JungJeMiBu
~*Jungguk [China], Jeju & Miguk [Amerika], Busan *~
Author : Shee
Desclaimer : God, Parents, Pledis Ent. and other. just own the plot.
Rated : T – biar aman semua umur.
WARNING : Cerita terlalu pasaran dan Gaje, Isi tidak sesuai Judul, abal, bahasanya tidak baku dan kadang loncat-loncat jadi nggak usah heran kalau jadi tiba-tiba baku. harap maklumi ke-alay-annya. Shonen-ai/BL/ BoyXBoy, DLDR.
Genre : Romance -Menye-menye-, Humor, School Life.
.
Chapter 0
.
Pagi hari,
Disalah satu rumah, yang bergaya China.
Semua keluarga makan dengan santai, dan hikmat. Karena emang udah biasanya bangun lebih pagi. Anak semata wayang mereka turun dari kamarnya dan langsung ikut makan dengan hikmat tanpa perlu dibangunkan.
"Minghao, hari ini setelah sepulang sekolah kamu ada jadwal les biola, piano dan jangan lupa datang ke dojo juga, les vokalnya nanti mama carikan guru yang pas untuk kamu dulu.."
"Ye, mama"
Setelah itu mereka makan lagi, sampai sang ayah berdiri dan bersiap berangkat untuk ke kantornya.
"Ayo, Minghao papa antar naik mobil hari ini.."
"Ah, hari ini Minghao ingin berjalan kaki saja, sekalian pemanasan. soalnya jam pertama pelajaran olahraga.."
Minghao buru-buru berdiri karena sudah selesai makan dan segera membawa tasnya, setelah itu dia tergopoh-gopoh untuk pake sepatu.
"Kamu nggak alasan, mau berangkat bareng si-Jun itu kan?" tanya mamanya curiga.
"Tidak mama Sungguh. Baiklah aku berangkat dulu."
Setelah itu dia berlari secepat mungkin meninggalkan rumah.
Di perempatan dekat rumahnya.
Sudah ada cowok yang pake seragam persis dirinya yang udah nungguin dengan sabarnya.
"Ge, lama ya?"
"Enggak sih, cuma gege nggak enak aja dari tadi dilihatin cewek-cewek cantik, kamu nggak takut aku direbut sama mereka.. susah lho dapetin orang ganteng kayak aku-"
Minghao udah jalan jauh duluan,
"Minghao, tungguin. gitu aja ngambek.."
Pas sampai di kelas dia, sudah di sambut temen-temen sekelasnya. dia emang kesayangan kelasnya.
"Minghao, cintaku. pujaan hatiku. lihat pr punya lu dong.."
"Jangan Minghao, gue kan udah booking duluan di wasap kemarin.. gue duluan.."
Mereka udah ricuh, dan dengan santai si Minghao bilang dia belum ngerjain. semua langsung shock, alamat mereka hari ini keluar kelas semua karena sumber utama mereka nggak ngerjain.
"Kok?, lu diapain Hao? siapa yang berani giniin lu? hah?, bilang ke kita.. nggak mungkin seorang Minghao nggak ngerjain pr. pasti ada yang ngapa-ngapain elu, siapa yang bikin elu galau gini.. belum tahu dia kalo Minghao itu permatanya kelas ini.."
"Pasti si kakak kleas narsis itu ya?"
"Temen-temen, ayo kita labrak si Jun bareng-bareng. ini pasti gara-gara dia..."
"Kenapa nggak lu aja?"
"Gue takut kalo sendirian.."
.o0o.
Di rumah yang lain.
Sebuah keluarga datang dari salah satu pulau di negara korsel ini, Jeju.
Sangat sibuk kelihatannya, dan dilihat dari manapun isi rumah ini cuma ada perempuan aja, satu perempuan paruh baya yang dipastikan sebagai ibunya. dan tiga lainnya.
Lalu terlihat satu cowok disana.
"EMBBBAAAAKKKK, mana seragam sekolah adek.?"
"Seungkwan, nggak sopan teriak sama kakak begitu, kan bisa tanya baik-baik.." omel sang ibu, walau si bontot yang satu-satunya cowok disini tapi karena mulutnya sama-sama nggak bisa diem. jadi nggak kerasa bedanya.
"Ma, liat nih kelakuan nuna-nuna kampret itu. masa seragam adek diganti rok lagi.. ini udah berapa kali dalam sebulan ini?."
Mama mereka udah capek denger anaknya tiap pagi, siang, sore kerjaannya ribut mulu. malu ama tetangga.
Dia jadi berasa nggak berasa punya anak cowok.
"INAAA... BALIKIN SERAGAM GUE!" Seungkwan teriak lagi nyari kakanya, si Raina. kali ini udah nggak pake embel-embel kakak. "Nggak lo balikin, sumpahin gendut seumur idup, terus di putusin pacar lu, gue sukurin.."
Sampe di kamar kakaknya, nggak diketemukan sosok Raina.
"Mbak, tahu mbak ina?" tanya Seungkwan sama kakak ke-duanya. dan dengan santai si embak langsung nunjuk jendela dan si Raina sudah kabur duluan dijemput pacarnya.
"Kamu yang sabar ya."
Setelah dibantu dua kakak lainnya, akhirnya Seungkwan berhasil menemukan seragamnya yang diumpetin di kresek taruh dalam kulkas.
Greget.
Biar pake nya cool ntar.
.
Di depan loker sepatunya Seungkwan nggak sengaja nemuin anak cewek sekitar 7 tahunan nangis dan bingung mau kemana, kayaknya dia diajak ortunya buat rapat mungkin, dan sekarang dia kesasar dan nggak bisa ketemu ortunya.
"Adek kenapa nangis disni? sini sama kakak aja ya..." langsung aja Seungkwan elus-elus rambutnya yang coklat kemerahan dan wajah agak nggak familiar di daerah ini. karena masih nangis juga langsung aja digendong Seungkwan menuju ke kantor TU untuk diumumin, barang kali ada yang lagi nyariin.
Belum sampai di ruang TU pas lewat depan kelasnya, langsung ditarik sama Seokmin ke kelas dulu.
"Seungkwan sini bentar,.."
"Apa sih? awas ya kalo nggak penting?, nggak lihat gue lagi sibuk nih.."
Soonyoung dan Seokmin lihatin Seungkwan yang lagi gendong anak.
"Tuh kan Soon. apa gua bilang. bener kan.. kalo Seungkwan itu udah emak-emak, mangkanya mulut embernya persis emak gue." Si Seokmin rundingan sendiri sama Soonyoung. "Maaf buk ini bukan pos yandu, ini sekolahan. imunisasinya di sebelah sana.." lanjut Seokmin, Soonyoung lalu mau gantian gendong tuh anak dan di ciluk-baa in, berasa jadi om baru.
"Diem, itu congornya bisa shadapp nggak. bantuin umumin di speaker kalau ini anak nyariin orang tuanya..."
"Ini kan anak Lu, jangan sok mau buang anak di sekolah..."
Dan saat dilihat-lihat mukanya memang mirip seseorang kayak temen mereka.
.o0o.
Kita kenalan sama si Baik Lee Jihoon.
Pagi ini
Setelah diseret sang abang ke kamar mandi dan langsung diguyur, dia langsung misuh-misuh nggak jelas. Cuciannya kan jadi nambah lagi, apalagi dirumah ini isinya tiga orang dan cowok semua dan dia yang paling bontot otomatis dia yang paling sering disuruh-suruh.
Ayahnya udah nunggu di meja makan sama abangnya.
"Selimut gue tinggal satu-satunya itu, yang laen belom kering juga.. udah disiram lagi.. ntar aku tidur pake apa bang..." komen Jihoon dan langsung sluput roti di depannya.
"Salah sendiri nggak bangun. " sang abang dengan muka enteng bilang itu semua.
.
Dia baru berangkat sekolah, dengan santai. dan headset udah setia nempel di kuping. setelah ribut sama abangnya rebutan sepeda, dan dia kalah dan harus naik bis.
Diperjalanan menuju halte tepatnya saat di sebuah toko yang punya etalase cermin yang cuma bisa dilihat dari dalem dan memantul kalo dilihat dari luar, Jihoon asik ngaca dan benerin rambut, dasi, bajunya sekalian. pertama giginya siapa tahu sarapannya tadi masih nyangkut disana.
Gigi bersih dari cabe nyangkut : chek.
Rambut rapi : chek
Muka imut-coret- ganteng : chek
Setelah beberapa menit mengagumi refleksi dirinya, ada notifikasi di hp-nya. langsung aja dibaca, siapa yang berani sms dia sepagi ini.
; Udah cantik kok, ngacanya jangan kelamaan. ntar telat lho! ;
Jihoon lalu pergi gitu aja, nggak perduliin sekitar, nggak bales sms dan dia buru-buru pengen ngehajar seseorang.
Baik banget kan orangnya.
Cuma satu orang yang suka ngejahilin dia kayak gini, yang ngatain dia cantik juga cuma satu orang itu.
Kwon -menyebalkan- Soonyoung.
.o0o.
Member terakhir si orang yang dari Amerika.
Karena dia anak tunggal, jadi dia perhatian penuh tertuju sama dia.
"Honey, papa nggak akan pulang lagi. dan mama juga akan sibuk semingguan ini, kalau kamu ditinggal sendiri di rumah, tidak apa kan?" tanya sang ibu. Jisoo cuma mengangguk.
"Makanya, papa sama mama bikin adik dong. biar aku nggak sendirian lagi."
Mamanya langsung kesedak, dan buru-buru minum air.
"Kalo kita sibuk, kamu mau bawa adikmu ke sekolah?" tanya balik mamanya.
"Kenapa nggak mama aja yang bawa ke tempat kerja mama." bales Jisoo.
"Kalo nggak mau tanggung jawab ya jangan minta adik.."
Walau wajahnya nggak menunjukkan dia bule, tapi mereka ini pernah di Amerika, amrik itu yang ada patung libertinya, yang ada obamanya itu lho.
Namanya Jisoo Hong, Joshua Hong, atau apapun terserah dia terima. panggil yayang nggak boleh ya. katanya itu kenang-kenangan mantannya.
.
"Kenapa? Jisoo kok mukanya sedih gitu?"
"Minghao, hari ini gue baru tahu kalo selama gue setahun lebih sekolah disini. ternyata gue satu sekolah sama mantan gue yang dulu.."
"Hehh, jodoh emang nggak kemana. harusnya seneng dong..."
"Masalahnya saat nyapa gue tadi, kirain ngajak balikan..."
"Terus?"
"Eh ternyata dia udah gandeng pacar baru. ."
.o0o.
.
.
.
TBC/END
Mungkin ini adalah prolog, cerita lengkap bisa di publish setelah dapat respon yang lumayan, kalo respon buruk atau karena alasan sudah terlalu banyak genre ini mungkin bisa dihapus.
Percayalah, untuk ff ini udah delapan kali lebih ganti rute, ganti intro ,ganti karakter, sampe ganti judul dll. tapi bingung mau ngepasin yang mana, nunggu kalo ada saran masuk aja dah, siapa tahu kepikiran sesuatu.
pertamanya karena disuruh selesain ff-exo aku yang mirip tema gini. jadi pingin bikin versi SVT nya. semoga responnya baik, dan banyak masukan untuk kedepannya. request apa atau kurang apa? just say in the review box.
Please Review.