Cinta di Negri Gaza
Warning : Tyapo, EYD, Angsat, Drama mellonis, Agamanis, Tragedy, Tak menyinggung atau pun agama manapun, dan bisa dibaca semua kalangan agama.
Selamat membaca : By Ghost186
Namaku Kuroko Tetsuya, aku seorang reporter yang ditugaskan datang untuk mencari info guna memberitahu stasiun tv di negara Japan, bersama seorang kameramen sekaligus penulis buku bernama Yuuki Asao kami memutuskan pergi kesana.
.
.
.
"Nee...Kuroko?" Panggil sahabatku Yuuki tak jauh setelah sampai bandara ini adalah bandara yang memiliki titik aman karna jauh dari tempat perang.
"Hai" Jawabku merasa canggung, jika bersamanya.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Aku hanya merasa canggung" Jawabku jujur, meski sudah berbagai negara kukunjungi guna untuk mencari berita, kini aku berada di perbatasan antar orang mati dan orang hidup.
"Aku Juga" Ucap Yuuki, padaku wajahnya terlihat serius. Bola mata hijaunya menerawang jauh. "Tapi kita tak bisa mundur" Ucap Yuuki seolah menenangkanku.
"Aku Tahu.." Ucapku menarik ransel gunungku dan berjalan bersamanya keluar dari bandara Gaza.
Menurut Nurfaizi, dalam kondisi saat ini pintu perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza ditutup oleh Badan Sandi Negara Mesir dan tidak ada warga yang diizinkan masuk ke Gaza. Untuk masuk ke Gaza, lanjutnya, harus memperoleh izin khusus dari Kementerian Luar Negeri Mesir, dan surat izin tersebut melalui proses yang cukup lama dan memakan waktu lebih dari sebulan.
"Kalian dia PV dari Japan?" Tanya seorang tentara dengan gaya sangat berwibawa dihadapan Yuuki dan Kuroko, disertai sebuah mobil kentakel berisi tentara barisan yang menyandang RPG ditanganya.
"Benar!" Ucap Yuuki membuka suara.
"Saya adalah Ibrount Jendral koloni KFC, yang mendapat tugas menjemput anda, anda semua" Balasnya dengan tegas.
"Terimakashi" Ucap Kuroko dengan menunduk hormat lalu Ibrount membawa mereka semua. Menuju pintu masuk kota Gaza dimana para manusia berkumpul.
Pemerintah Mesir hanya mengizinkan keluar dari Gaza bagi korban luka-luka akibat serangan penjajah Zionis Israel untuk menjalani pengobatan di berbagai rumah sakit di Mesir.
Pemerintah Mesir juga mengawasi arus masuk ke arah Gaza dengan diberlakukan sekitar 10 titik pemeriksaan ketat oleh militer Israel.
Suara Radio mobil terdengar keras, bahkan beberapa Reporter indonesia, dan relawan dari asia seperti mereka terluka parah, dan ada yang meninggal.
Bola mata terbelalak mendengar informasi itu "Separah itukah"
Kami-sama, sesungguhnya kami milik jiwa kami tak abadi dan akan pulang padamu.
Kota Shawa : Selatan dari Gaza.
Mobil sendiri menuju dimana ribuan manusia mengusi, mata Kuroko terbelalak melihat keadaan pengungsi yang ada disini. Pemandangan membuat tubuh Kuroko lunglai sejujurnya. Keadaan tempat ini sungguh ironis.
Banyak wanita dan anak-anak kelaparan, disana juga tergeletak mayat-mayat tak bernyawa dengan tubuh rusak dan nampak melebur seperti bubur pada tubuhnya yang tak lengkap, ada banyak orang yang meraung kesakitan dan meminta bantuan medis yang jumblanya sangat jauh dari kata memadai.
"Umi dimana! Umi, Abi Kalian dimana" Teriakan seorang gadis kecil itu menangis mencari orang tuanya diribuan manusia.
Kuroko terdiam melihat keadaan saat lenganya ditarik Yuuki menyeretnya dialam kenyataan.
"Baiklah Tuan-Tuan mari saya antar ke tenda khusus relawan" Ucap seorang Tantama bernama Ryadi.
"Dari mana asal mereka semua" Tanya Yuuki.
"Sebagian Kota Beit Lahiya"Jawab Tantama muda itu.
"Kota Beit Lahiya terdiri atas 10 wilayah lingkungan berpopulasi sebanyak 70.000 orang. Sampai Minggu siang, menurut pejabat PBB di sana, sebanyak 10.000 orang telah mengungsi keluar menuju kawasan selatan Gaza ini. Mereka yang mengungsi ditampung di tempat pengungsian yang didirikan PBB di delapan gedung sekolah tak jauh dari sini"Jelasnya.
"Yuuki.." Panggil Kuroko.
"Ya Patner"
Bersambung
Halo mina…san, saya Ghost186 maaf dengan keterlambatan cerita saya sebelumnya, entah saya membuat cerita ini karna kehidupan pribadi...ditunggu Komentarnya.