Brak...
"Aww... sakit..."
Kedua tangan putih milik seorang gadis tersungkur ke tanah karna terkait batu kecil disaat ia berlari terburu-buru dan terlalu fokus melihat jam tangannya.
Gadis itu segera bangkit kembali, ia meniup-niup telapak tangan yang terdapat sedikit luka akibat kejadian tadi.
Dreng... dreng...dreng...
Suara bising knalpot motor terdengar jelas dan berhenti tepat di sampingnya.
"Sakura-chan...kamu enggak apa-apa?" Ucap pria yang mengendarai motor seraya melepas helm dan turun menghampiri Sakura yang masih pada posisi terduduk serta meringis kesakitan.
"Naruto?..."seru Sakura yang tengah berusaha bangkit.
Naruto membantu Sakura berdiri, menepuk-nepuk pelan pundak Sakura, membersihkan kotoran tanah akibat ia terjatuh tadi.
"Kamu gak apa-apa, ada yang luka?, atau ada yang sakit?"tanya Naruto.
"Aku enggak apa-apa, cuma luka kecil doang, enggak terlalu sakit juga."ujar Sakura seraya menunjukkan sikut nya yang terdapat lecet dan sedikit darah.
Naruto sedikit mengenyeritkan mata dan menggigit bawah bibirnya, ia risih melihat luka yang terdapat pada sikut sahabat pinknya, ia lalu merogoh tas ransel nya dan mengeluarkan sebuah plaster.
"Aku gak bawa obat merah jadi di tutup dulu pake plaster aja yah."ucap Naruto seraya menempel kan plaster pada luka yang berada di sikut gadis cantik berambut pink di hadapannya itu dengan hati-hati.
"Ya ampun ini cuma luka kecil Naruto, bukan apa-apa."tukas Sakura dengan nada suaranya berubah malas. bola matanya berputar ke arah pria berambut pirang jabrik di hadapannya.
Sakura tersenyum tipis menatap wajah Naruto yang terlihat khawatir saat menempelkan plaster pada sikunya.
Naruto memang adalah orang yang selalu menjaga Sakura dari apapun, Naruto juga adalah orang setelah ibu dan ayah Sakura yang akan paling khawatir jika terjadi sesuatu pada dirinya.
Bahkan saat mereka SMP Sakura pernah terkilir saat tengah berjalan pulang menuju rumah, dan Naruto menggendong nya sampai rumah padahal saat itu Sakura memberontak agar Naruto menurunkan nya, karna menurutnya dia masih bisa berjalan dan tidak usah menanggung malu digendong oleh pria di muka umum.
Mengingat nya saja masih membuat pipi Sakura berubah merah karena malu.
"Yosh...sudah selesai."ucap Naruto seraya mundur satu langkah dari tempatnya berdiri.
"Terimakasih."
"Sama-sama, kenapa kamu tidak berangkat bersama dengan ku saja, kan kamu jadi tidak akan jatuh seperti ini."Ujar Naruto dengan kedua tangannya yang ia lipat di depan dadanya.
"Cihh... Kamu jam 06.30 baru bangun tidur, ini kan hari pertama kita sekolah di SMA, aku tidak mau terlambat karna dirimu baka-Naruto!."sahut Sakura seraya memalingkan wajahnya acuh.
"Hehehe maaf-maaf, tadi malam aku bergadang main game, ini tidak akan terulang lagi, jadi besok kita berangkat bersama yah."balas Naruto dengan senyum canggung menyesal karna kejadian ini juga ternyata salahnya juga.
"Hemm ya sudah, sekarang kita berangkat, kita harus bergegas 15 menit lagi gerbang di tutup."ucap Sakura yang sudah berada di samping motor Vespa kuning kesayangan Naruto.
"Siap, aku akan mengebut."balas Naruto seraya menyalakan mesin motor nya."
Motor Naruto bukan Vespa butut yang mungkin sebagian dari kalian pikir.
Vespa nya mulus dan tidak seberisik Vespa-Vespa yang aku biasa temui di jalan, Naruto Bilang ini adalah Vespa GTS300ie, Vespa yang harganya bisa di sanding kan dengan motor sport.
Walau selera nya tidak seperti pria umumnya tapi aku suka Vespa nya Naruto, menurut ku Vespa nya lucu dan bentuk nya unik.
"Udah naik?"
"Udah"
"Berangkat."ucap Naruto seraya melajukan Vespa nya menuju arah sekolah.
Sakura memeluk erat pinggang Naruto, dan Naruto tak keberatan malah menikmati nya.
Sekilas Naruto dan Sakura seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran, tetapi kenyataannya mereka hanyalah sahabat dan mereka juga berharap akan selalu seperti itu.
Padahal jika di sandingkan mereka benar-benar pasangan yang sangat cocok.
Bahkan saat SMP mereka di sebut best couple of the School saat acara perpisahan di sekolah dulu mereka.
Tentu saja, Haruno Sakura gadis berambut pink yang memiliki wajah cantik dan manis yang kemana-mana selalu bersama Namikaze Naruto pria tinggi berambut pirang, kulit Tan eksotis serta tiga garis yang menambah kesan manis di wajah mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang sempurna.
"Nee... Naruto?"
"Hnn...kenapa?"balas Naruto dengan tetap fokus pada jalan.
"Menurut mu apa kita bisa jadi sepasang kekasih?."
Bersambung...
hello readers, apa ada yang pernah membaca story ini di platform sebelah?aku juga penulis di dunia orange dengan nama pena yang sama. and fyi, aku masih newbie, bukan penulis. hanya seorang yang senang sekali berkhayal :Vaku hanya ingin mencari suasana baru dengan menulis disini, dan jika di sini sepi, ya aku bakal stop and uniinstal lagi app ini hehehehe.dah segitu dulu aja, see u in next chapter