Kali ini keberadaan Sasuke bukan untuk melukai Sakura, melainkan melindunginya.
.
.
.
Diclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto. Saya tidak mengambil keuntungan apa pun dari pembuatan fanfiksi ini
Uchiha Sasuke, Uchiha Sakura
Headcanon
.
.
.
Laju angin membelah sunyinya malam, menyebabkan suara gemerisik daun yang memberi variasi pada suasana sepi yang melingkupi seantero hutan. Beberapa kali suara geraman binatang buas tertangkap indera pendengaran Uchiha Sasuke. Pria itu meningkatkan kewaspadaannya sembari duduk bersandar pada akar pohon yang cukup besar.
Beruang? Singa? Serigala hutan? Ular berbisa? Datang saja jika mereka berani!
Sasuke meningkatkan fokusnya kala mengetahui ada sesuatu yang sedang mendekat. Berdasarkan langkah kakinya yang terdengar berat, bisa jadi itu adalah hewan buas. Ujung jemari Sasuke mendorong pangkal pedangnya, memamerkan sedikit sisi tajam dari pedang tersebut. Apa pun yang sedang mendekat itu sebaiknya segera pergi sebelum pria itu bertindak.
"Sasuke-kun, ada apa?" Objek yang dilindunginya sejak tadi kini terbangun.
"Tak ada, kembalilah tidur," jawabnya setelah yakin ancaman tadi sudah menjauh.
Mata Sakura, istrinya, menutup perlahan. Wanita itu bersiap untuk kembali pada buaian mimpi.
"Dia menendang lagi, kencang sekali," ujar Sakura dengan mata yang sudah sepenuhnya tertutup.
"Dia pasti sangat sehat."
"Dia akan sekuat ayahnya."
"Maksudmu, sekuat ibunya?" koreksi Sasuke.
Gelak tawa ringan yang keluar dari bibir Sakura sedikit membuat pria itu rileks. Wanita itu membuka matanya sesaat untuk bergumam, "Chakramu terlalu mengancam."
Benar juga, mungkin Sasukelah yang terlalu waspada. Namun, dia melakukannya bukan tanpa alasan, dia sedang tak melakukan perjalanan sendirian. Berada di hutan dengan seseorang—dua orang—yang sangat berharga membuat pria itu merasa dirinya tak boleh lengah sedikit pun. Sasuke membuka jubahnya dan menggunakannya untuk menutupi tubuh Sakura yang berbaring di sebelahnya sedangkan jubah sang istri sudah digunakan sebagai alas tidurnya. Tangan Sasuke diarahkan ke perut Sakura yang tengah membuncit, objek lain yang sangat dia lindungi, buah cinta mereka.
Satu tendangan kecil dirasakan pria itu.
Chakra tadi bukan untukmu atau Ibu. Ayah ada di sini untuk menjaga kalian.
.
.
.
.
.
Fin
Terima kasih
Warning: 09-05-2016 (3)