Disclaimer : Masashi Kishimoto

Tittle. : Namiuchi

Author : AkarisaRuru

Pairing : NaruFemSasu

Warning : FemSasu, OOC, Typo(s), ngga sesuai EYD, absurd, etc.

Cerita ini hanya untuk kesenangan belaka, tidak ada maksud untuk mengambil keuntungan materiil.

Summary : Menceritakan tentang keluarga Namikaze. Sasuke yang memiliki sifat lemah lembut. Naruto yang memiliki sifat agak dingin dengan client tapi hangat untuk keluarga. Dan Menma anak mereka yang memiliki sifat seperti kedua orangtuanya. Bagaimana keseruan keluarga Namikaze. Penasaran? Baca aja..

Up :14 Oktober 2016

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

3 hari setelah kepulangan Menma dari Gunung Fuji. Mereka -Naruto, Sasuke, dan Menma- akan berlibur di Jerman. Setelah perkemahan itu, sekolah Menma libur selama 2 minggu, dan kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh Naruto. Naruto pun mengambil cuti selama 1 bulan untuk berkumpul bersama keluarga. Kalau untuk Sasuke, dia tidak diizinkan oleh Naruto untuk bekerja. Kau tidak usah ikut bekerja Suke, aku masih sanggup untuk menghidupi kalian, kata Naruto saat itu. Sebagai istri yang tidak ingin durhaka kepada suami, Sasuke menuruti keinginan Naruto. Jadi ya gini, Sasuke akan kesepian kalau ditinggal pergi oleh Menma ke sekolah dan Naruto untuk bekerja.

Untuk saat ini Sasuke sedang beres-beres untuk mereka liburan ke Jerman. Nanti mereka berangkat pukul 5.00 pm. Sebenarnya sudah kemarin Sasuke beres-beres, tapi Naruto tadi baru saja membeli kamera Hasselblad H4D 200MS padahal mereka sudah punya kamera Leica S2-P untuk di air dan Canon EOS 5D Mark III untuk video sekaligus foto. Memang Naruto saja yang bebel, menghabiskan uang untuk membeli kamera yang harganya selangit itu, maklum mantan fotografi pada saat dia berpacaran dengan Sasuke.

"Gimana, sudah selesai?" Tanya Naruto yang baru muncul dari kamar mandi dan mengenakan handuk di pinggangnya. Dan terpampanglah dada bidang dan perutnya yang sixpack itu. Sasuke yang melihat itu mendelik sesaat pada Naruto.

"Sudah," jawab Sasuke ketus. Niatnya Sasuke kameranya itu di taroh di tas jinjingnya saja daripada mengobrak-abrik lagi koper. Tapi yang namanya sayang sama suami, Sasuke menuruti perkataan Naruto kalau kameranya ditaruh di dalam koper.

"Sudah mandi sana. Sebentar lagi kita berangkat," suruh Naruto seraya mengambil kemeja didalam lemari.

"Iya," sahut Sasuke. Sasuke mengambil handuk bekas Naruto dan digantung di tempat yang khusus untuk handuk yang berada di kamar mandi sekalian untuk mandi.

Pada saat Naruto sedang memakai kemeja, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan keras. Dan munculah anak laki-laki berambut raven yang bentuknya sama sepertinya.

"Ada apa Menma?" Tanya Naruto tenang.

"Tidak apa-apa Tou-san," jawab Menma. Naruto yang mendengar itu mendelik menatap Menma tajam.

"Ck, kau ini. Tou-san kira ada apa," sahut Naruto ketus.

"Dimana Kaa-san?" Tanya Menma sambil melihat keliling kamar orangtuanya ini.

"Lagi mandi. Ada apa?" Tanya Naruto.

"Aku lapar," dengan tampang tidak berdosanya Menma menjawab.

"Tunggu saja dibawah. Nanti Tou-san bilangin Kaa-san," suruh Naruto.

"Hn," sahut Menma. Naruto yang mendengar hanya bisa mengelus dada dan membatin 'dosa apa aku punya anak kaya gitu'.

Sasuke yang medengarkan ada keributan itu segera keluar dari kamar mandi menggunakan jubah mandi dan rambut panjangnya digelung menampilkan lehernya yang jenjang.

"Ada apa Naru?" Tanya Sasuke sambil membuka lemari, mencari baju yang warnanya sama dengan Naruto.

"Menma lapar," jawab Naruto singkat.

"Jangan pake yang itu Suke. Itu bajunya terlalu terbuka," larang Naruto yang melihat baju Sasuke yang terlalu terbuka. Baju dress 10 centi diatas lutut.

"Tapi ini kan sama warnanya," protes Sasuke.

"Aku tadi sudah membelikan baju yang sama denganku," kata Naruto. Naruto pun mengambil paper bag yang berada di atas ranjang. "Nih," sambungnya sambil memberikan paper bag tersebut kepada Sasuke.

"Kalau Menma pakai baju apa?" Tanya Sasuke sambil membuka paper bag tersebut. Dan isinya adalah sebuah dress di atas lutut yang sangat cantik berwarna biru tua. Kalau yang ini panjangnya 5centi diatas lutut.

"Sama sepertiku. Tapi ukurannya yang lebih kecil," jawab Naruto.

"Aku turun duluan," pamit Naruto kepada Sasuke yang saat ini sedang dandan.

"Siapkan bahan-bahan dulu untuk dimasak Naru. Nanti aku yang akan memasaknya," perintah Sasuke sebelum Naruto menutup pintu.

"Iya," jawab Naruto sambil menutup pintu kamar.

Sasuke melihat dimeja riasnya ada sebuah kotak beludru, karena penasaran Sasuke membuka kotak tersebut. Di dalam kotak terdapat sebuah cincin bermata berlian berwarna biru tua yang sangat indah. Sasuke pun mengambil cincin tersebut dan kenakannya di jari manis sebelah kiri. Setelah itu, Sasuke turun kebawah membuatkan makanan untuk keluarga kecilnya.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Bak bidadari turun dari khayangan. Naruto dan Menma melongo dengan tidak elitnya melihat Sasuke turun dari tangga dengan anggunnya.

'Ya Tuhan. Istriku sangat cantik,' batin Naruto memuji kecantikan Sasuke.

'Aku akan mencari istri seperti Kaa-san, yosh semangat Menma,' batin Menma yang menyemangati dirinya sendiri. Sadarlah nak, kau masih kecil. Belum saatnya untuk memikirkan itu.

Tidak disadari oleh mereka berdua. Saat ini Sasuke sudah dihadapan mereka. Dan Sasuke melihat mereka yang sedang melongo itu dengan bingung. 'Mereka kenapa?' Tanya batin Sasuke. Karena Sasuke bertanya lewat batin otomatis pertanyaan itu tidak terjawabkan.

"Kalian Kenapa, Naruto, Menma?" Tanya Sasuke akhirnya.

Tapi apa yang didapat? Menma dan Naruto masih asik melongo dengan mulut yang terbuka lebar itu.

Ngiiiiiing Ngiiiing Ngiiiiiiing

Sasuke yang melihat akan ada lalat yang masuk kedalam mulut Naruto dan Menma segera menutup mulut mereka berdua dengan tangannya yang lembut itu.

Naruto dan Menma yang merasakan ada sebuah tangan yang menutup mulut mereka segera tersadar dari khayalan.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Sasuke kesal sambil melepaskan tangannya.

"Tidak apa-apa Suke," jawab Naruto gugup. Mata Naruto memandang Menma meminta persetujuan.

"Iya Kaa-san, tidak apa-apa," setuju Menma. Sasuke memicingkan matanya menatap Naruto dan Menma curiga.

"Suerr tidak apa-apa," kata Naruto dan Menma berbarengan. Sasuke yang mendengarkan itu hanya bisa menghela nafas panjang.

"Kau sudah menyiapkan bahannya Naru?" Tanya Sasuke sambil menuju dapur untuk memasak.

"Sudah," jawab Naruto singkat.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Tuan, satu jam lagi pesawat akan terbang," kata Ibiki selaku ketua pelayan dirumah ini.

"Siapkan mobil dan supir," suruh Naruto.

"Baik tuan," sahut Ibiki. Ibiki pun segera kebelakang untuk memanggil supir dan memansi mobil.

Naruto segera kekamar dan mengambil koper yang mereka bawa dan diserahkan kepada pelayan yang ada disana. Sasuke dan Menma menunggu didalam mobil. Setelah itu Naruto pergi kemobil untuk pergi ke bandara Tokyo Internasional untuk segera pergi berlibur di Jerman. Naruto, Sasuke, dan Menma segera turun dan pergi ke penerbangan Internasional. Tenang saja, kalau untuk koper, ada petugas yang akan mengambilnya.

Setelah beberapa jam di dalam burung besi, akhirnya mereka sampai juga di Jerman. Mereka keluar dari pintu kedatangan internasional. Disana mereka lihat ada seorang laki-laki yang membawa karton bertulisan keluarga Namikaze-Uchiha. Mereka segera menghampiri.

"Apa Anda tuan Namikaze?" Tanya laki-laki tersebut kepada Naruto.

"Iya, memang saya. Ada apa?" Tanya Naruto.

"Saya disuruh paman Reji untuk menjemput Anda tuan," kata laki-laki tersebut yang ternyata adalah salah satu supir dirumahnya yang ada di Jerman.

By the way, Naruto sebenarnya sudah membeli rumah yang lumayan besar. Walaupun tidak sebesar rumah yang ada di Jepang . Untuk transaksi pembelian tersebut, Naruto menyuruh anak buahnya yang ada di Jerman untuk membeli rumah yang cocok untuknya, Sasuke, dan Menma.

Sasuke dan Menma penasaran, siapa laki-laki tersebut. Karena penasarannya yang tidak bisa di bendung lagi. Sasuke pun bertanya, "Dia siapa Naruto?"

"Nanti kalian berdua akan tahu sendiri," jawab Naruto. Sasuke dan Menma yang mendengarkan jawaban Naruto, semakin penasaran.

"Siapa Tou-san?" tanya Menma yang ikut-ikut penasaran.

"Kalian nanti akan tahu sendiri. Ayo kita naik ke mobil," ajak Naruto sambil pergi ke parkiran.

"Ayo tuan. Mobilnya ada disebelah sana," tunjuk laki-laki tersebut pada mobil limosin.

"Hn," kata Naruto datar.

Mereka pun masuk kedalam mobil limosin tersebut. Dan laki-laki yang merangkap sebagai supir segera melajukan mobilnya.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

10 menit kemudian. Mereka sampai di sebuah rumah yang besar dan mewah. Rumah tersebut bergaya Eropa klasik.

"Rumah siapa ini Naru?" Tanya Sasuke penasaran. Siapa yang tidak penasaran. Setahunya mereka tidak memiliki sanak keluarga di Jerman. Rata-rata keluarganya berada di Jepang yah kecuali kakaknya yang berada di Inggris.

Sebelum menjawab pertanyaan Sasuke. Naruto membawa Sasuke dan Menma masuk kedalam rumah.

"Apa kalian suka dengan rumahnya?" Bukannya menjawab Naruto tambah memberi pertanyaan yang belum mereka mengerti.

"Maksudny-" kata-kata Sasuke terpotong saat dia menangkap maksud yang terselubung dari perkataan Naruto. Menma yang masih belum paham mencoba untuk memahami perkataan Naruto. Saat Menma sudah mulai paham dengan perkataan Naruto, mata Menma langsung terbelalak kaget.

"Tou-san, jangan bilang kalau-" perkataan Menma terpotong oleh ucapan Naruto yang membuat mereka kaget. "Iya. Ini rumah kita," sontak Sasuke dan Menma yang mendengarnya langsung memeluk Naruto.

"Benarkah?" Tanya Sasuke dan Menma. Walaupun mereka sudah tau tapi mereka juga membutuhkan penjelasan.

"Benar. Ini rumah untukmu Sasuke.

Happy Birthday, maaf kalau telat hadiahnya," kata Naruto sambil mencium kening Sasuke.

"Tidak apa-apa Naru. Kalaupun kau tidak memberikanku hadiah pun tidak apa-apa. Yang penting kau dan Menma selalu ada disampingku, " kata Sasuke bijak. Sasuke segera memeluk Naruto dan Menma.

Setelah acara lovey-dovey Naruto mengajak Sasuke dan Menma menuju lantai untuk menunjukkan kamar mereka.

"Dimana kamarku Tou-san?" Tanya Menma penasaran.

"Ayo ikut Tou-san," ajak Naruto. Menma segera mengikuti ayahnya, karena Sasuke juga penasaran, Sasuke juga mungikuti suaminya.

Setelah itu, mereka sampai di sebuah pintu dekat dengan tangga. Pintu itu berwarna biru tua. Naruto mengajak Menma dan Sasuke masuk. Kamar tersebut bercat biru tua. Ada sebuah televisi, ranjang, lemari, meja belajar, laptop, kamar mandi,lampu tidur yang menempel di dinding, meja rias, meja kecil yang ada diranjang di sisi kanan dan kiri, sofa untuk menonton tv, dan rak buku.

"Ini kamarku?" Tanya Menma tidak percaya.

"Iya. Gimana, suka?" Tanya Naruto. Dengan semangat Menma menjawab, "Suka. Apa lagi dengan adanya rak buku. Jadi bakalan betah tinggal disini"

Satu informasi lagi. Menma sangat menyukai buku dan membaca sama seperti Sasuke pas waktu kecil dulu. Naruto yang mendengar jawaban Menma hanya terkekeh geli. Naruto keluar dari kamar Menma dan mengajak Sasuke pergi ke kamar utama atau kamar mereka berdua.

"Bagaimana dengan kamarnya Suke?" Tanya Naruto meminta kepastian.

"Aku suka Naru. Makasih Naru," kata Sasuke sambil memeluk Naruto. Dengan senang hati Naruto membalas pelukan Sasuke.

"Sekarang istirahat dulu ya. Besok baru kita jalan-jalan," kata Naruto. Naruto menuntun Sasuke untuk duduk di ranjang yang berukuran king size.

"Iya," kata Sasuke sambil tiduran diranjang yang empuk. Naruto juga tiduran disamping Sasuke dan memeluk Sasuke.

Pagi hari di dalam rumah yang ada di Berlin atau lebih tepatnya di meja makan terdapat 3 orang yang sedang sarapan.

"Tou-san," panggil Menma.

"Hn," sahut Naruto sambil makan.

"Nanti kita akan kemana?" Tanya Menma.

"Nanti Menma maunya kemana?" Tanya Sasuke.

"Keliling Berlin," jawab Menma santai.

"Baiklah. Setelah selesai makan. Kita akan pergi keliling Berlin," putus Naruto.

"Benarkah?" Tanya Menma meminta kepastian.

Naruto dan Sasuke menganggukkan kepala. Menma yang melihat itu bersok bahagia.

Naruto dan Sasuke yang melihat itu saling pandang dan tersenyum, merasa bahagia kerana berhasil membuat anaknya bahagia.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Berlin, Jerman

Saat ini mereka sedang keliling di Jerman dan akan memulai kelilingnya di Brandenburger Tor atau gerbang Brandenburger. Saat ini Naruto sedang merekam mereka menggunakan kamera Canon EOS 5D Mark III.

"Bagaimana, apakah kalian puas?" Tanya Naruto.

"Sudah Tou-san," jawab Menma yang disetujui Sasuke dengan menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana kalau besok kita ke Munchen," tawar Naruto. Sasuke yang mendengarkan langsung menjawab dengan semangat 45. Maklum saja, dia ingin banget ke Munchen.

"Iya," jawab Sasuke berbinar-binar. Karena melihat tersebut Naruto pun menyetujuinya.

"Ayo kita pulang untuk istirahat," ajak Naruto. Mereka segera masuk kedalam mobil dan pulang.

Saat di perjalanan mereka membuat acara diskusi dadakan. Diskusi tentang, kemana saja kita akan berwisata. Dan diskusi tersebut menghasilakan.

- 25th July ke Munchen.

- 26th July ke Istana Neuschwanstein.

- 27th July ke Kastil Heidelberg.

- 28th July ke Dresden.

- 29th July ke Bodensee.

- 30th July ke Hamburg.

Tidak terasa hari telah berlalu. Dan saat ini mereka sedang berada di Hamburg, untuk membeli sesuatu buat oleh-oleh keluarga dan sahabat yang ada di Jepang. Mereka berniat untuk pulang besok pagi.

"Besok kita akan pulang ke Jepang pukul 7.00 AM," kata Naruto mutlak.

"Tapi Tou-san," Sebelum mengeluarkan protesnya, perkataan Menma terpotong oleh Sasuke.

"Sebentar lagi kau akan masuk sekolah Menma. Kau mau Kaa-san hukum?" Sasuke menyetujui perkataan Naruto untuk pulang besok pagi.

"Nanti kalau sekolah Menma libur. Tou-san janji deh. Kita akan berlibur di Jerman," bujuk Naruto.

"Besok kita pulang yah. Kau mau mengecewakan Kaa-san dan Tou-san," sambung Naruto. Menma yang mendengarkannya langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Nggak mau. Tapi Tou-san dan Kaa-san janji yaa, nanti liburannya ke Jerman lagi," kata Menma.

"Iya sayang. Kaa-san Janji, " kata Sasuke. Menma yang mendengarkan itu langsung tersenyum dan memandang Naruto penuh harap. "Apapun yang Menma mau, akan Tou-san usahain sayang. Tou-san janji kita liburan ke Jerman," kata Naruto. Menma yang mendengarkannya tersenyum bahagia dan Menma memeluk kedua orangtuanya.

"Menma sayang kepada Tou-san dan Kaa-san," kata Menma.

"Kami juga sayang Menma," kata Naruto dan Sasuke.

"Ayo kita tidur. Besok kita pulang pagi," kata Naruto mengajak tidur.

"Iya Tou-san," jawab Menma. Menma masuk kedalam kamar dan langsung tidur. Naruto dan Sasuke saat ini juga ada di dalam kamar mereka.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

9 hari telah berlalu semenjak kepulangan keluarga Namiuchi di Jepang. Saat ini tanggal 10 Agustus yang artinya ulang tahun Naruto. Untuk saat ini Naruto sudah kembali bekerja, tanpa sepengetahuan Naruto dan Menma. Sasuke memiliki hadiah yang sangat special.

"Kaa-san sekarang ulang tahunnya Tou-san kan?" Tanya Menma kepada ibunya. Menma sudah pulang dari sekolah dan saat ini mereka sedang berada di kamar Menma.

"Iya. Memangnya kenapa Menma?" Tanya Sasuke.

"Nggak papa, apa Kaa-san sudah membeli kado untuk Tou-san?" Tanya Menma.

"Sudah dong," jawab Sasuke.

"Bagaimana nanti jam 11.00 pm kita membuat kejutan buat Tou-san," usul Menma.

"Kenapa tidak sekarang saja?"

"Untuk sekarang tidak asik Kaa-san,"

"Baiklah nanti malam kira beraksi,"

"Hn, "

Saat ini Naruto sedang dalam perjalanan pulang. Entah mengapa dia sangat menginginkan jus tomat buatan Sasuke. Karena tidak bisa ditahan, maka Naruto memilih untuk pulang sore biasanya Naruto pulang pukul 7.30 pm. Entah mengapa Naruto merasa dia ada sedikit aneh dengan tubuhnya dan biasanya dia tidak suka dengan buah yang montok berwarna merah itu sekarang Naruto malah suka dengan buah kesukaan Sasuke.

30 menit kemudian akhirnya Naruto sampai di rumahnya. Saat dia masuk Naruto merasa heran. Biasanya bakalan ada suara dari ruang keluarga. Tapi untuk saat ini kenapa terasa sepi? Saat ada salah satu pelayan yang lewat. Segera saja Naruto memanggilnya.

"Ada apa Tuan?" Tanya pelayan tersebut.

"Dimana Sasuke dan Menma?" Tanya Naruto.

"Sasuke-sama dan Menma-sama berada di kamar Menma-sama Tuan," jawab sang pelayan.

"Hn," sahut Naruto. Naruto segera pergi kedalam kamar Menma. Dan yang dia dapat adalah suara kekehan dari istrinya.

"Hayo ada apa nih," teriak Naruto saat dia berada dibelakang mereka berdua. Sasuke yang kaget hanya bisa mengelus dadanya. Beda lagi kalau Menma dia-

"Tou-san ngagetin tau," teriak Menma sebal.

"Ada apa Naru? Kok jam segini sudah pulang?" Tanya Sasuke heran.

"Aku ingin jus tomat," jawab Naruto.

"Bukannya di kantor ada Office Boy ya? Kenapa nggak minta disitu?" Tanya Sasuke heran.

"Aku hanya ingin buatanmu Suke. Ayolah," rengek Naruto.

"Yayaya, boleh ya," sambungnya kekanak-kanakan.

"Baiklah. Kau tunggu saja disini bersama Menma," suruh Sasuke. Sasuke pergi ke dapur untuk membuatkan Naruto jus tomat.

"Tou-san kenapa?" Tanya Menma.

"Nggak apa-apa. Tou-san capek, nanti bangunin Tou-san ya," pinta Naruto. Karena tidak tega melihat Naruto seperti itu, Menma menyetujui permintaan ayahnya.

Beberapa menit kemudian. Sasuke datang dengan membawa jus tomat yang diinginkan Naruto.

"Ada apa dengan Tou-san mu Menma?" Tanya Sasuke. Sasuke menaruh jus tomat di meja kecil dekat ranjang.

"Katanya tadi capek. Kalau jus nya datang disuruh bangunin," jawab Menma. Menma pun bagunin ayahnya dengan cara menggoyang-goyangkan badannya. Tidak berapa lama, akhirnya Naruto bangun juga.

"Ada apa?" Tanya Naruto serak khas orang bangun tidur.

"Jusnya sudah jadi," jawab Menma. Naruto mengambil jus yang berada di atas meja.

"Menma mandi dulu sana," suruh Sasuke yang baru ingat kalau Menma itu belum mandi. Menma yang mendengarkan langsung masuk kedalam kamar mandi yang ada dikamarnya.

"Habisin jusnya setelah itu mandi , baru boleh tidur lagi," perintah Sasuke yang melihat Naruto yang tidak menghabiskan jusnya dan mau langsung tidur. Naruto menuruti perkataan Sasuke. Setelah jusnya habis Naruto pergi ke kamar dan mandi.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Tidak terasa sudah jam 11.00 pm . Tadi, setelah Naruto tidur. Sasuke dan Menma membuat kue kesukaan Naruto. Dan untuk saat ini mereka sudah menyiapkan kejutan buat Naruto.

"Ayo kita bangunin Tou-san," kata Menma semangat.

Menma dan Sasuke segera membangunkan Naruto dengan cara yang tidak biasa, yaitu menggebukkan panci dengan sendok dan Sasuke berteriak minta tolong. Untung saja kamar mereka dipasang perendam suara jadi para tetangga tidak berbondong-bondong kerumahnya.

"TOLONG TOLONG TOLONG," teriak Sasuke. Naruto yang panik langsung bangun dan meragakan gaya orang karate.

"Ada apa? Ada apa?" Tanya Naruto panik. Naruto segera keliling kamar, membuka lemari, kamar mandi, kolong tempat tidur, dan lain-lain. Jangan lupakan suara cekikian Menma yang sedari tadi memukul-mukul panci menggunakan sendok.

Sasuke segera keluar untuk mengambil kue yang tadi dibuatnya bersama Menma. Sedangkan Menma untuk saat ini masih berada di kamar orangtuanya.

"Dimana Sasuke Menma?" Tanya Naruto yang sadar kalau saat ini ada Menma dikamarnya.

"Kaa-san, dia-" perkataan Menma dipotong oleh Naruto.

"Iya kenapa?" Tanya Naruto tidak sabar.

"Terus ngapain kamu bawa panci sama sendok segala?" Sambung Naruto yang baru sadar kalau Menma membawa panci dan sendok.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan terlihatlah seorang wanita berambut raven panjang sedang membawa kue. Naruto yang belum ngeh, segera menghampiri Sasuke.

"Sasuke kau tidak apa-apa?" Tanya Naruto sambil memutari tubuh Sasuke untuk mengecek kalau-kalau ada yang lecet.

"Tidak apa-apa Naru," kata Sasuke menenangkan Naruto. "Tapi-" perkataannya memang sengaja Sasuke potong. Naruto yang mendengar langsung menyerobot.

"Tapi kenapa Suke?" Tanya Naruto. Yang tadinya tenang sekarang malahan panik.

"HAPPY BIRTHDAY TOU-SAN," kata Menma dan Sasuke berbarengan.

Naruto yang mendengarkannya langsung shok. Dia saja lupa sekarang tanggal berapa. "Ka-ka Kalian," kata Naruto tertahan.

"Tou-san tiup lilinnya dong, kasihan Kaa-san," kata Menma. Naruto yang mendengarnya akan meniup lilin tapi ditahan oleh Sasuke. "Eitss, make a wish dulu," kata Sasuke.

'Aku ingin selalu melihat senyum mereka, jangan pisahkan kami,' itulah make a wish Naruto, sederhana tapi penuh dengan makna. Setelah make a wish, Naruto tiup lilin.

"Terimakasih atas kejutannya Sayang," kata Naruto sambil memeluk Menma dan Sasuke gantian.

"Aku punya hadiah buat kamu," kata Sasuke.

"Nggak usah repot-repot Suke," kata Naruto.

"Enggak kok," kata Sasuke. Sasuke mengeluarkan kotak kecil yang dibungkus kado dan diberikan kepada Naruto.

"Apa ini?" Tanya Naruto.

"Kamu buka aja," jawab Sasuke.

Naruto segera membuka kado tersebut dan yang didapatnya adalah sebuah amplop berlebel RS. Uchiha Mendicane.

"Kamu sakit?" Tanya Naruto tidak peka.

"Kamu buka aja dulu," kata Sasuke yang lama kelamaan sebel juga.

Naruto membuka amplop tersebut dan tulisan yang didalam amplop membuat Naruto shok.

"I-ini," Naruto tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya.

"Iyaa Naru, sekarang aku hamil," ungkap Sasuke. Menma yang mendengarkannya langsung bertanya kepada Sasuke. "Kaa-san berarti aku akan mempunyai adik?" Kata Menma.

"Iya Sayang," kata Sasuke. Naruto dan Menma segera memeluk Sasuka.

"Tou-san," panggil Menma.

"Iya," sahut Naruto.

"Maaf aku tidak punya hadiah buat Tou-san," kata Menma.

"Tidak apa-apa Menma. Selama ada Menma dan Kaa-san disisi Tou-san. Tou-san udah seneng kok," kata Naruto.

"Nanti Kaa-san dan Tou-san jangan lupakan Menma yah," pinta Menma. Yang di takutkan Menma adalah kalau dia mempunyai adik nanti dia akan dilupakan.

"Kamu bilang apa sih Menma. Kaa-san dan Tou-san tidak akan melupakanmu. Karena kamu dan calon adik kamu adalah kehidupan Kaa-san dan Tou- san," kata Sasuke sambil mengelus perutnya yang nampak buncit itu.

"Iya sayang. Apa yang dikatakan Kaa-sanmu benar," kata Naruto menyetujui ucapan Sasuke.

"Menma sayang kalian," ucap Menma sambil memeluk orangtuanya.

"Kami juga sayang kamu," balas Naruto dan Sasuke sambil membalas pelukan putra kecil mereka.

END

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Balasan Review :D

Sapphire Blue Hatsuki RyeoGyu : yoo

Namikaze D Ryota : hehehe maaf yaa, apakah ini sudah panjang?

Habibah794 : Mau ikut? Ayo cepat pesan tiket wkkk

Nusantaraadip : ini sudah dilanjut. Maaf menunggu lama.

Qren : maaf ya sudah menunggu lama. Ini kelanjutannya. Semoga tidak mengecewakan.

Hime chan : Words nya udah panjang belum? Thanks yaa sarannya.

D : ini sudah dilanjut.

Guest : thanks atas koreksinya. Tolong dimaklumi saja apa yang telas saya tulis, karena saya hanya penulis amatiran.

Askasufa : gimana udah puas belum kalau sasukenya hamil? Naruto blasteran Jerman-Jepang. Kushi orang Jepang sedangkan Mina orang Jerman.

Frincess620 : wordnya sudah panjang belum?

Revaryryou : thanks yaa atas koreksi bahasa Jermannya. Wahhh kamu bisa bahasa Jerman yaa? Tolong ajarin saya yaa :D

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Haii, ini aku bawa chap 3 dan akhirnya ff aku END. Terimakasih yang sudah mau membaca, mereview, memfollow, dan memfavorite. Maaf kalau ada kesalahan dalam tutur kata.

Salam AkarisaRuru.

Up : 14 Oktober 2016