Cast :
Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun (n)
Lee Sungmin as Lee Sungmin (n)
Tan Hangeng as Cho Hangeng (n)
Kim Heechul as Cho Heechul (y)
Kim Joong Hoon as Cho Yesung (n)
Lee Donghae as Cho Donghae (n)
etc.
Disclaimer:
Cerita ini murni milik Harusuki137. Tapi castnya milik mereka pribadi, orangtua, fans dan sm ent. Typos merajalela~
Chapter 4 : Who are You?
Dan saat tangan itu menyentuh sesuatu, yang di rasakannya adalah sesuatu yang lembut. Dan merasakan terpaan napas hangat yang tepat berada diatas kepalanya. Bukannya takut, Sungmin malah mendongak keatas. Dan berusaha membelainya.
"Kau itu sebenarnya makhluk apa?"lirih Sungmin.
"Siapapun kau. Terima kasih sudah menyelamatkanku." ucap Sungmin sambil memberikan senyum tulus pada sosok dihadapannya dan berusaha memeluk sosok itu —walau nyatanya kedua tangan itu takkan mampu memeluk sosok besar dihadapannya.
Perlakuan Sungmin tentu saja membuat Kyuhyun—yang sedang dalam wujud werewolf menjadi bingung.
'Dia tidak takut?' batin Kyuhyun.
Kyuhyun yang kebingungan merubah sosok werewolfnya kembali ke wujud manusianya. Sungmin yang terkejut melepaskan pelukannya.
"K-kau mengecil?"
"Kau tidak takut padaku? Ah, benar kau buta. Mana mungkin kau melihat kejadian tadi."
Kata-kata yang diucapkan Kyuhyun sepenuhnya benar. Dan itu.. entah mengapa membuat Sungmin sedih. Sungmin menundukkan kepalanya.
"Tapi kau menyelamatkan ku." cicit Sungmin.
"Cih! Menyelamatkan kau bilang?"
Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah Sungmin.
"..Kau akan menjadi santapanku setelah ini." ucap Kyuhyun diikuti smirk andalannya.
Perlahan Sungmin kembali menatap orang yang berada didepannya. Dengan foxy yang memandang kosong itu Sungmin berkata "Kau orang baik. Kau tidak mungkin akan memangsaku."
"Cih! Kenapa seyakin itu? Asal kau tau aku ini werewolf. Tentu saja manusia lemah seperti mu adalah makanan yang menggiurkan bagiku."
"Hm.. benarkah?" tanya Sungmin sambil berbalik memunggungi Kyuhyun.
"Apa kau takut sekarang?"
"Ani. Tapi bisakah kau melihat keadaan adikku saat ini? Aku tak bisa memastikan keadaannya."
"Adik?"
"Eum. Pria mungil yang terbaring didepanku ini. Dia berusaha menolongku tapi malah dia terluka seperti ini."
Perlahan Sungmin merendahkan tubuhnya. Tangannya terulur ke depan berusaha menggapai tubuh Ryeowook. Sampai tangannya mengenai cairan lengket.
"Ini darahkan?" lirih Sungmin setelah mencium bau karat yang menguar.
"Hm. Sekujur tubuhnya dipenuhi darah."
"B-bisakah kau menolongnya juga?"
"Ck! Berapa kali aku harus mengatakannya padamu. Tidakkah kau lihat? Aku ini werewolf. Bukan malaikat baik hati seperti di bayanganmu." kesal Kyuhyun.
"Ne. Kenyataannya aku memang tidak bisa melihat tuan werewolf-ssi. Karna itu aku akan tetap menganggapmu malaikat baik hati."
'Keras kepala.' batin Kyuhyun.
"Apa imbalan untuk ku jika aku membantumu menyelamatkan adik mu itu?"
"Imbalan?"
"Didunia ini tidak ada yang gratis asal kau tahu saja."
"Kalau adikku bisa selamat..."
Sungmin terlihat menggigit bibir bawahnya. Mata foxy itu mulai berbayang oleh air mata. Dengan tangan bergetar Sungmin membelai wajah Ryeowook yang ada di pangkuannya.
"...Kau bisa menyantapku."
Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya mendengar jawaban dari pria mungil didepannya ini.
'Memakannya? Yang benar saja!'
"Tanpa persetujuan mu pun, aku bisa dengan mudah menyantapmu. Lalu kenapa aku harus repot-repot memenuhi permintaanmu?"
"Hanya kali ini. Ku mohon." suara Sungmin yang semula tenang mulai bergetar.
"Dia adalah teman pertamaku. Dia juga yang meminta agar aku mengizinkan dia menjadi adikku. Dia... dia berharga bagi ku."
"Lalu? Apakah semua itu ada hubungannya denganku." acuh Kyuhyun.
Kyuhyun berbalik, berniat meninggalkan Sungmin. Sungmin yang mendengar langkah kaki Kyuhyun berubah panik.
'Wookie tidak boleh mati. Dia..dia harus selamat.'batinnya kalut.
"T-tuan! Ku mohon! Akan ku berikan apapun yang kau mau!"
"Tsk! Emang apa yang bisa namja buta sepertimu lakukan untukku? Bahkan untuk hidup saja kau membutuhkan belas kasihan dari orang lain."
Nyut!
Manik foxy itu perlahan meneteskan air mata. Perkataan pria didepannya ini benar-benar terlalu menyakitkan untuk didengar. Dengan gusar Sungmin meremat bagian depan pakaian yang digunakannya.
"Hanya kau harapanku.."lirihnya.
Kyuhyun perlahan kembali mendekat. Hingga ia berhenti tepat di depan namja mungil itu.
"Hahh~ Baiklah. Ingat janjimu malam ini."ucapnya datar.
Dan bagi Sungmin ucapan itu lebih dari cukup untuknya saat ini.
Ya.
Hanya untuk saat ini.
Ini sudah seminggu sejak kejadian naas yang hampir menimpa Sungmin dan Ryeowook terjadi. Keadaan Ryeowook sudah jauh lebih baik. Entah apa yang dilakukan sosok penyelamat —Tuan Baik Hati— menurut Sungmin, tapi Ryeowook sembuh begitu saja setelah Tuan itu setuju untuk menolong Ryeowook. Bahkan tanpa harus repot membawa Ryeowook ke rumah sakit atau klinik. Dan yang lebih anehnya lagi, Ryeowook tidak mengingat apapun yang terjadi malam itu. Yang di ingat oleh Ryeowook hanyalah saat mereka berjalan jalan hingga malam. Dan Sungmin bersyukur, setidaknya adiknya itu tidak akan mempunyai trauma dengan kejadian mengerikan itu.
Selama seminggu itu pula Sungmin tidak bisa melupakan Tuan Baik Hati nya. Meski ia tidak dapat melihat tapi entah kenapa meski hanya mendengar suaranya Sungmin sangat yakin Tuan Baik Hatinya itu tampan. Dan tiap memikirkannya pipinya dengan otomatis memerah. Bukan memerah dikarenakan makeup tebal. Tapi memerah dengan alami, seolah-olah pipi chubby itu terpoles dengan makeup.
"Hyung? Pipimu memerah lagi! Apa kau sakit?"
"M-mwo? A-aniya! Aku baik-baik saja." jawab Sungmin gugup.
"Kau terlihat aneh seminggu ini hyung. Pipi bulatmu itu sering sekali memerah akhir akhir ini."
"Yaish! Berhenti menyebut pipiku bulat Ryeowookie~~" ucap Sungmin yang tanpa sadar mengeluarkan aegyonya.
"Hehe.. hyung, kau imut sekali~~" ucap Ryeowook polos sambil menekan-nekan pipi Sungmin.
"Sungminie hyung~~~~~"
"Yaish! Manse jangan berteriak, Sungmin hyung kan tidak tuli."sahut Ryeowook.
"Ish! Aku kan memanggil Sungmin hyung, bukan Wookie ahjumma. Wekkk~~" ujar Manse jahil sambil memeletkan lidahnya pada Ryeowook dan bergegas kabur sebelum hyung penyuka jerapahnya itu mengejarnya.
"Yak! Anak nakal kemari kau!"
"Shiro~ Shiroo~~ Haha... Ryeowook ahjumma kejal aku."
Sungmin hanya tersenyum mendengar perdebatan kecil Ryeowook dan Manse. Dia yakin saat ini Ryeowook tengah kepayahan menangkap si kecil Manse.
"Ck..anak itu bahkan bicara saja masih cadel, tapi sudah berani meledek hyungnya."gumam Sungmin.
Sungmin benar-benar merasa beruntung bisa berada disini. Semua orang disini menyayangi nya dengan tulus, tanpa memandang fisik apalagi harta.
"Hng? Tapi siapa nama tuan itu ya? Bukankah dia mengaku sebagai werewolf? Itu cuma akal-akalannya untuk menakutiku kan? Mana mungkin werewolf itu ada" gumam Sungmin.
Hening.
"Atau..."
Suara tawa Ryeowook dan Manse masih terdengar oleh Sungmin. Tapi hal itu nyatanya tidak membuat konsentrasi pria mungil itu buyar.
Deg!
"...Dia mengatakan yang sebenarnya?"
Skip Time......
"Arghhhhhh!"
Teriakkan kesakitan itu menggema keseluruh penjuru castle. Ini sudah ke yang 3 kali dalam 2 bulan berturut-turut. Dan itu artinya kurang dari tiga bulan sebelum sang Alpha werewolf genap berusia 100 tahun.
"Y-yang Mulia... hiks."
Heechul yang menyaksikan jerit kesakitan Kyuhyun tak mampu lagi menahan isak tangisnya. Tangannya dengan gemetar meremat jubah kebesaran sang suami yang berdiri disampingnya.
"Lakukan sesuatu! Uri Kyunie.. dia..dia kesakitan. Hiks! Ku mohon lakukan sesuatu suamiku." racau nya.
Airmata tidak pernah berhenti mengalir dari kedua matanya. Sungguh Heechul benar-benar tak sanggup melihat keadaan putranya yang tengah kesakitan seperti ini. Kalau bisa ia ingin sekali menggantikan Kyuhyun saat ini. Ibu mana yang sanggup melihat anaknya kesakitan?
Lain dengan Heechul yang terus-terusan menangis, yang Hangeng lakukan hanyalah menatap Kyuhyun dalam diam. Tangannya mengepal dengan erat. Dengan cepat Hangeng berbalik menatap ke arah penjaga yang sedari tadi menunggu dibalik pintu.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! PANGGILKAN TABIB SEKARANG JUGA!"
"Suamiku kau mau kemana?"
"Dia harus mendapatkan mate nya secepatnya. Jika dia tidak mau mencarinya sendiri, aku akan turun tangan langsung." ucap Hangeng sambil berlalu keluar kamar.
Heechul hanya menatap nanar ke arah pintu yang baru saja menelan bayangan suaminya itu.
"Argh! Arrrgggghhhhh!"
Dengan perlahan ia berjalan mendekat ke arah putra bungsunya yang tengah menjerit kesakitan itu. Di belainya kepala Kyuhyun.
"Bersabarlah nak, hiks~"
"Kau sudah merasa lebih baik?"
Saat ini Hangeng sedang duduk di singgasana nya. Dan orang yang baru saja ditanya adalah Kyuhyun. Kondisi nya mulai membaik, tapi itu hanya sementara. Karna selama putra bungsunya itu belum mengikat mate maka kematian akan selalu membayanginya.
"Ne."
Mendengar jawaban singkat putranya itu Hangeng hanya bisa menghela nafas lelah.
"Dengar,Nak. Aku tahu kau tidak suka dengan keputusanku, tapi ini demi kebaikkanmu."
"Kenapa harus aku? Kedua hyung ku juga belum mengikat mate hingga sekarang. Lalu kenapa aku harus mengikat mate sekarang?"
"Itu karna..."
"Seorang alpha? Persetan! Aku bahkan tidak pernah meminta dilahirkan sebagai seorang alpha!" potong Kyuhyun.
"Kyu.. jaga sikapmu."
Yesung yang sedari tadi ada diruangan itu akhirnya buka suara. Ia benar-benar tidak suka saat adik bungsunya itu membantah perkataan ayah mereka.
"Hh! Apa pedulimu hyung! Kau bahkan tidak tahu apa yang ku rasakan selama ini. Kalian semua egois!" murka Kyuhyun dan segera pergi meninggalkan aula kerajaan itu. Yesung dan Donghae yang melihat itu hanya bisa menatap sedih pada adik bungsu mereka.
"Hah~~ anak itu. Kapan dia bisa dewasa?" lirih Hangeng.
"Yang Mulia, aku akan bicara padanya."ucap Yesung.
"Hm, jangan terlalu keras padanya Yesung-ah. Aku tahu persis bagaimana perasaannya."
"Ne, Abeoji."sahut Yesung dan bergegas mengikuti Kyuhyun. Menyisakan Hangeng dan Donghae dalam ruangan itu
Kyuhyun masih berjalan lurus di depan, sedangkan Yesung yang mengikuti Kyuhyun dibelakang sedari tadi hanya terdiam. Mereka sedang ada di alam manusia saat ini. Entah apa yang membawa adik bungsunya itu kemari.
Sejujurnya Yesung ragu kalau Kyuhyun tidak menyadari kehadirannya. Sesama werewolf saja bisa saling mengenali. Apalagi jika itu keturunan bangsawan, sudah pasti mereka terlihat mencolok disini. Tapi Kyuhyun bersikap seolah tak tahu kalau hyung tertuanya itu berada dibelakangnya sedari tadi.
Kyuhyun yang berada di depan Yesung tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. Dan mau tak mau Yesung harus ikut berhenti. Sejenak Yesung bingung dengan adiknya ini.
'Love House?'
"Ne. Love House. Dan aku sarankan kau sebaiknya pulang saja hyung." jawab Kyuhyun tiba-tiba.
"Apa yang mau kau lakukan disini?" jawab Yesung waspada.
Perlahan Kyuhyun membalikkan badannya menghadap sang kakak tertua. Wajahnya menampilkan raut datar tapi Yesung bisa melihat seringai tipis disana.
"Menemui seseorang."
Dan kemudian melanjutkan langkahnya, meninggalkan Yesung jauh dibelakang.
Kyuhyun saat ini berada disalah satu dahan pohon di pekarangan Eternal Love House. Fokus pandangannya tertuju pada seorang namja manis yang sedang duduk di pekarangan love house itu.
Namja itu duduk sambil tersenyum, sekilas mungkin orang biasa akan menyangka kalau Sungmin—nama namja manis itu sedang tersenyum karna melihat dongsaengnya yang sedang berlarian di hadapannya. Tapi kenyataannya Sungmin tersenyum karna merasakan kehadiran Kyuhyun.
Perlahan Sungmin berdiri dan melangkah ke arah pohon tempat biasa Kyuhyun mengamatinya.
Flashback
Sungmin sedang duduk bersandar dibawah pohon mangga di pekarangan love house. Setiap sore Sungmin biasanya akan duduk dibawah pohon rindang ini, menikmati udara sore yang sejuk. Tapi berbeda dengan hari ini. Hari ini entah kenapa Sungmin selalu merasa sedang diawasi oleh seseorang.
Tepatnya beberapa hari setelah kejadian Sungmin diselamatkan oleh orang yang mengaku sebagai werewolf.
'Tsk! Werewolf apanya? Dia cuma berusaha menipuku.' batin Sungmin.
"Eung.. kenapa rasanya seperti ada yang mengawasiku ya?" gumamnya.
"Bodoh."
"Eoh?!"
Refleks Sungmin berdiri. Bukankah baru saja ada yang berbicara padanya. Dengan gusar Sungmin menoleh ke segala arah. Berusaha memfokuskan indera pendengarannya.
"N-nugu? Ryeowookie? Apa itu kau?" cicitnya.
"Sepertinya adikmu selamat ya?"
Deg!
'S-suara ini.. bukankah tidak ada yang tau kejadian yang menimpa Ryeowookie selain aku dan...'
"T-tuan baik hati?"
Bruk!
"Berapa kali ku bilang berhenti memanggilku tuan baik hati. Aku ini werewolf. Aku bisa saja mencabik tubuh mungilmu dalam sekejap."
"T-tuan, apa yang kau lakukan disini?"
Ctak!
"Akh!"
"Berhenti memanggilku tuan."
"Sshh.. tapi aku kan tidak tahu namamu." jawab Sungmin sambil mengelus keningnya yang baru saja disentil oleh pemuda didepannya ini.
"Kyuhyun. Nama ku Cho Kyuhyun."
"Ah,Ne! Lee Sungmin imnida!" jawab Sungmin bersemangat sambil membungkukkan tubuhnya.
"Jadi tuan.. em maksudku Kyuhyun-ssi, berapa umurmu?"
"Berapa umurmu?"
"Aku? 17."
"Aku lebih tua darimu."
"Benarkah? 20? 25?"
"Aku berusia 100, tahun ini."
"Mwo? Hahaha... Kyu-hyung kau sangat lucu." tawa Sungmin pecah saat mendengar perkataan Kyuhyun.
'100 tahun? Yang benar saja' batin Sungmin.
"Kau pikir lucu? Bukankah sudah ku katakan bahwa aku ini bukan manusia?" kesal Kyuhyun.
"Ah! Hyung, apa yang kau lakukan disini?" tanya Sungmin penasaran sekaligus mencoba untuk mengalihkan pembicaraan mengenai umur Kyuhyun.
"Jalan - jalan."
"Tapi hyung muncul darimana? Aku tidak mendengar langkah kaki yang berjalan mendekat daritadi."
"Aku ada diatas pohon."
"M-mwo?!"
Kedua bola mata Sungmin sontak terbelalak mendengar pengakuan Kyuhyun. Sungmin menengadahkan kepalanya ke atas. Dan Kyuhyun yang melihat tingkah menggemaskan Sungmin hanya mampu terkekeh.
"Jadi sedari tadi kau disana hyung?"
"Hm. Begitulah."
"Eng, apa kau tidak bisa turun?"
"Kenapa? Aku nyaman disini."
"Ish! Jika kau terus berada diatas maka aku harus terus menengadahkan kepalaku ini ke arahmu. Dan itu melelahkan."
Kyuhyun berusaha menahan senyumnya mendengar jawaban polos Sungmin. Yang benar, Kyuhyun sudah dihadapan Sungmin saat ini dimulai saat ia menyentil kening mulus Sungmin dan Sungmin masih mengira Kyuhyun berada di atas pohon saat ini. 'Memang sepanjang apa lenganku ini' batin Kyuhyun.
"Kau kan tidak bisa melihatku. Kenapa kau harus menengadahkan kepalamu kalau begitu."
"Hahh~ Baiklah~"
Hap!
Kyuhyun membuat suara seolah olah ia baru saja turun dari atas pohon dan kini berdiri sejajar dengan Sungmin. Kyuhyun menolehkan kepalanya ke segala arah. Akan sangat aneh kalau ada seseorang yang menyadari kehadirannya, apalagi tingkahnya barusan. Bisa - bisa ia di tuduh yang bukan - bukan.
"Hah..konyol" gumam Kyuhyun atas pemikirannya barusan.
"Eoh? Apa?"
"Ani. Adikmu..apa dia baik - baik saja?"
"Eum! Berkat kau" ucap Sungmin dengan semangat.
"Huweee... Min hyuuuuung~~ "
"Eung? Mingukie?"
"Huwee~~~"
"Kyu-hyung, aku pergi sebentar aku rasa aku mendengar suara tangisan adikku tadi."
"Hm. Aku juga akan pergi kalau begitu."
"E-eh? T-tunggu. Apa kita.. hm.. akan bertemu lagi?" tanya Sungmin ragu.
"Bertemu lagi? Hm~ Tentu saja. Lagi pula aku masih harus menagih janjimu bukan."sahut Kyuhyun lalu melesat pergi meninggalkan Sungmin.
"Aku akan menunggumu."gumam Sungmin.
Flashback End
"Kau datang Kyu-hyung?" ucap Sungmin sambil memperlihatkan senyum manisnya.
"Hm, aku datang."
"Ah! Apa kau bersama seseorang?" tanya Sungmin saat merasakan hawa orang lain diantara mereka.
Sekilas Kyuhyun melirikkan matanya dan retina nya menangkap dengan jelas sosok hyung tertuanya itu masih ada di belakangnya. Diam - diam Kyuhyun tersenyum sinis.
"Hm. Dia hyung ku. Mungkin dia penasaran secantik apa namja yang ingin aku temui."
"E-eh?"
Semburat merah perlahan menjalari pipi mulus Sungmin.
'Dia baru saja bilang aku cantik kan? Biasanya aku benci jika ada orang yang menyebutku cantik, tapi kenapa sekarang aku malah tersipu?'inner Sungmin.
Kyuhyun yang melihat namja didepannya tersipu makin melebarkan senyum sinisnya. Sedangkan Yesung tengah menatap keduanya tidak mengerti. Apa yang sebenarnya dia lewatkan disini?
"A-ah halo hyungnya Kyu-hyung" ucap Sungmin mencoba mengalihkan pembicaraan.
Melihat Sungmin yang membungkuk sambil memberi salam padanya membuat Yesung sedikit menganggukkan kepalanya. Dia putra tertua dari Dark Castle, tentu saja etika adalah hal yang utama baginya.
Merasa tak ada satu pun diantara mereka yang akan bicara akhirnya Sungmin mencoba membuka percakapan.
"Hm, Kyu-hyung sedang apa kemari? Apa ingin bermain dengan adik-adikku lagi?" tanya Sungmin.
Selepas kejadian di malam itu, dan bertemu nya mereka dibawah pohon di pekarangan Love House, Kyuhyun memang sering mengunjungi Sungmin. Bahkan beberapa kali Kyuhyun bermain dengan adik - adik Sungmin. Jadi bukan hal yang aneh bagi Sungmin jika menanyakan pertanyaan tadi. Tapi jelas hal ini menjadi pertanyaan yang aneh menurut Yesung.
"Kau.. bermain dengan anak kecil?"ragu Yesung.
"Hm! Kyu-hyung benar-benar sangat baik pada adik-adikku. Apa hyungnya Kyu-hyung juga mau bergabung?" ucap Sungmin antusias.
"Yesung. Namaku Cho Yesung. Kau bisa memanggilku seperti itu."
"Ne Yesung hyung. Lee Sungmin imnida."ucap Sungmin sambil mengulurkan lengannya.
Tapi sayangnya arah uluran tangan Sungmin benar-benar tidak menuju ke arah Yesung. Lengan Sungmin justru terulur ke sebelah kanan Kyuhyun. Sedangkan posisi Yesung berada disebelah kiri belakang Kyuhyun.
"Kau buta?" tanya Yesung spontan.
"Ne? Ah, itu..." perlahan Sungmin menarik kembali lengannya.
Tapi sebelum Sungmin berhasil menyembunyikan tangannya Kyuhyun terlebih dahulu menarik tangannya, dan menjabat tangan Sungmin.
"Kyuhyun. Namaku Cho Kyuhyun, bunny."ucap Kyuhyun sambil menjabat tangan Sungmin.
"Ish, kalau hyung aku sudah kenal. Dan kenapa juga kau menyebutku bunny?"
"Hm? Karna kau tampak menggemaskan seperti kelinci"
"Ish, hyung! Aku kan bukan mau berkenalan denganmu. Aku ini ingin berkenalan dengan Yesung hyung."jawab Sungmin berusaha mengendalikan debaran jantungnya yang mulai menggila.
Yesung yang melihat interaksi keduanya mengernyit bingung. 'Apa yang sebenarnya sedang terjadi disini?' batinnya.
Sedangkan Kyuhyun tak mau ambil pusing dengan apa yang di fikirkan Yesung, suara hati hyungnya itu terlalu keras untuk diabaikan.
"Min, ada yang ingin aku sampaikan."
"Hm? Apa?"
"Kau masih ingat janjimu tempo hari kan?"
"Janji?"lirih Sungmin.
Deg!
Sungmin ingat janji itu.
"A-aku ingat hyung."
"Aku akan menagihnya sekarang."
Setelaha perkataan Kyuhyun cuaca yang tadinya cerah mendadak berubah mencekam, angin yang semula berhembus sejuk berubah menjadi dingin menusuk. Dan entah kenapa Yesung tau, apa yang akan dikatakan Kyuhyun nantinya bukanlah suatu hal yang baik untuk siapapun.
"Jadilah mateku."
Jger!
Petir seolah menyambut kata kata Kyuhyun barusan dan Yesung yang sedari tadi mendengarkan sontak murka. Dengan geram di baliknya tubuh Kyuhyun agar menghadap dirinya.
"Apa kau sudah gila?! Apa maksudmu menjadikan manusia lemah ini sebagai matemu. Tarik kata-katamu barusan Cho Kyuhyun!"
Merasa kesal dengan ucapan hyungnya, ditambah sedari tadi hyungnya itu tidak berhenti mencengkram kedua bahunya, membuat Kyuhyun menampik cengkraman itu.
"Tahu apa kau? Aku yang berhak memutuskan siapa yang akan menjadi mateku. Lagipula bukankah Raja yang mengatakan sendiri, jika dia akan menerima siapapun mate yang ku pilih?" jawab Kyuhyun dan tidak lupa menampilkan smirk andalannya.
"K-KAU!"
Yesung yang benar-benar geram hanya bisa menggenggam erat-erat kedua tangannya. Sungguh Yesung tak habis fikir kemana perginya akal pintar adik bungsunya ini hingga memutuskan untuk mengikat mate dengan manusia. Ok. Mungkin Yesung sebenarnya tidak masalah dengan Sungmin si Manusia, tapi jelas Yesung merasa terganggu dengan fakta bahwa Sungmin adalah Si Manusia Buta, dan jangan lupakan Sungmin adalah seorang pria.
"Ah, m-maaf. Tapi mate itu apa?" tanya Sungmin penasaran.
Pertanyaan yang terlontar dari Sungmin memecah adu argumen yang sedang terjadi antar kakak beradik tersenyum.
"Mate itu pasangan hidup. Ah~ Bagi manusia mungkin seperti suami-istri."jawab Kyuhyun.
"S-suami-istri?" ulang Sungmin dengan pipi memerah.
"Hm~ Kau mau?"
"Kyu! Hen-..."
"Aku mau."
"MWO?!"
Ucapan Yesung yang hendak menghentikan Kyuhyun terpotong saat Sungmin mengucapkan dua kata laknat bagi Yesung. 'Tidakkah dia sadari bahwa apa yang baru saja dikatakannya akan membawa malapetaka bagi dirinya sendiri.'batin Yesung.
"Bagus! Kalau begitu ayo." ucap Kyuhyun sambil menggenggam tangan Sungmin.
"T-tunggu kita mau kemana?"
"Dark Castle. Rumah barumu."
Mendengar kata rumah baru yang terucap dari Kyuhyun membuat Sungmin menghentikan langkahnya.
"Apa aku harus meninggalkan rumah ini?"
"Cih! Tentu saja kau fikir kau akan tinggal dimana?" ketus Yesung.
"T-tapi bagaimana dengan keluarga ku disini?"
"Mereka akan melupakanmu. Semua orang yang berada di dunia manusia akan melupakanmu dan menganggap kau tidak pernah ada sebelumnya."jawab Kyuhyun.
Sungmin meragu. Apa bisa ia meninggalkan orang orang yang begitu ia sayangi di sini. Orang-orang di Love House benar-benar menyayanginya dengan tulus, tidak seperti paman dan bibinya yang tega membuangnya demi harta semata. Tapi Sungmin sudah berjanji pada Kyuhyun, ia akan melakukan apa saja asal pemuda itu menyelamatkan nyawa Ryeowook tempo hari. Dan Sungmin tau ia tidak boleh melanggar janji terlebih ia sudah setuju tadi.
Kyuhyun yang melihat Sungmin ragu tampak mengeras. 'Dia tidak boleh membatalkannya.'batin Kyuhyun.
"Sungmin..."
"Aku akan ikut. Tapi tolong biarkan aku disini untuk hari ini saja. Setidaknya aku ingin menghabiskan waktu sedikit lama dengan mereka, aku juga ingin berpamittan."
"Baiklah, aku akan mengabulkan permintaanmu. Aku akan menjemputmu besok, pagi pagi sekali."
"Hm~ Gomawo."
"Sampai jumpa besok,dear." ucap Kyuhyun sambil mencium pelipis Sungmin dan menghilang.
Perlakuan Kyuhyun barusan membuat jantung Sungmin berdegup dengan cepat. Dengan tangan bergetar Sungmin berusaha menyentuh tempat bibir Kyuhyun menciumnya barusan.
"Kau tahu? Kau sudah membuat keputusan yang salah. Aku harap kau takkan menyesalinya suatu hari nanti." ucap Yesung yang sedari tadi masih ada di depan Sungmin lalu menghilang.
T.B.C
a/n:
yeay! aku updateㅠ.ㅠ eotte? masih pendekkah? kalo di watty ini aku bagi jadi 3 chap loh wkwk :v
buat yang nanya penname ku di watty sama seperti di ffn judul ffnya juga sama kok~ dan aku baru update chapter terbaru disana buat yang gak sabar boleh berkunjung ke akun ku di watty… disana juga aku post beberapa ff /promosi
btw, Minal Aidzin buat semuanya