku mendengar bahwa disana ada buronan bandit hunter kelas B yang mempora-porandakan tempat itu dan dengan semena-mena menguras harta para penduduk dengan keji. Jadinya aku meminta kalian untuk mengurusnya, tapi tenang saja karna ada beberapa Hunter yang juga kutugaskan kesana"Jelas Master dengan tatapan serius.
"Ano Kakek, siapa orang yang memberikan informasi mengenai soal ini" Tanya Gon.
"Informasi ini Kudapatkan dari Seorang Pengelana bernama 'Sang Pengembara'Dan aku mempercayainya 100%" Ujar Master.
"Sang Pengembara" Tanya Gon.
"Sebutan yang aneh" Balas Killua
"Sang Pengembara adalah sebutan untuk seorang 'Perempuan' pengelana yang terkenal didunia Hunter dan dunia bawah. Nama itu diberikan oleh orang-orang yang pernah melihatnya dan nama itu yang membuat ia terkenal" Mendengar sebutan itu. Hisoka merasa entah kenapa mengingatkanya pada seseorang dan sang master melanjutkan penjelasan.
"Terkenal kakek?"Seru Gon penasaran.
"Ya, Terkenal Gon"
"Kakek? Dia seorang seperti apa?" Tanya Gon.
"Uuumm...Banyak yang tak diketahui darinya, dia Seorang Pengelana yang pergi keberbagai belahan dunia, dia juga seorang perempuan dengan kemampuan Nen yang unik, Terkesan misterius, mengunakan Jubah menutupi tubuhnya dan selalu berjalan sendiri dan terkesan penuh Misteri"
"Perempuan….Apakah!" Guma dalam hati Hisoka merasa mengingatkanya pada….Dia.
"Nen yang unik"Tanya Killua
"Dia memiliki kemampuan, pengobatan yang sangat hebat serta jenius di usia 10 tahun dan sekarang, banyak Hunter yang mencarinya, guna untuk berguru padanya. Tapi tak semudah itu dia ditemukan"Jelas kakek membuat, Gon makin berbinar mendengarnya. "Dan sekarang aku mendapat informasi dia ada diRozaria.."
"Rozaria?"
"Mungkin..Aku ingin meminta Hisoka untuk memberi sangsi pada bandit itu hidup atau mati, tapi kalau Gon dan Killua kalian tolong membantu mencari informasi guna jaga-jaga" Ucap sang Master.
"...Baik..."
SETELAH ITU
"Neee-Chaaaan Tubuhmu berdarah" Ucap Konta dengan wajah, panik dan langsung memeluk Asuka, sementara sang ibu pun langsung ikut memeluk Asuka saat Asuka memasuki rumah, dengan keadaan berantakan tubuhnya penuh dengan bercak-bercak darah yang merembes pada kaos hitamnya.
"Maafkan aku Bibi-Lesta, Konta" Kata Asuka dengan tampang bersalah.
"Penjelasan nanti saja Asuka, ayo bersikan tubuhmu biar aku cuci bajumu"Ucap Lesta dan Asuka mengguk patuh.
"Nampaknya aku harus ada disini, sampai Hunter lain datang, Aku harus memastikan kalau Bibi Lesta dan Konta selamat." Pikir Asuka, memang mengurus orang lain bukan urusanya tapi entah kenapa dia tak mau menjauh dulu dari Lesta dan Konta sampai semua ini selesai.
Bersambung
Asuka : Oi jadi ini? Sekarang Aku..Akan jadi bulan-bulanan.
Yuuki : -_-"
Ghost : ia Kurasa untuk pairing pertama, Hisoka denganmu kurasa cocok dengan Kepribadianmu.
Hisoka : (Meluk Asuka dari belakang)
Asuka : UHHHKK! –Lepasin Hisoka! (Kabur dari jeratan dari Hisoka sembunyi dibelakang Killua)
Gon : HisokaKau tahu? Asuka takut melihatmu seperti itu –Merinding-
Killua : Berhenti menatap Asuka seperti itu JOKER HENTAI BUAAKKKAAA!
Ghost : Mohon maaf jika ada kesalahan pada tulisan Atau Typou yang tak sengaja atau disengaja(?) oleh Author Terimakasi bagi sudah membaca dan silakan memberikan Komen dibawah..dan jika ingin ada Alur cerita yang ditambah atau dikurangi(?) silakan komen saya akan usaha.