Better not to Know

Vampire Knight

By : Hino Matsuri

Better not to Know

By : Kawaihana


Dapat kurasakan dalam hatinya dia ingin sekali menerjangku, membunuh dan mencabik-cabikku. Tapi tentu saja Akira tak membiarkan itu terjadi dan terus menahan pergerakan sang pemburu.


Chapter 8

Vampires and Strawberry

Yuri POV

Mataku mulai bisa terbuka walaupun pandanganku masih buram. Tapi hal yang pertama ku lihat bukanlah sesuatu yang ingin kulihat. Kakakku penuh luka bersimbah darah dan ditahan dilantai oleh seseorang. Selain itu aku juga merasalah sakit di leherku. Seperti ditusur jarum tajam. Tapi tubuhku belum benar-benar kukuasai, dan makin lama tubuhku kembali lemas. Kesadaranku mulai kembali menghilang.

Padahal aku pergi ke hutan hanya untuk mencari buah beri, tapi kenapa malah begini…

2 jam kemudian…

Panas. Itu yang kurasakan. Walaupun sadar, tapi tubuhku tak bisa digerakkan. Tubuhku penuh dengan keringat dingin. Aku bisa mendengar suara Kakak yang terus memanggil namaku, tapi dia tak bisa menghampiriku karena masih terus ditahan oleh laki-laki yang tadi sempat kudengar namanya Akira. Lagipula tubuh penuh lukanya juga belum dirawat. Kakak pasti kelelahan.

"Hmm… sepertinya dia tak akan bertahan" Seseorang yang dari tadi terus mengamatiku berkata sambil menyentuhh dagunya. "Tapi kita tunggu saja dulu. Jika adikmu ini mati, kau bisa pergi dari sini. Walaupun begini aku bukanlah orang yang suka mengingkari kata-kataku" Laki-laki itu melanjutkan.

Mati?! Apa aku akan mati? Aku tak ingin mati. Apa sebenarnya yang sudah diperbuatnya hingga aku sampai seperti ini.

Yoichi POV

Aku bisa melihat wajah Yuri yang semakin lama semakin pucat. Dapat terlihat butir-butir keringat yang mengalir di wajahnya. Saat matanya mulai terbuka, terlihat mata dengan pupil hitam miliknya yang biasanya bercahaya kini terlihat redup. Saat matanya bertemu dengan mataku, itu terlihat seperti memberikan tatapan khawatir. Adikku itu… walaupun sedang dalam kondisi kritis begitu masih bisa memberikan tatapan seperti itu padaku. Aku terus meronta berusaha terlepas dari pegangan vampir bernama Akira ini. Tapi tetap saja, perbedaan kekuatan fisik kami sangatlah jauh dengan kondisiku sekarang.

Melihat keadaan Yuri dan juga mendengar ucapan dari Yugure Matsubayashi yang mengatakan kemungkinan adikku akan mati itu bagaikan serangan petir yang menyambar tubuhku. Dia adikku satu-satunya. Melihat adikku mati di depan mataku sendiri tanpa bisa melakukan apapun adalah sebuah mimpi buruk yang paling tak ingin kulihat.

Saat aku sedang meratapi dan memikirkan kemungkinan buruk itu, Tiba-tiba terdengar suara tawa. "Hahaha.. Kupikir akan gagal, ternyata tidak". Yugure berkata. Mendengar itu, aku kembali menatap adikku yang kini sedang terduduk dengan poni rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Tapi dari balik rambutnya itu, aku bisa melihatnya. Warna mata dari makhluk buruanku yang selama ini kubantai. Mata merah yang menandakan haus darah dari kaum vampir. Setengah dari diriku merasa lega karena adikku masih hidup. Tapi setengahnya lagi berkata kalau adikku itu sama saja sudah mati karena telah menjadi vampir dengan tingkatan level 'D'. Tingkatan untuk 'vampir yang dulunya manusia'. Lalu, mata merah itu menatapku dengan tatapan yang aku bersumpah belum pernah dan tak pernah ingin kulihat dari mata adikku.

Yuri POV

Setelah menunggu lebih lama, panas yang tadinya menyelubungi diriku mulai mereda. Sebagai gantinya, aku merasa… sangat haus. Rasanya seperti habis berlarian kesana kemari lalu ingin minum sesuatu.

Aku mengumpulkan tenaga yang mulai kembali dalam tubuhku dan merubah posisiku menjadi duduk. Aku tak tahu mengapa aku merasakan sesuatu yang beda dengan tubuhku. Memang benar aku masih merasa sangat lemas, tapi aku merasa punya tenaga yang cukup untuk mengejar sesuatu yang dari tadi kucium aromanya. Aroma manis bagaikan buah strawberry yang sudah metang menurutku. Aku sangat menginginkan itu, tapi aku tak tahu apa itu.

Suara tawa yang terdengar seakan sangat puas bergema di ruangan. Aku mendapati suara itu berasal dari pria tinggi yang ada di dekatku. Tapi aku lebih penasaran dengan aroma manis tadi. Aku menolehkan kepalaku berusaha mencari aroma tersebut. Saat aku berhasil, aku menyadari kalau itu berasal dari kakakku.

TBC


Chapter 8 Selesai setelah Hana kembali menghilang…..

Tapi Hana tetap memohon Review dari para pembaca ^^

Salam, Kawaihana