Kyumin Story by Yasaenghwa

WARNING:

KYUMIN, YAOI, Boyslove, Supranatural/horror/Angst/MPREG, NC-21, Typo(es)

Disclaimer:

this fic is mine,

1'st story about my lovely couple Kyumin

Terimakasih untuk tidak plagiat, Bash dan flame..

.

.

.

don't like, just click close (X)

Happy reading and enjoy..

Main cast:

Cho kyuhyun

Lee sungmin

Support cast:

Choi siwon

Lee donghae

Lee hyukjae

Dan akan bertambah sesuai kebutuhan cerita

Summary:

Sungmin seorang arkeolog yang menemukan perkamen dalam hutan terkutuk mendapatkan kejadian mengerikan di dalam hidupnya, ia di perkosa oleh 'iblis' yang menanamkan benih dalam perutnya. Apakah dia akan mati? Bisakah ia lepas dari 'iblis' itu? apa yang terjadi dengan kyuhyun?


Previous chapter

"YAK.. BANGUN CHO KYUHYUN! SADARLAH!" Sungmin mencoba menepuk- nepuk pipi Kyuhyun dengan tangannya. Bahkan sampai menamparnya, berharap bahwa kyuhyun akan segera bangun dan sadar. Sungguh perasaan sungmin saat ini adalah takut, panik, bingung, menyesal dan merutuki dirinya sendiri. Sungmin mendekatkan telinganya kedada kyuhyun, berharap pikiran negatifnya tidak terjadi. 'oh shit..'

"CHO KYUHYUN!"

.

.

Teufelsbrut

The Devil's Spawn

.

.

Chapther 2

Tubuh itu masih terbaring tak berdaya di sebuah ranjang Rumah sakit dengan infus yang menancap di punggung tangan kirinya dan selang oksigen yang terpasang pada hidungnya. Disampingnya seorang namja mungil masih setia duduk dengan kedua tangan yang menggenggam erat tangan kanan namja tersebut. Tatapan namja mungil itu tampak sayu memandang namja lain didepannya yang selama hampir 2 hari ini tidak sadarkan diri. Manik mata itu menyiratkan kekhawatiran dan rasa bersalah di dalamnya.

" Kyu,,, bangunlah, kumohon" ujar namja mungil itu yang di ketahui adalah Sungmin dengan raut sendu.

Namun, namja yang ternyata adalah Kyuhyun tersebut masih tidak bergeming.

" Kyu,,, jangan membuatku cemas, kumohon bangunlah" masih dengan permohonan yang sama Sungmin makin mengeratkan genggamannya pada tangan Kyuhyun.

Sungmin masih mengingat dengan jelas kejadian di mansionnya 2 hari yang lalu tepat saat Kyuhyun membaca isi perkamen itu. Kejadian yang membuat jantungnya terpacu lebih cepat karena panik, rasa takut, khawatir dan bingung bercampur menjadi satu. Bagaimana tidak, jika kau tiba – tiba seperti mengalami bencana puting beliung dan gempa bumi yang memporak porandakan ruangan tempatmu berpijak.

Sungmin masih ingat dimana dia dengan kalut membawa Kyuhyun kerumah sakit setelah menyaksikan Kyuhyun yang seperti orang sekarat jatuh tidak sadarkan diri. Sungguh, tidak ada tempat lain yang terpikirkan oleh sungmin selain rumah sakit. Sungmin masih tidak bisa mencerna dengan baik kejadian aneh tersebut.

'Apa yang terjadi? Kenapa dengan Kyuhyun? Apa semua kejadian mengerikan itu akibat dari isi perkamen itu? Lalu kenapa?' pertanyaan – pertanyaan itulah yang kini memenuhi otaknya.

Sungmin masih tidak habis pikir mengapa dokter mengatakan bahwa Kyuhyun baik – baik saja dan hanya mengalami serangan sesak nafas mendadak akibat panik sementara dirinya sendiri menyaksikan dengan begitu detail saat – saat dimana Kyuhyun mengalami sekarat dan hampir meregang nyawa.

"Serangan sesak nafas mendadak dan terasa tercekit adalah tanda gejala yang timbul dari kepanikan yang tidak terkontrol Sungmin-ssi, kemungkinan Kyuhyun-ssi memendam suatu masalah atau takut pada suatu hal tapi anda tidak usah cemas. Tidak ada yang perlu di khawatirkan dari kondisi kyuhyun-ssi, semuanya normal"

Begitulah penjelasan yang di berikan oleh dokter yang menangani kyuhyun saat dengan kondisi panik dan tertekan sungmin menanyakan kondisi kyuhyun.

'hey, bagaimana aku tidak cemas? Jelas – jelas aku merasakan sendiri jika kyuhyun sempat tidak bernafas!' ingin sungmin meneriakkan kata – kata itu di depan muka sang dokter yang memasang senyum memuakkan di saat kondisi yang tidak tepat ini.

Namun, Sungmin segera mengendalikan emosinya. Dihirupnya udara dalam – dalam dan mengembuskannya pelan, ia berusaha menenangkan diri. Ia berusaha untuk menjernihkan pikiran dan berfikir logis. 'Mungkin benar yang dikatakan dokter itu, jika Kyuhyun hanya terserang sesak nafas karena panik.'pikirnya.

Sungmin sedikit merasa tenang setelah mengetahui kondisi Kyuhyun baik-baik saja, namun belum sepenuhnya perasaan khawatir itu hilang mengingat Kyuhyun yang sampai saat ini belum sadarkan diri.

.

.

Tangan itu mulai menunjukkan pergerakan. Secara perlahan mata namja bermarga Cho itu terbuka, menampakkan manik mata berwarna dark brown miliknya. Sungmin yang baru keluar dari kamar mandi yang berada di kamar rawat tersebut, terpekik girang dan segera menghampiri kyuhyun dengan tergesa setelah menemukan orang yang selama ini ia cemaskan akhirnya sadar kembali.

"KYU...! kau sudah sadar? Oh tuhan terimakasih" cecar sungmin sumpringah sembari menggenggam erat tangan kanan Kyuhyun.

Kyuhyun masih berusaha menyesuaikan retina matanya dengan cahaya ruangan yang menyilaukan. Samar – samar ia melihat seseorang di depannya yang ternyata adalah Sungmin.

"Ming..."itulah kata pertama yang di keluarkan oleh suara serak Kyuhyun.

"Ne Kyu, ini aku. Bagaimana perasaanmu? Sebentar, aku akan panggilkan dokter" sungmin segera memencet tombol yang ada di sebelah kiri ranjang Kyuhyun.

Beberapa menit kemudian dokter datang dan memeriksa kondisi kyuhyun. Dokter itu mengatakan kepada sungmin bahwa kondisi Kyuhyun sudah stabil. Semua tes laboratorium menunjukkan hasil yang normal, selang oksigen yang bertengger (?) di hidung mancungnyapun sudah dilepas. Namun Kyuhyun masih harus menjalani rawat inap beberapa hari lagi untuk di perbolehkan pulang, sebab dokter harus memantau apakah panic attack yang di alami Kyuhyun dapat terulang kembali.

Sungmin menghembuskan nafas lega dan kembali menghampiri ranjang Kyuhyun setelah mengantarkan dokter ber-nametag Byun Jaehyun itu keluar ruangan.

Kyuhyun memandang sungmin yang duduk di samping ranjangnya dengan rasa berkecamuk. Banyak pertanyaan yang bergentayangan di otaknya untuk di lontarkan kepada Bunny boy di depannya ini.

"Ming, apa yang terjadi? Ada apa denganku? Mengapa aku di rumah sakit?" tanya Kyuhyun dengan suara parau.

"Kau—"suara sungmin tercekat, semua kilasan kejadian 2 hari yang lalu membuatnya tidak kuasa untuk menerjang dan memeluk Kyuhyun.

"Pabbo! Ku kira kau akan mati, bodoh.. hiks.. Kau membuatku tidak bisa bernafas dengan benar karena takut kyu.. Kau hampir membuatku setengah gila karena khawatir hiks.. Dasar Cho Bodoh!" Sungminpun terisak di bahu kyuhyun.

Cengeng memang, tapi entah mengapa ia begitu lega mendapati Kyuhyun baik – baik saja sehingga ia tidak bisa membendung lagi perasaan lega itu dan air mata lolos begitu saja. seperti ada yang mengangkat batu besar dari atas pundaknya saat ini.

Kyuhyun tersentak mendengar isakan sungmin. Terasa bahunya yang basah menandakan sungmin sedang berderai air mata. Kyuhyun mencoba membalas pelukan sungmin dan mengusap punggung sempit itu, berusaha untuk menenangkan sungmin.

"Mianhae..." kyuhyun hanya bisa membisikkan kata maaf karena membuat sungmin khawatir.

Sungmin melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya kasar. Dia merasa kesal, kenapa Kyuhyun yang harus minta maaf.

"Bodoh! kenapa kau yang meminta maaf?! Sudahlah, lupakan. Aku tidak apa – apa" Sungmin berujar sendu di akhir kalimatnya.

"Lalu apa yang terjadi denganku ming?"

"kata dokter kau mengalami sesak nafas karena panik, entahlah aku juga tidak tahu. Tiba-tiba saja setelah kau membaca perkamen itu kau mengalami sesak nafas dan seperti orang sekarat, kemudian aku membawamu ke rumah sakit. Kata dokter serangaan panik itu kemungkinan muncul karena kau memendam suatu masalah atau takut akan suatu hal.. Sebenarnya apa yang kau takutkan kyu? Tolong jangan memendam masalahmu sendiri, ada aku yang bisa kau ajak berbagi" ungkap Sungmin menggenggam erat tangan Kyuhyun.

Jujur saja dia merasa tidak berguna karena sebagai sahabat tidak tahu akan masalah apa yang Kyuhyun pendam maupun ketakutan apa yang Kyuhyun miliki sampai menimbulkan serangan panik sehebat kemarin.

Kyuhyun di buat bingung dengan penjelasan dan pertanyaan sungmin.

"Serangan panik? Ketakutan dan masalah apa maksudmu ming? Kurasa aku tidak pernah memendam masalah atau ketakutan sampai menjadi panik seperti yang kau jelaskan" jelas Kyuhyun.

Sungmin mengernyit bingung. 'tidak mungkin? Mendapatkan serangan panik tanpa sebab? Itu konyol atau—' batinnya.

"Perkamen? Kau bilang aku mengalami sesak nafas seperti orang sekarat setelah membaca perkamen bukan? Atau jangan – jangan—"

"Yak, tidak ada hal mistis semacam itu Cho! Kau hanya terkena serangan panik, tidak ada hubungannya dengan perkamen" Sungmin tiba-tiba memotong ucapan kyuhyun, untuk menghalau pikiran negatif Kyuhyun. Sungguh dia hanya ingin melupakan kejadian yang ia akui masih ada bagian sisi dirinya yang sulit untuk menjabarkan hal ini secara logika.

Dalam hati ia juga masih belum yakin kejadian itu di sebabkan oleh isi dari pekamen itu atau hanya kebetulan.

'Hey, jika di fikir secara logika bisa saja bukan jika hari itu cuaca sedang buruk dan terjadi angin ribut, dan kebetulan saat itu Kyuhyun mendapatkan serangan panik sehingga membuatnya sesak nafas maupun tercekik jadi seolah – olah seperti orang sekarat? Ya, semuanya akan masuk akal bukan?' pikiran dari sisi positif sungmin berkata. 'Tapi bagaimana kau menjelaskan lampu yang menyala kemudian tiba-tiba mati dan menyala lagi sungmin? Kenapa Kyuhyun harus mendapat serangan panik saat itu?' sisi negatif dalam pikiran sungmin mendebat. 'Itu—itu, Arrgg... tidak usah kau pikirkan hal-hal semacam itu Lee Sungmin, toh semuanya berjalan baik – baik saja selama hampir 2 hari ini setelah kejadian itu. Tidak ada yang terjadi pada dirimu maupun Kyuhyun bukan? Jadi hilangkan pikiran negatifmu itu. Tidak ada hal mistis semacam itu' elak fikiran positif Sungmin.

"Begitukah?!" tiba – tiba kyuhyun menyela lamunan sungmin.

"Oeh, apa?" Sungmin tersentak dari pikiran – pikiran yang berkecamuk dalam otaknya.

"Apa ada sesuatu yang kau pikirkan? Ada yang tidak beres?" tanya Kyuhyun menyelidik dengan sikap Sungmin yang tiba-tiba melamun.

"tidak ada"jawab Sungmin sekenanya.

"Kau yakin?" Kyuhyun seolah mengintimidasi.

"Haish— Sudahlah aku tidak mau membahas hal ini. Buang jauh-jauh pikiran konyolmu itu yang percaya akan tahayul kyu! Dan sekarang kau harus istirahat, kau sudah terlalu banyak bicara! Aku akan pulang setelah kau tidur" perintah telak Sungmin.

Kyuhyun hanya mendecih,

"Ck,,aku baru saja bangun dan kau menyuruhku tidur kembali?" Sungmin yang mendengar itu seketika memberi deathglare tergagalnya kepada Kyuhyun.

"Baiklah, baiklah... aku akan istirahat" ujar Kyuhyun sembari memutar bola matanya malas. Kemudian dia memejamkan matanya untuk kembali tidur.

Sungmin merapikan selimut Kyuhyun setelah terdengar dengkuran halus dari Kyuhyun. Kemudian ia beranjak pulang dan besok dia akan datang kembali untuk menemani Kyuhyun di rumah sakit.

.

.

.

Hari ini sudah hari ke 3 Kyuhyun di rawat dirumah sakit. Kondisi Kyuhyun semakin membaik, kemungkinan lusa Kyuhyun di bolehkan untuk pulang. Setelah kejadian aneh di mansion waktu itu, tidak ada kejadian aneh lagi yang menimpa Sungmin. Dia mencoba untuk menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Mengunjungi Kyuhyun di rumah sakit, bertemu dengan kolektor benda bersejarah, dan kegiatan sehari – hari lain yang sering ia lakukan.

Lalu bagaimana dengan perkamen itu?

Perkamen itu Sungmin simpan di tempat yang aman.

Malam ini udara begitu dingin sampai menusuk tulang, jika saja kau tidak menggunakan mantel yang tebal mungkin kau akan mati membeku. Sungmin, namja mungil nan cantik itu sedang menapaki jalan menuju mansionnya. Dia baru saja pulang dari pertemuannya dengan salah satu kolektor benda bersejarah bernama Park Jungsoo atau yang sering dipanggil Leeteuk.

Sepanjang jalan ia mengeratkan jaket tebalnya dan menggosok kedua tangannya untuk menghalau dingin. Jalanan yang sepi dan senyap menambah suasana mencekam bagi Sungmin agar lebih waspada. 'Siapa tahu ada orang yang ingin bertindak jahat'pikirnya. Sungmin melirik jamnya sekilas. Sudah menunjukkan pukul 23.12 malam. 'pantas saja' batinnya. Jarak ke mansionnya tinggal 3 km lagi, jika di tempuh dengan mobil mungkin dia sudah sampai di mansion dan menikmati kasurnya sejak dari 15 menit yang lalu, akan tetapi sialnya mobil yang sering ia gunakan harus mendiami bengkel mobil untuk perbaikan.

Tepat ditikungan terakhir menuju mansionnya, sungmin merasakan ada sesuatu yang ganjil. Ia merasa seperti sedang di ikuti. Namun setiap kali ia menengok kebelakang, tidak ada orang satupun disana. Sepi. Tiba-tiba bulu kuduknya meremang. Rasa takut mulai merayap dalam dirinya, tetapi sungmin mencoba untuk tenang dan mempercepat langkah untuk segera sampai di mensionnya. Sungmin berharap itu hanya perasaannya saja.

.

.

Teng.. teng..

Jam kuno yang berada di ruang tengah itu memecah keheningan malam, menandakan jika kini sudah mengijak pukul 01.00 tepat tengah malam. Sungmin sudah berada di mansionnya sekitar 45 menit yang lalu. Sekarang namja cantik bermarga Lee itu sudah mendengkur halus tanda ia sedang mengarungi mimpi.

Hawa dingin mulai menyeruak di dalam kamar sungmin yang hanya diterangi lampu tidur itu. Tirai transparan yang berada pada pintu menuju balkonpun tersibak tertiup oleh angin.

Sesuatu seperti gerombolan butiran debu berwarna hitam yang terbawa angin dengan cepat menyelinap ke kamar namja yang masih terlelap itu melalui celah bawah pintu balkon.

Butiran debu berwarna hitam tersebut berputar membentuk pusara dan Lambat laun menampakkan sosok seperti manusia berjubah hitam layaknya hollow dengan mata semerah darah menyeringai penuh makna kearah sungmin. Urat-urat diwajah makhluk itu tampak jelas, namun dalam kondisi lampu tidur yang tiba-tiba mati dan hanya di terangi sinar bulan dari balkon wajah sosok itu sulit untuk dilihat. Sosok itu bagaikan bayangan dan perlahan mendekat kearah dimana Sungmin berbaring.

Sosok itu merayap keatas ranjang Sungmin dan perlahan menindih tubuhnya. Seringaian tercetak dengan samar disana, matanya berkilat merah seolah ingin menelanjangi namja cantik yang berada dibawahnya. Sorot itu menampakkan dendam, kebencian, kepedihan dan tunggu kerinduan.

Sosok itu menghirup dalam – dalam aroma tubuh Sungmin pada perpotongan lehernya, kemudian menjilat perpotongan leher Sungmin sampai ke dagu dengan lidah hitam panjang dan berlendir. Sosok diatas tubuh Sungmin itu mengalihkan bibirnya ketelingan sungmin dan berbisik dengan suara mengerikan..

"Sie graben!" (You mine)..

.

.

"Nghh..." sungmin mengeliat gelisah dalam tidurnya. Ia merasakan ada sesuatu yang ganjil pada tubuhnya. Gejolak aneh itu timbul dan semakin lama semakin nyata besamaan dengan sesuatu yang kenyal, basah dan dingin menyapu bagian leher, dada dan telinganya.

Mata sungmin perlahan membuka untuk mengetahui sesuatu yang sedang mengusik tidur lelapnya. Samar-samar dalam keadaan setengah sadar sungmin melihat ada dua kilatan merah tepat diatas wajahnya. Sungmin menajamkan penglihatannya dan lambat laun, dengan penerangan sinar bulan purnama dari balkon ruangan itu ia bisa melihat dengan jelas sosok hitam yang kini berada diatasnya dan menindih tubuhnya. Sosok mengerikan dengan urat wajah yang menonjol, mata merah dan bibir hitam yang meneteskan cairan anyir dengan seringaianya. Sosok itu mengungkung diri Sungmin bagaikan kepompong. Sungmin terperanjat dan memekik nyaring.

"Arrgggg... "

.

.

.

"Arrggg,, hah.. hah..hh.." sungmin bangun terduduk dari tidurnya dengan nafas yang memburu dan tersengal – sengal. Ia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan dengan panik dan takut. Namun, kelegaan itu muncul, ketika ia tidak mendapati sosok mengerikan yang tadi berada diatas tubuhnya dimanapun. Ia mengedarkan sekali lagi pandangannya dan kondisi kamar itu masih sama seperti saat dirinya akan tidur dengan lampu tidur yang masih menyala diatas nakas tempat tidurnya.

'hah, hanya mimpi' monolog Sungmin dalam hati, namun..

Wush.. hawa dingin mulai merayapi tubuh sungmin. Sungmin tiba – tiba merinding dan bersedekap mengusap masing-masing sisi lengannya.

Kriet—

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan sungmin menuju pintu balkon. Sungmin mengernyit, 'kenapa pintu balkon bisa terbuka? Bukankah tadi sebelum tidur aku sudah menguncinya?'pikir sungmin,

Deg— Seketika rasa takut itu muncul. Jangtung sungmin berdebar sangat kencang mengingat mimpinya tadi. 'jangan-jangan...' Namun segera ia tepis pikiran negatif itu. 'ah mungkin saja aku lupa menguncinya'. Begitu selesai dengan pikirannya, sungmin beranjak untuk menutup pintu yang menuju balkon luar kamarnya.

.

.

Sungmin melihat sekilas kondisi luar sebelum menutup pintu balkon tersebut. 'Purnama' batin sungmin melihat bulan yang bertengger besar diatas langit.'besar sekali' batinnya lagi.

Seusai menutup pintu, sungmin berbalik untuk beranjak ke ranjangnya berniat melanjutkan tidur yang sempat terganggu. Namun, baru saja ia beranjak 3 langkah, sungmin merasakan ada sekelebat bayangan melintasi belakang punggungnya. Dengan gerakan cepat sungmin memutar tubuh, kembali mengedarkan pandangannya ke arah pintu balkon. Mata sungmin bergerak gelisah mencari – cari sesuatu yang berkelebat tadi. Akan tetapi, nihil. Hanya korden tipis yang tadi di tutup oleh sungmin bergoyang seperti tertiup angin.

'aneh, padahal sudah ku kunci. Mengapa masih ada angin yang masuk?' monolognya. Namun, dengan cepat Sungmin menggelengkan kepala untuk menghalau pikiran paranoidnya dan mensugesti dirinya sendiri jika semua baik – baik saja.

Tepat saat dia membalik badannya, tubuh sungmin membatu, tercekat hingga sungmin tidak mampu berteriak ketika menyaksikan pemandangan yang ada di depannya. Sosok hitam bagai bayangan dengan postur tegap dan kedua manik mata yang merah serta seringaian yang masih jelas terekam di memori sungmin dan hadir di dalam mimpinya beberapa menit yang lalu itu kini tampak nyata bediri beberapa langkah dari dirinya. Sungmin gemetar, jantungnya terpacu lebih cepat dari biasanya. Jujur saja sungmin merasa takut luar biasa melihat sosok yang kini berada di depannya

Namun, dengan mengumpulkan keberaniannya sungmin mengeluarkan suara.

"SIAPA KAU!"

Sosok itu semakin melebarkan seringaiannya sehingga cairan berbau karat dan anyir keluar dari sela bibirnya. Sungmin melotot horor ketika sosok itu perlahan mendekat ke arahnya, otaknya segara meminta tubuh gemetarnya itu untuk mundur. Namun, sungmin tidak bisa. Ia semakin di buat panik tatkala sosok itu tiba – tiba dengan secepat angin menerjangnya.

Sungmin tidak mampu berkata apapun. Ia hanya bisa berdiri mematung dan memalingkan wajahnya sembari menutup mata. Tidak di pungkiri jantungnya bergemuruh dan rasa takut itu mulai menjadi.

Namun,, setelah beberapa menit sungmin tidak merasakan apapun. Ia mengernyit dan perlahan mulai membuka matanya. Tidak ada apapun. Ia dengan panik mengecek kondisi tubuhnya. Tidak ada yang berubah. Kemudian ia edarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Tidak ada apapun.

'itu tadi apa? Apa aku berhalusinasi?' pikirannya mulai di penuhi oleh keanehan yang tadi sempat ia alami.

Dengan tubuh yang masih dilanda gemetar dan jantung yang masih belum berdetak normal, sungmin mencoba melangkah untuk menyalakan lampu saklar guna menerangi ruang tidurnya. Sungguh dengan kondisi ruangan yang hanya di terangi lampu tidur saja, Sungmin tidak yakin dia masih bisa bernafas lega. Dia masih merasa takut dan di hantui oleh mimpinya tadi. Jadi sungmin memutuskan untuk menyalakan lampu utama yang lebih terang.

Akan tetapi baru saja sungmin berjalan 2 langkah, dia di kejutkan dengan suara pintu balkon yang seketika membuka dengan keras disusul dengan masuknya angin ribut tepat seperti kejadian 3 hari yang lalu.

Sungmin terhempas jatuh tersungkur di lantai.

"AHHKKKK" pekiknya..

Dia tidak bisa mencerna keadaan yang sedang terjadi. Ia hanya mampu melindungi diri dengan menyembunyikan kepala di balik tangkupan kedua tangannya. Badan sungmin lebih gemetar dari sebelumnya. Ia merunduk dan merapalkan doa - doa keselamatan yang dulu pernah di ajarkan oleh ibunya.

"Kumohon selamatkan aku tuhan" racaunya tak jelas. Sungguh ia merasa takut luar biasa dan hampir menangis, meraung.

Barang – barang di kamar itu berhamburan dan berjatuhan, kursi dan meja bergetar dan bertubrukan dengan lantai. Suasana makin mencekam tatkala lampu satu-satunya yang menerangi kamar itu yaitu lampu tidur yang berada di atas meja nakas tiba-tiba padam.

Deg—

Sungmin semakin kalut. Ia tidak mampu melakukan apapun. Ia hanya meringkuk sembari menutup matanya rapat – rapat dan meracau meminta perlindungan tuhan.

Beberapa saat kemudian keadaan tiba – tiba menjadi tenang. Suara gemuruh itu telah hilang. Sungmin, mulai mengangkat kepalanya dan mengedarkan pandangan kesekeliling. Terlihat, barang – barang di kamar itu berantakan tak beraturan.

Sungmin mencoba berdiri diatas kakinya yang gemetar. Ia harus keluar dari ruangan ini, harus! Dengan langkah yang tertatih dan keberanian yang di paksakan sungmin mencoba menggapai pintu keluar dengan tergesa.

Ckrek—

'Oh shit' sugmin menatap horror pegangan pintu tersebut. 'Terkunci! Bagaimana bisa!'

Ckrek,, Ckrek..

'Tidak bisa.. Sial! Apa – apaan ini!'

"YAK.. BUKA PINTUNYA! SHIT... BUKA!" sungmin semakin kalut menggedor pintu keluar kamarnya itu. Ia panik sehingga tanpa sadar ia tidak mengetahui ada sesosok makhluk di balik punggungnya yang menatap tajam pada namja mungil itu.

Wush—

"AARRGGGG..." Sungmin terhempas dan terpelanting ke atas ranjang.

Brugk— bunyi hantaman tubuh sungmin diatas rangjang king sizenya terdengar dengan jelas. Sungmin meringis. Kepalanya pening. Belum sempat ia memahami situasi yang di alaminya saat ini, sungmin di kejutkan kembali dengan munculnya sulur hitam, seperti akar pohon merayap keatas rangjangnya dan menghampiri tubuhnya. Sungmin membelalakkan matanya ngeri. Ia beringsut mundur menghindari sulur – sulur menjijikkan itu.

Namun, dengan cepat sulur itu melilit tangan kanannya. Terasa kenyal dan berlendir saat sulut itu melilit pada tangannya. Bau amis darah menguar dari sulur itu.

"AAA... TIDAK, LEPAS!" sungmin mencoba meronta dengan melepaskan cengkraman sulur yang melilit tangan kananya menggunakan tangan kirinya yang bebas. Tetapi, belum sempat tangan kanannya terlepas, sulur lain malilit tangan kiri sungmin dan menghempaskan tubuhnya ke sandaran ranjang. Demi apapun, punggungnya terasa sakit menghantam dashboard dan kepalanya semakin pusing. Ia seperti terpasung dengan posisi 2 tangan terentang masing – masing diikat oleh sulur dan 2 sulur lain yang mengikat kedua kakinya secara berlawanan.

Sungmin masih meronta, ia mencoba melepaskan diri. Namun, semakin sungmin memberontak lilitan itu semakin kuat. Hingga tubuh sungmin menggigil hebat dikali ia mendapati sosok mengerikan yang ada di mimpinya kini berada tepat didepan ranjangnya.

"SIAPA KAU! LEPASKAN AKU! BRENGSEK! LEPAS!" Sungmin memaki kesetanan kepada sosok yang memandang dengan kedua mata merah tajamnya menelusuri tubuh sungmin yang mengeliat bagai cacing yang terkena panas matahari.

Sungmin semakin frustasi, kesal dan ketakutan ketika sosok itu perlahan mendekat kearah sungmin dengan seringaian yang mengerikan sekaligus memuakkan itu.

Sosok itu merayap diatas ranjang sungmin dan hampir sampai di kedua kakinya. Sungmin menggeleng frustasi. Dia dengan brutal semakin memberontak dan melepaskan diri. Panik, kalut dan takut.. itulah yang sungmin rasakan saat ini, sehingga tidak sadar pertahanannya sebagai laki – laki runtuh. Ia meraung dan menangis.

"Hiks... LEPASKAN AKU! TIDAK,,,, JANGANN!" Sungmin memekik histeris dan menggeleng frustasi tatkala sosok itu mulai merayap diatas tubuhnya. Nafas sungmin memburu... ia tidak bisa mengendalikan ketakutannya. Tubuhnya semakin menggigil. Ia menutup matanya rapat-rapat saat sosok itu kini tepat berada di depan wajahnya. Sungmin memalingkan wajahnya kekiri sehingga leher bagian kanannya terekspos sempurna diterangi oleh sinar bulan yang masuk ke kamar itu.

Sungmin bisa merasakan sesuatu yang kenyal, basah dan dingin menyapu leher, menjalar ke dagu, kemudian telinga dan pipi bagian kanannya. Sungmin semakin terisak, mengejang hebat karena takut, terlebih bau anyir khas darah menguar dari sosok yang kini sedang menjilati bagian yang dirasakan sungmin tadi.

Sungmin sontak membuka matanya saat sosok itu semakin liar menggerayangi tubuhnya dan merobek baju piayama sungmin dengan membabi buta.

.

.

Flashback end

.

"ARRRGGG...Jangan.. Nghh.." suara rontaan itu terdengar dari tubuh mungil yang kini sedang terkapar tak berdaya diatas tempat tidurnya dengan baju yang robek di sana-sini. Bahkan tubuh bagian bawahnya sudah terekspos tanpa adanya selembar kainpun yang menutupi. Peluh bercucuran dikeningnya dan air mata tidak berhenti untuk mengalir. ketakutan itu yang kini tercetak pada kedua mata yang menatap sayu makhluk diatasnya itu. Entah apa yang terjadi pada diriya, iapun tak tahu. Seingatnya tadi ia sedang berkelana dalam alam mimpi, sebelum dia merasakan ada hal yang ganjil pada tubuhnya.

Hal ganjil yang ia pikir adalah mimpi kini menjadi kenyataan terburuk di dalam hidupnya.

Setelah berhasil menanggalkan celana piyama Sungmin dengan merobeknya menjadi dua dan melempar entah kemana. Sosok itu menjilati bagian tubuh bawah Sungmin mulai dari bagian paha dalam Sungmin, selangkangan sampai bagian genital Sungmin, kemudian merambat naik melewati perut Sungmin, dada dan terakhir leher jenjang Sungmin. Sungmin merasakan sensasi dingin, basah dan kenyal saat lidah hitam makhluk itu menyentuh bagian tubuhnya. Sungmin lemas, Tidak dipungkiri Sungmin merasakan nikmat saat lidah itu menjamah tubuhnya. Sungminpun menegang. Namun rasa itu terkalahkan oleh rasa takut yang mendominasi pada dirinya.

Kini tubuh Sungmin bagai bermandikan darah. Sungmin merasa mual. Ternyata makhluk itu mengeluarkan cairan kental berwarna merah kehitaman pekat selama ia mengerjai tubuh Sungmin dengan lidahnya. Benar – benar tidak ada satu jengkalpun dari bagian tubuh depan Sungmin yang terlewat dari jilatan makhluk mengerikan itu.

"ARRRGGG..." Sungmin memekik ketika sulur – sulur yang melilit kakinya semakin memperlebar dan menekuk kedua kakinya, mengekspos lubang anal Sungmin yang belum pernah terjamah sama sekali.

Sungmin semakin menggeleng kalut saat mendapati makhluk itu berhenti menjilati tubuhnya, akan tetapi Ia bisa melihat dengan jelas dari pancaran cahaya bulan apa yang kini di perbuat oleh makhluk di depannya itu.

Mengarahkan genetalnya tepat di lubang sungmin.

Jleb—

"ARRGGGGG, TIDAK! JANGAN...! Nghh" Sungmin meraung histeris saat ia merasakan sesuatu yang keras memaksa memasuki bagian bawah tubuhnya. Sesuatu itu terus di dorong menerobos masuk. Sungmin menggeleng serabutan, demi apapun ini sangat sakit. Lubang anusnya seolah di belah menjadi dua dan terasa panas serta perih.

"ARRRGGGGG... BER-HEN-TIHH! Hhh... Berh- hen-tihh...! hiks..."

Sungmin masih meronta, ia mengeratkan masing-masing tangannya pada dashboard sampai buku tangannya memutih untuk menyalurkan rasa sakit yang luar biasa pada daerah bawah tubuhnya. Air mata bodoh itu terus mengalir dari pelupuk mata Sungmin. Peluh semakin membanjiri keningnya. Persetan dengan predikat namja. Yang jelas ia ingin meraung karena ini terlalu menyiksa.

Sosok itu menyeringai, di cabutnya alat genitalnya dan menyisakan kepala genital itu di lubang sungmin. Tanpa aba – aba makhluk itu menyentakkan begitu kuat kedalam lubang Sungmin.

"AAARRRRGGGG... NNNGGHHH!" Sungmin mendongak, matanya membelalak. Sesuatu di dalam tubuhnya di hantam begitu kuat dan kasar, membuat tubuhnya meremang dan merasakan sensasi nikmat luar biasa.

Jerit kesakitan itu kini berubah menjadi desahan yang tidak di sadari oleh sungmin ketika daging sensitif di dalam tubuhnya dihantam oleh genital panjang dan keras milik si makhluk mengerikan itu.

"AKKHH...NNNgghh " Sungmin terhentak seirama dengan hentakan pinggul makhluk yang kini sedang meng in-outkan genetalnya.

"AAKKHH... A-AKKU.." Sungmin hampir dibuat gila dengan sensasi aneh yang melilit perutnya dan hampir meledak pada kejantanannya. Sungmin menggigit bibirnya keras, ia meremas dengan kuat sulur yang melilit kedua tangannya, meresapi gejolak yang sebentar lagi akan membucah seiring semakin cepat dan kasarnya genital itu menumbuk titik terdalamnya..

"AAAKKKHHHHHHHH..."

Akhirnya sungmin mencapai puncak di iringi dengan semburan sperma yang keluar dari kejantanannya. Sungmin merasa melayang di bawa ke langit tertinggi. Dengan tersengal-sengal dan nafas yang memburu sungmin menutup matanya mencoba meresapi jika kenikmatan itu benar – benar nyata. Ia tidak memungkiri jika melakukan sex akan senikmat ini. perasaan takut yang tadi ia rasakanpun entah raib kemana.

Makhluk itu seolah tidak peduli dengan keadaan sungmin yang lunglai setelah orgasmenya yang pertama kali. Makhluk itu tetap menggempur lubang sungmin secara brutal, untuk mencari kenikmatannya sendiri.

Sungmin yang mulai terangsang kembali, mendesah tertahan saat dirasakan genital di dalam dirinya semakin brutal menusuk. Kepalanya mendongak keatas dengan mulut yang menganga lebar. Terlihat sensual.

"AAKKHHH... NNNggghh... Nnggh"

Sungmin lagi – lagi membelalak lebar saat merasakan genetal di dalamnya semakin lama semakin membesar, berkedut dan terasa sangat penuh. Rasa panas menjalari bagian dalam tubuh bawahnya ketika tusukan genetal itu semakin dalam dan ia bisa merasakan kedutan itu semakin pada puncaknya. Sungmin mengejang.

"ARRRGGGGGGGGG!"

Sungmin memekik diiringi dengan keluarnya orgasme yang kedua dari genitalnya dan geraman dari makhluk diatasnya yang berhasil menuntaskan hasrat miliknya di dalam sungmin.

Sungmin tersentak, matanya membulat kosong, pupil matanya melebar. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang mengalir dan menerobos masuk dengan deras ke dalam perutnya. Sesuatu itu terasa panas dan membuat perutnya penuh, sebelum akhirnya pening menghantam kepalanya dan perlahan sungmin menutup matanya karena tidak mampu mepertahankan kesadarannya lagi.

.

.

.

Sinar matahari masuk menyelinap dari pintu bening transparan yang menghubungkan kamar itu dengan balkon. Sosok namja mungil yang masih terpejam itu mengernyit ketika sinar matahari menyapa kedua kelopak matanya. Merasa terusik dengan silau itu, namja penyuka pink tersebut perlahan membuka matanya dan mengeliat. Namja cantik itu mengerjap beberapa kali untuk mebiasakan matanya menerima cahaya untuk memperoleh kesadaran penuh. Setelah kesadarannya kembali dan mata itu membuka sempurna, namja itu terperanjat dari tidurnya dan segera terduduk. Badannya terasa pegal seperti persendiannya semua akan patah, terutama bagian punggung.

Tiba-tiba Ia teringat akan kejadian mengerikan yang dialaminya tadi malam. Kilasan kejadian saat 'angin yang tiba-tiba berhembus kencang, kamar yang berantakan, kehadiran sesosok makhluk mengerikan, sulu-sulur yang mengikat tangannya dan makhluk itu telah... Tidak!' sungmin menggeleng panik. Segera ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, berharap semua kejadian yang dialaminya tadi malam hanyalah sebuah mimpi.

Namun sungmin seperti di hempas ke dasar jurang terdalam. Syok.. bagaimana tidak jika yang ia lihat adalah isi kamarnya yang memang berantakan! Jangan – jangan...

Sungmin seketika menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Ia perlahan mengalihkan pandangannya ke bawah tubuhnya sendiri dan— Sungmin tercekat.

'Tidak mungkin!' batinnya masih tidak percaya. Sungmin membelalakkan matanya lebar, ingin rasanya ia mengakhiri hidupnya sekarang juga.

Hey lihatlah apa yang ia temukan pada tubuhnya, bagian atas piyama yang berantakan dan robek terkoyak disana – sini dan bagian tubuh bawahnya yang tidak mengenakan selembar kainpun. Sungmin bahkan bisa melihat genetalnya sendiri terekspos di bawah sana.

'Tidak... ini tidak nyata! Ini— A-Aku... tidak!' sungmin menjerit di dalam batin. Tangannya mengerat kuat seprai putih yang sudah tampak kusut itu. Sungmin tidak mampu berkata apapun, ia syok, terkejut, bingung, dan takut hingga tidak terasa air matanya sudah menggenang di pelupuk mata.

Belum sempat keterkejutan itu hilang dan sungmin masih syok akan kondisinya saat ini, tiba - tiba ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Ia merasa perutnya bergejolak. Terasa seperti sesuatu yang abstrak berputar di dalam sana.

"AHKK..." pekik sungmin memegangai perutnya ketika perut itu seperti dihantam gelombang dari dalam. Sungmin menggigit bibirnya dengan keras. Ia mengernyit, kepalanya tiba-tiba terasa pusing dengan dorongan yang semakin lama semakin menjadi untuk di keluarkan dari dalam perutnya. Sungmin merasa sangat mual.. Tangan kanannya reflek membekap mulut sedangkan tangan kiri masih meremas erat perutnya yang semakin melilit seperti di aduk.

Sungmin segera berlari kekamar mandi tanpa memperdulikan dirinya yang masih berantakan tanpa mengenakan baju yang layak dan bagian bawah tubuhnya yang masih terbuka tanpa ditutupi apapun.

Sungmin memuntahkan apapun itu yang mendesak keluar dari dalam perutnya. Ia membungkuk di depan wastafel kamar mandinya.

"Huekk... Hkk.." terasa sesuatu mengalir dari tenggorokannya dan keluar dengan deras dari dalam mulutnya.

Rasanya sangat aneh di lidah sungmin. Bau itu sangat familiar. Sungmin melotot horor dengan sesuatu yang ia muntahkan tadi di wastafel. Tubuhnya gemetar, keringat membanjiri pelipisnya, tubuhnya perlahan mundur menjauhi wastafel. Apa yang ia lihat ini benar – benar nyata, sungguh ia ketakutan lebih dari apapun. Sungmin merasa lemas dan tidak sanggup untuk berdiri dan—

"ARRRRRRGGGGGGGGGG...!"

.

.

.

TBC...

.

Yuupy.. chapter 2 up! Huft.. NC perdana kelar! Saya sudah berusaha bikin NC yang ekstrim tapi... ya jadilah seperti itu... mian jika kurang hot.. Author masih baru dalam dunia per-NC-an. Hehehe..

Okey, Terimakasih banyak yang udah Review di chap kemarin:

Muruyama Kumiko, FuJI Ai Chan, Bunnyming1186, lisnana1, , Tika137, Cho MeiHwa, leedidah, kyumin pu, Kyumin Cho, Lilin Sarang Kyumin, adebby137, ovallea, , lee Muti, WineKyumin137, LiveLoveKyumin, Park Heeni, Pinky05KwmS, abilhikmah, cho rena joy, Karen Kouzuki, coffewie137, Gyumin Cho, TiffyTiffanyLee, gyumin4ever, JOYer clouds, elfsissy701, minminkyu, peri pinkhijau, kezy, cho kyumin, .94617, ShinJiWoo920202, .5, ChoLee, Arale Cho, ona lee umin, zefanya, keikofeyla, Younghee, Kyuminreal, 1307kms, ChoKyu, alietha doll, minnieGalz, gyustares, miira, Poopiie, and olive1315.

Note:

Yang tanya kapan ming di rape? sudah saya jawab di chap ini.

Yang penasaran siapa iblisnya dan yang ngerape sungmin? Ikutin aja ceritanya ya...

Yang nanya apa Kyumin cuma sahabatan doang? Haha, tentu aja nggak *smirk ala evil-Cho.

Oke, gimana ceritanya yeorobuunn?

Apa yang terjadi pada bunny ming kita selanjutnya? Kejutan apa lagi yang ia terima?

Review ya... #biar saya semangat update kilat..

Sampai jumpa di Next Chapter...

Saranghae yeorobuuunnn!

Annyeong...!