Chapter 1

Naruto, dkk punya Masashi Kishimoto

Gaahina

Rated T++++

Romance

Story pure for Jhino

Happy reading

Seorang pria paruh baya bermarga Hyuuga duduk di sofa yang mahal sambil menyesap teh hijau hangat , sedangkan dihadapannya pria yang usianya tak jauh bermarga Sabaku.

"ada apa presiden memanggil saya?", tanya pria bernama lengkap Sabaku No Rei to the point.

"kau tak pernah berubah, tak suka basa-basi. Santai sajalah Rei, kau tau aku tak suka suasana kaku seperti ini. Padahal kita sahabat dekat sejak kuliah." Balas pria bernama lengkap Hyuuga Hiashi, presiden Konoha.

"maaf, selama kita berada di tempat kerja , saya tetap harus tetap sadar bahwa saya adalah bawahan anda, apalagi anda seorang presiden." Ucap Rei datar.

"baik-baik, aku tak akan memaksa. Aku memanggilmu karena ada hal yang penting dibicarakan, mengenai putriku, Hinata." Hiazhi mendadak serius dan Rei tetap diam mendengarkan.

"Dia diteror selama seminggu dan hampir saja diperkosa kemarin, untung saja ada orang menolongnya." Ucap Hiashi membuat Rei terbelalak namun tetap mendengarkan.

"oleh sebab itu aku memanggilmu Rei, karena kau menteri pertahanan di negara ini. Aku butuh Hinata dalam perlindunganmu, Rei." Lanjut Hiashi.

"baiklah, besok akan saya suruh anak buah saya melindungi nona Hyuuga Hinata. Jadi presiden tak perlu kawatir."

"maaf Rei, kali ini aku menolak idemu itu. Aku minta perlindungan langsung darimu, yaitu anakmu. Sabaku No Gaara." Rei tersentak mendengar ucapan sahabatnya itu. Bagaimana bisa Hiashi menjadikan anaknya sebagai pelindung Hinata.

"tapi dia sedang berada di Amerika dan anda tahu bagaimana perasaan dia mengenai masalah ini." Rei mengepalkan tangannya erat menahan amarah.

"aku sudah mengirimkan surat resmi kesana kemarin untuk membawa kembali Gaara dan yang lainnya hari ini juga. Dan 3 jam lagi mereka sudah sampai di bandara Akita dengan jet pribadiku.", Hiashi menghela nafas kemudian melanjutkan ucapannya "mengenai masa lalu aku minta maaf Rei, aku sangat menyesal. Saat ini yang bisa aku percaya hanya keluargamu Rei dari pada saudara kembarku sendiri."

"baiklah kalau itu keputusan anda, saya laksanakan." Rei menyanggupi dengan tegas.

"terima kasih Rei. Aku berhutang budi padamu." Balas Hiashi dengan senyum kelegaan.

.

.

.

.

Tiga jam kemudian (akita airport)

Empat pria muda keluar dari bandara , yaitu Uchiha Sasuke, Akasuna No Sasori, Shimura Sai, dan yang terakhir adalah Sabaku No Gaara.

"Gaaraaa!", seru Rei saat melihat anaknya yang hampir tak ia kenali karena penampilannya yang berubah.

"ayah!" balas Gaara tak kalah seru kemudian melangkah cepat dan menubrukkan diri pada tubuh ayahnya.

"gaara...anakku", lirih Rei sambil memeluk anaknya sangat erat, seakan ingin menyalurkan rasa rindu yang tertahan selama dua tahun.

"ayah..aku rindu ayah, ibu, dan kakak-kakakku." Gaara mengelus punggung sang ayahnya dengan lembut.

Sedangkan ketiga pria menjadi penonton drama ayah dan anak tersebut dengan senyum bahagia. Akhirnya Gaara bisa seperti dahulu meski hanya sebentar saja.

"paman Rei." Ucap ketiga pria tersebut dengan senyum cerahnya.

"ah iya.. selamat datang kembali anak-anakku.", balas Rei kemudian memeluk ketiga pria tersebut secara bergantian. Bagi Rei, Sasuke, Sasori, dan Sai sudah dianggap anak sendiri sejak mereka bersahabat dengan gaara di akademi kemiliteran.

"sekarang kita semua masuk ke mobil lalu menuju kediaman presiden." Keempat pria tersebut terdiam terutama gaara langsung menegang mendengarnya, namun mereka bisa mengendalikan ekspresi wajah secepat mungkin. Sabaku No Rei pun akhirnya menjelaskan semua yang terjadi.

.

.

.

.

.

.

Kediaman Hyuuga

"sayang, bagaimana kondisi putri kita?" Hiashi bertanya kepada istrinya, Hyuuga Hikaru.

"sekarang dia lebih baik, suamiku. Bahkan tadi sempat bercanda hangat dengan Naruto.", jawab Hikaru membuat hati Hiashi menjadi tenang. Hinata dan Naruto berpacaran selama dua tahun dan satu bulan lagi mereka akan bertunangan.

"syukurlah kalau begitu. Aku juga sudah minta tolong pada Rei untuk melindungi anak kita, sayang."

"Sabaku No Rei? Benarkah? Ah ternyata Rei masih menyayangi kita. Apakah besok anak buahnya menjadi pengawal Hinata?" tanya Hikaru dengan mata berbinar-binar.

"bukan anak buahnya sayang, tapi anak kandungnya yang menjadi pelindung anak kita." Jawa Hiashi.

"maksudmu Gaara? Apakah Gaara bersedia?" tanya Hikaru dengan nada sedih

"pasti sayang, dia kan prajurit negara, tak mungkin menolaknya." Jawab Hiashi.

"aku tau suamiku, tapi bagaimana dengan hatinya...kita telah melakukan kesalahan padanya.", Hikaru mulai berkaca-kaca.

" Gaara itu pria yang kuat dan tangguh. Jadi kau tak perlu kawatir sayang. Sebaiknya kita ke kamar Hinata." Ajak Hiashi sambil merangkul bahu istrinya. Mereka kemudian melangkah ke kamar Hinata, namun sebelum sampai...

Ting

Tong

Ting

Tong

Bel kediaman Hyuuga berbunyi dan seorang maid menghadap ke pasangan suami istri tersebut.

"maaf mengganggu tuan besar, Tuan Sabaku dan empat pria ingin bertemu anda. Apakah saya menyuruh mereka untuk datang pagi saja?"

"persilahkan mereka masuk. Lagipula ini sekarang masih petang. Aku tak terganggu.", jawab Hiashi dengan tenang. Kemudian mereka berdua berjalan menuju ruang tamu.

.

.

.

.

Kelima pria itu membungkukkan badan memberi hormat kepada presiden dan istrinya.

" ya Tuhan! Kau kah gaara?", tanya Hyuuga Hikaru menangkup wajah pria yang bernama lengkap Sabaku No Gaara dengan jawaban menganggukkan kepala dan tak lupa dengan senyumannya.

"astaga nak! Kau berubah! Kau seperti ..." ucap Hikaru menggantung

"tak terurus, berjengkot dan berkumis tebal, serta rambut memanjang."tambah Rei datar.

"itu karena selama dua tahun di Amerika kami menjalankan misi latihan, membasmi pusat bandar besar narkoba di Colombia, bi.", jawab Gaara dengan lembut dan tersenyum tipis.

"tidak hanya itu saja Nyonya, kami harus sembunyi di dalam hutan belantara agar misi kami berhasil dan harus bertahan hidup." Tambah Sai yang terkenal ekspresi senyumnya yang menawan.

"oleh sebab itu kami tak peduli dengan penampilan kami, nyonya. Tapi nanti kami akan berbenah diri, sehingga besok pagi dapat menjalankan misi kami yang baru." Jelas Sasori dengan tenang.

" misi baru? Apa maksudmu? Dan sapa kalian?!" suara angkuh tersebut berasal dari anak pertama presiden, Hyuuga Neji, di belakangnya Hyuuga Hanabi dan Hyuuga Hinata.

Para tamu tersebut langsung membungkukkan badan.

"Perkenalkan mereka Rei kepada ketiga anakku ini." Titah Hyuuga Hiashi.

"baik, Pak presiden. Tuan muda dan nona, perkenalkan... mereka adalah agen elit rahasia negara yang akan menjalankan misi untuk menjadi pelindung anda sekalian, dikarenakan peristiwa yang telah terjadi, dan menurut kami ini ada yang tidak menyukai Tuan Hyuuga Hiashi menjabat sebagai Presiden di Konoha. dan pelindung keluarga Hyuuga adalah Uchiha Sasuke, Akasuna No Sasori, Shimura Sai dan... Sabaku No Gaara."jelas Rei membuat raut wajah ketiga anak Huuga terkejut mendengar nama terakhir di sebut terutama Hinata.

"ga..gaara.." suara Hinata lirih namun terdengar jelas di keheningan ruangan tersebut. Sedangkan Gaara memasang wajah datar.

"ah baiklah sudah cukup perkenalannya. Kita makan dulu, kami ingin menjamu kalian semua untuk makan malam bersama." Ucap Hiazhi berusaha mencairkan suasana yang kaku ini.

"terima kasih presiden, tapi maaf kami datang ke sini ingin membicarakan misi ini lalu kami akan pulang. Saya harap presiden memaklumi mereka berempat yang baru sampai di Jepang belum sempat bertemu keluarganya." Rei menjelaskan panjang lebar.

"ah baiklah kalau begitu, apa rencanamu Rei?" tanya Hiashi.

Rei menjelaskan, mulai besok misi di jalankan. Gaara akan menjadi pelindung Hinata, Sai menjadi pelindung Hababi di bantu Shino, sedangkan Sasuke dan Sasori akan menyamar di kampus Hinata dan Hanabi yang kebetulan satu universitas. Sedangkan Neji tak mau di kawal dengan ketat karena dia bisa bela diri, akhirnya Kiba dan Lee menjadi pelindung mereka. Yang menjadi kapten dalam misi ini adalah Sabaku No Gaara.

"baiklah mulai besok misi ini kalian laksanakan sampai kita mengetahui biang kerok ini semua." Kata Hiashi dengan serius dan di balas dengan anggukan kepala dari keempat agent tersebut.

" kalau begitu kami permisi undur diri, presiden." Sabaku No Rei pamit.

"ya, hati-hati di jalan dan...rapikan penampilan kalian besok. Karena kalian sudah berada di Jepang." Titah Hiashi kemudia dibalas dengan membungkukkan badan sebagai tanda hormat dari mereka.

.

.

.

.

"Ayah..ap-apa benar tadi itu Gaara-kun?" tanya hinata. Hiashi hendak menjawab tapi langsung di potong oleh anak bungsunya.

"Ne nee-chan... itu Gaara-nii yang kau campakkan dua tahun yang lalu." Jawan Hanabi dengan sinis dan belalu ke kamarnya. Mata Hinata berkaca-kaca..

"gaara-kun" ucapnya lirih.

TBC