Promise ch 1

Fandom: Naruto

Janji kelingking atas kesetiaan dengan orang yang ternyata adalah kembaran mu menyakitkan bukan?

.

PROMISE by Niko Watanabe
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: NaruHina

.

"Kasihan mereka, Orang tua nya tiada."
"Iya, tapi lihat yg lelaki mirip sekali dengan Minato ya."
"Haha, kau benar."
"Ah, kembarannya menangis."
"Tunggu! Bukan kah itu mata clan Hyuuga?"

.

Konoha Senior High School telah memasuki tahun ajaran baru, sekolah yang terkenal karena prestasi yang dimiliki siswa/i nya yang cemerlang, beberapa siswa siswi sibuk didepan papan pengumuman. karena hari ini bertepatan dengan pengumuman pembagian kelas untuk siswa baru, Begitu pula dengan gadis bersurai Indigo. Tinggi badan yang kurang mendukung membuatnya kalah cepat dengan siswa lain. Berusaha berjinjit gadis itu malah merasakan sakit diujung sepatunya.

"Ah! Sa-sakit." keluh Hinata, iris arthemisy pucat itu menatap gadis berambut permen kapas di atasnya.

"Kau terinjak ya? Astaga! Maaf kan aku." ujar seseorang dengan mata emerald pada gadis itu, Hinata mengangguk dan mereka tersenyum

"Aku Sakura Haruno." Sakura menjulurkan tangannya dan disambut dengan baik oleh Hinata.

"A-aku Hinata Hyuuga." lirih gadis Indigo itu, Sakura tersenyum.

"Kau sekelas denganku berarti Hinata." kata Sakura sambil menuntuk papan pengumuman dan Hinata mengikuti arah telunjuk Sakura, gadis itu menyipitkan matanya demi melihat apa yang tertulis di kertas itu.

"Benarkah? Aku belum melihat." jawab Hinata

.

"Kau punya inceran Naruto?" goda Kiba tiba-tiba seraya merangkul Naruto. Naruto hanya menghenyitkan keningnya dan menatap bodoh lelaki dengan tato segitiga dipipinya. Aneh itulah yang difikirkan orang yang belum mengenal siapa Kiba Inuzuka.

"Kau fikir apaan! Bodoh." jawab Naruto seraya melayangkan sebuah jitakan manis di kepala pecinta anjing tersebut. Bayangkan, bahkan Kiba bilang anjing lebih seksi dibanding wanita di club-club ternama dan sukses membuat teman-temannya tertawa keras.

"Huh! Kapan seorang Kiba pintar?" tambah Shikamaru lalu merenggangkan ototnya yang terasa kaki akibat terlalu lama bermalas-malasan diruang OSIS.

"Diam kau Shika!" bentak Kiba yang merasa tidak terima dengan ucapan Shikamaru yang tiba-tiba menyerobot itu, Naruto terkekeh dan Shikamaru kembali melanjutkan aktifitasnya yang tertunda

.

"Ck! Ini merepotkan." gerutu Sasuke, pria itu masih mencari buku buku di perpustakaan sekolah, onyx nya dengan cepat merambat pada deretan judul di rak yang terletak diujung perpustakaan. Karna terlambat dia diberi tugas tambahan, 'Ku fikir hari pertamaku bisa kuhabiskan diatap.' sambil memilah-milah buku telinga Uchiha tersebut mendengar sebuah bisik-bisik di rak dibelakangnya. Karena penasaran Sasuke menghentikan kerjanya dan bersandar di deretan buku tentang filosofi itu.

"Hinata, kau mengenal Uchiha Sasuke tidak?" ekor mata Sasuke melirik pada 2 orang gadis yg berada dibelakangnya namun terhalang rak buku

"I-Iya. Dia senior kita." suaranya tergagap dan Sasuke mendengus.

"Kyaaa. Aku mau membuat Fans Club nya. Kamu mau bergabung? Semua nya mau kuajak." ujar gadis berambut merah muda itu semangat dengan semburat di pipinya, Hinata lalu mendongakan kepalanya

"A-aku tidak tertarik Sakura-chan." katanya pasti membuat Sakura melebarkan pupil matanya

"Eh?"

"Huh! Menarik" gumam Sasuke

.

Kriiing
Bel usai pelajaran berbunyi, semua siswa telah membereskan kelasnya-1A-begitupula dengan Sakura dan Hinata, hari pertama mereka habiskan untuk membersihkan kelas, sepulang dari perpustakaan Sakura dan Hinata segera menuju kelas mereka, Sakura mengenalkan seorang gadis berambut pirang bak seorang model pada Hinata yang memiliki nama Yamanaka Ino.

"Jidat aku duluan ya!" pamit Ino Yamanaka, gadis yg duduk didepan mereka.

"Iya Pig, hati-hati." kata Sakura tersenyum, Hinata hanya mengangguk saat Ino tersenyum pada nya lalu gadis itu pergi.

"Hinata ayo cepat! Diluar mendung." iris Emerald Sakura menatap khawatir saat melihat gumpalan hitam diluar sana. Menghela nafas gadis itu buru-buru membereskan peralatan sekolahnya diikiti Hinata yang malah menatap langit dengan iris lavendernya diluar sana langit terlihat gelap pasti sebentar lagi langit akan menangis.

"Sakura chan, kau bawa payung?" tanya Hinata, gadis bermarga Haruno itu mengangguk.

"Kau sendiri?" tanya nya, Hinata menggeleng pelan dan menjawab.

"Ti-tidak."

"Dasar kau ini, ikut denganku saja." kata Sakura. Lalu mereka meninggalkan kelas dan melangkah menuju anak tangga dilantai dasar.

"Ee. . Aku minta jemput saja ya?" kata Hinata tiba-tiba.

"Eeh? Kenapa?" tanya Sakura terlihat aneh, bayangkan mau menunggu di tempat macam ini? Sekolah yg sepi bagai kuburan tahu!

"Tidak apa, ayo cepat Sakura chan, nanti deras." kata Hinata mendorong pinggang Sakura

"Tu-tunggu! Kau serius?" tanya Sakura sambil mengangkat satu alisnya

"Hu um." Hinata Tersenyum.

"Baiklah, aku pulang ya? Jaa." pamit Sakura gadis itu melambaikan tanganya sambil melangkahkan kaki menuju gerbang

"Jaa."

.

Naruto mendecih kesal, ditendangnya pintu OSIS dengan kasar
"Apa maksud Kiba bodoh itu mengunci ku? Sialan!" rutuknya frustasi, setiap tong sampah yang tergeletak manis di depan kelas ditendangnya.

"Jangan mengeluh terus Dobe, berisik!" sergah Sasuke, dari tadi yang didengar lelaki Uchiha itu hanya sebuah gerutuan tak bermakna. ya bukan Naruto namanya jika tak menggerutu, benarkan? Naruto nyengir sambil menggaruk-garuk pipi nya.

"Arigatou Teme."

"Hn."

"Ucapkan kata selain 'HN' mu itu Teme aku bosan!" teriak Naruto tapi Sasuke hanya angkat bahu dan berjalan cepat. Tapi langkah Sasuke terhenti saat ia melihat seorang gadis berdiri ditengah hujan, gadis itu, gadis dengan surai indigo yang katanya tak tertarik pada Uchiha Sasuke, sedang asik merentangkan tangannya dengan air hujan yang mengguyur bajunya

"Kenapa kau berhenti?" tanya Naruto bingung. Sasuke diam dan Naruto mengikuti arah pandang Sasuke. disana, terlihat gadis bersurai indigo sedang memejamkan matanya Naruto bertarus gadis itu seorang anak baru karena Naruto tak pernah melihatnya sebelumnya.

"Jatuh cinta?" goda Naruto sambil menekan pipi Sasuke pelan.

"Jangan meledekku! Aku hanya ingin bermain-main." lalu Sasuke berjalan santai mendekati gadis itu, mata nya melihat bening air yg mengaliri pipi nya. Mungkin orang akan mengira itu air hujan tapi tidak oleh Uchiha Sasuke

"Kau menangis?" gadis itu tersentak lalu menoleh pada Sasuke

"Sasuke-senpai? Haha aku tidak menangis, ini air hujan tidak kah kau lihat?" Sasuke terdiam, Hinata lalu menatap ke langit membiarkan wajahnya seperti kesemutan akibat rintik yg deras itu

"Pembohong yang buruk." telak! hinata menoleh menatap lekat mata Sasuke lalu mendengus

"Huh kau juga." kata Hinata membalikkan kalimat Sasuke.

"Ku fikir kau bukan Hinata-ku. Suara terbatamu di Perpustakaan membuatku berfikir adakah Hinata yg lain?"

"Fans mu akan kecewa jika melihatmu yang cerewet ini, sejak kapan aku jadi milikmu heh?" tanya Hinata

.

Naruto menatap takjub dengan kedua orang di depan nya, terutama gadis itu, sorot mata nya tidak seperti yg lain, walau dengan keadaan hujan deras Naruto bisa melihat interaksi yg banyak dari mereka
"Huh! Aku baru sadar, dia wanita itu Teme?"

.

.

TBC

hai haiii _ aku datang dengan fict baru. Aku pernah mempublish nya di FB namun dengan alur yang sangat cepat. Dan aku perbaiki lalu diupdate di ffn.

disini berpairing NaruHina yaa... jangan pada ngamuk karna di chap satu ini lebih terlihat seperti SasuHina hohoo...

R&R Please:)

Watanabe Niko