aku cuma mau mengamankan cerita shiro agar tidak hilang di dunia fanfiction, aku tidak yakin aku mampu menulis sebaik shiro kalau mau baca kelanjutannya kita harus nunggu yang mampu dan mau melanjutkan cerita ini
berdoa lah agar ada yang mau mengadopt cerita ini ok
nah yang mau mengadopt cerita ini silakan
Disclaimer : Naruto dan High School DxD bukanlah milikku. Mereka punya para Owner terhormat yang membuatnya. Begitupun character anime lain yang aku pinjam untuk melengkapi imajinasi milikku
Kekuatan yang keluar disini sebagian terinspirasi dari One piece, Date a Live, Kamen Rider Kabuto dan masih banyak lagi.
Aternate Reality: OOC Naruto, strong to godlike Naruto, Human Naruto,...,
. . .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
. . .
Disebuah lembah yang merupakan lembah pertarungan terakhir yang menjadi saksi bisu bagaimana dahsyatnya kehancuran yang tercipta dari dua orang pemuda yang bertarung dengan membawa masing-masing ideologi yang mereka percayai.
"Kau masih hidup?" ujar anak laki-laki berambut pirang berkumis layaknya rubah dengan bola mata biru saphire-nya.
"Uhh?! Apa yang terjadi?" ujar anak laki-laki berambut raven hitam yang terbaring di samping bocah lelaki pirang yang bertanya.
"Kita beradu jutsu terakhir kita dan seperti yang bisa kau lihat, kita babak belur seperti ini." ujar anak lelaki berambut pirang. Melihat temannya mulai mencoba bergerak dia berkata lagi. "Jangan bergerak atau kau akan kehabisan darah dan mati di sini Sasuke!"
"Ughh!? Aku tak bisa merasakan lengan kiriku." balas anak berambut raven hitam bernama Sasuke tersebut.
"Tentu saja! Lagipula itu karena kau kehilangan lengan kirimu dan aku kehilangan lengan kananku setelah jutsu kita berbenturan teme! Sepertinya kita harus menunggu Sakura-chan dan Kakashi sensei datang kemari."
"Hey Naruto..." ujar Sasuke kepada anak lelaki berambut pirang yang terbaring di sampingnya. "Kenapa kau sekeras ini menghalangiku? Apa artinya aku bagimu?"
"Kau temanku Sasuke." balas anak lelaki pirang bernama Naruto tersebut.
"Kau berulang kali mengatakan hal tersebut. Namun tetap saja itu bukanlah jawaban yang ingin kudengar Naruto!"
"Bagaimanapun aku menjelaskannya aku juga sulit mengerti. Namun saat melihatmu menuju jalan yang jauh lebih gelap lagi aku seperti ikut merasakannya Sasuke." ujar Naruto. "Aku dan kau sama-sama telah melalui kesendirian. Kita terasingkan. Kita melalui berbagai tragedi. Kau yang berjalan di jalan kebencian dan kau telah berhasil membalaskan dendam milikmu pada Itachi. Lalu kini kau ingin memulai revolusimu yang membuatmu makin tenggelam dalam kesendirianmu. Aku juga ikut merasakannya. Kau bagaikan saudara yang tak pernah kumiliki Sasuke. Bagaimana aku bisa membiarkan saudaraku berjalan di jalan tersebut?" tambahnya sembari memalingkan wajahnya menghadap Sasuke.
Sasuke yang mendengar jawaban Naruto tertegun. "Kau benar-benar ninja yang keras kepala Naruto." balas Sasuke.
"Mau bagaimana lagi? Darah klan Uzumaki yang keras kepala memang mengalir di tubuhku." ujarnya kembali menatap langit.
"Kau menang Naruto. Aku mengaku kalah kali ini."
"Benarkah? Hahahahag - cough - Aku memang kuat bukan?"
"Jangan - cough - sombong dulu, dobe!" balas Sasuke.
"Hahahahahahaha..." tawa Naruto. "Kau seperti anak yang ngambek dengan nada bicaramu barusan teme!"
"Hn!" dengus Sasuke sebelum mereka terdiam satu sama lain.
Hening. Hanya suara angin berdesir yang mereka berdua dengar.
"Nee Sasuke..." ujar Naruto memecah keheningan kembali. "Bisakah kau bertahan hidup untukku dan menjadi hokage sesuai impianku?"
Sasuke yang mendengar kata-kata Naruto langsung menghadapkan wajahnya ke arah Naruto sembari berkata. "Apa yang kau katakan dobe? Kita masih harus membatalkan mugen tsukoyomi, jadi bertahanlah sama seperti sifatmu yang keras kepala itu!"
Menghadapkan wajahnya ke arah Sasuke, Naruto berkata pelan sembari tersenyum. "Waktuku tak banyak lagi - cough - teman." Chakra orange mulai terlihat di atas pundak Naruto membentuk sebuah tangan yang mengarah pada Sasuke. "Kuberikan sisa chakra Ashura padamu. Tolong bebaskan mereka yang tersegel oleh genjutsu tersebut." tambahnya.
"Tidak! Tidak! Apa yang lakukan dobe?" ujar Sasuke panik. Chakra Ashura mulai terserap padanya dan lengannya yang hilang serta berdarah mulai tumbuh kembali walaupun dia masih tak bisa bergerak. "Hey Naruto jangan bercanda! Bukankah kau harus menepati semua janji yang kau ucapkan pada mereka yang berada di Konoha nanti?! Bukankah kau harus menjadi hokage seperti mimpimu?!"
Naruto yang mendengar ucapan Sasuke yang panik hanya terus tersenyum. "Ahh sepertinya kali ini aku tak bisa menepatinya teman." balasnya sembari menatap kembali langit. "Tolong jadilah hokage untukku dan biarkan para biju bebas memilih jalan mereka ya? Aku menjanjikan bahwa aku akan membiarkan mereka bebas tanpa tersegel lagi."
"Tidak Naruto! Tetaplah bertahan hidup!" teriak Sasuke. Namun yang dilihatnya hanya mata Naruto yang tertutup sembari tersenyum dengan nafas yang semakin menghilang darinya.
Hari itu Uzumaki Naruto, sang ninja keras kepala dan sulit diprediksi meninggal dengan senyum di wajahnya.
…
…
...
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Gelap
Dirinya tak tahu dimana dirinya berada.
Hanya kegelapan yang dia rasakan. Melayang tanpa tujuan. Kemanakah dia akan berakhir? Neraka? Surga?
"Kau telah berhasil anak dalam ramalan."
Dirinya mendengar suara. Suara tersebut begitu lemah lembut di telinganya.
"Kau membawa perdamaian pada dunia ninja tersebut. Kau telah meletakkan pondasinya."
Benarkah dia telah berhasil? Jika iya, bukankah kini dia bisa bertemu tou-san dan kaa-saan?
"Namun belum saatnya perjuanganmu berakhir anak muda."
Apa maksud kata kata-kata itu? Apa maksudnya dengan perjuangannya belum berakhir? Dia sudah lelah dengan semua ini, tidak bisakah dia memperoleh kebebasan yang dia inginkan?
"Aku tahu kau ingin bebas, namun Aku harus melakukan ini, Naruto. Hanya kaulah yang sanggup Aku percayakan dengan semua ini."
Tidak! Sudah cukup! Dirinya tak ingin lagi bertarung, dirinya tak lagi ingin terlibat dalam hal yang menyebabkan masalah. Sudah cukup!
"Kau akan terlahir kembali dengan kekuatan yang kuberikan padamu, Naruto. Kau akan terlahir dan memulainya dari awal kembali. Aku membuka juga topeng yang selama ini kau pakai di Elemental nation, Naruto. Kau yang terlahir kembali kini bisa menunjukkan dirimu yang sebenarnya karena kau memulai dari awal kembali"
Tidak! Bukan ini yang dia harapkan!
Namun mau tak mau, sebuah cahaya yang begitu terang muncul menyelimuti dirinya dan menelan dirinya. Dan hal yang terakhir dia lihat hanyalah pandangannya memudar sempurna
. . .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kuoh city,
Seorang pemuda yang tinggal di sebuah apartemen kecil yang dia tempati kini masih tengah bergelut dengan selimut yang dipakainya. Rambut putihnya tampak terlihat tak beraturan dan juga terlihat deru nafasnya yang tenang saat dia masih tertidur.
Krrrriiiiiiiinnnngggggg!...,
Tiba-tiba suara yang berasal dari alarm jam kecil yang berada di meja di samping tempat tidurnya berbunyi nyaring memaksa pemuda tersebut untuk bangun. Dengan membuka matanya yang mana hanya terbuka setengah, dia meraba-raba atas meja untuk mematikan jam alarm tersebut. Mendudukkan dirinya kemudian di pinggir tempat tidurnya, pemuda tersebut kemudian mengusap wajah miliknya untuk membuat rasa kantuk di wajahnya menghilang dan kini terlihat wajah tampan miliknya. Mata biru seindah lautan aquamarine berada disana dengan wajah pas tanpa lemak yang berada di sana juga tubuh telanjang dada miliknya yang menampakkan otot perut six pack miliknya dan tubuh seorang petarung martial art. Jangan lupakan rambut putih jabriknya yang terlihat berantakan. Berdiri kemudian, pemuda tersebut kemudian berjalan ke kamar mandi dan mengambil sikat gigi dan sebuah pasta gigi selepas dirinya membasuh mukanya dengan air segar yang keluar dari wastafel yang berada di kamar mandi tersebut dan mulai menyikat giginya sembari memandang ke arah kaca yang berada di depannya.
Wajah yang tampak di cermin tersebut adalah Uzumaki Naruto. Seorang orphan yang tinggal di sebuah panti asuhan di Kuoh ketika dirinya ditemukan di depan pintu panti asuhan dengan terbungkus selimut disebuah keranjang bayi kecil dengan tag nama Uzumaki Naruto yang terikat di keranjang tersebut. Seseorang yang tak tahu siapa orang tuanya dengan jelas. Naruto sendiri kini hidup mandiri selepas dirinya keluar dari panti asuhan dan bekerja sebagai kasir paruh waktu di sebuah minimarket kecil yang dekat dengan apartemen tempatnya tinggal. Oh, dia keluar dari panti juga bukan karena ditendang keluar, namun dia memang berniat keluar dari sana selepas dirinya merasa mampu untuk hidup sendiri. Ibu pengasuh panti asuhan juga tak keberatan kala itu dan berkata bahwa dia harus menyempatkan diri datang kesana sesekali dan terus memberi kontak kepada panti asuhan yang telah merawatnya sedari kecil dan Naruto mengiyakannya karena dia tahu bahwa ibu panti asuhan tak ubahnya seperti ibunya sendiri. Naruto bahkan juga kerap menyisihkan gajinya yang tiap kali dia dapat dimana saat dirinya merasa sudah terkumpul cukup banyak, dia akan memberikan kepada ibu panti asuhan tempatnya dulu tinggal agar bisa digunakan untuk biaya hidup anak-anak lain di panti asuhan tersebut. Baginya asal gaji yang diterimanya sudah lebih dari cukup untuk membayar sewa apartemen kecil ini dan biaya makan satu bulan itu sudah lebih dari cukup baginya.
Naruto sendiri kini menjadi murid di academy Kuoh yang dulunya merupakan bekas sekolah wanita yag kini berubah menjadi sekolah campuran dan duduk di tingkat ke dua tahun ajaran sekolah. Dirinya berhasil masuk kesana berkat program beasiswa yang dia dapatkan saat mengikuti tes masuk. Naruto di academy itu terkenal sangat pintar dan cukup dikagumi.
Naruto menyikat giginya dengan pelan sembari menikmati rutinitas paginya. Selepas menyikat gigi, dia kemudian mandi dan memakai seragam khas academy Kuoh yaitu sebuah kemeja lengan pendek berwarna putih dengan celana panjang berwarna hitam. Naruto merasa dirinya sudah pas, lalu dia kemudian oergi ke dapur kecil yang terdapat di apartemen yang dia tempati tersebut untuk mengambil sebuah ramen dari kulkas kecil miliknya untuk menyeduhnya dengan air panas yang dia buat sebelum dirinya mandi tadi.
…
Menyeduh ramen instant rasa ayam, dirinya menunggu selama tiga menit sebelum menyantapnya dengan tenang sarapan paginya ini. Dia tak perlu terburu-buru mengingat jam masih menunjukkan jam 6.15 dan academy dimulai tepat jam 7. Selepas memakan sarapan paginya, Naruto kemudian membuang bungkus ramen tersebut ke tempat sampah, lalu mengambil tas miliknya dan pergi ke pintu apatermen miliknya, membuka kunci apartemen miliknya dan keluar dari apartemen tersebut untuk berangkat ke academy. Tak lupa juga dia mengunci kembali pintu apartemen miliknya sebelum berangkat.
Kehidupan kembali berjalan dan satu hari kembali harus dilaluinya.
…
…
…
xxx
Kuoh academy…
Siapa yang tak tahu academy terbesar di kota Kuoh yang merupakan academy terbaik di kota tersebut. Academy dengan gaya bangunan academy eropa dimana banyak gedung bertingkatnya ini merupakan sebuah academy terlengkap dan terbaik bagi siapapun yang ingin menemba ilmu disana. Berawal dari yang awalnya hanya sekolah khusus gadis, sekolah tersebut dua tahun lalu berubah menjadi sekolah campuran. Meskipun menjadi sekolah campuran, namun sampai sekarang perbandingan antara laki-laki dan perempuan di sana cukup jauh dimana perbandingannya 8 : 3 dengan jumlah perempuan yang jauh lebih banyak dari lelaki.
Di academy Kuoh ini walaupun jumlah lelaki mulai meningkat, namun kebanyakan autoritas masih dipegang sebagian banyak perempuan karena saking banyaknya perempuan di sana.
Dan disinilah Naruto bersekolah. Naruto sendiri berjalan pelan dan dia bisa melihat gerbang academy yang tampak megah disana. Suasana jalanan tempat menuju academy juga tak sepi mengingat banyak pula murid-murid academy yang berjalan ke arah yang sama dengannya, baik sendirian atau bersama teman-teman mereka.
Ketika Naruto sampai di gerbang academy, dia melihat sang Kaichou ketua OSIS telah berada di sana melihat dan mungkin memperhatikan agar tak ada murid yang telat nantinya. Naruto tak peduli dengan hal tersebut dan dia hanya berjalan saja. Dia juga menoleh sebentar untuk memberikan sapaan pada Kaichou dan wakilnya yang berada disana, Souna Shitori dan Tsubaki Shinra hanya sebagai formalitas saja saat dia berhadapan dengan mereka berdua.
"Ohayou gozaimazu, Kaichou, Shinra-san…," sapa Naruto memberi salam formalitas yang dirasanya perlu.
"Ohayou juga, Uzumaki-san.," balas Souna dan Tsubaki yang hampir berbarengan.
Dan Naruto hanya tersenyum saja saat mereka berdua membalas sapaannya dan menganggukkan kepalanya lalu berjalan kembali.
Naruto tak pernah berniat berbicara lebih dengan mereka selama ini karena dirinya merasa tak perlu. Lagipula saat dia pertama kali memasuki academy ini, dia merasa ada keanehan yang ada disini. Kuoh academy baginya terlalu aneh mengingat ada beberapa murid yang punya aura hitam seperti Kaichou dan wakilnya juga anggota OSIS dan OCCULT RESEACRH CLUB dan bahkan ada boundary field atau barrier yang menyelimuti beberapa gedung namun Naruto tak pernah berniat mencari tahu lebih lanjut karena dia tahu itu hanya akan merepotkan baginya nanti.
Dan Naruto tahu akan hal itu, Heck ! Bahkan dia tahu bahwa hal supernatural adalah hal nyata mengingat dia secara tak sengaja pernah membunuh seorang pria bersayap gagak yang mengincarnya saat dirinya tak sengaja melihat pria tersebut memperkosa seorang gadis lalu membunuhnya. Naruto membunuh pria tersebut dengan kekuatannya yang baru terbangun kala tersebut dan sejak itu dia melatih terus kekuatan miliknya yang berhubungan dengan banyak hal.
Terkadang Naruto bertanya-tanya darimanakah dia mendapatkan kekuatan ini, nanun hal tersebut tak pernah bisa terjawab olehnya sampai sekarang dan juga dia sangat bertanya-tanya di pikirannya siapakah Souna Shitori dan Rias Gremory karena dua gadis tersebutlah yang mengeluarkan aura yang paling hitam diantara yang lain.
...
xxx
Selepas sekolah.
Tampak di sebuah ruangan yang berada di bangunan sekolah tua yang merupakan tempat klub penelitian supernatural yang bergaya Victoria klasik, dua orang gadis tengah berada di sana. Tampak pula berkas-berkas laporan berada di atas meja yang memisahkan mereka berdua yang tengah duduk di sofa berwarna merah disana dan teh yang tersaji di atas cangkir untuk masing-masing gadis tersebut
"Jadi, bagaimana rencanamu dengan merekrut Hyoudou Issei?" tanya gadis berkacamata dengan rambut sebahu berwarna hitam bertubuh pas yang mengenakkan seragam academy kuoh dimana di gadis tersebut memakai kemeja putih lengan pendek dan berbalut blazer berwarna keunguan yang mana blazer tersebut membalut bagian perutnya juga sebuah rok pendek warna keunguan pula yang khas untuk perempuan. Gadis yang bernama Souna Shitori atau aslinya adalah Sona Sitri tersebut tengah bertanya kepada gadis berambut merah panjang sepinggang dengan sebuah rambut yang mencuat ke atas atau biasa disebut Ahoge yang mengenakkan seragam yang sama dengannya, namun terlihat mempunyai body tubuh yang montok dengan ukuran dadanya yang bisa dibilang terlalu over dan tak wajar untuk gadis seusianya. Walau begitu mata kehijauan miliknya juga menambah cantik paras wajah pemilik nama Rias Gremory.
"Ahh…, aku sudah menyuruh Kiba untuk mengawasi Issei beserta dengan Koneko. Dan Koneko juga merasakan aura naga yang menguar dari tubuh Issei. Kurasa Issei punya sacred gear di dalam tubuhnya yang berhubungan dengan naga. Aku juga sudah menyuruh familiar milikku untuk membagikan selembaran yang berisi lingkaran pemanggilan untukku bila terjadi sesuatu yang mana sudah dia terima, mengingat hari ini dia ada kencan dengan Fallen angel." tukas Rias dengan mengambil teh yang dibuatkan Ratunya yaitu Himejima Akeno sebelum Akeno keluar dari ruangan untuk pergi ke supermarket terdekat membeli bahan makanan keperluan klub dan menyesap teh miliknya dengan pelan.
"Apa cara ini menurutmu bijak?" balas Sona dengan menaikkan kacamata miliknya yang dirasanya turun dengan jemarinya. "Jika salah langkah ini bisa menusukmu dari belakang kau tahu…,"
"Aku tahu hal tersebut, makanya aku sangat berhati-hati dengan rencana ini." tukas Rias. "Aku perlu segera budak yang kuat untuk bisa lolos dari pertunangan menyebalkan tersebut, kau tahu itu Sona"
"Ya aku tahu hal tersebut." balas Sona. "Dan aku harap saja rencananmu berhasil nantinya."
"Lalu bagaimana dengan target incaran budakmu itu, Sona?" tanya Rias dengan meletakkan,cangkir teh miliknya kembali ke meja.
"Maksudmu Uzumaki Naruto?" balas Sona yang dijawab anggukan oleh Rias. "Dia sulit sekali kudekati, Rias. Bahkan mengajaknya bicarapun sangat sulit seakan dia menjaga jaraknya sama sekali. Aku tak tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi."
"Seakan dia tak ingin membuat teman?"
"Dia bahkan tak punya teman sekalipun di academy ini. Memang dia pintar, sangat pintar malah dimana dia bisa punya peringkat di atasku. Dia juga selalu membantu jika ada murid lain yang butuh bantuannya tanpa pamrih. Tapi tetap saja, sifatnya yang lebih cenderung diam dan seolah dingin miliknya tak bisa kutembus sama sekali. Kau bahkan tahu bukan bagaimana aku hanya mampu bertahan bicara dengannya tak lebih dari 5 menit sebelum aku kehabisan kata-kata melawannya saat aku mengajakmu bertemu dengannya." ujar Sona dengan nada bicara yang tampak frustasi disana.
"Ahh aku ingat jelas hal tersebut dan itu benar-benar hal yang tak bisa kukira." balas Rias. "Karena hal tersebut itu pulalah yang membuatmu frustasi habis-habisan. Tapi kenapa begitu mengincarnya? Dia hanyalah manusia biasa dan hanya kepintaran saja yang dia punya Sona, tak ada hal menarik selain hal itu."
"Ya aku tahu itu, Uzumaki Naruto, seorang penyendiri dan pembenci hal mesum yang menghajar tiga trio mesum dimana Issei termasuk dalam trio tersebut tanpa ampun karena mengintip gadis klub Kendo yang berganti pakaian." tukas Sona mulai berbicara tentang Naruto. "Dia tak terlibat dalam kegiatan klub apapun dan bekerja paruh waktu di sebuah minimarket kecil yang dekat dengan apartemen yang dia tempati. Seorang orphan yang hidup mandiri selepas keluar dari sebuah panti asuhan. Dan penerima beasiswa penuh untuk bersekolah di sekolah ini. Namun ada satu hal yang kau lupakan, Rias…"
"Apa itu?"
"Dia berhasil menghajar 12 preman yang datang ke academy sendirian dengan seni beladiri miliknya." jawab Sona
"Maksudmu akibat insiden tersebut yang menyebabkan dirinya dipanggil dengan sebutan Ice Dragon di academy?"
"Ya…, itu yang kumaksud. Dan penyebab trio mesum begitu ketakutan setiap kali melihatnya."
Naruto memang disebut sebagai Ice Dragon di academy, karena selain sifat dinginnya, dia juga terkenal akibat dia menghajar 12 preman yang datang ke academy dengan membawa senjata tumpul seperti pemukul bisbol dan gear rantai yang menantang dia keluar untuk bertarung. Naruto meladeni para preman tersebut dan bertarung hingga dia menang. Saat ditanya kenapa para preman tersebut mencarinya, dia hanya menjawab bahwa preman tersebut adalah pemalak yang memalak setiap orang yang mereka temui dan tak segan melukai hingga Naruto menghajar pimpinan mereka dan sepertinya mereka anak buah dari preman tersebut marah dan datang ke academy untuk balas dendam tapi tetap saja dihajar oleh Naruto.
"Tapi tetap saja dia hanya manusia biasa. Aku bahkan sudah menyuruh Koneko men-cek pemuda itu, namun Koneko bilang dia hanya manusia biasa tanpa bakat atau sacred gear" ucap Rias.
"Aku tahu itu dengan jelas, tapi kau tahu bahwa aku tak tertarik karena kekuatannya saja kau tahu itu, kekuatan bisa didapat dengan latihan namun kepandaian bukanlah sesuatu yang bisa dilatih dengan mudah. Dan aku ingatkan padamu Rias mengingat kau itu tamak, Naruto adalah bagianku. Kau sudah dapat Issei jadi jangan sampai kau juga mengincar Naruto."
"Oh ayolah, Sona" balas Rias dengan tersenyum "aku tak mungkin akan mengambil milik sahabatku sendiri bukan? Apalagi kau itu sahabat baikku sejak kecil"
"Kuharap juga begitu mengingat betapa tamaknya dirimu Rias" pikir Sona namun tak diutarakannya.
Tanpa mereka berdua ketahui, perubahan arus besar-besaran akan terjadi dan akan berputar di sekitar kota yang mereka bilang adalah teritory mereka.
…
xxx
…
Naruto hanya berjalan pulang dari tempatnya bekerja paruh waktu di sebuah minimarket dengan pelan dan langkah kaki yang santai. Dirinya tak terburu-buru mengingat bahwa dia juga tak ada kegiatan selain melihat televisi nantinya selepas dia tiba di apartemennya.
Naruto terus berjalan hingga tanpa dia sadari, dia berada di depan sebuah barrier yang menyelimuti taman dekat tempatnya bekerja. Hal ini tentu saja membuat Naruto sangat bingung mengingat setahunya tadi di taman ini tak terpasang barrier apapun saat dia melewatinya sepulang sekolah untuk pergi ke tempatnya bekerja.
Naruto hanya terdiam disana. Dirinya kini tengah berpikir matang-matang. Dia ingin sekali masuk ke dalam, namun bagaimana jika dia ketahuan menyusup ke dalam oleh pembuat barrier? Berbagai pikiran kini berkecamuk di pikiran Naruto dan Naruto akhirnya kemudian memutuskan untuk mencoba masuk ke sana. Dengan memanggil kekuatan miliknya, Naruto kemudian mengangkat tangan kanannya dan menempelkannya di barrier yang berada di depannya seraya berkata.
"[Light]" tukas Naruto dan kemudian Naruto menghilang dari sana melebur menjadi partikel cahaya terbawa angin malam dan masuk ke dalam barrier dengan mudah.
…
…
…
Naruto masuk ke dalam dengan menembus barrier yang tercipta di sekeliling taman. Memunculkan tubuhnya di sebuah dahan pohon yang tak jauh dari tengah taman, dia bisa melihat salah satu dari trio mesum, Hyoudou Issei si pecinta oppai yang menurutnya sangat menjijikkan tengah memandang ke arah seorang gadis bersayap gagak berpakaian minim sekali yang menggoda hasrat birahi sama seperti pria yang pernah dia bunuh dahulu dengan kekuatannya. Naruto bisa melihat bahwa di tangan gadis gagak tersebut, sebuah cahaya berbentuk tombak tergenggam di tangan si gadis dan si gadis tersebut sepertinya berniat untuk membunuh Issei.
Naruto tahu dirinya tak berhak ikut campur, namun dirinya juga tak bisa membiarkan orang tak bersalah mati di depannya selama dia masih punya kekuatan. Walau sebenarnya di hatinya dia berharap si maniak oppai tersebut mati saja, tapi tetap saja jika dipandan dari sudut kemanusiaan miliknya, Issei juga tetaplah manusia yang tak bersalah kecuali dia memperkosa gadis bersayap gagak didepanya dan gadis didepannya itu membalas tak terima namun itu sebuah jelas sangat tak mungkin bukan?
Mengangkat tangan kanan miliknya dimana tangannya membentuk gerakan seperti pistol dan mengarahkannya ke gadis gagak tersebut, Naruto kemudian memanggil kekuatan miliknya dari dalam dan sebuah sinar cahaya terkumpul di ujung jari telunjuknya. Membidik sebentar dimana Naruto mengincar tangan kanan gadis tersebut yang memegang tombak, Naruto kemudian melepaskan cahaya kumpulan cahaya kecil di ujung jemarinya yang melesat dengan begitu cepat ke arah tangan gadis tersebut dan menembus tangan tersebut dan memuncratkan darah kental yang menyebakan si gadia bersayap gagak hitam tersebut berteriak kesakitan lalu tombak cahaya yang ada di genggaman tangan si gadis menghilang melebur menjadi partikel cahaya kembali yang membuat Naruto yang melihatnya penasaran.
Setahu Naruto dahulu saat dia membunuh pria bersayap gagak itu, pria tersebut tak bisa mengeluarkan kemampuan membuat tombak dari cahaya seperti itu. Atau tidak sempat? Naruto tak tahu pasti, tapi Naruto sangat penasaran akan orang bersayap gagak hitam karena dirinya tak menemui orang seperti itu lagi selepas dia melakukan pembunuhan yang terakhir tersebut. Dia kini melihat gadis yang terkena serangannya tersebut kini sudah berada di atas tanah memegangi tangannya yang berdarah. Melihat kesempatan tersebut, Naruto kemudian bersiap menggunakan kekuatan miliknya yang lain untuk membawa gadis tersebut dan berniat menginterogasinya.
"[Clock dawn…]...," gumam Naruto kembali dan tiba-tiba semua yang berada di sekitar Naruto berubah menjadi melambat. Naruto kemudian melompat turun dari dahan dan berjalan pelan ke arah gadis tersebut dan memukul tengkuk gadis tersebut yang langsung menyebabkan gadis tersebut pingsan sebelum kemudian Naruto menggendong gadis tersebut di pundaknya dan tubuh Naruto mulai bersinar dan sinar tersebut juga menyelimuti gadis yang ada di pundaknya dan Naruto melesat menghilang dari tempat tersebut dalam cahaya yang melesat keatas langit.
…
…
…
xxx
…
Tak ada yang lebih menakutkan Issei selain merasakan ketakutan di dalam hatinya yang terdalam ketika pacarnya yang dia kencani tiba-tiba berubah menjadi gadis bersayap gagak dengan pakaian yang minim serta berniat membunuh dirinya.
Hal tersebut sangat menakutkan baginya ketika melihat gadis bersayap gagak yang dia panggil Yuuma tersebut mengeluarkan tombak cahaya miliknya dan bersiap melemparkan tombak tersebut untuk menghujam tubuhnya.
Issei ketakutan dan dirinya sudah berniat menerima kematiannya, namun tiba-tiba hal yang tak dia duga terjadi, dimana tangan kanan Yuuma terkena sebuah cahaya yang melesat dengan sangat cepat sekali dan langsung melubangi tangan tersebut dan darah berwarna merah gelap muncrat dari lubang tersebut dan hal yang Issei dengar kemudian adalah suara teriakan memilukan dari Yuuma yang terdengar di telinganya.
"Aaaarrrggghhh….,,,,! Sakit ini sakit!"
Issei yang mendengar teriakan Yuuma menutup telinganya. Deru jantungnya berdetak dengan sangat cepat sekali. Dia kemudian melihat Yuuma turun ke atas tanah dan memegangi tangan kanan miliknya dimana darah masih mengucur keluar dari sana. Tombak cahaya yang tadi dipegang Yuuma juga menghilang setelah Yuuma terkena cahaya tadi yang melubangi tangan kanannya. Issei berniat mendatangi Yuuma mengingat betapa pedih teriakan miliknya di telinganya tersebut, namun yang terjadi kemudian adalah Yuuma tiba-tiba lenyap dari pandangan matanya dan dia tak tahu dimana Yuuma berada sekarang.
Dan Yuuma itu lenyap begitu saja dari pandangan matanya secara sekejap dan hanya meninggalkan darah yang berasal dari luka Yuuma di hadapannya.
Jantung Issei masih berdetak begitu keras. Dia masih bersiaga seandainya masih ada yang lainnya dan kejadian tak masuk akal lagi yang akan terjadi menimpa dirinya. Membuka kedua telinganya yang dia tutup karena teriakan Yuuma tadi, Issei kini hanya mendengar suara angin malam dan gemerisiknya dedaunan yang saling bergesekan diterpa angin. Suara hewan-hewan kecil malam kembali terdengar di telinganya. Melakukan hal yang dia bisa lakukan jika berada di situasi seperti ini, Issei kemudian mengambil langkah seribu dan berlari kencang meninggalkan taman yang menjadi saksi dimana dia barusan melihat kejadian supernatural.
Ohhh…, dia tak sadar selepas dia lari, dua orang tiba-tiba datang ke taman tersebut selepas menghilangnya barrier yang dibuat fallen angel dan terlihat satu lelaki dan satu gadis yang datang kesana.
"Rencana Buchou gagal Koneko-chan…," tukas lelaki yang ada disana yang berambut pirang dengan memakai seragam khas Kuoh academy kepada gadis yang dikategorikan Loli di sampingnya yang berambut putih sebahu dengan memakai seragam perempuan Kuoh academy dan sebuah jepitan rambut berbentuk kucing disana.
"Kita tak tahu apa yang terjadi di dalam" tukas Koneko pada lelaki di sampingnya. "Tapi yang jelas fallen angel yang diperkirakan akan membunuh bocah mesum itu ternyata malah menghilang dan barrier yang dibuat fallen angel tersebut malah menghilang juga dan Issei masih hidup Kiba-san…,"
"Kita harus melaporkan ini segera pada Buchou dan mengingat tiba-tiba menghilangnya fallen angel tadi sepertinya berhubungan dengan adanya yang orang lain yang kita tak ketahui dan berada di dalam barrier…" tukas pemuda bernama Kiba tersebut membalas perkataan Koneko. "Ayo kita lekas pergi dari sini Koneko-chan…," tambah Kiba yang disambut anggukan kepala Koneko dan mereka kemudian tertelan sebuah cahaya berwarna merah yang berasal dari lingkaran sihir merah yang tiba-tiba muncul di bawah kaki mereka dan naik keatas menelan tubuh mereka berdua hingga taman tersebut menjadi sunyi kembali.
…
…
…
xxx
…
Cahaya tiba-tiba muncul di kamar apartemen milik Naruto. Dan terlihat Naruto muncul disana dengan gadis bersayap gagak di pundaknya yang kemudian dia baringkan ke atas tempat tidurnya secara perlahan. Darah masih terlihat keluar dari tangan kanan gadis tersebut yang berlubang walau sudah tak keluar banyak. Selepas membaringkan gadis bersayap gagak tersebut di tempat tidurnya, Naruto kemudian memegang secara perlahan dahi dari gadis tersebut dengan telunjuk tangan kanannya dan memejamkan matanya kemudian membuka mata miliknya. Dan kini terlihat iris mata aquamarine miliknya yang sebelah kanan berubah menjadi sebuah hologram jam berwarna emas yang jarumnya berhenti. Naruto menarik nafasnya sejenak sebelum kemudian bergumam kembali.
"[Clock dawn: Reverse]" gumam Naruto kala itu dan kemudian jarum jam yang ada di iris mata kanannya bergerak mundur ke belakang dan cahaya menyinari tubuh gadis gagak tersebut sebelum kemudian menghilang dan kini terlihat luka di tangan kanan gadis tersebut hilang tak berbekas sama sekali. Memakaikan selimut ke tubuh gadis gagak tersebut agar nantinya gadis tersebut tak kedinginan, Naruto kemudian memejamkan matanya kembali lalu membukanya kembali dimana terlihat iris aquamarine miliknya yang telah kembali di mata kanannya. Melepas blazer miliknya dan menggantungkannya di gantungan pakaian sebelum kemudian mengambil minum sejenak di dapur apartemen yang ditempati dan menegukknya dengan sekali tegukan, Naruti kemudian beranjak duduk bersila di depan kasurnya dan merebahkan kepalanya diatas tangannya yang dia letakkan di samping tempat tidurnya dan mencoba untuk tidur disana. Namun sebelum itu, Naruto memanggil kekuatannya dan cahaya kembali menerangi tubuhnya sejenak sebelum kemudian menghilang kembali.
Yahhh…, setidaknya berjaga jaga tak ada salahnya kan?
Lagipula dia juga memegang tangan gadis yang tertidur di atas kasurnya ini dan Naruto akan menginterogasi gadis ini besok saja. Lagipula dirinya juga sudah lelah.
Tak lama kemudian suara dengkuran halus terdengar di ruangan kamar apartemen tersebut yang berasal dari Naruto dan tanpa Naruto sadari roda takdir mulai bergerak memutar dan kini dia akan terlibat dalam berbagai hal yang menarik dimana dirinyalah yang akan menjadi pusat dari seluruh kejadian menarik tersebut dan akan menunjukkan bahwa manusia tidaklah selemah yang dikira selama ini oleh makhluk supernatural lainnya.
…
…
…
…
…
…
…
…
...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ini adalah re-write dari fic The Last adventure yang menurutku ceritanya menyimpang jauh dari yang kuharapkan. Disini Naruto terlahir kembali dan menjadi manusia dan memulai dari awal kembali. Maafkan aku yang tak bisa melanjutkan fic sebelumnya karena jalinan ceritanya begitu kacau sangat kuacau. Ini kubuat agar senpai~ paham betapa aku masih coba-coba dalam menulis sebuah kisah cerita Fiksi.
Di fic ini, aku akan membuat Naruto menjadi manusia yang mencoba membuktikan identitasnya sendiri. Terlahir kembali dan menjadi bayi lagi lalu memulai kehidupan kembali membuat Naruto punya sifat yang berbeda dengan canon. Ingatan Naruto di kehidupan sebelumnya masih terkunci dan akan keluar secara samar-samar. Dan ini yang paling sangat penting. Naruto tak akan punya chakra disini. Aku juga tak akan membuat dia menjadi budak iblis dan membatasi interaksinya dengan iblis. Bicara mungkin, tapi dekat hingga terlalu dekat? Kurasa sangat sulit. Dan kemampuan Naruto yang ditunjukkannya di atas pasti kalian sudah tahu dari karakter siapa.
Aku tak ingin bicara banyak sih tapi kalau sempat berikan review lho senpai~. Aku tak akan mengusahakan banyak update sih terutama di fic Fate: fantasy. Yah namanya kan baru jadi coba-coba sedikit tak ada salahnya senpai~ mengingat aku juga gak dibayar menulis fic kok :)