Day 1, 11:00
Kagamine Len's POV
Flashback
Setelah Miku menyetujui untuk mengumumkan melalui Speaker, Aku dan Kaito pergi menuju Asrama Laki laki untuk menyuruh bak Komandan pada anak lelaki tahun kedua. "WOI! Ayo! Cepet keluar kamar dan siap siap! " seruku.
'Loh, Len, kok Keluar dan siap siap? Bukannya siap siap terus keluar?' pikir Kaito kebingungan dalam hati.
Kemudian, suara khasnya Miku berkoar dari Speaker. "TEMAN TEMAN! Ayo segera siap siap! Kalau sudah siap segera kumpul di lapangan ya!" ujar Miku lantang. "Tapi, bagi teman teman laki yang datang awal, kucium ya!" tambah Miku dengan suara yang lebih pelan.
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA MIKUUUU SAAAAMAAAAAAA" seru fansboy nya dari dalam kamar. Oya, kalau kalian penasaran, aku dan Kaito ada di lorong asrama lelaki.
Gruduk gruduk gruduk brak bruak drap drapdrap.
Itu adalah suara lari dan tabrak fansboy nya Miku dengan furnitur. "Woah, Kai! Yuk minggir!" ajakku pada Kaito sebelum bertemu dengan nasib yang sama dengan furnitur furnitur malang itu.
"Woke!" seru Kaito balik sambil lari terbirit birit mencari kamar atau ruangan kosong.
"Len! Len!" bisik Kaito agak keras. 'Huh? Kaito sudah menemukan tempat ta?' pikirku.
Kaito menarik tanganku ke sebuah kamar, dan sebelum dia menutup pintunya, aku menemukan bahwa itu kamarnya Rinto Kagene dan Gakupo Kamui, atau paling tidak itu yang terbaca sih.
"Ini kamar siapa Kai?" tanyaku walau sudah tahu ini kamar siapa. "Kamarnya Kamui dan Kagene san." Balasnya. "Hmmm"
Tak lama, 5 menit kemudian mungkin, suaranya mulai mereda. "Hm, tampaknya sudah mulai berkurang suaranya Len, yuk siap siap keluar dan memanggil anak anak lain." Ajaknya. Aku mengangguk.
Glodak. "Ah, aku menjatuhkan buku!" seru Kaito. Aku tak menghiraukannya dan mulai berjalan kearah pintu untuk membukanya. Tiba tiba aku merasa kok, lantainya agak tinggian dikit ya?
"Ah, Len! Kamu menginjak bukunya!"
"Wuah! Maaf Pemilik Buku!"
"Minggirlah Len! Biar kubersihkan bukunya!" Aku mengangkat kakiku dan minggir, sementara Kaito mengambil dan mengangkat bukunya.
"Wuah. Ini buku besar banget kok bisa kamu lewatkan sih Len?"
"Ehehe, gak tau ya Kai?" ujarku sambil nyengir.
"Fuh, dasar." Balasnya.
Saat Kaito mengangkat bukunya dan membawa pergi, secarik kertas terjatuh dari buku itu.
Flashback Fin
"Eh, Kai! Ada kertas jatuh tuh!"
"Apaan sih, palingan kertas gak penting."
"Loh, kamu kan katanya Detektif, barangkali isinya ber'kasus' tuh."
"Yeesh, oke oke." Balasnya setelah meletakkan buku itu kembali.
"Kita lihat yuk isinya." Ajakku. "Eh, tapi kalau itu barang pribadi gimana dong?" tanyanya ragu ragu. "Yah, kalau barang pribadi pasti disimpan di tempat lain kan Kai?" tanyaku balik.
Kaito pun hanya mengangguk dan melihat kertas itu.
Hai, kalian yang menemukan kertas ini. Aku yakin kalian bisa membantuku. Aku telah melakukan sebuah kesalahan dahulu, atau paling tidak, kakakku lah yang melakukan. Aku minta kalian, siapapun yang menemukan, carilah aku di Kota Sura. Aku cukup yakin kalian akan menemukanku dan menghentikannya dari membantai teman teman yang akan ke Gunung terkutuk, Gunung Muji. Tolong! Hentikan R
Ingatkan dia! Karena ini semua sala Aku adalah murid Yamaha Academy Terdapat rahasia di Sekolah ini, ba
Surat itu terpotong begitu saja! Gara gara robek lagi! Klise amat rasanya.
"Kai, menurutmu ini HOAX nggak?"
"Kayaknya nggak deh Len, aku cukup terganggu dengan tampaknya penculikan ini, dan rahasia sekolah? Maksudnya apa Len?"
"Sama sih, tapi….."
"Tapi apa?"
"Tapi kita harus selesaikan tugas kita, dan merahasiakan ini dari teman teman, da-"
"Eh, jangan semua! Kita beritahu yang dapat membantu kita, semisal Miku, si biang gossip, Akaito Ketua Osis, dan Kaiko Ketua Panitia! Jangan lupa Ketua Komite Keamanan juga!"
"Boleh tuh Kai!"
Kami pun keluar kamar tadi dan melanjutkan tugas tadi. Tentu saja, dengan kertas Misterius itu.
DSDSDSDS
Day 1 11:00
3rd POV
Kaito, Len, and Miku's Place
Broadcasting Room
Sekitar sejam kemudian Miku serta Len dan Kaito berkumpul di dekat ruangan Broadcasting yang dipakai Miku tadi.
"Mou, Miku! Jangan pake kisshu kisshu an dong!" cibir len sambil cemberut.
"Ehehe sudahlah Len, nggak apa deh, kan gak jadi toh?" ujar Miku.
"Kan yang penting Miku aman dan tugas selesai kan?" timpal Kaito.
"Errr yang perempuan masih ada beberapa yang belum berangkat ke Lapangan sih," informasikan Miku.
"Eh, gitu ya?" " Ooh"
"Jadi, gimana kalau biar aku saja yang ke Asrama Perempuan, biar Len dan Kaito ke Lapangan membantu yang lain?" tawar Miku. Kedua lelaki yang disebut mengangguk setuju, dan setelah berpamitan dengan Miku, mereka pergi menuju ke Lapangan.
DSDSDSDS
Len and Kaito's Place
Hallway Near Descending Stairs
Kaito's POV
"Jadi, kamu masih membawa kertasnya Kai?" tanya Len memulai pembicaraan. "Yep, ini." Aku pun menyodorkan kertas misterius tadi ke Len.
"Jadi menurutmu seperti apa maksud dari Kertas ini Len? Menurutku ini bukan teka teki, tapi lebih ke permintaan tolong." Len mengangguk angguk mendengar opiniku.
"Boleh jadi begitu, dan bila aku tidak salah, kita tidak melewati Kota Sura kan? Kita melewati kota Baya toh?"
"Iya juga ya Len, terus maksud surat, ah maaf, kertas ini apa dong?"
"Yah, berarti HOAX dong? Tapi kok, bila dikaitkan, penghuni kamar tadi, Gakupo Kamui kan jarang, atau bahkan tidak pernah terlihat di sekolah toh?"
Aku berpikir keras, karena well, kalau dipikir baik baik, bisa juga yang diculik itu Kamui san kan? Dan Kagene san juga termasuk pendiam sekali, kadang ketakutan sendiri malah.
"Ne, Len, menurutmu OSIS sudah tau tentang ini belum?"
"Kenapa tiba tiba tanya Kai?"
"Yah, karena akhir akhir ini, sekitar waktu akan Rekreasi, Akai kelihatan lumayan waspada, maksudku seperti khawatir kita, dengan artian murid kelas A ada apa apa yang berkaitan dengan hal ITU yang terjadi tiap tahun."
Len terlihat agak, agak banget, nyaris nggak kelihatan kaget sama sekali.
"Yah, kukira apa deh Kai, yah kan sudah tugasnya kan? Dan, dia memang berhak untuk khawatir, karena kamu, dan dia serta sahabat dan temannya kan banyak yang di kelas kita, kelas A kan?" jelas Len sambil menuruni tangga.
Aku, masih berdiri di atas tangga, hanya diam saja mendengar perkataan Len. "Eh, kok gak turun Kai?" tanya Len bingung.
"Eh, iya!"
DSDSDSDS
Akaito's Place
Front Garden
Akaito's POV
"Ah, kenapa aku bahkan disini? Aku kan harusnya bersiap di lapangan." Kataku bukan pada siapa siapa.
Sejujurnya, aku tidak bisa tidur saat malam, dan biasanya ketika semuanya sudah tidur, aku akan keluar untuk menikmati udara malam.
Dan, disaat malam itu, aku selalu mendengar lagu bertema, atau paling tidak, cukup nge'rock'. Yah, kurasa itu hanya anak yang tidak bisa tidur, dan butuh internet mungkin?
Dan semalam, musik itu terdengar lagi. Tapi, liriknya, berbahasa Jepang dan Rusia, tentu, aku paham 2 bahasa itu, tapi aku cukup terganggu dengan arti liriknya, memang, liriknya seperti ucapan selamat tinggal, tapi entah kenapa, sangat menggangguku, seperti mirip akan bunuh diri?
Oh tidak, pikiranku pergi ke kesimpulan yang berlebihan, seluruh kegiatan Rekreasi ini memang agak membebaniku ya?
Untung saja, Wakilku adalah Luka, kalau bukan, tidak selesai nih persiapannya.
Ah, sudahlah, aku akan membersihkan pikiranku dulu.
Skip 10 Minutes
Yep, karena aku sudah merasa lebih baik, aku akan pergi ke Ruang Guru untuk memanggil Kiyoteru sensei, Haku sensei, Gumiya sensei, Meiko sensei, dan yang lain karena terlalu banyak bila disebutkan satu satu.
DSDSDSDS
Kaito and Len's Place
Near the Teacher Room's
Kaito's POV
11:10
Aku merasa yah agak kurang enak dengan reaksi Len tadi, yah kurasa aku memang banyak pikiran. "Hei Kai! Tuh si Miku!" seru Len bersemangat.
Saat kami mendekati Ruang Guru, kami melihat Miku ternyata tidak sendiri, melainkan bersama Akaito. Mereka tampak berbincang cukup serius yang membuat kami penasaran. "Wooiii Miikuuu! Ngomongin apa nih? Asyik amat kelihatannya!" Miku pun menoleh menyadari keberadaan kami.
"Oh Len! Kai! Udah sampai ya? Ini, lagi bahas enaknya rekreasi itu di bus 1 ngapain aja, siapa tau ada EHEM seperti tahun lalu!"
"Wah asyik tuh kayaknya! Eh, kusaranin nih! Gimana kalau bla bla bla.. bla!"
Obrolan Len dan Miku tenggelam menjadi background bagiku saat aku mulai melamun tentang kertas tadi. Dan, tampaknya Akaito menyadari bahwa aku melamun dan menepuk pundakku.
"Oi Kai, jangan melamun." Ucapannya tampaknya membuatku menyadari bahwa ia ada disini dan bukan imajinasiku saja. "Oh, Akai! Tidak! Aku tidak melamun kok!" seruku.
"Jeez, kamu memang payah dalam berbohong ya Kai."
"Ehehe gak ah Akai."
Kami mulai mengobrol sedikit tentang apa yang satu sama lain lakukan tadi, dan kami pun sampai di bagian situasiku tadi di asrama lelaki. "Nah, terus pas masuk kamar, kamu masuk kamar siapa?" tanya Akaito penasaran.
"Gakupo Kamui dan Rei Kagene."
Akaito tersentak kaget dengan ucapanku. "Wha.. Hontoni? Sono kenri o yonde?" (Benarkah? Tidak salah baca? Maaf bila salah pakai google translate soalnya XD)
Aku pun agak bingung dengan reaksi Akaito, apalagi karena memakai bahasa Jepang yang hanya dikuasai oleh atau paling tidak yang kutahu yaitu Shion bersaudara yaitu aku dan Akai dan seterusnya, dan yang jelas Miku dan Len tidak.
"Honto da yo. Dakaranani?"( Betul kok, memang kenapa?)
"Shimasen, boku wa tada..."(Tidak aku hanya…)
"Nani?"(Apa sih?)
"Ie. Juyodearimasen."( Tidak. Tidak penting kok.)
"Nani ga?" Aku pun tambah penasaran dengan penolakan agak lebihnya.
"Mou Kaito! Teishi! Kinishinaide!"(Hentikan! Sudahlah!) Akaito menaikkan suaranya sedikit tapi masih cukup agar tidak terdengar oleh Miku dan Len.
"Tada nani?!"(Hanya apa?!) Aku tidak sengaja menaikkan suaraku setinggi orang berteriak sehingga menarik perhatian Miku dan Len, untung saja disekitar kami tidak ada orang (tentu saja mengecualikan Miku dan Len).
"Ah, Gomen Akai."
"Tidak, maaf Kai, aku ada urusan aku pergi dulu." Akaito pun melenggang pergi meninggalkan kami.
DSDSDSDS
A/N: Maaf banget! Baru apdet! Padahal udah lama banget! Maaf yaaa Maaf sekaliii! Motongnya agak maksa ya? Ehehe… Maaf misterinya cuman dikit…. Terus maaf KaiKu nya belom keluar.. dan di summary katanya Kaiko ikutan.. hehe nnati ada.. ditunggu aja…
Yang udah baca makasih! Dan bisa tolong RnR? Saya butuh saran dan respon nih, saudara saya yang biasanya bantu pergi mondok di Malang Jatim… gak ada saran deh :'''')
Kira2 seminggu an lah apdet lagi! Ani janji! Daaahh ketemu nanti!