Chanbaek Story by Yasaenghwa
Proundly Present:
The Devil's Spawn
Teufelsbrut
Birth of Demon
WARNING:
Chanbaek, YAOI, Boyslove, Supranatural/horror/Angst/MPREG, NC-21, Typo(es)
Disclaimer:
this fic is mine,
FANFIC REMAKE DARI FIC KYUMIN "THE DEVIL'S SPAWN"
Terimakasih untuk tidak plagiat, Bash dan flame..
.
.
.
don't like, just click close (X)
Happy reading and enjoy..
Main cast:
Park Chanyeol
Byun Baehyun
Support cast:
Oh Sehun
Kim Junmyun
Do Kyungsoo
Bae Joo-Hyun (Irene/RV)
Park Chae Young (Rose/BP)
Dan akan bertambah sesuai kebutuhan cerita
Summary:
Baekhyun seorang mahasiswa arkeologi yang menemukan perkamen dalam hutan terkutuk mendapatkan kejadian mengerikan di dalam hidupnya, ia di perkosa oleh 'iblis' yang menanamkan benih dalam perutnya. Apakah dia akan mati? Bisakah ia lepas dari 'iblis' itu? apa yang terjadi dengan Chanyeol sahabatnya?
Chapter 1
"ARRRGGG... Jangan.. Nghh.." suara rontaan itu terdengar dari tubuh mungil yang kini sedang terkapar tak berdaya diatas tempat tidurnya dengan baju yang robek di sana-sini. Bahkan tubuh bagian bawahnya sudah terekspos tanpa adanya selembar kainpun yang menutupi. Peluh bercucuran dikeningnya dan air mata tidak berhenti untuk mengalir. ketakutan itu yang kini tercetak pada kedua mata yang menatap sayu makhluk diatasnya itu. Entah apa yang terjadi pada diriya, iapun tak tahu. Seingatnya tadi ia sedang berkelana dalam alam mimpi, sebelum dia merasakan ada hal yang ganjil pada tubuhnya.
Flasback
3 hari sebelumnya...
Seorang namja mungil terlihat sedang membuka-buka perkamen kuno yang baru saja ia temukan dalam penjelajahannya demi sebuah tugas menyebalkan 1 bulan yang lalu dari dalam sebuah gua di hutan Bloody Wood di daerah Westseven. Sebuah hutan yang mendapat julukan hutan terkutuk karena mitos yang berkembang dimasyarakat tersebut yang mengatakan bahwa dulu terdapat seorang yang diduga penyihir penganut iblis yang dibakar hidup-hidup dihutan tersebut. Cerita yang mengerikan bukan? Tentu saja. Tapi entahlah, itu benar-benar cerita nyata atau omong kosong belaka. Perlu pembuktian akan hal itu pastinya. Hal inilah yang membuat namja bernama Byun Baekhyun ini tertarik menjelajahi hutan tersebut selain untuk tugas akhir semester ini tentu saja. Sebenarnya apa yang ia cari? Bukankah ini terlalu berbahaya hanya untuk mengejar nilai A untuk sebuah tugas? Tentu saja tidak..
Tantangan...
Ya, Baekhyun menyukai tantangan. Hasrat untuk menantang bahaya lebih tepatnya...
Byun Baekhyun adalah seorang mahasiswa arkeologi semester 7 yang banyak memecahkan misteri dari penemuannya dan well faktanya dari sebagian penemuan yang ia temukan hanyalah bagian dari cerita dongeng dan omong kosong belaka. Walaupun dalam penemuannya itu ia akan mendapatkan nilai sempurna sebenarnya.
Dia seorang yang tidak terlalu percaya dengan hal-hal berbau supranatural selama semuanya bisa dijabarkan dengan logika. 'Hey, kita bukan orang kolot yang hidup di jaman purba bukan?' begitulah kira-kira jawaban yang keluar dari seorang Byun ketika di singgung mengenai hal mistis. Dan hutan Bloody Wood adalah salah satu tempat yang menjadi obsesinya sejak ia pertamakali menjadi seorang mahasiswa Arkeologi. Banyak para arkeolog tidak menemukan apapun disana selain cerita horror yang merebak di masyarakat. Maka dari itu dia yang hanya sebagai mahasiswa merasa begitu beruntung menemukan perkamen kuno yang sepertinya terbuat dari kulit rusa itu di dalam sebuah gua, entah apa namanya. Yang jelas dia akan menjadi satu-satunya calon arkeolog yang bisa memecahkan misteri hutan itu setelah ini. Bahkan ini akan menjadi batu loncatan untuknya lulus dengan nilai cumlaud.
Baiklah, untuk yang kesekian kali dahi itu berkerut, matanya masih menatap fokus mencermati perkamen yang berisi huruf-huruf serta simbol-simbol kuno yang tentu saja memusingkan itu.
"Haish... jinjja! Sulit sekali di mengerti, bagaimana bisa aku mengartikan ini?!" Baekhyun mengacak rambutnya frustasi. Sudah dari 2 jam yang lalu dia mencoba mengartikan huruf-huruf dan simbol di perkamen tersebut dengan mencocokkannya dengan berbagai macam bahasa dan huruf kuno dari beberapa negara seperti Yunani, Jerman dan yang lain.
"Aigo... arraso, aku menyerah!" dia meletakkan perkamen itu dengan gusar dan menunduk pasrah.
Baekhyun mencoba menutup matanya sejenak dan merelaksasikan diri dengan menghirup udara sedalam-dalamnya kemudian menghembuskan secara perlahan untuk menghilangkan kepeningan yang melanda kepalanya.
Tiba-tiba ia terpikirkan sesuatu, bagaimana bisa ia melupakan orang itu. Orang yang menjadi sahabat se-Fakultasnya dalam bidang Arkeologi. 'Ah, bagaimana bisa kau sebodoh ini Byun Baekhyun! Kau bisa meminta bantuan orang itu bukan?'
Secercah harapan mulai nampak di wajah manis itu. Segera saja dia menyambar smartphonenya dan mendial nomor yang sudah di hapalnya di luar kepala.
Tutt.. tutt...
"Yeobosseyo..." terdengar suara berat bariton di seberang sana menjawab malas, seperti orang baru bangun dari tidur.
"Yeobosseyo... Yak Chanyeol-ah, kau dimana?" Baekhyun menjawab sumpringah, entah mengapa ia mulai bersemangat lagi. Semoga saja sahabatnya ini bisa membantunya.
"Ah,, kau Baek, ada apa?"
"Emm.. itu, aku... aku ingin meminta bantuanmu Chanyeol-ah." Baekhyun berujar setengah ragu.
"Oh, apa yang bisa ku bantu Bae? Memecahkan kode angka atau menelusuri benda?" Chanyeol bertanya dengan santai seolah dia tahu hal itu yang akan diminta dari dirinya. 'Hei, sepertinya dia sudah paham Baekhyun luar dalam'
"Hmm,, kurasa ini lebih sulit dari itu Yeol-ah.. sebuah perkamen, hah.. sulit untuk ku jelaskan melalui telfon, lebih baik kau datang ketempatku saja. bagaimana?" tawar Baekhyun
"Perkamen? Ah, baiklah.. aku akan datang 30 menit lagi"
"Oppa, nuguya... kau mau kemana?" terdengar suara yeoja yang berhasil ditangkap oleh pendengaran Baekhyun. Baekhyun mendecih. 'Cih, dasar pecandu wanita'
"Baiklah, aku tunggu.. selesaikan dulu urasanmu dengan yeoja itu" dengus Baekhyun yang sudah tahu kebiasaan Chanyeol, tentu saja mencumbu banyak wanita.
"Hehe.. kau mendengarnya.. baiklah tunggu aku" itu adalah kata-kata terakhir Chanyeol sebelum Baekhyun memutuskan sambungan teleponnya tanpa sepatah katapun.
.
.
.
Chanyeol tiba 30 menit seperti apa yang di janjikan. Saat ini namja yang terkenal dengan senyum lima jari dan maniak game itu sedang memperhatikan seksama perkamen yang disodorkan oleh Baekhyun beberapa saat ketika ia baru saja datang ke mansionnya.
"Bagaimana? Kau menemukan sesuatu?" tanya Baekhyun yang penasaran, sebab sudah lebih dari 15 menit Chanyeol hanya duduk diam sembari menatap lekat perkamen yang ada diatas meja, jari tangan kanannya mengetuk secara tak beraturan diatas meja.
"Diamlah Bae, aku sedang berfikir" jawab Chanyeol datar dengan gaya sok cool.
Baekhyun hanya mendecih sembari menyedekapkan kedua tangannya dan menyenderkan punggungnya pada sofa di sebelah Chanyeol duduk. Ia benar-benar bosan menunggu Chanyeol berfikir, sempat ada keraguan, apa benar Chanyeol bisa membantunya?
'Hey, sepintar apapun Chanyeol di Campus dia tetap saja seorang manusia yang memiliki kekurangan bukan?' pikirnya. Ia menghela nafas, sepertinya percuma. Walaupun dirinya menemukan perkamen itu, jika tidak bisa menterjemahkannya maka benda itu hanyalah sebuah peninggalan sejarah tak berarti. 'Dan jangan lupakan kau akan bersiap berakhir dengan nilai B Baek'. 'Andwe!'
"Jadi... kau menemukan perkamen ini dimana Bae?" tanya Chanyeol memecah keheningan setelah hampir 30 menit lamanya.
Deg..
Baekhyun seketika menegakkankan badan. Apa yang harus dikatakannya kepada Chanyeol? 'Bodoh kau Byun Baekhyun, seharusnya kau mencari alasan terlebih dahulu sebelum kau meminta bantuan dari si Park ini, haish..pabbo!' Baekhyun merutuk dalam hati
"A-Ah,, i-itu..itu" Baekhyun terlihat gelisah dan menggigit bibirnya sekilas.
"Jangan katakan kau mendapatkannya dari..."seketika firasat Chanyeol buruk akan jawaban Baekhyun, semoga saja deduksinya tidak benar jika Baekhyun mendapatkan perkamen ini dari…
"Mianhae Chanyeol-ah, sayangnya aku memang mendapatkan perkamen ini dari hutan Bloody Wood di Westseven seperti yang ada di pikiranmu sekarang." cicit Baekhyun sambil menundukkan kepala.
"Yak.. bagaimana bisa kau─ Aish! Bukankah aku sudah melarang dan memperingatkanmu untuk tidak kesana, Eoh! Kau tahu hutan itu berbahaya, bukan?! Hutan itu dikutuk."
Yeah, inilah yang Baekhyun dapatkan jika mengatakan kebenarannya kepada Chanyeol—kemarahan Chanyeol.
"Aku tahu Yeol, tapi ayolah... hutan itu hanya hutan biasa, tidak ada yang aneh disana. Kau lihat bukan aku kembali dengan selamat. Jika hutan itu seperti rumornya, aku mungkin tidak akan berdiri di sini dan bertemu denganmu." tukas Baekhyun tidak mau kalah.
Chanyeol menghela nafas. Perkataan Baekhyun memang benar, namun entah mengapa ia merasa tidak tenang.
"Kau tidak tahu Bae, kau sedang bermain-main dengan bahaya." gumam Chanyeol lirih.
"Sudahlah Yeol,, jangan terpengaruh akan hal kolot seperti mistis itu. Bukankah selama ini kita memecahkan sebuah mitos yang hanya omong kosong belaka? Jadi... apa kau bisa membantuku memecahkannya?" tanya Baekhyun ragu melihat Chanyeol yang menunduk dalam dan tak bergeming.
"Entahlah..."ujarnya datar dan acuh.
"Yak! Kau marah?! Baiklah, jika kau tidak mau membantu biar aku pecahkan saja sendiri! sial, punya sahabat tapi tidak berguna sama sekali, silahkan kau bersenang-senang saja dengan para gadismu itu tuan Park, tak usah kau pedulikan sahabatmu ini, kau pikir kau saja yang pintar disini!"
Baekhyun mendengus kesal dan mengucapkan kalimat pedasnya. Berharap Chanyeol akan merajuk dan merasa tersindir sehingga mau membantunya.
Chanyeol memandang Baekhyun dengan tatapan yang sulit diartikan, agak sedikit merinding mendapatkan tatapan menusuk itu. 'Apa aku sudah kelewatan?' batin Baekhyun.
Chanyeol mendecih.. helaan nafas berat keluar dari mulutnya.
"Baiklah,, baiklah.. aku akan membantumu, jadi tarik kembali kata-kata tidak sopanmu itu Byun."Chanyeol berujar datar.
"Benarkah? Hahaha, Baiklah.. kau memang sahabat terbaikku Chan-Chan, Jjang!" Baekhyun melonjak gembira sembari memeluk Chanyeol. Memberikan senyuman lima jarinya yang membuat jantung Chanyeol berdesir tidak karuan.
"Ya! Ya! Ya! berhentilah bersikap berlebihan seperti ini Byun Baekhyun, Aish.." ucap Chanyeol sedikit gugup mendapatkan serangan pelukan dan senyum manis dari Baekhyun. Ia mencoba mengatur jantungnya yang memompa entah mengapa 2 kali lebih cepat. Oh Gost! Demi seluruh musuhnya dalam PUBG Baekhyun begitu manis terseyum seperti itu di depannya.
Baekhyun melepaskan rengkuhannya.
"Jadi... Bagaimana Yeollie? Kau paham dengan isi perkamen ini?" pertanyaan Baekhyun membuat Chanyeol tersadar dari lamunannya.
"Hmm, mudah saja.. sepertinya ini ditulis dengan huruf dan simbol Jerman kuno" Jawab Chanyeol enteng.
"Jerman kuno? Tidak mungkin, aku sudah mencocokkannya dan hasilnya tidak bisa di baca sama sekali Yeol." bantah Baekhyun yang memang sudah mencoba mencocokkan dengan berbagai macam bahasa.
"Gunakan otak pintarmu Byun Baekhyun, kau seorang Mahasiswa arkeologi pemegang medali emas. Masa begini saja kau tidak tahu" cibir Chanyeol menyeringai.
"Cih,,, tidak usah bermulut besar Park, cukup tunjukkan saja jika kau bisa membaca perkamen itu! Dasar menyebalkan!" Baekhyun mendengus kesal.
"Tentu saja,, coba lihat ini. Ini adalah kode dimana kau harus menarik dari sisi belakang ke depan." Chanyeol menjelaskan dengan detail kata perkata dalam menyusun susunan perkamen tersebut.
"Daebak...! Bagaimana bisa kau mengetahui hal sedetail ini Chanyeol-ah?" Baekhyun terperangah tak percaya menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ke jeniusan seorang Park Chanyeol.
"Ck.. Berlebihan! Itu karena aku pernah melihat perkamen semacam ini diruangan kerja ayahku, kemungkinan ini adalah sebuah perkamen yang ditulis oleh orang Jerman kuno dan kau tahu hal menarik apa dari perkamen ini Bae?"Chanyeol melontarkan pertanyaan sembari menyeringai.
Baekhyun hanya tertegun dan memiringkan kepalanya. Ia kemudian menggeleng pertanda dia tidak tahu sekaligus bingung.
Namun, tiba-tiba Chanyeol perlahan mendekat kearah Baekhyun, dia mencondongkan bibirnya tetap di samping telinga Baekhyun. Nafas Chanyeol yang berhembus di telinganya itu sedikit banyak membuat Baekhyun meremang dan berdesir, seperti ada aliran listrik statis yang menyengat tubuhnya.
"A-apa?" tanya Baekhyun gugup.
"Pesan Kematian." Bisikan itu terdengar jelas di telinga Baekhyun.
Seketika Baekhyun membelalakkan mata dan meneguk salivanya. Mukanya pucat pasi. 'A-apa dia bilang?' batin Baekhyun.
"Yak! Jangan main-main Park Chanyeol!" bentaknya sambil mendorong tubuh Chanyeol menjauh.
"Bwahahahahaha... lihatlah kau lucu sekali jika ketakutan seperti itu Bae, Hahaha... lihat wajahmu, konyol sekali!" Chanyeol tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, ternyata menyenangkan sekali bisa menggoda sahabat montoknya itu.
"Sialan...! Yak! Diam kau Park, berhenti tertawa atau kau enyah dari sini! Bukankah kau tadi sedang sibuk bergumul dengan Yeoja - Yeojamu itu?!" ucap Baekhyun sarkastik.
"Hei.. hei... baiklah, baiklah. " ucap Chanyeol yang masih menahan cengiran di bibirnya sembari mengangkat kedua tangan— menyerah dan menghentikan tawanya.
"Aigo, kenapa kau suka sekali menyindirku dengan yeoja-yeoja itu? Kau cemburu, Eoh?" goda Chanyeol sembari menaik turunkan alisnya.
"Cih,, tampangmu menjijikkan Park. Bukankah yang aku katakan benar? Ayolah, sampai kapan kau hanya akan having sex dengan yeoja-yeoja itu? tidakkah kau berfikir untuk menjalin cinta yang lebih serius?" tanya Baekhyun mengintimidasi.
"Kau sendiri? Kapan kau akan berkencan dengan seorang yeoja?"Chanyeol membalik pertanyaan yang di lontarkan Baekhyun.
"Aku hanya belum siap, aku masih muda dan ingin bebas dengan dunia petualanganku. Lagipula aku bukan kau yang bergonta-ganti pasangan" cecar Baekhyun.
"Yak,, kau berkata seolah-olah aku pria brengsek yang hanya bergonta-ganti pasangan untuk sex. Aku hanya mencumbu mereka dengan ciuman, bahkan tidak pernah sekalipun aku memasuki mereka. Jadi berhentilah menuduhku sembarangan Bae." Chanyeol mencoba membela diri.
"Hahaha,, Benarkah? Cukup diragukan" cibir Baekhyun sembari menatap remeh Chanyeol.
Chanyeol memutar bola matanya kesal.
"Terserah" dengus Chanyeol
"Hahahaha... aigo, uri Chanyeolie merajuk, Eoh?" Baekhyun tertawa puas membalas Chanyeol yang tadi sempat menggodanya dengan 'pesan kematian'
"Oke, Oke... jangan memberikan tatapan seperti itu Yeol, aku diam. Ohya, jadi apa isi perkamen itu?" Baekhyun segera mengalihkan pembicaraan karena tadi Chanyeol sempat memberikan deathglare gratis seolah-olah akan mencincangnya jika Baekhyun masih tertawa.
"Ini..." Chanyeol menarik nafas dalam-dalam, dia menatap Baekhyun lekat.
Baekhyun mengenyitkan dahi seperti bertanya 'Ada-apa?' pada Chanyeol.
Seolah mengerti Chanyeol berdehem, dia mengatur posisi duduknya.
"Akan aku bacakan.."
Die Seele eines Dämon erwacht in einer menschlichen Seele.
Reine Seele zerbricht und legt zusammen mit der Wiederbelebung der Teufel, der in der Leere und Dunkelheit gesperrt ist.
Geboren verfluchter Dämon, der Rache schwört bringt Feuer.
Steigen!
Bangkitkan jiwa iblis dalam jiwa seorang manusia. Leburkan dan serahkan jiwa murni bersama bangkitnya kembali iblis yang terkunci di dalam kekosongan dan kegelapan. Lahirkan iblis terkutuk yang bersumpah membawa api dendam.
Bangkit!
Entah mengapa seketika terjadi suara gemuruh angin yang membuat jendela ruangan itu saling berbenturan, Lampu diruangan itu nyala-mati seakan-akan ada yang mempermainkan saklar. Ada sedikit guncangan di ruangan itu seperti sedang terjadi gempa. Chanyeol seolah kesetanan membaca kalimat-kalimat itu berulang-ulang. Baekhyun yang menyadari ada yang tidak beres dengan panik dan membabi buta segera menghentikan Chanyeol.
"CHANYEOL..! STOOP!" Baekhyun mencoba merebut perkamen tersebut.
Chanyeol tampak terlihat marah dan menggeram, matanya berkilat menunjukkan jika dia tidak suka kegiatannya di ganggu. Chanyeol mendorong Baekhyun hingga terjatuh.
"AKKHH..." Baekhyun terkulai membentur kursi hingga kursi itu terbalik.
Gemuruh didalam ruangan itu semakin menjadi, barang-barang berjatuhan dari tempatnya. Semua berhamburan, buku-buku, jam dinding, benda-benda sejarah yang di pajangpun tak luput dari gempuran angin tersebut. Sunggguh ruangan ini porak poranda seperti kapal yang di hantam badai.
Baekhyun masih meringis memegangi tangannya yang terkena pinggiran meja. Dia mencoba bangkit. 'Ini salah, ini diluar batas perkiraannya. Ini bukan lelucon, semuanya nyata. Harus di hentikan, ya Chanyeol harus di hentikan' batin Baekhyun.
"CHANYEOL!...BERHENTI! YAK KU BILANG BERHENTI!" tanpa pikir panjang, Baekhyun merebut perkamen itu dan mebuangnya kesembarang arah.
Seketika Chanyeol membatu, matanya kosong. Gemuruh angin yang tadi sempat menggempur ruangan ini pun lenyap entah kemana. Lampu ruangan kembali menyala terang setelah tadi sempat mati-menyala bagai lampu diskotik. Semuanya kembali tenang namun Chanyeol masih tidak bergeming.
"Chanyeol.."cicit Baekhyun yang mencoba menghampiri Chanyeol.
Tidak dipungkiri Baekhyun merasa sangat takut, nyalinya menciut. Namun dia tetap menghampiri Chanyeol, Disentuhnya pundak itu dan Chanyeol terperanjat seperti mendapatkan kembali kesadarannya. Ia tersentak dan kemudian terengah-engah seperti ada yang menghimpit paru-parunya untuk mengembang.
"Yeol-ah, Gwenchana?" Baekhyun masih memegang pundak Chanyeol, terdapat kekhawatiran di wajah Baekhyun melihat kondisi Chanyeol yang tiba-tiba jatuh berlutut sambil memegangi dadanya, nafasnya memburu, tersengal-sengal seperti orang yang akan menjemput ajal.
"CHANYEOL..!" teriakan panik Baekhyun terdengar ketika Chanyeol ambruk membentur dinginnya lantai di ruangan itu. Mata Chanyeol semakin lama semakin menutup. 'Oh tidak, apa yang terjadi?'
Baekhyun dengan panik meraih tubuh Chanyeol dan mengguncangnya kasar. Ia letakkan kepala Chanyeol dipangkuannya. Jantung Baekhyun terpacu lebih cepat, dadanya bergemuruh.
"YAK.. BANGUN PARK CHANYEOL! SADARLAH!" Baekhyun mencoba menepuk- nepuk pipi Chanyeol dengan tangannya. Bahkan sampai menamparnya, berharap bahwa Chanyeol akan segera bangun dan sadar. Sungguh perasaan Baekhyun saat ini adalah takut, panik, bingung, menyesal dan merutuki dirinya sendiri. Baekhyun mendekatkan telinganya kedada Chanyeol, berharap pikiran negatifnya tidak terjadi. 'Oh Tidak.. Tidak..'
"PARK CHANYEOL!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
HUUWEEEE…..AKHIRNYA REMAKE 'THE DEVIL'S SPAWN' AKU TERBITIN JUGAA…
SEMPET GAK PERCAYA DIRI BUAT NGEREMAKE SOALNYA JOYER PASTI UDAH TAHU ALURNYA… TAPI DI REMAKE INI BAKAL ADA KEJUTAN DAN ALUR YANG BEDA JADI WHY NOT? AKU JUGA PENGEN CBHS JUGA BISA MENIKMATI DENGAN COUPLE CHANBAEK…
YA SUDAH OKE SHIP…
GIMANA DEAR? LAYAK DILANJUT?
NOTE:
Apa yang akan terjadi sama Baekhyun selanjutnya? Gimana sama nasib Chanyeol?
REVIEW 30 KEATAS BERARTI LAYAK DILANJUT DAN LANGSUNG UPDATE CHAP 2 KILAT.
SAMPAI JUMPA DI NEXT CHAPTER…
LOVE U CBHS… SCOOTER COUPLEEE…
ANYEOOOOOONG…..