Ini adalah cerita AU Naruto dengan ide cerita yang diambil dari movie yang berjudul Project Itoh Shisha No Teikoku yang saya ngga tau karangan siapa. Naruto karangan Masashi Kishimoto. Saya mengubahnya menjadi BL dan untuk alur serta hal lain-lain akan diubah sesuai dengan kepentingan cerita imajinasi saya. Cerita ini hanyalah fiktif.

.

.

.

.

.

.


12 tahun yang lalu

"Hei Naru!"

"Hum?" seorang anak yang dipanggil Naru menoleh ke arah anak lain yang memanggilnya.

"Ketika kita dewasa nanti, jadilah pengantinku!" ucap anak berambut raven dengan wajah dan mata yang serius.

"Hahaha, oke Sasu!" jawabnya sembari memberikan senyum lebarnya pada anak berambut raven yang dipanggilnya Sasu.

.

.

.


"Apa Sasuke masih mengurung dirinya di ruang kerjanya, lagi?"

Dengan tatapan sedih dan helaan nafas "Ya, dia masih berada disana. Kali ini baru seminggu ia disana" jawab wanita berambut pink bernama Sakura pada sang penanya –Neji.

Neji— hanya bisa memijat dahinya yang sedikit pusing. "Kurasa kita harus memberikannya obat tidur atau ia takkan keluar dari sana untuk waktu yang lama, dan mungkin saja sekarang ia sudah membusuk di dalam sana tanpa kita ketahui."

"Jangan mengatakan hal seperti itu!" Sakura melotot pada Neji. "Sasuke memang pria yang agak brengsek tapi kau tak perlu mengucapkan kata seperti itu. Cukup Dia yang pergi." tambahnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf." Neji enggan untuk mengakui, bahwa apa yang Sakura katakan adalah kenyataan.

"Lupakan. Sebaiknya kita mengunjungi Shikamaru, bagaimanapun ia selalu bisa diandalkan kalau sudah seperti ini. Setidaknya kita bisa menyeretnya untuk berhenti bekerja sebentar."

.

.


"Kau membuat Sakura khawatir." pernyataan bukan pertanyaan bernada retoris diucapkan seorang pria dengan wajah malas.

"Hn."

"Berhentilah sebentar, setidaknya makanlah dengan benar dan Sakura akan berhenti seperti Ibu." pria bernama –Shikamaru kemudian menghela nafas ketika ucapannya tak menerima respon yang positif. "Apa yang sebenarnya kau kerjakan? Semenjak kejadian itu kau terus mengurung dirimu. Aku tak ingin ikut campur hanya saja sudah sembilan tahun berlalu dan kau masih tak bisa melepasnya?"

Ucapan Shikamaru sukses membuat pria yang diajaknya berbicara berhenti menggerakan tangannya yang sedang menulis suatu catatan. Matanya kemudian melirik ke sisi kanan tepatnya pada Shikamaru yang sedang berdiri di depan rak buku-buku miliknya.

Keheningan yang tak lama kemudian terpecah ketika pria tersebut membuka suara setelah menit-menit yang cukup panjang berlalu. "Shika, darimana sebenarnya asal nyawa setiap makhluk hidup?" –p.60

Pria bernama Shikamaru kemudian berbalik dan menatap langsung sang pria. Mata kuaci miliknya menatap intens mata sang pria. sembari memejamkan matanya, "Tentu saja semua berasal dari Tuhan –Sasuke." Perlahan Shikamaru membuka matanya dan menatap ke arah buku yang diambilnya dari rak buku-buku milik Sasuke.

Pria bernama Sasuke ini kemudian melihat ke arah lembaran-lembaran kertas yang penuh dengan teori dan rumus-rumus miliknya. "Benarkah?" pertanyaan datar milik Sasuke membuat Shikamaru Nara yang jenius tentu mengerenyitkan dahi miliknya. "Sebenarnya apa yang ingin kau katakan Sasuke?" Buku ditangannya sudah tak menarik minat Shikamaru dan lebih memilih untuk menaruhnya kembali.

"Ketika manusia meninggal, tubuhnya menjadi lebih ringan 21 gram dimana itulah yang biasanya disebut berat roh dalam diri manusia." Ucapan Sasuke membuat Shikamaru berbalik sembari menaikkan alis matanya. Sementara mata Sasuke sendiri masih menatap kertas dihadapannya.

"Berat roh?" Shikamaru mengerenyitkan dahinya, seakan takut pendengarannya terganggu ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Sasuke.

"Tubuh manusia dewasa terdiri dari 35 liter air. 20 kilogram karbon. 4 liter amonia. 1,5 kilogram lemon. 800 gram fosfor. 250 gram garam. 100 gram nitrat. 80 gram sulfur. 7.5 gram fluorine. 5 gram besi. 3 gram silikon dan 15 elemen lainnya. Menurutmu, jika kita mengkalkulasikan 21 gram tersebut dari bahan-bahan tersebut, mampukah kita menghidupkan seseorang?"

Terkejut— itulah yang dirasakan oleh pria bernama Shikamaru. "Kuharap ini hanya sebuah teori yang tak memiliki ambisi didalamnya Sasuke. Kenyataan bahwa manusia yang telah mati takkan dapat hidup kembali meski kau menambahkan 21 gram yang kau sebut dengan berat roh tadi."

Menyatukan kedua telapak tangannya dan menumpukan dagu miliknya –Sasuke menatap Shikamaru dengan iris gelapnya. "Bagaimana jika teori tersebut berhasil?" tantangnya.

"Jikalau pun itu berhasil, kau tak menghidupkannya melainkan menciptakannya Sasuke. Itu bertentangan dengan hukum alam dimana kita tak boleh menciptakan sesuatu yang melawan Tuhan." –takut adalah perasaan yang mendominasi Shikamaru saat ini. Takut jikalau apa yang dipikirkannya benar.

"Tak berbeda dengan menciptakan bayi kurasa." menghendikkan bahu seakan itu adalah hal yang serupa dan biasa.

"Aku tak ingin mengucapkan hal ini tapi demi Tuhan Sasuke, jika kau ingin mencoba untuk menghidupkannya kembali, Dia takkan sama! Dan kuharap Aku salah presepsi dengan hal yang kau katakan." Shikamaru tak pernah membiarkan dirinya terbawa emosi akan tetapi apa yang dikatakan oleh Sasuke membuat amarahnya naik perlahan tapi pasti! "Ini konyol! Teori mu benar-benar membuatku jengkel. Jika kau berusaha membuat lelucon, kau sukses membuatku emosi Sasuke." imbuhnya.

"Hn." Seakan tak ingin membuat Shikamaru marah padanya, Sasuke melanjutkan pekerjaannya yang sempat terhenti. Shikamaru hanya bisa menghela nafas lelah berusaha meredakan emosinya sembari mencoba memberikan senyuman miring pada Sasuke "Aku akan datang lagi untuk mengecek keadaanmu. Jangan membuat Sakura marah, kau tahu kalau ia sudah marah akan sulit menghentikannya." –geli jika mengingat kenangan mereka dulu, akan Sakura.

Sasuke tak membalasnya dan hanya melihat Shikamaru yang keluar dari ruangannya. Setelah ia tak lagi mendengar langkah Shikamaru yang menjauh, Sasuke bangkit dan berjalan ke arah rak buku-buku miliknya. Shikamaru tak tahu ada ruangan rahasia dibaliknya, ruangan yang menghubungkannya ke dalam lab pribadinya.

Menelusuri lorong-lorong yang panjang dengan langkah yang biasa, -stagnan. Bunyi sepatunya terdengar berirama di lorong-lorong yang terlihat lenggang. Hingga akhirnya Sasuke sampai di sebuah ruangan yang menjadi tujuannya.

Ruangan itu begitu menakutkan karena banyaknya cairan-cairan yang tak dimengerti orang awam. Akan tetapi yang lebih menakutkan adalah tabung-tabung yang berisi mayat-mayat manusia didalamnya. Sasuke berhenti di dekat salah satu tabung yang ada, menatapnya dengan intens jika diperhatikan dengan seksama terlihat kelembutan di matanya saat memperhatikan sosok yang ada dihadapannya. Kemudian senyuman yang lembut nan tulus terlihat mengembang di wajah tampan miliknya.

"Hei Dobe."

.

.

.

.

.

.

[END?]

.

.

.

.

Note:

Untuk bahan-bahan manusia itu menurut Edward Elric dari anime Fullmetal Alchemist yang kemudian saya kutip ke dalam cerita, jadi intinya antara fiktif dan non.

Untuk yang p.60 adalah kutipan yang diambil dari novel frankenstein karangan Maria Lubis

Dan jika ada yang bertanya untuk update cerita yang lain, maaf... apapun alasan yang saya miliki semuanya tetap salah saya.. :")

Intinya sy tidak bisa update dan mungkin akan dihapus... mungkin...