Tittle: Your Voice
Cast: Ryeowook, Yesung, Kyuhyun, and other
Rate: T
Genre: Friendship, Family, Romance
Summary: Dia tidak bisu. Tidak juga gagu. Dia hanya seorang namja pendiam, yang tak mau mengeluarkan suaranya selain dengan orang terdekatnya
Waring: BoyxBoy, Typo(s), and other. DLDR!
Happy Reading ^o^
Kyuhyun pov
Teng~ Teng~
"Yak pelajaran hari ini kita sudahi saat ini. Sekarang kalian boleh beristirahat" ucap Hwang sonsaengnim mengakhiri pelajaran hari ini. Setelah orang itu pergi, semua teman temanku langsung pergi entah kemana. Sementara aku tetap duduk di bangkuku sambil menatap langit
Ah ya perkenalkan namaku Choi Kyuhyun. Kalian bisa memanggilku Kyuhyun, atau Kyu, atau EvilKyu, atau EvilMagnae. Yah terserah kalian mau memanggilku apa. Asalkan itu enak utuk di ucapkan lidah kalian. Aku mempunyai dua orang hyung. Hyungku yang tertua bernama Choi Siwon. Dia sudah bekerja, jadi dokter spesialis penyakit dalam. Sementara hyungku yang kedua-
"Kyuuu~ jangan melamun~"
-Dialah hyungku yang ke dua, Choi Ryeowook. Aku dan dia kembar, walau bukan kembar identik. Aku menengok ke arahnya. Melihatnya yang sedang memanyunkan bibirnya. Ah sepertinya aku sudah mendiamkannya terlalu lama
"Mianhae, habisnya sedari tadi aku bosan mendengar penjelasan Hwang seongsaeng jadi sedari tadi aku memilih melihat langit saja" kataku meminta maaf
"Ya tapi jangan terlalu lama. Aku tak mau nanti kau kemasukan setan yang lebih jahil lagi. Kan nanti jadi repot kalau kau kesurupan dengan cara menjahili orang dengan sadis" Katanya dengan bibir mencurut lucu
Aku mengecup bibirnya sekilas. Dia terlihat kaget. Ah kenapa aku bisa mempunyai hyung seimut dia?
"Yak! Kebiasaan di rumah jangan di bawa kesekolah!" teriaknya. Aku nyanya menanggapinya dengan kekehan. Sementara dia kembali memanyunkan bibirnya. Baiklah aku tak mau neggodanya lagi
"Jadi apa makan siang kita?" tanyaku padanya
"Aku tak sempat memasak Kyu" jawabnya
"Ah baiklah, kalau begitu kita ke kantin sekarang" aku menggenggam tangannya dan berjalan menuju kantin
Saat di koridor, banyak sekali mata yang melirik kearah kami. Aku tak menanggapinya, tapi sepertinya hyungku ini merasa risih dilihat seperti itu oleh semua orang. Terlihat dari genggaman tangannya padaku yang menguat dan tertunduknya kepalanya. Tanganku beralih merangkul pundaknya dan menepuknya pelan. Agar bisa sedikit rileks. Tapi sepertinya tak berpengaruh sedikitpun karena dia tetap saja menundukkan kepalanya.
Ah aku tak suka ini. Aku menatap tajam setiap orang yang melirik kearah kami. Yah itu cukup mempan karena semua orang tau akulah yang berkuasa di sekolah ini
Oh kalian tak mengerti? Baiklah akan aku jelaskan. Aku anak terpintar dan ternakal di sekolah. Kenapa? Karena di saat umurku harusnya berada di kelas dua high school, aku sudah berada di kelas tiga dengan pringkat nomor satu di sekolah. Dan juga dengan sifat jahilku membuat aku sering di bilang nakal. Walaupun begitu aku paling di hormati di sekolah
"Kyuuuuuu~" panggil seseorang. Aku menengok ke belakang, dan terlihat kekasihku tengah berlari ke arahku. "Kyu apa kemarin kau tak masuk sekolah? Aku tak melihatmu seharian" jawabnya sambil mengembungkan pipi
"Aku? Tentu saja aku sekolah. Seharian kemarin aku berada di kelas menemani Wookie" jawabku
"Wookie? Memangnya Ryeowook masuk ke sekolah ini? Bukannya dia home schooling?" tanyanya bertubi-tubi
"Memangnya hyung tidak lihat tanganku sedang merangkul seseorang?" tanyaku balik
Sungmin hyung-kekasihku- tampak melirik Wookie yang sedari tadi terus melihat lantai. Entahlah kenapa dia sangat betah melihat lantai
"Oh Wookie? Kau masuk sekolah ini dari kapan?" tanyanya pada Wookie
Wookie tak menjawab. Jelas saja dia tidak mau orang tau kalau dia sebenarnya bisa berbicara. "Baru kemarin hyung" jawabku
"Aku tak bertanya padamu kyu"
"Hah~ aku ceritakan saat di kantin" kataku dan segera menarik tangan Sungmin hyung dan Wookie menuju kantin
.
.
"Jadi kau berpura-pura tak bisa berbicara agar tak ada yang bisa menjadi temanmu Wookie?" tanya Sungmin hyung, dan hanya di jawab anggukan oleh wookie. "Alasan yang tidak logis" lanjutnya
"Yah biarkan saja hyung. Dia hanya tidak mau semakin banyak yang menangisinya saat dia pergi" kataku pelan
Sungmin hyung tampak melihat wookie dengan intens. Sepertinya dia sedang memperhatikan kesehatannya. "Begitukah? Wookie kau harus semangat. Penyakitmu pasti akan sembuh. Mumpung masih stadium dua. Lakukan kemotrapi ne?" bujuk Sungmin hyung namun wookie hanya diam saja
Leukemia stadium dua. Itulah penyakit yang di derita hyungku ini. Sebenarnya tubuhnya sudah sangat lemah, tapi dia tetap memaksa ingin masuk ke sekolah biasa. Sudah bagus dia melakukan home schooling. Ah aku tak pernah bisa mengerti jalan pikiran saudara kembarku ini
Saat ini kami sedang berada di dalam kelas. Awalnya kami ingin membicarakan hal ini di kantin. Tapi berhubung kantin sangat ramai jadi Wookie memutuskan untuk membicarakannya di kelas
"Apa kau masih menunggu pangeranmu itu baru akan menjalankan kemoterapi?" tanya Sungmin hyung lagi
"Seperti yang hyung tau. Dia bahkan duduk sebangku dengan pangerannya itu" jawabku
"Oh? Aku pikir wookie duduk sebangku denganmu Kyu"
"Yah belum ada kejadian yang membuat aku harus selalu ada di sampingnya. Lagipula aku pikir wookie lebih senang duduk dengan 'dia'" kulihat waja wookie memerah. Ah aku mengerti sekarang
"Apa alasan sebenarnya kau meminta sekolah di sekolah ini agar bisa lebih dekat dengan Yesung hyung, Wookie?" tanyaku sambil mengukir evilsmirk andalanku.
"Oh lihat wajah uri Wookie memerah, berarti apa yang di katakan Kyuhyun itu benar" kata Sungmin hyung sambil tertawa lebar. Akupun ikut tertawa saat melihat wajah memerahnya.
"I-itu tidak benar!" Jawab Wookie terbata
"Ah aku tak percaya"
"Kau harus percaya Sungmin hyung. Aku sekolah di sini hanya ingin tau bagaimana rasanya sekolah biasa. Hyung kan tau aku sudah home schooling semenjak awal Kyu masuk senior hight school"
"Tapi semenjak aku membawa Yesung hyung ke rumah dan kau melihat dia, kau selalu merengek padaku agar aku bilang ke Siwon hyung agar dia memperbolehkanmu masuk ke sekolah yang sama denganku. Ayolah mengaku saja hyungie" kataku sambil menekan-nekan pipinya
"Ish kau membuka kartuku Kyu!" katanya sambil menutup wajahnya yang semakin memerah
Aku dan Sungmin hyung kembali tertawa melihat kelakuannya.
"Hei apa yang kalian tertawakan?" tanya seseorang. Aku dan Sungmin hyung langsung menoleh ke asal suara dan menemukan Yesung hyung tengah mendudukan dirinya di bangkunya
"Tak ada~" jawab Sungmin hyung. "Ayolah Wookie jangan menutup wajahmu terus~ kau terlihat lebih manis dengan wajah memerahmu itu~" goda Sungmin hyung, sementara yang di goda hanya memanyunkan bibirnya
Aku hanya tersenyum kecil. Aku tau Wookie ingin protes, tapi berhubung ada Yesung hyung dia tak bisa mengeluarkan suaranya
"Kau kenal dengan Ryeowook, Sungmin-ah?" tanya Yesung hyung
"Tentu saja, Wookie kan saudara kembarnya Kyu. Bagaimana mungkin aku tak mengenalnya?"
"Eh? Kau saudara kembarnya Kyu, Ryeowook-ah?" tanya Yesung hyung dan hanya di jawab anggukan oleh Wookie
Teng~ Teng~
"Ah sudah masuk. Sebaiknya kita segera ke ruang musik sebelum Cho sonsaeng mengamuk. Sampai bertemu di ruang musik Kyu~" kata Sungmin hyung sebelum pergi meninggalkan kami bertiga
Aku menengok ke arah Wookie saat ia menarik kecil lengan bajuku. Dari tatapannya aku mengerti kalau dia bingung dengan maksud dari kata Sungmin hyung tadi. "Pelajaran selanjutnya adalah musik. Setiap pelajaran itu pasti kelas lain akan di gabungakan dengan kelas lainnya. Makanya Sungmin hyung bilang 'sampai bertemu di ruang musik' dengan arti kelas kita di gabung dengan kelas Sungmin hyung setiap pelajaran musik" jelasku panjang lebar, sementara Wookie hanya mengangguk tanda mengerti.
Aku mengambil beberapa buku untuk pelajaran selanjutnya, dan berdiri. Merangkul pundak Wookie dan berjalan menuju pintu kelas
"Ya! Choi Kyuhyun tunggu aku" teriak Yesung hyung
"Kau terlalu lambat hyung" kataku dan meninggalkan Yesung hyung sendiri di kelas
.
.
"Saya dengar ada murid baru di kelas 3-1, yang merasa murid baru bisakah berdiri?" kata Cho sonsaeng. Wookie berdiri sambil menundukkan kepalanya. "Boleh aku tau namamu?" tanyanya lagi
"Namanya Choi Ryeowook sonsaeng" Kataku
"Aku tak bertanya padamu Choi Kyuhyun"
"sonsaeng memang tak bertanya padaku, tapi aku hanya membantu hyungku menjawab saja. Dia tak bisa berbicara" kataku santai.
Cho sonsaeng tampak kaget dengan penjelasanku "Apa maksudmu Kyuhyun-ssi?"
Aku melirik ragu ke Wookie. Tangannya mengibas ke arahku yang mengartikan balasan dari tatapan raguku. Dia menyuruhku untuk menjawab terserah kan? Baiklah. "Dia pernah mengalami kecelakaan sehingga dia kelihangan suaranya, sonsaeng"
"Baiklah, tapi yang aku tanyakan apa benar dia hyungmu Kyuhyun-ssi?"
"Apa Cho sonsaeng meragukanku? Dia benar-benar hyungku Sonsaeng. Hyung kembarku. Walaupun bukan kembar identik" jelasku
Semua mata melirik ke arahku, aku membalas lirikan mereka dengan lirikan tajam. Dengan seketika semua yg melirikku kembali melihat ke Cho sonsaeng. Kecuali ketiga sahabatku, mereka masih terus menatapku. "Apa?" tanyaku ketus
"Kenapa kau tak pernah bilang kalau kau punya saudara kembar Kyu?" tanya Donghae hyung.
"Aku jelaskan nanti" jawabku singkat
"Baiklah. Choi Ryeowook, apa kau bisa bermain alat musik?" tanya Cho sonsaeng dan di jawab anggukan oleh Wookie. "Bisa kau tunjukan di depan?" tanyanya lagi
Wookie melirikku ragu, aku balas meliriknya lembut dan mengangguk sebagai penyemangat. Dia menarik lenganku. Oh aku mengerti. "Bolehkah aku ikut menemaninya memaikan alat musik sonsaeng?" tanyaku
Dia tampak berfikir sebentar sebelum menggangguk memperbolehkan. Aku dan Wookie maju bersama-sama. Dia duduk di depan piano dan aku berdiri di sampingnya. Dia mulai menekan tuts dengan nada teratur. Oh aku tau nada ini
"Eodiseodeun tteoolla muelhadeun saenggak na
Neoui hyanggiga naege bureo wa
Meong hani georeo gadaga
Neoreul mannal ttaemada
Nae ipsuri gudeo ga
Amudo amudo amudo moreuneun mal
Harudo harudo haji mot han mal
Saranghae saranghae naega aneun dareun nuguboda
Eonjena geuriun saram geu sarameun neoyeotda
Hajiman naman deulllineun seulpeun honjatmal
Saranghago deo saranghanda"
Wookie mengakhiri permainan pianonya, begitu juga denganku yang mengakhiri nyanyianku. Aku melihat semua murid di kelas ini menatap kagum pada kami berdua. Kecuali Sungmin hyung. Wajahnya terlihat memerah. Ah dia pikir pasti lagu ini untuknya kkk~
"Permainan yang bagus Ryeowook, kyuhyun. Saya belum pernah mendengar lagu ini, apa lagu ini buatan kalian berdua?" tanya Cho sonsaeng
"Bukan, ini murni buatan Ryeowook sonsaeng. Aku hanya di suruh untuk menyanyikannya saja" jawabku
"Apa judul lagu ini?"
"If You Love Me More"
Seluruh murid di kelas ini bersorak. Mungkin karena judul lagu yang romantis mereka jadi seperti ini. Cho sonsaeng memperbolehkan kami kembali duduk. Sambil berjalan di tempat duduk, aku mengacak rambut Wookie sebagai tanda selamat. Dia tampak memajukan bibirnya dan kembali merapihkan rambutnya. Aku hanya terkekeh kecil melihatnya. Kami duduk di bangku dan mulai mendengar penjelasan Cho sonsaeng selanjutnya
.
.
Sekarang aku sudah kembali ke kelas. Di saat aku sedang fokus mencatat pelajaran yang ada di papan tulis, Zhoumi hyung menyenggol tulisanku tercoret sedikit. "Ck jangan menggangguku tiang listrik" omelku padanya
"Ya Yesung hyung memanggilmu tau" katanya
Aku menoleh ke Yesung hyung. Dia tengah menunjuk Wookie. Ku alihkan mataku ke Wookie. Terlihat di mataku kalau dia sedang…kesakitan?
"Oh jangan sekarang…"
Kyuhyun pov end
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
Annyeooooongg~~~ aku kembali lagi dengan membawa chap 2~~
Apa sudah pada mengerti kenapa ryeowook pura" gk bisa bicara? Pasti udah ngerti kan?
Baiklah~ akhir kata, mohon riviewnya~~
(Peluk n cium/?)