SAND LOVE
Disclaimer: Naruto hanya milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam karakternya saja.
Warning: gaje, typo (maybe), alur terlalu cepat
Happy Reading :)
Keluar dari kedai yakiniku, Matsuri melangkahkan kakinya dengan hati yang bersedih. Bagaimana tidak, kekasihnya itu tidak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Padahal ia pernah mengatakan tanggal ulang tahunnya kepada Gaara yang notabene jarang lupa dengan tanggal perayaan yang ia ketahui. Matsuri berpikir mungkin Gaara hari ini sedang sibuk mengurusi urusan desanya yang sempat terbengkalai. Apalagi pemuda itu baru saja diangkat kembali sebagai kazekage berkat menyelematkan desa dari serangan teroris dan juga permintaan dari warga Sunagakure. Bukan karena pelaku penyebar foto Gaara dan dirinya yang sedang berciuman di ranjang sudah ditangkap.
Bicara soal skandal yang sempat menimpa dirinya dan juga Gaara, sampai sekarang Matsuri penasaran dengan pelaku yang menyebarkan foto itu. Matsuri tidak dendam dengan orang itu tetapi dia penasaran mengapa orang itu berusaha menjatuhkan citra kekasihnya dengan menyebarkan foto itu. Meskipun foto itu terlihat biasa saja tetapi tidak biasa bagi seorang Gaara yang merupakan orang nomor satu di desa ini.
"Apa yang kau pikirkan?" Matsuri mendongakkan kepalanya.
"Gaara-sama, apa yang kau lakukan disini? Seharusnya kau mengurusi pekerjaanmu yang sedang terbengkalai," tanya Matsuri.
"Aku sedang mengawasi desaku sekaligus menemani kakakku yang sedang mengidam," jawab Gaara dengan wajah datar.
"Mengidam? Tunggu?! Temari-sama sedang hamil?" Gaara menganggukan kepalanya.
"Selamat ya sudah menjadi calon paman untuk anak kakakmu," ucap Matsuri.
Gaara hanya menyunggingkan senyumannya saja. Kemudian ia menggandeng tangan kekasihnya lalu berjalan.
"Oh ya kau belum menjawab pertanyaanku," kata Gaara menatap ke depan.
"Gaara-sama, apakah para tetua benar-benar menutup skandal yang menimpa kita?" tanya Matsuri.
"Iya. Mereka mengatakan bahwa orang-orang sudah tidak peduli lagi dengan skandal itu," jawab Gaara.
"Maaf Gaara-sama bukannya aku dendam tetapi alangkah baiknya jika kita selidiki. Jika dia dibiarkan, aku khawatir dia akan berbuat ulah lagi dengan menjatuhkanmu," ucap Matsuri.
"Jangan khawatir. Aku sudah memasangkan kamera CCTV di rumahmu dan juga rumahku supaya aku bisa mengetahui orang itu," kata Gaara.
"Kenapa kamu tidak memasangkan kamera CCTTV saja di seluruh wilayah Sunagakure? 'kan kamu bisa mengintai desa ini tanpa harus keluar dari gedung," tanya Matsuri.
"Bagiku itu membosankan," jawab Gaara.
Matsuri hanya menganggukan kepalanya. "Oh ya kita mau kemana?" tanya Matsuri.
Gaara hanya terdiam saja. Kemudian ia mengeluarkan pasir dari gentongnya untuk terbang. Setelah itu, ia menarik Matsuri untuk menaiki pasir itu. Matsuri langsung memeluk Gaara dengan erat ketika pasirnya melaju sangat kencang.
"Gaara-sama, bisakah kau memperlambat laju pasirmu?" pinta Matsuri.
"Kalau laju pasirnya diperlambat, kau tidak akan memelukku seperti ini," ucap Gaara dengan tersenyum meggoda.
"Dasar modus," gumam Matsuri lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang Gaara.
"Tapi kau mau 'kan?" ucap Gaara lalu menyium puncak kepala kekasihnya.
Pipi Matsuri langsung bersemu merah ketika Gaara menyium puncak kepalanya. Sampai di tempat yang diketahui bernama oasis, Gaara dan Matsuri turun dari pasir. Kemudian Gaara menggandeng tangan Matsuri lalu berjalan sampai di karpet bermotif kotak berwarna merah muda-putih. Karpet itu berada di depan danau yang sangat jernih. Di atas karpet terdapat satu bucket bunga lily dan mawar, kue tiramisu berukuran sedang, serta kumpulan kelopak bunga yang bertuliskan 'Tanjoubi Omedettou Matsuri'. Matsuri langsung menutup mulutnya karena terharu dengan kejutan yang diberikan oleh Sabaku no Gaara. Ternyata pemuda itu masih megingat hari ulang tahunnya. Gadis berambut coklat sebahu ini langsung memeluk Gaara dengan menitikkan air matanya.
"Terima kasih Gaara-sama. Ternyata kau masih mengingat hari lahirku," ucap Matsuri hingga Gaara mengerutkan dahinya.
"Emang kau menyangka kalau aku akan lupa dengan hari ulang tahunmu?" Matsuri menganggukan kepalanya.
Gaara menangkup wajah Matsuri. "Jangan khawatir. Aku tidak akan lupa dengan hari ulang tahunmu. Hmm apakah kau suka dengan semua ini?"
"Iya. Aku sangat suka sekali," jawab Matsuri tersenyum.
"Matsuri?"
"Hn?"
"Ulurkan tanganmu," perintah Gaara.
"Eh? Ada apa?" tanya Matsuri bingung. Gaara hanya terdiam saja dengan tatapan yang mengisyaratkan, "turutilah perintahku."
Perlahan-lahan Matsuri mengulurkan tangannya. Tanpa banyak bicara Gaara langsung menyematkan cincin berlapis emas putih yang terdapat berlian. Matsuri mengerutkan dahinya karena bingung dengan maksud Gaara menyematkan cincin semahal ini.
"Gaara-sama, apa maksudnya ini?" tanya Matsuri menatap cincinnya.
"Kamu pernah nonton dorama romantis 'kan?" Matsuri menganggukan kepalanya.
"IQ-mu berapa? Pasti IQ-mu kecil sekali," tanya Gaara diselingi menebak.
"Kenapa kau jadi menanyakan IQ-ku? Tadi kamu juga menghinaku. Asalkan kamu tahu ya IQ-ku itu tinggi loh," ucap Matsuri tak terima.
"Masa' sih? Hal sekecil itu saja tidak tahu maksudku," kata Gaara dengan wajah datarnya.
Matsuri berpikir sejenak dengan menatap cincinnya. Perlahan-lahan ia tahu maksud Gaara bahwa lelaki itu telah melamarnya dengan cara yang menurutnya kurang romantis. Untung saja proses lamarannya di tempat sebagus ini. Matsuri langsung memeluk kekasihnya ini dengan erat. Ia tidak peduli dengan ukuran romantis atau tidak asalkan lelaki yang ia peluk saat ini telah menunjukkan keseriusannya dalam sebuah hubungan. Gaara menyunggingkan senyumannya karena Matsuri telah menerima pinangannya. Ia membalas pelukan gadis itu dan berharap semoga kemesraan ini tidak akan berhenti di tengah jalan.
Gaara bersama dengan Kankuro dan kedua jounin pilihannya –Yaoki dan Korobi- melangkahkan kakinya memasuki Konohagakure. Kunjungan Gaara ke desa ini bukan karena kepentingan politik, melainkan kepentingan pribadi yang melibatkan seorang kage yang gemar membaca Icha-icha Series dan juga seorang pahlawan dunia shinobi sekaligus sahabat pertamanya yang lebih dulu menikah. Gaara menyuruh Kankuro, Yaoki dan Korobi untuk menunggu diluar lalu ia memasuki kantor Hokage. Di sana, sudah disambut oleh dua shinobi yang ingin ia temui.
"Yo Gaara, bagaimana kabarmu?" tanya pria berambut pirang cepak dengan tanda kumis tiga di kedua pipinya.
"Sangat baik, Naruto," ucap Gaara tersenyum.
"Gaara, kayaknya kau sudah memahami isi buku yang kukasih," tebak sang rokudaime hokage, Hatake Kakashi.
"Iya. Tetapi ada hal yang tidak bisa aku terapkan ketika aku belum menikah," jawab Gaara tersenyum lalu duduk di sofa yang telah disediakan.
"Gaara, apakah skandal yang melibatkanmu dan juga Matsuri-chan sudah selesai?" tanya Naruto.
"Tidak. Bahkan kasus ditutup atas permintaan warga desa," jawab Gaara.
"Kenapa harus ditutup? Aku khawatir jika tersangka itu melakukan hal yang dapat merugikanmu lagi" kata Kakashi.
"Tenang saja. Rumahku dan juga rumah Matsuri sudah kupasang kamera CCTV. Jadi aku bisa melacak tersangka itu," jelas Gaara.
"Baguslah. Daripada ditutup secara total," ucap Kakashi lalu mengambil novel Icha-icha Tactics dari laci mejanya.
Kemudian, Kakashi beranjak dari tempat duduknya lalu menyerahkan novel yang ia pegang kepada Gaara.
"Terimalah novel ini. Aku yakin kau pasti membutuhkan ini," kata Kakashi.
"Terima kasih," ucap Gaara lalu mengambil novel dari tangan Kakashi.
"Hei Gaara, kapan kau menikahi Matsuri-chan? Chouji, Lee, Sasuke dan Sai sudah menikah loh," tanya Naruto to the point.
"Aku sudah melamarnya. Tetapi aku tidak terburu-buru untuk melangsungkan pernikahan karena tampaknya Matsuri belum siap untuk menikah," jawab Gaara.
"Mengapa kau menyimpulkannya seperti itu?" tanya Naruto.
"Karena dia sering berkumpul bersama teman-temannya. Aku khawatir jika kebiasaan itu sampai terbawa ke depannya atau lebih tepatnya ketika aku dan Matsuri sudah resmi menikah
"Ternyata kau ini egois sekali. Jika kau sudah resmi menjadi suaminya, kau jangan terlalu mengekangnya. Seorang istri tidak suka terlalu dikekang oleh sang suami. Aku saja membiarkan istriku berkumpul bersama teman-temannya atau melakukan kegiatan lainnya. Asalkan dia sadar dengan posisinya sekarang. Untung saja Hinata dapat mengaturnya," kata Naruto berusaha menasehati Gaara.
"Iya Gaara. Asal kau tahu saja perceraian di dunia ini lebih banyak disebabkan karena terlalu dikekang oleh suami daripada perselingkuhan. Kau jangan terlalu mengekangnya. Itu tidak baik dalam suatu hubungan," sahut Kakashi juga menasihati Gaara.
"Iya aku mengerti," ucap Gaara.
"Bagus. Sekarang kau ingin tanya apa lagi?" kata Naruto lalu menawarkan Gaara untuk bertanya.
"Bagaimana caranya agar calon istriku tidak bosan dengan diriku? Aku khawatir jika aku dan dia sudah menikah lalu dia bosan dengan diriku. Kalian tahu sendirilah kalau aku ini bodoh dalam urusan seperti ini," tanya Gaara meminta solusi kepada Naruto dan Kakashi.
Kakashi dan naruto memandang satu sama lain. Dalam hitungan ketiga, Kakashi dan Naruto langsung menjawab secara bersamaan dengan mengatakan. "kau harus membaca Icha-icha Tactics." Gaara hanya melongo saja ketika Kakashi dan Naruto berkata seperti itu.
"Apa ada tambahan?" tanya Gaara.
"Baca dulu bukunya. Baru kau minta tambahan," kata Naruto.
"Mumpung aku ada disini. Ayolah kumohon," kata Gaara memohon.
"Tidak ada lagi selain itu. Kita akan memberikan lagi jika kau sudah resmi menikah dengannya," kata Kakashi.
"Hmm baiklah. Aku tunggu," ucap Gaara.
Matsuri turun dari tangga dengan malas karena ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya di waktu tengah malam atau lebih tepatnya ketika dirinya sedang bermimpi indah. Gadis ini menguap lalu membukakan pintunya dengan sedikit kasar.
"Gaara-sama?! Mengapa kau berada disini? Kau sudah mengganggu mimpi indahku," tanya Matsuri kesal.
"Sekarang mimpi indahmu telah menjadi kenyataan," ucap Gaara tersenyum menggoda.
"Kau ini!" Matsuri langsung memukul dada bidang Gaara. "Ada perlu apa kau kesini?" tanya Matsuri.
"Ada pekerjaan yang harus kau kerjakan. Meskipun kau adalah tunanganku, kau masih menjadi sekretarisku," jawab Gaara.
"Baiklah. Tunggu sebentar ya? Aku akan ganti baju. Jangan mengintip!" ucap Matsuri lalu bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Dua menit kemudian, Matsuri telah bergantian dengan penampilan yang lebih rapi dari sebelumnya. Matsuri mengunci pintu rumahnya lalu menggandeng tangan Gaara dan berjalan.
"Pasti tadi kau lupa kalau kau ini mempunyai sekretaris," tebak Matsuri.
"Iya. Untung saja Baki-sensei mengingatkanku," kata Gaara.
"Dasar bodoh," Matsuri menyubit lengan Gaara hingga lelaki itu memekik kesakitan.
Setelah menyubit lengan Gaara, Matsuri menyandarkan kepalanya di lengan kekar pria itu. Matsuri menatap bulan purnama yang menggantung indah di langit. Di langit pun juga terdapat banyak bintang yang memancarkan cahayanya yang berkilauan. Sungguh pemandangan yang romantis bagi Matsuri. Benar yang dikatakan Gaara bahwa mimpinya telah menjadi kenyataannya. Soalnya tadi ia bermimpi berjalan-jalan dibawah bulan purnama dan bintang yang berkilauan bersama Gaara. Ketika melewati gedung kazekage, Gaara malah menyeret Matsuri ke suatu tempat yang membuat gadis itu bingung.
"Gaara-sama, kenapa kita tidak masuk ke gedung? Bukankah kau meminta bantuan kepadaku?" tanya Matsuri.
"Aku baru ingat kalau tugasku itu telah selesai," jawab Gaara ngeles.
"Eh? Terus kita mau kemana? Ini tengah malam loh. Bagaimana kalau ada hantu seperti ini," tanya Matsuri panik dengan memperagakan gaya hantu ala Sadako.
"Kalau hantunya seperti itu sih malah tidak takut," kata Gaara datar.
"Kau ini masih saja sempat menggombal. Ayo Gaara-sama kita harus pulang," kata Matsuri ketakutan.
Gaara hanya terdiam saja dan terus melanjutkan jalannya sampai ke suatu tempat yang sangat asing bagi Matsuri. Mereka berdua melompat dan menempati jaring yang terbuat dari pasir. Setelah itu, mereka berdua membaringkan tubuhnya dan menatap langit yang terdapat bulan purnama dan bintang yang berkilauan.
"Wooow," Gaara dan Matsuri langsung takjub melihat keindahan bintang jatuh. Matsuri langsung memejamkan matanya dan meminta permohonan.
"Jadi ini pekerjaan yang harus kukerjakan?" tanya Matsuri tersenyum kepada Gaara setelah meminta permohonan.
"Iya," jawab Gaara datar.
"Seharusnya kau ngomong dari tadi dong. Coba kalau kau ngomong dari tadi, pasti aku tidak akan ketakutan seperti tadi," kata Matsuri.
Gaara hanya terdiam saja. Kemudian ia mengubah posisinya menjadi di atas Matsuri. Jantung Matsuri langsung berdetak cukup kencang ketika Gaara berada di atasnya.
"Kenapa kau masih deg-degan seperti ini? Nanti juga kau akan merasakan hal yang lebih daripada ini," tanya Gaara.
"Karena aku takut di foto lagi sama orang iseng," jawab Matsuri.
"Tenang saja aku menjamin tidak ada orang iseng yang memotret kita," kata Gaara santai lalu membelai rambut coklat Matsuri.
Matsuri menduduki tubuhnya dan sedikit mendorong tubuh Gaara agar ia bisa duduk dengan nyaman. Kemudian ia kembali menatap bintang.
"Gaara-sama, apakah kau sadar ada bintang di sekitar sini?" tanya Matsuri.
"Apa? Di mana? Bentuknya seperti apa?" tanya Gaara mencari-cari bintang.
"Bintangnya itu berwujud seperti seorang pangeran. Tampan, berwajah datar, tatapannya tajam, bertubuh tinggi, dan...berambut merah" jawab Matsuri hingga Gaara melongo sekaligus pipinya memerah.
Matsuri langsung tertawa melihat ekspresi Gaara yang menurutnya lucu. Sementara Gaara berusaha memasangkan ekspresi wajah datar agar tidak ketahuan jika dirinya tersipu malu. Gaara menangkup wajah cantik Matsuri. Kemudian ia mengecup bibir ranum gadis itu dengan lembut. Matsuri melepaskan bibirnya untuk menangkap oksigen. Setelah itu, ia memegang pipi kanan Gaara lalu mencium bibirnya dengan lembut.
Setelah berciuman kurang lebih enam menit, Matsuri melepaskan bibirnya lalu berkata, "Gaara-sama, kau harus berjanji untuk tidak meninggalkanku."
"Iya aku berjanji tidak akan meninggalkanmu apapun itu keadaannya," kata Gaara mantap lalu kembali mencium bibir Matsuri.
THE END
Yosssh akhirnya selesai juga cerita ini. Btw, terima kasih ya sudah menikmati fic ini yang menurutku terlalu gaje hehehehe. Oh ya dalam waktu dekat ini aku akan memposting fic yang tokoh utamanya Gaara dan tiga pasir bersaudara baru (bagi yang mengikuti Boruto the movie/komik Boruto pasti tahulah mereka). Tapi pasangannya masih kurahasiakan biar kalian penasaran. Ditunggu ya karyaku selanjutnya yg tentang Gaara. Kalau ga mau nunggu ya gapapa.