Cinta di Negri Gaza
Warning : Shone-Ai(persahabatan) Tyapo, EYD, Angsat, Drama mellonis, Agamanis, Tragedy, Tak menyinggung atau pun agama manapun, dan bisa dibaca semua kalangan agama.
Sebelum dibaca diucapkan terimakasi yang sebesar-besarnya untuk anak Fanfic yang berkesempatan untuk baca cerita saya, dan makasi buat anak peduli GAZA dan Facebook diforum atas diterima cerita saya diforum. Selamat membaca.
Salam damai
By Ghost186
.
.
.
Terlihat seseorang laki-laki berjalan melewati arus manusia yang sedang menangani sekumpulan jazad tak bernyawa, ada yang menangis meraung-raung ditempat itu ada pula jeritan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi.
"Mayumi-san tolong tangani ibu di Masjid Noerza. Menurut Laporan sepertinya akan ada ibu yang mau melahirkan malam ini-Nandayo"Ucap seorang lelaki muda berperawakan tinggi besar, berambut Go-green sedang memperbaiki letak kacamatanya yang tak jatuh atau pun tergeser sedikit pun.
"Baik Doc Shintarou Midorima, tapi ada laporan kita harus melakukan penanganan kebeberapa operasi pemotongan terhadap organ dalam. Para pasien dibeberapa tempat " Jelas seorang gadis berdarah jepang-belanda bernama Mayumi tsukiyomi
"Mayumi-san, saya harap bisa mengandalkanmu"Ucap lelaki itu tegas ia tak bisa berbicara banyak karna dia harus Stay ditempatnya 24 jam.
"Oi-Doc Keadaan semakin parah, kami tak tau harus meletakan jenazah ini" Ucap seorang Tentara datang dengan segerombolan pria berbobot dengan menyandang senjata perang dan jenaza yang tak terhitung jumlahnya.
"Yessus" Ucap Shintarou mendelik kaget melihat tumpukan mayat baru, diletakan begitu saja. Ia sudah pusing tuju keliling melihat keadaan disini. Tidak ia saja bahkan para dokter pakistan dan dokter panggilan dari serikat negara pun merasa bingung bukan kepalang atas semua ini.
Mayumi tsukiyomi Pun yang bekerja sebagai Asisten Midorima pun tak bisa berkata apa-apa dengan keadaan ini. Sanggupkah para Dokter luar negara atau dalam negara dan Relawan medis mampu mengurus. Menahan pembengkakan korban jiwa yang semakin naik dari hari-kehari.
.
.
.
JAPAN :
Kementrian budaya dan Hak asasi Jepang
BRAAAAKKK!
Seorang lelaki bersurai Merah darah tengah memukul meja dengan keras diruang pertemuan dengan tatapan murka.
"Bisa ada Tenang Jendral Akashi"
"Bagai mungkin saya bisa tenang, menginggat Relawan beberapa Asal Jepang tengah ada diGaza kami tidak mau mereka menjadi korban disana"Ucap Akashi dingin.
"Tapi anda tahu jika anda bersikap egois anda akan bermasalah" Ucap seorang lelaki asal Begal yang menjadi salah satu anggota pertemuan ditempat ini .
"TOLONG HARAP TENANG! Tuan Papa Mbaye Siki dan Tuan Akashi Seijurou"
"Tapi Miss Alexandria, ini menyangkut keadaan relawan bagaimana jika terjadi sesuatu pada Relawan Jepang"Ucap Akashi menatap wanita dari Duta kemanusiaan dalam dan luar negara tersebut, dan berdarah Australia.
"Saya tahu anda menghawatirkan relawan dari masing-masing negara, Tapi tak akan ada jalur yang menerima penerbangan kenegara lain. Masing- masing dalam keadaan Ricuh "Jelas seorang wakil dari indonesia Razak Rahcele membuat ruangan yang begitu panas dingin kembali.
"Apa maksut anda Tuan Razak?"Tanya Akashi tajam, nampaknya jendral angkatan udara tersebut sangat bad-mood. Dirinya yang mewakili Jepang guna mengikut rapat dewan hak Asasi Manusia negara pun, tak bisa menahan emosinya saat mengetahui kabar bahwa-
Berita GAZA dilaporkan telah Memutuskan Radio dan menutup jalur para relawan untuk keluar masuk negara, secara teknis dapat di pastikan tak ada yang tau situasi disana. Dimana para relawan tanah airnya berkumpul.
"Beberapa penerbangan menahan jalur penerbangan karna ini"Papa lalu mengeluarkan berkas. Membuat Akashi melotot melihatnya.
Kabar duka kembali menyelimuti dunia penerbangan Malaysia. Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh dan hancur di Ukrania. Seluruh penumpang yang berjumlah 280 orang beserta seluruh kru pesawat yang berjumlah 15 orang dinyatakan tewas. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan pesawat jatuh akibat ditembak oleh kelompok militan Ukraina pro Rusia. Koresponden Reuters di Ukraina, melaporkan puluhan jasad terlihat berceceran di dekat desa Grabovo. Dia juga melihat serpihan pesawat di lokasi tersebut.
Sementara kelompok militan menyebut sebaliknya. Bukan mereka yang menembak, tetapi pemerintah Ukrania.
Analisa seorang pakar pertahanan yang dikutip Viva dari BBC menyebut pesawat MAS ditembak jatuh menggunakan pesawat tempur yang membawa rudal.
Pesawat diduga ditembak jatuh ketika sedang berada di ketinggian 10 ribu meter. Untuk bisa menjangkau pesawat itu, membutuhkan serangan rudal melalui udara. Kemungkinan besar, serangan itu dipandu menggunakan radar.
"I-Ini" Ucap Akashi dengan wajah aneh dan tampak bernafas secara labil saking Shock.
"Makanya kami menduga kelompok ini ada diberbagai negara, untuk menjaga agar tak ada lagi korban pesawat jatuh dinegara lain lagi. Kami putuskan untuk menghentikan penerbangan luar negara untuk sementara demi keamanan bersama sampai mengatasi masalah ini dulu "Jelas Papa yang mewakil Dewan di Begal.
"Maaf atas masalah ini, saya sebagai Dewan dari Mesir mungkin mengecewakan anda-anda semua, tapi ini kami lakukan agar tak menambah korban sia-sia di negara kami"Ucap Dewan kepercayaan mesir Yami Atemu".
.
.
.
Wilayah utara Gaza :
Kota Shawa : Selatan dari Gaza.
""Siapa? Mereka?"Tanya Kuroko menatap kumpulan anak-anak yang tadi membuka pintu, membuat Fariz tersenyum sedih.
"Mereka adalah Anak-anak yatim piatu akibat perang ini"Jelas Fariz membuat Kuroko terdiam
"..."
"Oh Fariz, kau sudah datang," Pekik seorang Gadis berjilab dengan mengunakan kacamata berlensa, dan. Sedikit terkejut saat dia melihat Kuroko."Ah-ada tamu ya, maaf aku tidak tahu. Maaf ya?"Tutur wanita itu halus.
"Ah Silvia ini temanku Kuroko Tetsuya"Ucap Fariz memperkenalkan Silvia, tak tanggung-tanggung mengunakan bahasa inggris dengan lancar.
"Dia adalah Relawan medis awalnya, tapi sekarang ia memutuskan tinggal menetap di Montel ini"Ucap Fariz meminta Kuroko meletakan Kardus yang ternyata berisi bahan makanan untuk anak-anak itu di pinggir ruangan.
"Keadaan Psikologis anak-anak pasca perang ini sangat terganggu, jujur saja saya memutuskan untuk membantu sedikit "Ucap Silvia saat ketiganya duduk disebuah ruangan yang beralas tikar yang dijadikan ruang keagamaan sekaligus ruang tamu.
Silvia dan Fariz sebenarnya datang dari Distrik yang sama, diNegara Indonesia. Meski-pun perkerjaan mereka bertolak-belakang dengan bidangnya masing-masing keduanya mampu bekerja sama.
"Silvia-san ingin jadi Pengajar bahasa asing " Ucap Kuroko mendengar Silvia beberapa saat sebelumnya.
Pengajar bahasa asing. Memiliki kemampuan bahasa asing yang oke, manfaatkanlah untuk mengajar. Jadi dosen atau pengajar di lembaga bahasa asing, misalnya. Apalagi bagi Anda lulusan fakultas sastra Mandarin, Inggris, Jerman, dan lainnya. Kesempatan untuk mengikuti ajang pertukaran budaya dengan negara terkait sangatlah mungkin, termasuk mendapat beasiswa.
"Em..Ya, saya mengejar impian sampai dimesir, untuk menjadi pengajar bahasa Asing Profesional seperti saya impikan" jelas Silvia.
'..Tap-Tap-Tap-Tap..'Sebuah suara langkah kaki dan munculah seorang lelaki didepan pintu.
"Wah-ada Tamu"Sahutnya memandang Kuroko, Fariz dan Silvia yang duduk dibarak yang dijadikan ruang tamu bekas montel itu.
"Kamu darimana saja Ryan" Ucap Silvia mulai bermuka masam sambil menggurutu pada lelaki berdarah Inggris yang kental bermata biru jernih , berambut Cepak coklat memasang tampang bersalah menatap Gadis berhijab dihadapanya.
"Maaf Silvia aku mengambil beberapa stok obat di tenda obat-obatan, habisnya obat-obatan dimontel ini habis"Jawab Ryan pada Silvia sambil mengeluarkan botol Morfin dari bungkusan yang dibawanya.
"Oh ya maaf belum memperkenalkan diri, Aku Ryan Graynford. Salam kenal Kuroko Tesuya"Ucap Ryan sambil bersalaman.
'KUROKO POV'
Setelah berkenalan dengan Fariz, Silva,dan Ryan.
Silva bermain dengan 30 anak yang mengitarinya sambil membaca buku cerita untuk anak-anak. Sementara Fariz tengah bermain basket diarea taman Montel bersama kawanan anak-anak dengan riang gembira diluar sana. Dan aku membantu Ryan mengeluarkan obat-obatan yang berada didalam bungkusan yang lumayan besar itu diruang penyimpanan. Terdapat Narkotika-Legal yang diakui medis disana : Betadin, Isoal, Morfin, Alat suntik, Kapas, Perban dan juga Redictp masih banyak obat yang sangat dibutuhkan untuk anak-anak disini.
"Lihat Kuroko, obat-obat ini sangat dibutuhkan untuk semua"Ucap Ryan tersenyum senang menatap obat-obatan ini.
"Haaah? Obat-obat murah ini?" Ucapku dengan wajah heran membuat mimik Ryan berubah dingin.
"Mungkin harga di obat ini terlalu murah dinegrimu bahkan negriku, tapi ditempat yang jauh diarea pasir ini obat dihargai dengan harga EMAS"Jelas Ryan menatap obat-obatan dengan senyum sedih.
DEG
"APA!" Bola mata biruku terbelalak, rasa bersalah ,rasa malu ,rasa kasihan langsung membuat leherku seolah tercekek begitu saja.
Obat ini ,Obat ini !Seharga Emas!
Ini sangat berguna bagi mereka, bahkan obat-obatan ini hanya menjadi debu tak tersentuh di kotak obat rumahku. Tapi bagi mereka sebotol Betadin saja sangat mereka hargai padahal itu obat yang sangat tergolong murah dapat dibeli dimana-pun.
Tapi disini langkah
Langkah
Langkah
LANGKAH!
Pemandangan ini mengajarkan semua padaku, untuk membantu tampa memikirkan materi dunia, menerima semua tampa harus meminta kembali semua yang sudah kulakukan.
keberadaan mereka yang berbeda Suku menyadarkanku ini keberadaan yang tak bisa kusangkal.
Bahwa sedikit uluran tangan bantuan mereka dapat membantu ratusan anak-anak itu untuk Hidup.
"Cih...Ternyata masih ada orang-orang yang iklhas membantu tampa mencari uang serta popularitas "Pikirku dalam hati. Jujur aku malu mengakui ini bahwa pemandangan diGaza mengajariku dan dapat merubahku. Dunia ini sungguh luas Kami-sama masih ada manusia seperti itu diluar sana.
Yang mampu membutuhkan orang lain, dan mau membantu orang lain.
"Ada apa Kuroko" Tanya Ryan mengibas-ngibas tanganya didepanku membuatku kaget, menyeretku dalam daya hayalku.
"Aku tidak apa-apa, Trimakashi Ryan"Ucapku membuatku tersenyum pada wajah kakuku. Ia tersenyum menatapku dan mungkin pemandangan selanjutnya akan semakin membuatku mengerti, dan semakin mengerti.
"Ayo kita main basket dengan anak-anak itu, pasti menyenangkan"Ucap Ryan langsung menarikku keluar bersamanya.
"Oi-OI RYAANNN!
.
.
.
.
Yuuki Pov :
"APA SISTEM RADIO GAZA DIPUTUSKAN"Yuuki memasang wajah dengan Horor didepan dua anggota penguna senjata laras-panjang dihadapanya.
"Maafkan atas keterlambatan informasi dari kami"
"Untuk saat ini larangan untuk memasukan Relawan karna sistem aman pun belum ada"Ucap sang Perwira.
"SIAAAAALLL!
"Maaf permisi Sir!"Ucap seseorang. Membuat bola mata Yuuki dan sang perwira sukses teralihkan matanya.
"Ada yang bisa saya bantu? Nona Hana Syarfina"
"Kami membutuhkan seperangkat barang operasi" Ucap Hana dengan wajah panik.
"Ada apa sebenarnya?"Tanya Yuuki.
"Seorang warga sipil terlambat menyelamatkan diri, dan ia hamil"Jelas Hana.
"Baiklah kami akan menyiapkan barang-barangnya"Ucap sang perwira memanggil anak buahnya.
"Kita harus melakukannya"
"Ijinkan saya membantu, aku bisa membantu dalam oprasi "Ucap Yuuki pada Hana.
"Trimakasi"
Bersambung.
Diucapkan Terimakasi
atas dukungan :
The Exodia
Eno Devino
rui
Arisato yukito
The Vandetta
scarletjacket
sakazuki123
Silvia-KI chan
.
sakazuki123
Chastray HDF
Park Hyesung
Dan OC Story : Triva by Ghost
Yuuki Asao : Ghost186
Gender: Laki-laki
Warga negara: jepang
Agama: Kristen
Pekerjaan: Penulis buku
Seorang pemuda asal Jepang yang berkerja sebagai penulis dan sudah pergi keberbagai negara, saat mendengar info kuroko akan pergi ke Gaza ia memutuskan untuk ikut.
Fariz-Nugraha : Ghost186
Gender: Laki-laki
Warga negara: Indonesia
Agama: islam
Pekerjaan: arkeologi
Fariz arkeolog yang selamat dari bom Israel saat terjadi pembantaian Israel untuk Palestina. Memutuskan tinggal bersama anak-anak palestina. Menjadi sukarellawan.
Mayumi tsukiyomi : sakazuki123
Gender: Perempuan
Warga negara: jepang blasteran belanda
Agama: islam
Pekerjaan: Asisten dokter.
Mayumi adalah tokoh OC yang muncul pada cerita awal, dia adalah salah satu mahasiswa terpilih mengikuti Tour, guna mempelajari ilmu bedah syaraf diberbagai negara, dia adalah asisten dari Midorima Shintarou sekaligus satu-satunya Rekan yang diPercaya midorima.
Hana Syafina : .5
Gender: Perempuan
Warga negara: Indonesia
Agama: islam
Pekerjaan: Perawat
Hana adalah seorang gadis yang rencana awalnya menuju palestina guna bertemu Ayahnya dan ibunya yang seorang penemu, tapi ditengah jalan terjadi perang antar palestina dan israel membuat Sahabatnya terbunuh saat menyelamatkan diri. Ia memutuskan mencari kedua orang tuanya dan bertahan ditenda pengungsia sebagai sukarelawan medis
Untuk beberapa karakter nanti akan muncul di episode selanjutnya selanjutnya :D PLAK!
Sekali lagi terimakasi atas oc yang masuk...membuat saya bahagia.
Buat Agama islam Selamat Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin, moon maaf atas semua yang saya lakukan baik sengaja mau pun tak sengaja, jika saya tampa sengaja komentar Fic kalian dan membuat kalian tak suka mohon maaf sebesar besarnya...
Salam damai..."
Sampai jumpa di chap selanjutnya