Naruto : bukan punya saya
Rate : M
Warning : Gaje, Typo, ooc, Mainstream, Romance, Humor, Oc, cerita abal-abal, dll.
Entah tiba2 muncul ide ini setelah lihat film kemarin.. kepikiran terus akhirnya ku buat cerita saja.. terinspirasi dari Takken...
Enjoy...
Chapter 01
Terlihat seorang pemuda bersurai kuning sebahu berjalan dengan langkah pelan menyusuri jalanan kota Konoha, pemuda itu berhenti setelah sampai di depan rumah minimalis di pingiran kota. pemuda itu mengambil sesuatu di kantung nya. setelah ketemu apa yang dia cari.. ia membuka pintu rumah nya dan masuk.
" ..aku pulang.."
" horeee..Nii-san.. sudah pulang "
Seorang bocah bersurai hitam berusia sebelas tahun terlihat senang melihat kakak nya sudah pulang dari tempat kerja nya.
" Nii-san... Nii-san.. coba lihat ini.. hebat! "
Pemuda itu ikut mendekati adik nya yang duduk di sofa kecil sambil melihat Tv. adik nya terlihat senang sekali dengan sebuah acara yang memperlihatkan ajang bela diri bebas.. atau yang di kenal dengan nama Takken.
" Konohamaru.. apa kau sudah makan?.."
" hehe ..belum ..Nii-san .."
" kalau begitu tunggu ..sebentar Nii-san ganti baju dulu.. setelah itu Nii-san buatkan makanan untukmu.."
Konohamaru menganguk paham tanpa mengalihkan pandangan nya dari televisi, Pemuda itu beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamarnya. pemuda itu menganti baju karyawan nya dengan baju rumahan, kaos oblong dan celana hitam panjang. ohh iya nama pemuda itu adalah Uzumaki Naruto atau yang biasa di pangil Naruto.
-Naruto pov-
Hai namaku Uzumaki Naruto atau kalian bisa memangilku Naruto, dan yang tadi itu adalah adiku Konohamaru. sebenarnya bukan adik kandung tapi aku mengangapnya adiku sendiri,
Kakek dari Konohamaru merawatku sejak masih kecil, dan saat usia Konohamaru empat tahun kakek nya mengalami kecelakan lalulintas dan tewas di tempat, aku sangat sedih kehilangan sosok kakek yang sangat baik dan penyayang sepertinya, sejak saat itu aku berjanji akan membalas jasanya dengan merawat cucu nya dan membesarkan nya. seperti dia membesarkanku.
Konohamaru sangat suka sekali dengan Takken. Takken adalah sebuah ajang bela diri bebas ..yang terkenal di kota ini. banyak orang yang berlomba lomba mengikuti Takken untuk menjadi terkenal dan aku salah satunya ..tapi itu dulu empat tahun yang lalu saat usiaku masih lima belas tahun. aku hanya memenangkan satu Tournamen saja setelah itu aku berhenti dan fokus merawat adiku.
Sepertinya sampai disini dulu perkenalan ku dan asal kalian tau aku tidak suka kekerasan. dulu itu aku terpaksa untuk mendapatkan uang dan membayar hutang kakek pada bank.
-Naruto pov end-
Naruto keluar dari kamar nya dan menuju kearah dapur untuk membuatkan makanan untuk adik kecilnya.
.
.
Skip time
.
.
Setelah makan malam adiknya langsung tidur di kamarnya. rumah itu kecil dan hanya memiliki satu kamar. dapur kecil dan ruang tamu minimalis. jadi Naruto tidur seranjang dengan adik nya.
Naruto selesai mencuci piringnya. ia menuju ruang depan dan membuka kulkas nya. Naruto menghela nafas melihat persediaan makanan nya kosong. Naruto berfikir apa uang nya masih cukup untuk membeli persedian makanan... sampai bulan depan saat gaji nya sudah cair.
Naruto menutup pintu kulkas nya. ia mengambil jaket hitam yang tegantung di pintu masuk dan mengenakan nya. Naruto membuka pintu dan keluar dari rumah nya.
Naruto berjalan dijalanan malam kota Konoha. jarak supermartket dari rumahnya lumayan jauh. dan untuk kesekian kalinya Naruto menghela nafas lagi, kenapa dia bisa lupa tidak ambil jalan memutar.
Terlihat di hadapan Naruto banyak anak muda yang party. dan tempat karaoke malam yang ramai dengan kupu-kupu malam yang cantik cantik sekali. Naruto melanjutkan langkahnya di jalanan yang ramai ini.
Ketika Naruto berjalan. banyak para kupu-kupu malam yang melihatnya dengan padangan lapar dan mengoda, ya bisa di bilang Naruto memiliki paras yang tampan... yang mampu memikat gadis manapun di usianya yang sudah matang sebilan belas tahun.
Plak!
" gadis sialan... kalau kerja yang benar!.. lihat baju pacarku yang mahal terkena tupahan kopi ..."
Naruto menghentikan langkah nya saat di depan nya terlihat banyak kerumunan orang. karena penasaran Naruto berdesakan dengan kerumunan itu untuk melihat apa yang terjadi. terlihat di hadapan nya seorang gadis yang menangis saat surai indah nya di jambak seorang pemuda bersurai cokelat dengan tato segitiga di kedua pipi nya.
" hiks ..hiks.. maaf.. aku tidak sengaja.. hiks lagian Hyuga-san ..hiks tadi menabraku.."
" tampar saja dia Kiba-kun lihat ..baju kesayangan ku ..basah.."
" sesuai kenginan mu.. Hinata-chan .."
Gadis itu memejamkan matanya menungu rasa sakit yang akan kembali ia rasakan. tapi setelah dua menit berlalu rasa sakit itu tidak juga ia rasakan. gadis itu memberanikan membuka matanya perlahan, dan terlihatlah seorang pemuda besurai kuning yang menahan tamparan tangan kiba yang hampir mengenai pipi nya.
Sontak hal itu juga mengejutkan semua orang yang menyaksikan nya. Naruto melepaskan tangan kiba dengan kasar.
" dia sudah minta maaf.. dan kau masih saja memukul nya.."
Ucap Naruto. Naruto melepaskan jaket nya dan menutupi tubuh gadis itu. hal itu membuat sang gadis memerah malu, sedangkan gadis bernama Hinata itu terlihat tidak suka melihat perhatian yang di berikan Naruto pada gadis itu.
" tcih.. sok jadi pahlawan huh... "
Kiba mencoba memukul Naruto. dan dengan gerakan santai Naruto menghindari pukulan Kiba. Naruto menangkap pergelangan tangan Kiba dan memelintirnya.
" Arghhh ..sialan.. serang dia! "
Lima anak buah dari kiba mengepung Naruto dari berbagai arah. Naruto hanya menghela nafas sebentar. rasanya ia memang harus berkelahi dengan mereka. satu dari lima orang itu berusaha menendang Naruto.
Duak!
" uhhg! "
Satu pukulan dari Naruto berhasil mengenai perut pria itu. pria itu jatuh tak sadarkan diri setelah terkena pukulan Natuto tepat di ulu hatinya. sontak hal itu mengejutkan semua nya bahkan Kiba sendiri terkejut dengan kemampuan lawanya.
" ada lagi? ..."
Ucap Naruto santai. selama setengah tahun ia menjadi petarung Takken jadi tidak heran pukulan nya masih kuat seperti empat tahun yang lalu. lima anak buah dari Kiba lari kocar kacir. melihat lawan nya yang seperti monster.
" kalian pengecut.. kuhabisi dia dengan tangan ku sendiri.. "
Kiba bergerak cepat ingin menendang Naruto, dengan gerakan cepat Naruto menghindar kesamping, Naruto memutar tubuhnya dan menendang wajah Kiba.
Duak!
Kiba oleng kesamping kerena kuatnya tendangan Naruto. Naruto menyiapkan pukulan nya, pukulan Naruto tepat mengenai pipi Kiba. Kiba oleng lagi dan terjatuh, Naruto melompat bersedia melakukan gerakan adalan nya, Naruto bersalto kebelakang denga gerakan indah memukau semua orang yang melihatnya.
Duak!
" Uhgg .."
Dua kaki Naruto mendarat dengan indah menghantam perut Kiba, Kiba merasakan perutnya sangat sakit di hantam gerakan andalan Naruto. Naruto bersalto lagi kebelakang, sekarang terlihatlah Kiba di hadapanya yang merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.
Naruto hanya menatap datar Kiba. Naruto berjalan melewati kerumunan orang yang dengan gerakan cepat menghindari Naruto dan memberinya pintu keluar tanpa berdesakan lagi.
" Hi-hinata-chan.. t-tolong aku ..pangilkan ambulan..uhgg "
" heh.. pangil saja sendiri kiba dan mulai sekarang kita putus... jangan dekati aku lagi ...lemah! "
Ucap Hinata. setelah itu ia mengambil tas nya dan pergi meingalkan Kiba yang merintih kesakitan. kerumuan orang pun membubarkan diri tidak memperdulikan Kiba.
" uhuk!.. t-tunggu saja pembalasnku p-pirang ...sialan! "
Ucap Kiba dan setelah berapa menit mobil ambulan datang dan membawa nya. Kiba seharusnya berterimakasih pada gadis yang dia tampar tadi yang memangilkan ambulan untuk nya.
Di sebuah kamar gadis tadi masih memakai dan menciumi jaket Naruto. sambil berteriak kegirangan membayangkan dengan berani nya Naruto menyelamatkan nya. menurutnya sudah seperti kisah dongeng putri dan pangeran saja.
Tok! tok!
" Shion-chan ..masih banyak pelangan...jadi cepatlah keluar dan bantu aku "
" Iya iya.. sabar Sara-chan.. sebentar aku akan keluar..."
Teriak gadis yang bernama Shion itu dari dalam kamarnya. Shion melepaskan jaket Naruto, ia melipatnya dan menaruhnya di dalam lemari pakaian nya. Shion berkaca dan merias wajah nya, setelah selesai merias ia keluar untuk memulai bekerja kembali bersama sahabat baik nya Sara.
.
.
Skip time
.
.
Pagi harinya di rumah Naruto seperti biasa suara televisi terdengar. siapa lagi kalau bukan Konohamaru yang tidak mau ketingalan acara faforitnya yaitu Takken.
" woaah.. kalahkan dia Kushina-nee.. ya ..ya Horeeee! "
' pemenangnya adalah Kushina Uzumaki! '
Konohamaru kegirangan di depan televisi nya, dia sangat senang salah satu idolanya menang pertandingan antar pro. Konohamaru ingin sekali meminta tanda tangan dari semua idola nya. karena itu ia menabung untuk menonton pertandingan Takken secara nyata di bangku penonton nanti.
' Kushina-san apa rahasia mu..? '
' tidak ada ..hanya saja jadilah kuat untuk mencapai apa yang kau mau Dattebane! '
Konohamaru berbinar melihat dan mendengar kata2 dari idola nya di layar televisi nya. Konohamaru meganguk mengerti ia juga akan menjadi kuat untuk mencapai impian nya menjadi petarung Takken profesional sama seperti semua idola nya.
" Konohamaru ...cepat bersiap ..atau kau akan terlambat masuk sekolah.."
Konohamaru terkejut dengan suara kakak nya di bekakang nya. tanpa banyak berfikir ia langsung berlari menuju kamar mandi, ia takut kakak nya akan menghancurkan tv lagi seperti tahun lalu. saat dia bilang nanti maka tv nya akan hancur saat dia pulang dari sekolah.
Naruto menyesap kopi buatan nya sambil melihat wawancara seorang petarung Takken pro di layar kaca televisi nya. jujur Naruto tidak ingin adik nya menjadi seorang petarung Takken. tapi mau bagaimana lagi adik nya sangat keras kepala kalau di bilangin.
Naruto mengalihkan padangan nya kearah pintu. sepertinya dia lupa sesuatu tapi apa? ..Naruto berfikir mencoba mengingat apa yang terlupakan oleh nya... Naruto menyesap secangkir kopi nya sambil mengingat.
"brrffff... jaket kuu! "
Naruto menyemburkan cairan kopi yang sudah sampai di tengorokan dia bisa lupa dengan jaket nya semalam.. mana kreditan jaket itu belum lunas lagi dan sudah ia hilangkan, lebih tepat nya sok keren memberikan jaket nya yang belum lunas pada gadis itu.
" apa yang harus kulakukan.. aku tidak tau siapa nama gadis yang semalam... hmm.. nanti malam aku akan mencoba mencarinya...siapa tau ketemu.."
Ucap Naruto meyakinkan dirinya bisa menemukan gadis yang semalam itu, sayang sekali jaket nya yang belum lunas di berikan dengan percuma dan itulah kelemahan Naruto yang selalu lupa akan sesuatu dan perbuatan nya... Naruto kembali menyesap secangkir kopi nya sambil melihat acara tadi.
' Lee-san tunjukan gaya B*kong mu '
" brfffff.. LEE! "
Kembali Naruto menyemburkan cairan kopi nya yang sudah sampai di tengorokannya. dengan cepat Naruto mengambil remot dan mematikan tv nya. untung saja ia tidak melihat gaya Lee tadi. ya Naruto kenal Lee empat tahun yang lalu.. Lee adalah sahabatnya lebih tepatnya sudah Naruto angap seperti soudara nya.
Naruto melihat isi cangkirnya yang kosong. baru saja menyesap sedikit sudah di kejutkan dengan dua hal yang membuatnya gagal menikmati kopi buatanya sendiri dan ketika Naruto ingin membuatnya lagi...
" Nii-san aku sudah selesai ..ayo berangkat..cepat "
Naruto menghela nafas, mungkin pagi ini dia harus keluar uang untuk menikmati kopi di restoran dekat tempat kerja nya. Naruto menganguk ia dan adiknya keluar rumah untuk mengantar Konohamaru dan sekalian pergi ke tempat kerja nya.
.
.
-Change scane-
Tidak sampai jam setengah delapan Naruto sudah sampai di tempat kerja nya. Naruto berkerja di restoran pizza sebagai juru antar tepat waktu dan Naruto selalu menjadi favorit para order yang kebanyakan wanita... tentu saja dalam hal ini wajah nya sangat berguna untuk melancarkan kerjaan nya.
Kring! kring!
" Pizza prize.. ada yg bisa kami bantu? "
' umm i-iya ..ano umm.. aku pesan pizza ..keju satu ..um minuman bersoda nya ..d-dua.. di antar ke alamat ini 2*5* '
" baiklah pesanan ada akan segera kami antar...terimaksih sudah order di pizza prize.. "
' i-ya..'
tut! tut!
" NARUTOOO ADA PESANAN! "
" iya Jii-san sebentar! "
Jawab Naruto dari gudang. restoran itu hanya hanya di urus dua orang saja. Naruto dan Jiraiya sang pemilik restoran Pizza prize. tidak heran mereka kerepotan mengurus banyak hal. bukanya Jiraiya tidak mau memperkejakan karyawan lain tapi restoran ini memang hanya membutuhkan satu karyawan pengantar saja dan soal memasak itu bagian nya. terkadang Naruto juga ikut ambil bagian memasak pizza dan yang lain nya.
" ingat Naruto ..kali ini kau harus nengantarkanya dengan benar.. ke alamat ini 2*5* "
" iya Jii-san tenang saja... "
Jiraiya memberikan bingkisan pesanan tadi pada Naruto. Naruto menerimanya dan berjalan keluar dari resto. Naruto berjalan di tempat palkiran minimalis yg ada di depan resto untuk mengambil motor nya. setelah Naruto sampai ia memasukan orderan kedalam kotak yang ada di belakang jok motor nya lebih tepatnya motor karyawan pizza prize. Naruto memakai helm nya.
Naruto menaiki motor nya. ia memanasi mesin motor nya. setelah dirasa cukup Naruto memacu motor nya menuju alamat yang sudah di beritau Jiraya.
Naruto memacu motor nya dengan kecepaan sedang di jalan raya yang padat akan kendaraan berbagi jenis mulai dari mobil bis motor hingga becak#plak)
Naruto berhenti saat lampu merah dan tepat di samping nya ada sebuah mobil pribadi berwarna hitam dengan bagian samping kaca nya yang terbuka, Naruto tidak sengaja melihat kesamping nya, ia tidak berkedip melihat seorang gadis di kursi belakang yang sedang sibuk menyisir rambut nya.
Gadis itu menyibakan rambut panjang nya dan terlihatlah wajah nya yang sangat cantik bagikan boneka, Naruto terpesona meihat kecantikan gadis itu sampai ia tidak sadar lampu sudah hijau dan mobil gadis itu juga sudah jalan jauh darinya.
pep! pep!
" woii ..tengik cepat jalan! "
Naruto tersadar dari imajinasi nya. terlihat di belakang Naruto rusuh kemacetan panjang. Naruto langsung memacu motornya lagi dengan kecatan lumayan gila.
.
.
-Change scane-
Di tempat yang tidak di ketahui oleh siapapun terbangun sebuah laboratory dengan banyak tabung berisi cairan hijau dan alat2 khusus untuk percobaan penelitian.
Terlihat di sebuah ruangan seseorang sedang melakukan uji coba penelitian nya pada tubuh manusia. dia menyuntikan beberapa cairan aneh kedalam tubuh seorang pemuda yang berbaring dengan selang infus di tangan nya.
" khu khu.. dengan ini kau tidak akan terkalahkan lagi..Sai-kun .."
Pemuda bernama Sai itu perlahan membuka matanya. otot di seluruh tubuh nya meningkat melewati batasan normal. dan tulang nya mengeras seperti baja akibat suntikan cairan aneh dari seorang ilmuan gila yang bernama Orochimaru atau biasa di pangil .
" hebat.. dengan ini aku bisa membalas dan menghancurkan Kitsune! "
" khu khu..bukan cuma Kitsune-kun saja.. kau juga bisa mengakahkan semua petarung top Takken.. termasuk Uchiha Sasuke.."
Sai tersenyum sadis ia bangun dari ranjangnya dan mencabut selang infus yang menempel di tangan nya dengan kasar.
Kitsune atau Naruto yang mengenakan topeng rubah adalah orang yang sangat di benci Sai. karena saat final empat tahun yang lalu ia di kalahkan Kitsune dan Kitsune juga membuat kedua tulang lenganya patah akibat perkelahian sengit mereka yang akhirnya di menangkan oleh Kitsune atau Naruto.
Kalah dari Kitsune bukan masalah untuk nya. tapi gara2 Kitsune dia gagal mendapatkan uang untuk biaya operasi kakak nya. hingga sang kakak menghembuskan nafas terakhirnya, itulah yang membuat Sai sangat membenci Kitsune.
" terimakasih.. dan bisakah anda kembali menjadi menejerku? "
" khu khu.. aku ingin Sai-kun tapi ..,masih banyak pekerjaan.. jadi Danzo mungkin tepat menjadi menejermu "
Ucap Orochimaru. dan masuklah seseorang berpakian toxedo dengan penutup mata seperti bajak laut yang menutupi mata kanan nya.
" Danzo-sama? "
Ucap Sai terkejut melihat mantan bos nya dulu saat dia masih menjadi seorang gangster jalanan yang kejam.
" Sai.. apa kau siap? misi selanjutnya adalah menjuarai ..Tournamen Takken yang akan di adakan dua bulan lagi.."
" di mengerti Danzo-sama.."
" bagus.. tapi sebelum itu aku.. ingin meihat ..kemampuanmu Sai.. "
Sai menganguk mengerti ia berjalan pelan kearah tembok di rungan itu. Sai mengambil ancang2 ia mengengam telapak tangan nya dengan kuat.
Brak!
Sai menghantamkan tinju nya kearah tembok yang terbuat dari beton itu. seketika tembok itu berlubang dan akhirnya runtuh akibat full power hataman dari Sai.
" Dr. Orochi kau memang hebat.. bisa menciptakan monster sepertinya.."
" khu khu.. terimakasih pujian nya Danzo.. tapi bukan aku yang menciptakan monster itu.. tapi dirinya sendirilah yang ingin menjadi monster "
Ucap Orachinaru, selanjutnya keduanya tertawa pelan melihat Sai yang dengan brutal menghancurkan setiap tembok beton di ruangan itu.
.
.
-Change scane-
Mata Naruto hampir tak berkedip melihat rumah seperti istana tidak jauh di hadapan nya. Naruto mengambil sesuatu di kantong celananya. memang benar apa yang tertulis di kertas itu ini alamat nya. Naruto mendekat ke pos satpam yang ada di pingir gerbang.
" permisi ..apa benar ini alamat 2*5*? "
" ohh.. iya benar ini alamatnya.. ada yang bisa saya bantu? "
" saya hanya ingin mengantarkan pesanan ...pizza dari pizza prize ..bisakah anda membukakan gerbang nya? "
" ahh kebetulan jadi.. kau yang di tunggu Hime-sama.. kesini sebentar "
Naruto bingung di tunggu? apa maksudnya? bukankah odernya tidak janji jam berapa harus datang tepat waktu atau kakek nya yang lupa bilang kalau orderan ini termasuk part time.. kalau telat berarti dia tidak akan di bayar!
" ayo cepat kesini! ..Hime-sama sudah menunggu "
" eeh? "
Naruto yang sedang bergulat dengan fikiran nya di kejutkan, oleh satpam tadi yang menariknya masuk kedalam pos.
Setelah beberapa menit Naruto keluar di dampingi satpam tadi, penampilan Naruto berubah dia tidak memakai baju karyawan nya lagi tapi mengenakan setelan toxedo hitam dengan dasi kupu2.
" apa maksudnya ini? kenapa aku harus memakai pakaian ini? "
" sudah cepat sana masuk! Hime-sama sudah menunggu mu "
Naruto menghela nafas ia menurut apa yang di katakan satpam itu. mungkin ini semacam peraturan yang ada disini... kalau memasuki rumah yang sangat kaya harus berpakaian bagus itu menurut Naruto. Naruto mengambil bingkisan nya dan berjalan memasuki halaman rumah yang sangat luas itu.
Akhirnya Naruto sampai di depan pintu yang besar dan mewah, ketika Naruto ingin mengetuk nya ia mendengar suara gaduh seperti orang yang bertengkar di dalam rumah itu. beberapa saat kemudian pintu besar di hadapan nya di buka dengan kasar oleh seorang gadis.
Naruto dan gadis itu terdiam, keduanya saling memandang satu sama lain. tunggu? Naruto ingat ini gadis yang berada di mobil hitam itu yang dia temui beberapa jam yang lalu.
Naruto di buat terkejut saat tiba2 gadis itu menangis dan memeluk tubuhnya dengan erat. Naruto tidak tau apa yang harus ia lakukan dalam situasi seperti ini.
" hiks ..kumohon ..tolong aku.."
Gadis itu menangis sambil mengeratkan pelukanya di tubuh Naruto. Naruto hanya diam ia tidak paham apa yang sedang terjadi. sesaat kemudian gadis itu sudah tenang dan melepaskan pekukanya. Naruto melihat wanita dan laki2 paruh baya yang ia asumsikan orang tua gadis ini mendekati dirinya dan gadis ini.
" bagaimanapun juga kau harus tetap ..menikah dengan Uchiha Sasuke.. " ucap ayah dari gadis itu.
" dengarkan kata Tou-san mu putriku..ini demi kebaikan keluarga ini... juga sayang " timpal ibu dari gadis itu.
"Tidak... aku tidak mau! aku sudah punya pilihanku sendiri ...yaitu dia! "
Ucap gadis itu sambil menunjuk Naruto, ayah dan ibu dari gadis itu melihat kearah Naruto, entah kenapa Naruto punya firasat tidak enak, ia juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi disini dan lagian ia cuma pengantar Pizza saja.
To Be Continue..