My Thoughts, Your Memories
Beginning Chapter
.
.
.
"Kyuhyun!" suara yeoja itu menggema disepanjang jalan kompleks perumahan elit itu, hari sudah gelap hanya lampu yang menyinari. Seseorang yang dipanggil itupun tidak menghiraukan panggilan yeoja yang sedang bersusah payah berlari menyusulnya.
"Kyuhyun-ah, kau disuruh eomma membeli apa?" Tanya yeoja itu setelah berhasil menyusul orang yang dipanggilnya Kyuhyun. Tidak ada jawaban dari namja disampingnya, yeoja itu kembali membuka bibir mungilnya untuk bertanya "Yasudah kalau tidak mau jawab, aku temani ya? " hening, tidak ada jawaban lagi membuat gadis itu benar-benar harus membungkam bibirnya. Sekarang yang bisa dilakukannya hanya mengikuti namja disampingnya, memastikan namja ini tidak tersesat dan kembali kerumah dengan selamat.
Kyuhyun berhenti sebentar dan menatap yeoja disampingnya dengan tatapan seolah yeoja disampingnya ini sangat berbahaya dan patut dihindari. Berbanding terbalik, yeoja tersebut malah melemparkan senyum dan mundur beberapa langkah dari Kyuhyun. Merasa yeoja itu sudah tidak berada disampingnya Kyuhyun kembali berjalan dengan kertas ditangannya.
"Apa aku terlihat seperti orang yang sangat jahat?" gumam gadis mungil itu mengikuti diam-diam tidak jauh dibelakang Kyuhyun tidak mau namja yang lebih muda darinya dua tahun itu menatapnya seperti tadi.
Gadis itu kembali tersenyum saat melihat namja itu keluar dari convenience store dengan sekantung belanjaan ditangan kirinya dan beberapa helai uang won ditangan kanannya. Tanpa berniat menganggu Kyuhyun gadis itu memilih berjalan mengikuti Kyuhyun di belakangnya—sekali lagi dia ingin memastikan Kyuhyun sampai dirumah dengan selamat.
"Lama sekali kau!" suara melengking itu membahana di dapur rumah mewah itu, wanita paruh baya dengan apron merahnya merebut kantung belanjaan ditangan Kyuhyun membuat namja yang masih menundukkan kepalanya itu sedikit terhuyung kebelakang.
"Eomma!" gadis yang sedari tadi hanya diam itu mengeluarkan suaranya, gadis itu berjalan mendekat dan menatap Kyuhyun yang masih menunduk dan meremas ujung kaosnya. Gadis itu mengecek sebentar keadaan Kyuhyun dan berbalik menatap wanita yang sibuk mengecek belanjaan yang dibawa Kyuhyun
"Eomma! Berhentilah memarahi Kyuhyun, dia sangat ketakutan dan itu tidak baik untuknya" yeoja manis itu menatap wanita yang dipanggil eomma memohon. "itu agar anak manja itu bisa mandiri, kau tidak lihat yang dilakukannya hanya merepotkan semua maid disini.. sekali-sekali dia harus melihat dunia luar dan belajar melakukan sesuatu sendiri" ucap wanita paruh baya itu tidak memperdulikan ekspresi kesal yeoja mungil disampingnya.
"Kyuhyun punya keterbatasan eomma!" balas yeoja itu masih membela Kyuhyun.
"Berhentilah membelanya Sungmin-ah" ucap wanita itu sekali lagi, mengeluarkan beberapa bahan makanan dari dalam kantong belanjaan dan beranjak menyiapkan makan malam. Tidak menghiraukan yeoja yang bernama Sungmin itu.
"Aku membelanya karena tau apa yang eomma lakukan salah!" teriak gadis mungil itu memulai perdebatan lagi, dia benar-benar tidak terima Kyuhyun diperlakukan sangat kasar oleh eommanya.
"Diam! Atau anak manja itu tidak akan mendapat jatah makan malamnya!" Bentakan keras itu berhasil membuat Sungmin bungkam begitu juga Kyuhyun yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pertengkaran kedua wanita itu—entah dia mengerti atau tidak. Sungmin menghela nafas kasar dan berbalik kearah Kyuhyun yang masih terdiam ketakutan, gadis itu menarik tangan Kyuhyun pelan berniat mengantar Kyuhyun ke kamarnya. Tapi, Sungmin harus kembali menahan kesedihannya saat Kyuhyun menyentak tangannya kasar, dan berlalu meninggalkan dapur dengan langkah khas miliknya.
"Cih! Bahkan anak manja itu tidak mau dekat denganmu, untuk apa kau membelanya hah?" Sungmin tersenyum pahit berusaha sekuat tenaga menahan air matanya yang mendesak keluar. Gadis mungil itu berjalan pelan kearah wanita paruh baya yang sibuk dengan masakannya, memeluk wanita yang sangat disayanginya itu dari belakang—merasakan hangat dan nyamannya punggung sang eomma.
"Setidaknya, keluarga Kyuhyun sudah banyak membantu kita eomma~ aku bahkan bisa sekolah lagi karena bantuan keluarga Kyuhyun..walaupun mereka ti-"
"Masuklah kekamar dan ganti seragammu" Sungmin hanya menurut saat wanita itu mengalihkan pembicaraan lagi, selalu seperti itu saat Sungmin akan membahas keluarga Cho. Eommanya tidak pernah mau membahas dan lebih memilih mengalihkan pembicaraan seperti sekarang ini.
"Arasso, jangan lupa makan malam untuk Kyuhyun eomma~" gadis itu berlalu dan meninggalkan wanita yang menyibukkan diri memasak makanan itu.
Gadis itu langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur single dikamarnya yang tidak terlalu besar. Tubuhnya terasa sangat berat dan kepalanya berdenyut pusing, yah—wajar saja sekarang Sungmin berada di tingkat akhir junior high school mengharuskannya pulang hampir jam tujuh malam setiap harinya dan hari ini sepulang sekolah dia tidak mendapati Kyuhyun ada dimanapun dengan terpaksa gadis itu harus berlari mengelilingi kompleks untuk mencari namja itu.
"Bahkan sudah setahun berlalu tapi Kyuhyun masih tidak mau dekat dan berbicara denganku" keluh gadis itu dan mengembungkan pipinya kesal, ingatannya kembali berputar saat pertama kali menginjakkan kaki di mansion mewah keluarga Cho. Saat pertama kali bertemu dengan Kyuhyun dan menyapanya.
"Yah, setidaknya sekarang dia tidak melemparkan barang apapun kalau aku mendekat. Bukankah itu sebuah kemajuan?" ucap Sungmin pada dirinya sendiri. Yeoja itu tersenyum simpul mengingat saat dia mengulurkan tangan pada Kyuhyun waktu itu, Kyuhyun mendorongnya sangat keras kemudian mengambil apapun yang ada di dekatnya untuk dilemparkan pada Sungmin seolah gadis mungil nan imut itu adalah seseorang yang akan membahayakannya.
"Haaah" Sungmin menghela nafas, gadis itu memutus lamunannya sendiri dan beralih mengambil boneka beruang kecilnya, gadis itu memeluk boneka lusuh itu dan tidak lama tertidur tanpa mengganti baju seperti yang diperintahkan eommanya.
-Cho Kyuhyun & Lee Sungmin-
Sungmin keluar dari kamarnya dengan senyum merekah dibibir pinknya, membuat beberapa pelayan yang sudah datang dari pagi dan membersihkan daerah sekitar kamarnya ikut merasakan senyuman tulus itu.
"Pagi nona muda Sungmin" sapa salah seorang pelayan dan membungkukkan badannya pada Sungmin membuat senyuman dibibir sungmin berganti menjadi rengutan kesal
"Eonni, sudah kubilang panggil saja namaku—aku bukan nona muda disini" ucap Sungmin kesal, yeoja itu menghentakkan kakinya kesal membuat pelayan wanita tersebut tertawa kecil melihat tingkah imut Sungmin. "Arasso, Minnie-ah! Maafkan aku hehehe" ucap pelayan wanita itu memperlihatkan senyum tulusnya dan mengacak pelan rambut Sungmin.
"Wookie eonni, aku sudah susah payah menyisirnya" kesal Sungmin lagi, membuat Wookie nama pelayan wanita itu tersenyum entah untuk keberapa kalinya. "Kau akan berangkat sekarang?" Tanya pelayan yang tingginya hampir sama dengan Sungmin itu. "Iya, tapi apa Kyuhyun sudah bangun dan memakan sarapannya?" Tanya Sungmin lagi dan dibalas anggukan singkat dari Wookie
"Tuan muda Kyunhyun dan Nyonya Heechul sedang menikmati sarapan diruang makan" Sungmin mengangguk sebentar sebelum melambaikan tangannya kearah Wookie "Sarapan dan bekalmu ada di dapur Minnie-ya" seolah teringat sesuatu pelayan mungil itu berteriak dan dibalas tanda ok dengan tangan oleh Sungmin
Sekarang Sungmin sedang menyuapkan toast itu penuh-penuh kedalam mulutnya sementara satu tangannya sibuk memasukkan kotak bekal kedalam tas sekolahnya, sebenarnya dia belum telat hanya saja sungmin ingin buru-buru menghabiskan sarapannya. Setelah merasa ada rongga sedikit didalam mulutnya yeoja itu meneguk susunya cepat. Setelah semua yang ada dimeja dapur habis sungmin berlalu kearah ruang makan di mansion cho itu tetapi tetap menjaga jaraknya, yeoja itu melempar senyum melihat tidak ada keributan antara eommanya dengan Kyuhyun pagi ini. Keduanya terlihat damai dengan makanan masing-masing
"Kau sudah mau berangkat?" Tanya nyonya besar yang dipanggil nyonya Heechul oleh wookie, Sungmin menganggukkan kepalanya dari kejauhan tidak berniat lebih dekat lagi dengan ruang makan. Dia tidak ingin menganggu Kyuhyun, karena bisa ia pastikan jika Sungmin mendekat maka Kyuhyun tidak akan bernafsu melanjutkan makannya.
"Aku berangkat eomma" ucap Sungmin pelan dan melambaikan tangannya dan dibalas anggukan kepala oleh Heechul, nyonya besar itu melirik Kyuhyun didepannya yang tidak terganggu sama sekali dan sedang berusaha mengoleskan selai coklat pada toastnya. Sementara Sungmin masih berdiri diam disana, tentu saja memperhatikan Kyuhyun. Dapat Heechul lihat dari sudut matanya jika Sungmin ingin mengatakan sesuatu
"Kyu—hyu—n-ah selamat belajar ya" suara itu terdengar sangat gugup dan pelan entah Kyuhyun bisa mendengarnya atau tidak. Setelahnya Sungmin berlalu dengan cepat keluar mansion besar dengan jantung yang berdegup sangat kencang
"Oh Sungmin apa yang sedang kau rasakan sekarang—Kyuhyun itu dongsaengmu"
To be continued
kyukyu1212
Salam kenal semua, semoga pada suka sama ffnya walaupun ini nantinya ke depan gatau gimana
Saya post ff ini karena jujur di ffn udah jarang banget ff KYUMIN :(
Jadilah saya memutuskan untuk menulis lagi, jujur ini tulisan pertama setelah 3 tahun lebih ga nulis ff
So, maklumin aja kalo jelek dan banyak typo sana sini yah dan doain aja kedepannya makin bagus :D
Lets Kyumin 3