Kyumin Story by Yasaenghwa

WARNING !

KYUMIN, YAOI, Boyslove, Supranatural/horror/Angst/MPREG, NC-21, Typo(es)

Disclaimer:

this fic is mine,

1'st story about my lovely couple Kyumin

I hate Siders, Segala macam Bash/Flame and Fans war.

Dilarang Keras memplagiat tanpa ijin!

.

.

.

Don't like, just click close (X)

Sekali lagi saya peringatkan gak suka gak usah baca

Happy reading and enjoy..

Main cast:

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Support cast:

Choi Siwon

Lee Donghae

Lee Hyukjae

Kim Heechul

Victoria Song

Dan akan bertambah sesuai kebutuhan cerita

Summary:

Sungmin seorang arkeolog yang menemukan perkamen dalam hutan terkutuk mendapatkan kejadian mengerikan di dalam hidupnya, ia di perkosa oleh 'iblis' yang menanamkan benih dalam perutnya. Apakah dia akan mati? Bisakah ia lepas dari 'iblis' itu? apa yang terjadi dengan Kyuhyun?


Previous chapter

Jlep—krass,,

"DEMI IBLIS YANG TERLAHIR DARI SEBUAH KEBENCIAN, AKU BERSUMPAH AKAN MENUKAR JANTUNG KALIAN DENGAN KEBANGKITAN JIWA ISTRIKU DAN ANAKKU, AKU BERSUMPAH AKAN MEMBAWA MEREKA KEMBALI DENGAN KEBANGKITANKU!"

"HENTIKAN DIA ANDREW!"

"Kau adalah jiwa pertama yang akan aku tukarkan!"

"ARRGGHHHH!"

"TIDAK..TIDAK! ANDREW!"

"Urgh.. Uhuk.."

"AAAARRGGGHHHHHH!"

"Kau sudah bangun?"

"M-marcus/Kyuhyun?."

"Selamat datang kembali, Sayang."

.

.

.

Teufelsbrut

The Devil's Spawn

.

.

Chapther 23

.

.

Tubuh sosok yang lebih kecil membalas rengkuhan dari sosok lain di depannya dengan begitu erat. Ketakutan tampak jelas dari sosok mungil itu jika dilihat dari tubuhnya yang menggigil hebat. Beberapa isakan lolos dari bibir unik berbentuk shape-M tersebut.

"Hkkss.. M-mereka sangat kejam Kyu, mereka melakukan perbuatan keji itu kepada b-bayiku. Hkks.. mereka membunuh bayiku! Mereka─"

"Ssstt.. tenang sayang, tenang, okey?" pemuda bernama Kyuhyun tersebut berusaha menenangkan kekalutan sosok yang ia dekap dengan mengusap lembut punggung bergetarnya. Kyuhyun kemudian melepas pelukannya untuk menatap netra foxy bening yang memantulkan bayangan dirinya.

Kyuhyun membawa tangan itu untuk menyapu lelehan air mata di sepanjang pipi bulat bak cerry tersebut sebelum menangkupnya untuk kemudian memberikan kalimat penyesalan.

"Maafkan aku, maaf karena tidak bisa menyelamatkanmu dan bayi kita saat itu. Kau pasti telah menungguku terlalu lama untuk kembali. Maaf, karena aku baru bisa membawamu kembali sayang."

Sedikit cerita dari awal cerita ini di mulai. Setelah Kyuhyun membacakan perkamen yang ditemukan oleh Sungmin saat malam naas itu jiwa Marcus dan Andrew yang tersegel didalam perkamen tersebut terlepas. Jiwa Marcus mengambil alih jiwa dan tubuhnya sehingga menjadi manusia setengah iblis sama halnya dengan jiwa Andrew yang kembali pada renkarnasinya Choi Siwon. Mulanya semua terasa berat bagi Kyuhyun untuk di paksa kembali mengingat peristiwa yang menimpa dirinya beberapa ribu tahun lalu. Ia mengingat semua peristiwa yang terjadi pada dirinya saat itu terutama saat tragedy pembantaian yang dilakukan didalam hutan Bloody Wood. Ia bahkan mengingat dengan jelas wajah para pembantainya dulu walaupun mereka telah berenkarnasi. Choi Siwon pemuda kaya itu adalah renkarnasi dari kakaknya Andrew. Sementara Lee Donghae si sahabat karib Sungmin itu tak di sangka ia renkarnasi dari Aiden. Kemudian Profesor Kim Youngwoon/ Kim Kangin pria bertubuh tambun tersubut merupakan renkarnasi dari Jordan si pemimpin perampok. Lalu wajah wanita yang dengan keji menfitnah istrinya sebagai penyihir ternyata ia berenkarnasi menjadi Kim Ryeowook, sedangkan Jeremy suami dari wanita itu berenkarnasi sebagai Kim Jongwoon/Yesung. Jangan lupakan dengan Park Jungsoo, sang kolektor barang bersejarah itu ternyata merupakan renkarnasi dari Dennis si tetua suku yang dengan tega membakar istrinya. Dan yang terakhir Kim Heechul, sang saman berdandanan nyentrik dengan wajah cantik tersebut merupakan renkarnasi dari musuh besarnya Casey. Cho Kyuhyun memang telah merencanakan semuanya sejak awal. Sejak dirinya terbangun dengan menampakkan kedua mata merah itu di rumah sakit.

Kembali lagi pada sosok mungil yang kini semakin terisak dan tidak mampu menghentikan lelehan air mata saat tangan lentik miliknya digenggam lalu dikecup mesra oleh bibir kissable milik orang yang ia tahu adalah kekasihnya.

"T-tidak, kau melakukan hal yang benar sayang. Tolong, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Aku percaya kau akan datang dan membawaku kembali. Terimakasih."

Pemuda mungil itu membawa bibir pucatnya untuk mengecup dahi lebar sosok Kyuhyun dihadapannya.

"Selamat datang kembali Vincent. Ah atau mungkin Sungmin?"

Sosok mungil yang ternyata adalah Vincent/Sungmin tersebut terkekeh diantara isakan penuh air mata yang tak kunjung berhenti.

"Aku lebih suka dengan nama Lee Sungmin, Kyu."

Kyuhyun kemudian mengangguk dan tersenyum maklum. "Baiklah, aku senang kau kembali istriku, Cho Sungmin."

Decakan kesal seketika di berikan oleh Sungmin saat gelar itu disematkan Kyuhyun di depan nama belakangnya. Bibirnya mencebil lucu hanya sekedar untuk berkata, "Ck, kapan kau menikahiku? Dasar pembual."

Isakan Sungmin tampak mulai memudar dan berhenti. Ia bahkan kembali pada sikapnya yang kekanakan dan juga sensitive. Kadang Marcus/ Kyuhyun berfikir ulang, apakah benar Sungmin itu adalah seorang Vincent? Sifat mereka benar-benar jauh berbeda dan berlawanan. Vincent memiliki sifat lemah lembut serta sopan. Sedangkan Sungmin? Hey, janganlah kalian tanyakan lagi. Dia bahkan sering mengumpat.

"Eeyy.. untuk apa aku repot-repot menikahimu, jika kita sudah memiliki bayi saat ini." Kyuhyun berujar dengan entengnya.

"MWO?! Kau pikir aku─ eh, bayi?"

Kyuhyun terkekeh dengan raut wajah bodoh Sungmin yang tampak lucu. Lihatlah, dua mata membola dengan mulut ternganga disana? Bukankah kekasihnya ini sangat cute?

Pemuda stoic pemilik kulit pucat itu kemudian mendekatkan wajahnya kehadapan Sungmin untuk berbisik.

"Apa kau tidak merasakannya?"

"Merasakan ap─"

DUG

Seketika kalimat Sungmin terasa menyangkut di tenggorokan. Jantungnya bergemuruh dengan cepat. Perasaannya menjadi gugup tak terkira saat seuatu menendang keras di bawah dinding perutnya.

Kedua tangan Sungmin menggenggam erat lengan Kyuhyun dengan manik menatap langsung pada netra kelam milik sang kekasih untuk mencari sebuah kebenaran.

"K-Kyu…"

Kyuhyun yang mengerti lantas tersenyum dan mengangguk sementara tangan besar miliknya ia bawa untuk mengusap bagian perut yang tampak membuncit.

"Lihatlah ke bawah perutmu."

Sungmin dengan perasaan berdebar dan penuh harap mengikuti ucapan terakhir yang di lontarkan Kyuhyun. Sungguh, ia saat ini tengah gugup dan takut. Ia takut akan merasa kecewa jika apa yang dirinya temukan tidak sesuai dengan harapan. Namun, atas segala rasa penasaran yang memenuhi pikirannya Sungmin memberanikan diri untuk menunduk.

Sungmin membuka perlahan kelopak matanya saat ia telah menundukkan kepala. Samar ia meneliti bagian dada, tidak ada yang berubah pikirnya dan kemudian ia alihkan pandangan itu turun kebagian perut. Seketika kedua iris foxy miliknya terbuka lebar dengan perasaan yang membuncah takjub.

Antara percaya dan tidak Sungmin membawa tangan gemetar itu untuk membelai perutnya sendiri yang tidak lagi rata. Perutnya tampak membuncit besar seperti ukuran perut seorang wanita hamil di trimester terakhir. Sungmin dengan terburu menyingkap baju yang ia kenakan dan terlihatlah kulit itu merenggang membentuk bulatan besar pada perutnya. Ia tak mampu lagi mengucapkan rangkaian kata apapun saat tangan halusnya merasakan dengan benar gerakan samar di balik kulit yang membungkus sesuatu di dalamnya. Sungmin hanya mampu memandang kembali kedua mata Kyuhyun dengan tawa kebahagiaan yang tiba-tiba muncul begitu saja dari bibir uniknya.

Demi tuhan, Sungmin tidak bisa menahan rasa harunya dengan kembali meneteskan air mata. Air mata bahagia lebih tepatnya. Ia tergugu dan menggigit bagian bawah bibinya kuat untuk meredam gejolak perasaan yang membuncah.

"K-Kyu.. ini─ bayiku. Peach, bayiku.. hkks.." Sungmin membekap mulut dengan cukup erat untuk meredam isak tangis membahagiakan yang tak berhenti keluar.

Kyuhyun yang menyaksikan bagaimana Sungmin terisak bahagia merasa terenyuh dan tersentuh. Iapun tak luput untuk ikut meneteskan air mata diantara kelegaan hati.

"Iya sayang, ini bayi kita. Aku membawanya kembali bersamamu. Bersama kita."

Sungmin tak bisa untuk tidak menarik Kyuhyun kedalam pelukan. Dirinya mencoba untuk memeluk Kyuhyun seerat yang mampu ia lakukan untuk melampiaskan besarnya rasa terimakasih untuk pemuda itu.

"Terimakasih Kyu, terimakasih telah mengembalikan bayiku."

Kyunyun yang mendapat perlakuan tersebut terkekeh dengan menepuk punggung kekasihnya selembut mungkin untuk memberikan rasa nyaman. "Hey, sudah. Aku hanya menepati sumpahku, sayang. Berhentilah menangis karena peach tidak akan suka jika ibunya menangis."

Sungmin segera mengangguk dan melepaskan pelukannya. Pemuda mungil itu bertingkah layaknya anak kecil saat mengusap kasar air mata yang mengalir dari kedua mata bengkak miliknya sebelum mengecup kilat bibir ranum Kyuhyun dengan tingkah malu-malu.

"Itu hadiah untukmu. .."

Kyuhyun sesaat di buat terkejut sebelum ia mendecih sedikit, yeah hanya sedikit protes lebih tepatnya.

"Cih, hanya seperti itu saja hadiah untukku? Ck, kau benar-benar pelit."

Terkejut dengan wajah yang memerah menahan malu Sungmin kemudian bertanya, "Memang kenapa? Kau tidak menyukainya?" nada Sungmin sedikit terdengar kecewa namun cukup menjadi hiburan untuk Kyuhyun.

"Siapa bilang aku tidak menyukainya? Aku hanya mengatakan kau pelit memberikan hadiahmu." Kyuhyun kembali berujar dengan datar bermaksud untuk semakin menggoda sang kekasih.

"Lalu apa yang kau ingingkan?" Sungmin bertanya dengan begitu polos. Alhasil tingkahnya membuat Kyuhyun lebih bersemangat untuk menjahili pemuda kelinci itu.

"Bagaimana dengan memberikan ijin kepadaku untuk mengunjungi peach? Kedengarannya itu hadiah yang bagus untukku." Kyuhyun mengerling nakal saat mengusap perut besar Sungmin dengan diiringi tawa menyebalkan setelahnya.

Ctak─

"AWWW! YAK, Kenapa kau memukul kepalaku sayang?"

Sungmin memberikan tatapan tajam setelah memberikan jitakan manis tepat di ubun-ubun kekasihnya.

"Itulah akibatnya jika kau meminta hal yang macam-macam! Aish..! Demi Tuhan Cho, kau bahkan belum menikahiku!" ujar Sungmin berapi-api mengutarakannya.

"Tapi aku sudah mengawinimu, Sayang. Kau bahkan sedang mengandung bayiku, Bukankah itu sama saja?" Kyuhyun mencebilkan bibir dengan tetap bersikeras untuk tidak mengalah. Hah, akupun tidak menyangka jika kau adalah Marcus Kyuhyun-ah. Sifatmu jauh berbeda dengan Marcus yang lebih dewasa dan selalu mengalah pada siapapun terlebih orang yang ia cintai. Ckck..

Sungmin mendelik murka, 'Apa dia bilang? Kawin? Memang aku ini seekor binatang?'. Ia tampak mengipasi wajahnya yang memanas akibat rasa marah yang meradang sampai ke ubun-ubun.

"Woah! Kau pikir aku ini seekor binatang yang hanya bisa kau kawini? Apakah sehina itu diriku dimatamu? Keterlaluan! Menjauh dariku dan juga bayiku! Peach tidak membutuhkan seorang ayah kejam sepertimu!"

Kyuhyun terperanjat saat Sungmin mendorong dadanya untuk menjauh pergi. Kekasih mungilnya beringsut mundur dengan membawa tubuh itu berbalik dengan tangan mengerat depan perutnya seolah tengah melindungi si janin dari ancaman orang jahat. Ia benar-benar merajuk sekarang. Oke! Ku ucapkan selamat karena kau kini dalam masalah Kyu.

"Hey,, Ming, aku hanya bergurau sayang." Kyuhyun berusaha menyentuh bahu sempit sang kekasih untuk kemudian mendapat penolakan dari si empunya.

"Jangan menyentuhku!"

Kyuhyun menghela nafas panjang sebelum mendekatkan dirinya untuk memeluk tubuh mungil diatas ranjang batu itu dari belakang. Sungmin yang mendapatkan pelukan mendadak tersebut awalnya tersentak dan mengeliat berusaha untuk melepaskan diri, "Lepas!"

Namun, sepertinya sifat keras kepala Kyuhyun tidak bisa diruntuhkan oleh siapapu termasuk Sungmin. Alih-alih melepaskan rengkuhannya, Kyuhyun justru semakin mengeratkan pelukan pada tubuh sintal Sungmin. Menyumbang penolakan yang lebih keras.

"Tolong jangan marah sayang. Kau lebih berharga dari apapun, bahkan dari hidupku sendiri. Aku pasti akan kembali menikahimu di kehidupan ini setelah semuanya berakhir."

Tubuh memberontak Sungmin sedikit melunak mendengar penuturan dari kekasih dibelakangnya. Ia kemudian membawa kepalanya untuk menoleh kebelakang.

"Benarkah? Apa kau sedang berjanji saat ini?"

Mengangguk mantap Kyuhyun lakukan setelahnya untuk kemudian mencium hangat dahi, kedua mata, hidung dan terakhir turun menuju bibir sewarna cerry milik Sungmin.

Ciuman itu di sambut Sungmin dengan senang hati. Awalnya kedua bibir itu hanya sekedar menempel ringan, namun detik berikutnya ciuman itu menjadi lumatan-lumatan menuntut sebagai penyalur rindu yang di lakukan oleh keduanya. Kyuhyun seakan ingin memakan bulat-bulut bibir manis milik Sungmin kedalam mulutnya. Sementara Sungmin tidak menyerah sedikitpun atas tindakan dominan sang kekasih. Ia lebih bersemangat menarik libido Kyuhyun dengan menggit bibir atas maupun bawah milik pemuda pucat tersebut.

"Mmhh~ Nghh…" Lenguhan tertahan lolos dari bibir keduanya saat bertarung lidah. Kyuhyun dengan cekatan membalik tubuh kekasihnya untuk ia baringkan diatas alas batu berbentuk persegi datar di gua itu. Tangan kanannya ia gunakan sebagai bantalan kepala Sungmin sedangkan tangan lainnya Kyuhyun gunakan untuk mengusap perut berisi janinnya yang tengah tumbuh di dalam sana.

Decakan saliva saling menggema menjadi gaung di dalam ruang gua yang cukup luas. Kyuhyun mengakhiri pagutannya saat Sungmin memberikan sebuah tanda bahwa udara dalam paru-parunya semakin menipis.

"Hhh.. hhah.." pemuda mungil di bawah tubuh Kyuhyun meraup dengan cepat udara untuk mengisi pasokan nafasnya saat deep kiss itu terlepas.

Kyuhyun dengan seksama meniti dan mengusap satu persatu pahatan wajah merah sang kekasih dengan punggung tangannya. Sungmin merasakan hembusan nafas berat dari Kyuhyun tepat mengenai wajahnya saat pemuda berstatus kekasihnya itu berkata, "Ya, aku berjanji akan menikahimu setelah menyelesaikan dendam kita. Jadi bolehkah? Aku sangat merindukanmu."

Sungmin sangat mengerti maksud dari kalimat permintaan yang diucapkan Kyuhyun kepadanya. Ia kemudian menatap lekat kedua manik merah serupa darah beberapa centi diatasnya itu sebelum sebuah anggukan disertai senyuman menjadi jawaban yang ia berikan kepada dominan sang pemilik hati.

"Lakukanlah. Aku juga merindukanmu. Tetapi tolong, lakukan dengan perlahan dan hati-hati."

Permintaan Sungmin diamini Kyuhyun dengan senyuman. Ia kemudian kembali mengecup pucuk kepala Sungmin sebelum berujar, "Aku tahu, akan ku lakukan secara perlahan. Aku sangat mencintaimu Lee Sungmin."

Tersenyum Sungmin menjawab, "Akupun sangat mencintaimu, Cho Kyuhyun."

.

.

.

.

Gerhana bulan total akan jatuh tepat 2 hari dari sekarang. Sesosok namja berpostur ramping dengan paras bak seorang wanita menatap lekat kearah luar dari jendela tempatnya bersembunyi. Pandangan dari sepasang netra kucing tersebut menerawang jauh dengan pikiran yang melalang buana entah kemana. Tubuh di balik jubah tebal berwarna hitam itu sebenarnya merasa gugup diantara rasa takut yang coba ia sembunyikan. Namja tersebut beberapa kali mengambil nafas dan menghembuskannya dengan berat kala pikirannya kembali mengingat peristiwa terakhir yang ia alami. Peristiwa dimana dirinya hampir terbunuh oleh sang iblis andai kata ia tidak segera menyelamatkan diri. Jika ia memiliki pilihan untuk kembali ke masa lalu maka dirinya akan dengan senang hati memperbaiki semuanya dari awal.

Namun sayangnya, namja itu tidak memiliki pilihan lain sebagai apa adanya manusia selain menghadapi karma yang telah tertulis akibat dari perbuatan leluhurnya terdahulu.

'Apapun yang menjadi takdirku nanti, hanya diriku sendirilah yang bisa mengusahakannya. Aku tidak akan terbunuh dengan mudah. Andai kata aku harus mati, maka aku bersumpah akan merusak jantungku sendiri agar iblis laknat itu tidak dapat mengambilnya.'

Suara hati berisi ultimatum tegas yang di keluarkan oleh sang namja menandakan bahwa siap maupun tidak siap ia harus menghadapi sang iblis untuk menentukan antara hidup dan mati miliknya.

Sosok namja cantik itu kemudian membalikkan tubuh untuk melangkahkan kakinya menuju sebuah buku tua peninggalan sang leluhur bernama Casey. Buku itu adalah buku yang sama dengan bukuyang pernah ia gunakan dalam upacara terakhirnya melenyapkan janin Sungmin. Di tatapnya buku tebal bersampul hitam dengan tulisan Teufelsbrut itu dengan lekat sebelum sebuah senyum miring ia tampakkan dari sebelah bibir semerah cerry tersebut.

'Sekuat apapun iblis itu, meski ia berasal dari neraka sekalipun aku tetap akan dapat memusnahkannya dengan bantuan buku ini. Jangan kira aku bisa terbunuh dengan mudah. Iblis itu tidak akan pernah bisa membunuhku karena jiwaku telah terikat di dalam buku. Aku penasaran bagaimana iblis itu bertahan menghadapiku sementara buku ini tidak akan pernah musnah walau di bakar berkali-kali. Tentu saja sebagai pengecualian jika aku menghendakinya. Aku yakin akulah yang akan bertahan dalam pertarungan nanti. Hahaha.. bersiaplah untuk ajalmu iblis terkutuk!'

Sosok itu tampak mengeraskan rahang dengan geraman yang mengaung di dalam hati. Sudah cukup ia bersembunyi dan berlari untuk menghindari sumber ketakutannya. Kini namja berparas cantik itu tengah bersiap untuk memberjuangkan jiwa terakhir yang ia miliki.

.

.

.

.

Kedua insan yang hanya diselimuti oleh sebuah kain lebar di atas sebuah batu gua itu tengah mengistirahatkan tubuh setelah beberapa menit lalu menyelesaikan kegiatan mereka untuk melepas rindu. Keringat serta cairan cinta dari masing-masing tubuh mereka masih tercecer tanpa niatan untuk membersihkan sama sekali. Agaknya mereka terlalu malas hanya untuk sekedar melepaskan dekapan satu sama lain.

Sosok yang lebih mungil bernama Sungmin, menyurukkan kepalanya dengan nyaman diatas dada bidang Kyuhyun sembari memeluk tubuh hangat itu seperti halnya guling. Kyuhyun sendiri tengah mengeratkan rengkuhannya seraya menutup mata sebelum mata itu kembali terbuka lebar dengan tubuh sedikit terperanjat.

Tarikan nafasnya menjadi lebih memburu dengan detakan jantung tak teratur. Sungmin yang merasakan detakan tak nyaman dari sang kekasih membuka perlahan mata sipit itu akibat terusik karenanya. Sungmin menajamkan mata mengantuknya untuk kemudian mengangkat kepala dan mengalihkan pandangan meneliti wajah Kyuhyun yang tampak menegang.

"Ada apa?"

Kyuhyun masih tampak diam dengan pandangan nyaris tak terbaca.

"Kyu…" Sekali lagi Sungmin berucap memanggil pemuda terkasihnya seraya mendudukkan diri. Kyuhyun baru merespon Sungmin saat pemuda mungil itu mengusap rahang tegas miliknya dengan tatapan cemas.

"Ada apa? Kau terlihat tidak baik." Kembali Sungmin bertanya, memastikan apa yang tengah menganggu pikiran sang kekasih secara mendadak.

Kyuhyun kemudian menggenggang jemari lentik yang berada di pipinya dan setelah itu berujar bermaksud menenangkan, "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja."

Sungmin tampak tidak puas dengan jawaban Kyuhyun meskipun pemuda didepannya tengah tersenyum dan menunjukkan tidak ada sesuatu hal apapun yang terjadi. Ia merasa Kyuhyun tengah menyembunyikan sesuatu yang membuat kecemasan masih tercetak jelas pada wajah manis itu. Dengan perasaan kesal Sungmin kembali bertanya. Kali lebih kearah sindiran.

"Apa kau sedang berusaha berbohong kepadaku saat ini? Sepertinya kau tidak membutuhkan diriku lagi untuk berbagi."

Helaan nafas panjang keluar dari bibir Kyuhyun saat Sungmin mulai menunjukkan tanda-tanda kesal. Kyuhyun memang akan selalu kalah jika Sungmin sudah mengancamnya seperti ini. Ia menyerah dan berusaha menjelaskan dengan membawa Sungmin kedalam dekapannya.

"Baiklah, baiklah. Aku hanya merasa cemas, Sayang."

Sungmin melepas rengkuhan Kyuhyun untuk menatap pemuda itu seolah bertanya 'Kenapa?' dari raut muka yang ia tunjukkan.

"Aku sedang mencemaskanmu dan peach. Gerhana bulan akan segera muncul 2 hari dari sekarang. Dan saat itulah kau akan berjuang melahirkan bayi kita, sementara aku tidak akan berada disisimu saat kau melewati keadaan menyakitkan itu." Kyuhyun berujar gusar diantara gurat kekhawatiran yang coba ia tutupi. Mendengar pernyataan Kyuhyun tersebut Sungmin merasa terharu namun mencoba untuk memberikan kalimat penghibur.

"Kyu, kau sudah berjuang dengan keras untuk kami. Dan kini tibalah waktunya bagiku untuk berjuang untuk membawa bayi kita kedunia. Kau tidak perlu merasa bersalah maupun mencemaskanku. Cukup pastikan jika makhluk keji itu mati dan tolong kembalilah dengan selamat."

Sungmin mengubah raut wajahnya menjadi mengeras dengan rasa benci yang menumpuk saat bibirnya mengucapkan kalimat 'makhluk keji' untuk seseorang yang dulu telah menyakiti darah daginya.

"Aku pastikan akan memberikan jantung terakhir milik Casey untuk kesempurnaan jiwa bayi kita. Berjanjilah padaku sebelum gerhana bulan muncul kau harus tetap bertahan untuk tidak melahirkan bayi kita apapun yang terjadi."

Sungmin kemudian mengangguk dengan sebuah janji yang terucap dari bibir uniknya, "Aku berjanji Kyu."

'Karena saat gerhana bulan terjadi maka semua jiwa yang telah aku korbankan akan melebur bersama dengan sempurnanya raga peach untuk di keluarkan. Namun, jika peach gugur sebelum waktunya maka kita akan musnah menjadi sebuah debu.' Begitulah apa yang terucap di hati seorang iblis bernama Marcus.

.

.

.

.

.

.

Purnama. Bulat penuh cahaya dari bulan nemampakkan pancaran kesombongan di antara hamparan cahaya-cahaya kecil bintang yang meramaikan pemandangan langit malam dari dalam hutan peninggalan kota Westsevent. Hutan yang menjadi saksi bisu dimana pembantaian atas nama jiwa tak berdosa di lakukan secara keji. Hutan terkutuk bernama Bloody Wood.

Suara berisik gagak yang berarak dan lolongan anjing saling bersahutan menandakan akan betapa berkuasanya mereka atas dunia malam di dalam hutan tersebut.

Sosok tak berbayang muncul dari balik pusaran angin yang membawa butiran pasir hitam. Sosok mengerikan dengan wajah separuh manusia itu menyeringai angkuh pada atensi lain yang kini tengah berdiri tak jauh di depan sana. Tampak sepasang mata merah milik sang makhluk dengan bentukan iblis setengah manusia menatap tajam penuh intimidasi kedalam kedua manik serupa kucing yang balik menatap dengan rasa percaya diri tanpa takut sedikitpun.

"Tidak ku sangka kau akan berani datang kemari demi mengantarkan nyawamu sendiri, Casey?"

Mendesah malas dengan sedikit decakan kesal dilakukan sosok cantik itu saat iblis setengah manusia di depan sana memanggil dirinya dengan nama memuakkan tersebut.

"Ck, Kuingatkan jika kau memanggilku dengan sebutan nama yang salah. Ku tegaskan sekali lagi aku bukanlah Casey tapi Kim Heechul."

Makhluk setengah iblis itu mengangkat bahunya acuh, "Yeah terserahlah, lagipula kalian sama saja." Ujarnya enteng. Ucapan makhluk tersebut menyumbang geraman tertahan dari gigi bergemeletuk milik Heechul.

"Kami tidak sama! Setidaknya aku bukanlah seorang pengecut yang melarikan diri. Huh, Seharusnya aku tahu lebih awal jika iblis itu adalah kau Cho Kyuhyun, jadi aku lebih mudah untuk membunuhmu."

Kyuhyun mengeluarkan tawanya dengan suara berat yang membuat merinding saat mendengar gerutuan tersebut. "Well, pembelaan yang cukup bagus. Aku terkesan. Sayangnya kau terlalu lemah dan bodoh untuk menjadi lawan terakhirku, Kim Heechul-ssi."

"Keparat! Enyahlah kau iblis!"

Bersamaan dengan teriakan lantang Heechul ia menaburkan bubuk serupa garam sebagai perisai.

Gerungan menggelegar dari mulut bertaring Kyuhyun yang kini merubah diri menjadi wujud iblis sepenuhnya. Wujud Kyuhyun tampak lebih mengerikan dengan urat-urat menonjol di wajah, kedua tanduk muncul diatas kepala, sayap serupa kelelawar dan gigi taring keluar disela-sela ujung bibirnya.

Heechul mulai diliputi rasa tegang saat angin puting beliung entah dari mana menerbangkan benda apapun yang berada di sekitar. Tanah dan batu kerikil ikut tergerus bersama dedauan kering disekitar Heechul berpijak.

Seketika Heechul membuka buku yang berada diatas kedua tangannya untuk kemudian mengucapkan beberapa mantra sebagai sebuah perlawanan diri kala tubuh iblis Kyuhyun melesat terbang menghantam banteng pertahanan miliknya.

JDUARR!

Ledakan yang menumbangkan beberapa pohon menjadi saksi bagaimana kerasnya sang iblis menyerang bertubi-tubi dinding tak kasat mata yang melingkari tubuh manusia Heechul.

GRRRAARGGRR... raungan mengerikan keluar dari mulut amis sang iblis. Ia menerbangkan apapun yang ia temui untuk menggempur pertahanan Heechul di depannya.

Alunan mantra-mantra semakin terapal kuat saat tenaga miliknya semakin terjepit. Heechul tidak memiliki pilihan lain. Ia harus menggunakan sihir sebagai langkah selanjutnya.

.

.

Arakan dari burung gagak yang terbang berbondong-bodong seolah tengah ketakutan terlihat jelas oleh sepasang mata foxy milik namja mungil yang kini tengah mendudukkan diri di atas bebatuan ditepi gua. Netra beningnya menatap lekat kearah bulatnya bulan purnama berwarna kemerahan yang tampak lebih besar. Seolah tahu akan apa yang tengah terjadi Sungmin menjadi semakin gugup.

Perasaannya mulai resah sejak Kyuhyun meninggalkan gua dan memintanya untuk tetap tinggal. Sungmin tentu tahu Kyuhyunnya pergi untuk melakukan pertarungan terakhir dengan orang yang selama ini ia kira sudah banyak membantunya namun justru orang itulah penyebab semua kekacauan ini terjadi.

'Heechul hyung, aku tak menyangka jika kau adalah bagian dari jiwa Casey. Andai saja─'

"Urrghh~ rrhh.." Sebuah gelombang dari dalam menghantam keras dinding perut Sungmin saat ia sedang menerawang. Reflek tubuh itu membungkuk dengan sebelah tangan menangkup bawah perut besarnya.

Sungmin berusaha tenang dan menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya lagi untuk mengurangi rasa sakit yang mulai merambati perut bagian bawah dan juga pinggangnya. Ia mencoba berdiri dengan bertopang pada dinding batu untuk membawa tubuh limbungnya masuk kedalam gua. Sungmin sudah tahu benar jika waktunya telah dimulai. Inilah saatnya ia berjuang untuk mengeluarkan sang keturunan.

.

.

.

Empat ekor serigala di panggil oleh Heechul menggunakan mantra sihirnya untuk menyerang balik tubuh iblis Kyuhyun tepat di depan sana. Heechul memantrai tangannya sehingga keluarlah bola cahaya yang berputar diatas telapak tangannya untuk kemudian ia arahkan kepada kawanan serigala yang menjadi tameng. Serigala-serigala itu menyalak dan melolong tinggi saat mantra sihir yang di lontarkan oleh Heechul merubah tubuh hewan liar itu menjadi sosok mengerikan. Para serigala bertransformasi menjadi lebih besar berkali lipat dengan tinggi hampir menyamai tinggi orang dewasa. Mata bulat hitam berkilat diserta cakar tajam dari keempat kaki mereka dan jangan lupakan taring bak gading yang mencuat meneteskan air liur. Sedetik kemudian mata tajam menyalang dari keempat serigala tampak berubah merah siap mengincar buruan mereka tak jauh didepan sana.

GGRRRRR... AAUUU…

Keempat anjing besar nan ganas secara membabi buta menyerang tubuh sang iblis yang melayang dengan kepakan sayapnya. Kyuhyun dalam wujud seorang iblis membalas serangan dari para makhluk serupa dirinya dengan beberapa mantra kutukan yang ia ucapkan.

Tubuh Kyuhyun terbang kesana kemari dengan gesit segesit gerakan para serigala menyerangnya. Beberapa kali mereka bertarung dengan sengit membentuk sebuah kilatan cahaya yang menghancurkan tanah, pohon atau apa saja yang berada disekitar mereka. Sementara disisi lain Heechul terus mengeja bukunya untuk memperkuat pertahanan dan menarik kembali jiwa-jiwa yang terkunci di dalam rahim Sungmin.

JDUAARR.. SREEKKK...

GRAARRRRHH….

BUG─ CRAZZZ

Seekor serigala tumbang membentur tanah dan terbakar seketelah sebuah pukulan cahaya biru di lepaskan Kyuhyun mengenai tubuhnya.

"Urghh.. Hhukk.. Ghh.." Kyuhyun menyeringai saat suara itu ia dapati dari arah Heechul yang memuntahkan darah dari dalam mulut.

"Sial!" Heechul menggeram tidak terima. Ia kemudian membuka cepat lembaran dari buku di tangannya untuk menemukan mantra yang lebih kuat.

Matanya menyipit tajam saat menemukan mantra yang ia cari dan segera merapalkannya untuk memantrai ketiga serigala yang tersisa. Ketiga serigala menjadi semakin beringas dengan bulu-bulu rambut yang mengeluarkan kobaran api berwarna merah terang.

.

.

"Sshh─ Urrghh..." Suara rintihan Sungmin mengalun mengiringi langkah tertatihnya menuju sebuah batu persegi yang menjadi alas tidur. Tekanan dari dalam perutnya semakin menjadi saat ia gunakan untuk melangkah. Tangan kanannya ia gunakan untuk mengerat bawah perut sementara tangan yang lain ia gunakan untuk bertopang pada dinding gua. Sungmin melangkah kepayahan dengan rasa sakit tak terkira seolah menghimpit paru-parunya untuk bekerja dengan benar. Kontraksi yang ia dapatkan seperti berkali-kali lipat lebih menyakitkan daripada tertusuk sebuah belati.

"ARGHH!"

BRUKK─

Sungmin tidak mampu lagi memijakkan kedua kaki lemasnya saat tanpa peringatan sebuah kontraksi menghantam bawah perut itu dengan hebat. Tidak hanya perut, tulang pinggangnyapun terasa seperti patah. Begitupula rasa panas yang menyerang lubang intrasex dibawah sana. Ia merasakan lubangnya terus melebar tanpa bisa dicegah sementara tanda-tanda pecahnya ketuban belum ia rasakan.

"Mmhh.. sshtt.." nafas Sungmin menjadi tertarik semakin berat dengan peluh sebiji jagung tak henti muncul dari pori-pori kulitnya dan membasahi dahi. Sungmin menggigit keras bibir bawahnya untuk menyalurkan betapa besarnya rasa sakit yang ia terima saat ini. Dirinya mencoba untuk beringsut menggapai sebuah batu besar untuk sekedar bersandar.

Tak ia pedulikan tanah lembab gua yang mengotori tubuhnya saat ini. Sungmin hanya ingin mencari tempat nyaman yang berada di balik batu untuk mengejan nantinya.

Usaha Sungmin membuahkan hasil. Dengan nafas memburu ia mengistirahatkan diri menyandar di balik batu besar tersebut. Tenaganya cukup terkuras banyak hanya untuk sekedar beringsut dan menahan nyeri. Sungmin mulai mengatur nafas dengan tangan terus mendistraksi rasa sakit melalui beberapa usapan memutar pada perut terutama di bagian bawah.

Kalimat-kalimat bujukan dengan susah payah di lontarkan Sungmin ketika bayinya mulai menendang kesegala arah untuk mencari jalan lahir. "Tidak nak, huhh.. i-ibu belum mengijinkanmu lahir untuk sekarang..hh..Tunggulah sebentar lagi."

'Sampai gerhana bulan muncul."

Begitulah batin Sungmin saat menatap cahaya bulan dari balik celah gua.

.

.

.

BLAARRRR…

Kobaran api saling bertabrakan dan membakar beberapa pohon terdekat. Pertaruangan sosok Iblis Kyuhyun dengan ketiga makhluk ciptaan Heechul terlihat cukup seimbang. Tak ingin membuang waktu sementara iblis itu sibuk berkutat melawan makhluknya, Heechul mulai melakukan ritual untuk melepaskan jiwa-jiwa dari 6 orang yang menjadi korban seperti yang pernah ia lakukan beberapa waktu lalu. Tujuannya kini memusnahkan janin iblis yang akan terlahir sebentar lagi.

Heechul kemudian menyayat telapak tangannya untuk meneteskan darah di atas lembaran buku. Matanya terpejam sementara mulut serupa cerry miliknya mulai merapalkan rangkaian mantra beraksen jerman kuno yang terbaca dari dalam buku dengan lancar.

...

Befreit leeren Seelen gefesselt. Rendite auf ihre Herkunft vom Teufel gebunden.

Bebaskan jiwa-jiwa kosong yang terbelenggu. Kembalikan pada asal mereka yang diikat oleh iblis.

...

.

.

"AARRGGGHHH! Nnnhh.." Sungmin berteriak nyaring saat sesuatu di paksa keluar dari dalam perutnya. Gembungan perut itu bergejolak mengerikan. Ia menggigil ketakutan saat mengingat kejadian seperti ini ia alami beberapa waktu lalu. Heechul sedang berusaha mengeluarkan jiwa-jiwa yang menopang kehidupan janinnya dengan paksa.

"T-Tidak.. Urgh.. S-Sa-kithh.. Argt!" Keringat membanjiri seluruh wajah dan tubuh Sungmin. Nafasnya semakin memburu tak beraturan. Rasa sakit semakin merajam dari dalam perut. Bayinya sedang berjuang melawan didalam sana. Sungmin melengkung mencengkram perutnya erat.

"A-AAARGHHH!"

Splasshhh─

Syurr..

Sungmin seketika menggeleng serabutan dengan menggigit bibir bawahnya kuat merasakan sesuatu keluar mengalir dari bagian bawah tubuhnya membanjiri lantai gua tempat ia terduduk. Ia kemudian terisak diantara kekalutan dan rasa sakit yang mendera. Sungmin jelas-jelas bisa melihat bahwa cairan yang mengalir itu bukanlah air ketuban melainkan cairan berwarna merah pekat mendekati hitam seperti cairan yang keluar saat terakhir kali ia melakukan ritual peluruh janin dbersama Heechul.

"Tidak! Jangan lagi, kumohon. Jangan bayiku lagi. Hkks.. ARGHH!"

.

.

.

Sosok iblis Kyuhyun tersentak saat menglihatannya melihat dengan jelas apa yang sedang dialami oleh sang kekasih. Ia tidak memiliki banyak waktu tersisa jika terus meladeni makhluk-makhluk sialan ciptaan Heechul ini. Gerhana bulan akan berlangsung sebentar lagi dan ia harus cepat menghabisi para anjing didepannya.

GRRAAAHHHH…

Kyuhyun meraung keras disertai kedua mata yang semakin memerah sebelum menyerang secara bertubi-tubi para kawanan serigala bergantian.

JDAARRR..

BRRAKKK..

CRASS.. CRASS…

BLAAARRR─

Dua serigala terpelanting dan terbakar. Hal ini mempengaruhi konsentrasi Heechul dalam merapalkan mantranya namun tidak menghentikan tindakannya. Ia tidak bisa berhenti untuk mengurusi serigala jadi-jadian miliknya sementara ia tidak memiliki banyak waktu karena diatas sana bulan mulai tertutup oleh bayangan bumi. Ia harus cepat menarik seluruh jiwa itu keluar.

…..

Leburkan api dendam di dalam jurang neraka, kembalikan jiwa yang terikat atas kelahiran para keturunan iblis

Bekämpfe das Feuer der Rache im Abgrund der Hölle, stelle die gebundene Seele bei der Geburt der Nachkommen des her Teufels wieder

.

.

"AAARRHH..Nnhh.. UGGHH.." Sungmin mengeratkan cengkramannya pada tanah untuk menyalurkan segala rasa sakit yang bergejolak didalam perut itu. Ia bahkan tak peduli kuku-kuku tangannya terluka dan berdarah selama ia bisa melawan rasa sakit ini.

Lubang bawah miliknya terasa semakin lebar. Dorongan dari dalam yang di lakukan oleh sesuatu bukan janinnya mati-matian Sungmin tahan meskipun ini sangat menyiksa. Ia tak akan membiarkan darah dagingnya lahir sebelum jiwa dan ruh dari sang janin sempurna.

Sungmin dengan susah payah duduk merapatkan kedua kaki yang tertekuk untuk mencegah tubuh janinnya merosot keluar. Tekanan ingin mengejan ia tahan hingga wajahnya pucat dan pias. Ia sudah berjanji kepada Kyuhyun apapun yang terjadi sebelum gerhana bulan muncul dirinya harus tetap bertahan untuk tidak melahirkan bayi mereka jika tidak ingin perjuangan mereka berakhir sia-sia.

"I-Ibu m-mohonhh.. Nghh.. J-Jangan.. Ke-keluar..se-ka-rang nak.. ber-tah-hanlahh.. AKHH.."

Sungmin reflek mendongak hingga belakang kepalanya terbentur batu saat cahaya merah memancar dari dalam perut itu sehingga tampak jelas janin yang meringkuk disana bergerak liar menendang dan meninju sebelum kemudian bergerak semakin melambat ketika sesuatu seperti bayangan hitam bak pusaran angin keluar satu per satu dari dalam perut Sungmin.

Sungmin tercekat, ia tidak lagi merasakan anggota gerak tubuhnya untuk saat ini. Semua terasa kebas. Air mata meleleh melewati pelipis saat ia menyadari para jiwa yang terikat dengan kehidupan janinnya lolos satu per satu. Heechul telah melakukannya.

.

.

.

.

GGRRRRAAAA..

Sosok iblis Kyuhyun tengah murka dengan melampiaskan kemarahannya pada seriga terakhir yang berhasil ia remukkan. Pandangannya nyalang menatap Heechul yang kini tengah balik menyeringai kepadanya seolah mendekarasikan kemenangan.

'Keturunanmu sudah berakhir iblis.'

Tanpa membuang waktu tubuh iblis Kyuhyun bereaksi menerjang kearah namja didepan sana. Namun─

SRATT… DEG─

Tiba-tiba tubuh iblis Kyuhyun berhenti dan berlutut memegangi bagian dada yang terasa sasak. Ia seketika membelalakkan mata dengan nafas memburu saat menyadari jiwa-jiwa yang ia korbankan untuk darah dagingnya mulai terlepas satu persatu.

'Tidak! Anakku! Sungmin! Sialan kau Kim Heechul!"

Memaksakan diri Kyuhyun dengan masih menggunakan tubuh iblisnya menyerang menembus perisai tak kasat mata yang di bentuk oleh Heechul sejak awal.

Suasana pertaruangan diantara keduanya sama dengan terakhir yang mereka lakukan. Bedanya saat ini Heechul menjadi lebih sulit diatasi dengan persiapan yang lebih matang. Tubuh iblis milik Kyuhyunpun dibuat kewalahan menembus dinding pembatas itu. Angin semakin bergemuruh bertiup sangat kencang kala Kyuhyun menguarkan api biru menyelimuti pori-pori tubuhnya.

Sementara didepan sana Heechul tak gentar sedikitpun untuk terus merapalkan mantra-mantra pemusnah.

JDUARR...

Bola-bola api yang dilontarkan Kyuhyun terpental dan berpendar menghantam tameng tak kasat mata milik Heechul. Berkali-kali Kyuhyun melakukan hal yang sama hingga pada tahap kekuatan yang lebih tinggi. Ia kemudian melemparkan kilatan api biru yang lebih besar dari sebelumnya.

JDUARRR...

KRETAK─

Perisai Heechul mulai retak. Alhasil Heechul beberapa centi terdorong kebelakang karena hantaman kuat tak kasat mata yang ia terima. Darah keluar mengalir dari sela bibir Heechul, rasa panas dan nyeri menusuk merajam di bagian dada namun Heechul masih kukuh untuk tetap melanjutkan rapalan mantranya diantara pengucapan yang mulai terbata.

'Tidak, aku tidak akan menyerah disini. Sedikit lagi! Sedikit lagi semua jiwa akan terlepas seluruhnya dan semua akan berakhir!'

Heechul kembali bersemangat untuk menahan segala serangan dengan tubuh yang perlahan terluka amat parah dari dalam.

Disisi lain Kyuhyun tak kalah bersemangat untuk tetap menyerang meskipun didalam hati manusianya merapalkan kalimat-kalimat permohonan.

'Ku mohon Sungmin bertahanlah. Kumohon bertahanlah sebentar lagi.'

.

.

Gerhana bulan total yang terjadi sepertinya berjalan begitu lambat bagi diri Sungmin. Bahkan setiap detik saat ini terasa jauh lebih lama dan lebih menyiksa untuknya. Selain sulit menggerakan anggota tubuhnya kini Sungmin kesulitan untuk bernafas kala kembali lagi satu jiwa keluar dari dalam perutnya. Tarikan nafas Sungmin begitu berat dengan tubuh dingin dan pucat seperti mayat saat terhitung 5 jiwa sudah terlepas dan melayang-layang diatas tubuhnya yang terkapar tak berdaya. Sungmin hanya mampu meraung dan menangis didalam hati mengutuk diri sendiri. Ia merasa terlalu lemah untuk mempertahankan janinnya yang kini tampak menyusut terlihat dari gembungan perutnya yang tampak terus mendatar.

'JANGAN! Cukup! ANAKKU!'

"AAGH!"

Sungmin meraung dengan kedua mata terbelalak lebar tepat ketika jiwa terakhir yang tertanam memaksa untuk keluar.

.

.

Heechul tersenyum remeh dengan menaikkan sebelah bibirnya saat netranya menangkap jelas tubuh iblis Kyuhyun yang melemah seiring dengan lepasnya hampir seluruh jiwa-jiwa yang ia ikat. Hal ini terbukti dari Kyuhyun yang tak mampu lagi mempertahankan tubuh iblis itu secara penuh dan berubah kembali menjadi tubuh manusia miliknya. Bahkan angina ribut yang beberapa menit lalu masih bergemuruh hilang begitu saja.

"Urrghh. Uhuuk.. hhkk.." Kyuhyun dengan tarikan nafas memburu jatuh berlutut dan terbatuk memuncratkan darah pekat berwarna hitam dari dalam mulut.

'Sial!' Kedua mata yang masih tampak memancarkan warna merah itu menatap nyalang Heechul seraya menggeram penuh amarah.

Kekehan bahkan tawa kemenangan semakin keras terdengar menyebalkan dari arah pemuda di depannya. Kini situasi berbalik menyerang Kyuhyun dan memihak pada Heechul. Bagaimana ia akan menghentikan Heechul jika kekuatannya kini hampir raib seluruhnya. Bahkan untuk menopang tubuhnya untuk berdiri saja Kyuhyun sangat kepayahan.

Heechul kembali menyeringai menyaksikan Kyuhyun yang kini sudah mati langkah. Sebentar lagi. Ya, tidak lama lagi Heechul akan menyudahi perang ini dengan kemenangannya. Ia hanya merapalkan bait terakhir yang tersisa dan─

BOOMMM─

Iblis didepan sana akan musnah terbakar beserta keturunannya. Beruntung dia dapat menyelesaikan ritual ini sebelum cahaya bulan tertutup sepenuhnya.

Heechul memandang sekilas kearah langit yang kini tengah menampakkan berlangsungnya setengah cahaya bulan yang tertutup dengan bayangan bumi sebelum kemudian melantunkan bait terakhir dari buku mantra di tangannya.

….

Murnikan setiap jiwa-jiwa tersesat penuh dendam diatas sebuah kutukan untuk kembali terikat dengan jiwa terakhir yang tersisa.

Reinige jede verlorene Seele in Rache über einem Fluch, um zur letzten verbleibenden Seele zurückzukehren.

.

Dan tepat saat mantra terakhir itu terucap seketika tubuh didepan sana mulai terbakar dengan kilatan api panas yang tiba-tiba keluar dari dalam tubuhnya.

"AAARRRGHHHHHH..!"

.

.

.

END

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

HUWAAAAAA akhirnya End… tapi bohong! Masih TBC…. Hahaha…. 1 chap lagi yang terakhir habis ini.

.

.

Note:

Yang nanya ff ini dilanjut atau gak di ffn? Udah aku jawab dengan up FF ini malam ini. FF ini bakal aku lanjut sampe kata END disini seperti janjiku beberapa tahun yang lalu.

Setelah ini END masih ada yang inget FFku yang UNBORN? Kira-kira mau di lanjut gak Joyers? Aku mau minta pendapat dan saran kalian dong… Ditunggu sarannya.

Okey guys..

Gimana dengan chapter ini?

Sampai jumpa di chapter terakhir...

Review selalu di tunggu!

Saranghae yeorobuuunnn!

ThanKYU...!

Annyeong...!

Salam 137 & 604