Disclaimer:

Dunia Harry Potter adalah milik JK Rowling. Aku hanya menyisipkan OC dan menyumbang sebagian besar detail cerita disini secara nyeleneh.


SETELAH sepuluh bulan berusaha memahami semuanya, Hermione sepenuhnya mengerti bahwa dia terlahir kembali entah bagaimana caranya.

Ingatan paling terakhir adalah saat Severus Snape membisikkan, "Berbahagialah."

Sebelum kemudian dia terbangun disini.

Untungnya, Hermione bisa mengetahui tahun berapa saat ini berkat koran Daily Prophet yang tak sengaja ditinggalkan ayahnya saat menemuinya sekali.

Oktober 1960.

Hermione segera mengaitkan semuanya dengan pengetahuannya di masa lalu.

James dan Lily Potter lahir sekitar tahun 1959 atau 1960. Dan gerakan Voldemort kembali aktif sekitar tahun 1975 atau 1976, yang memicu Perang Pertama. Artinya, Hermione masih punya kesempatan menyelamatkan semuanya.

Diam-diam Hermione lega dengan kenyataan ini.

Masalah saat ini adalah keluarga yang justru terasa begitu asing. Hermione tahu nama ayah Theodore Nott adalah Aidos Nott dari hasil mengubek silsilah darah murni untuk mencari tentang Half-Blood Prince saat tahun keenam, dan pernah bertemu dengannya sekali di Departemen Misteri.

Tapi Hermione tak pernah tahu apakah Aidos Nott memang memiliki kembaran perempuan atau tidak. Dia punya dugaan bahwa di timeline aslinya, Hermione Nott memang ada. Karena tak sekali dua kali dia mendapati Theodore Nott, teman Malfoy dari Slytherin, menatapnya aneh. Dan Hermione baru sadar kalau selama ini Theo Nott tak pernah ikut andil dalam mengejeknya. Hermione juga mengingat sekelebat saat tahun pertama, dia mendengar Theo menyebut bibinya pada saat melewati rombongan Slytherin untuk ke perpustakaan.

Dan pertanyaannya, jika memang Hermione Nott ada, kemana dia selama itu?

Pemikirannya terhenti saat tangan kecil Aidos menarik rambut ikalnya cukup kencang. Hermione hanya mendengus dan menyumpahi tubuh kecil yang menyulitkannya untuk berpindah tempat.

"Halo, sweety," Suara lembut wanita terdengar.

Aidos di sampingnya berseru antusias sambil mengangkat tangan sementara Hermione tertawa riang melihat itu.

Tak seperti bayangan Hermione, Caitlyn Greengrass Nott merupakan sosok ibu yang sempurna. Lemah lembut, ramah, dan cerdas. Wanita berambut kemerahan itu selalu menyempatkan diri untuk mampir setiap hari, melihat anak-anaknya walau punya banyak agenda. Sampai Hermione bertanya-tanya apakah ibunya benar-benar punya hubungan darah dengan Daphne Greengrass yang dikenal sebagai jalang Slytherin di angkatannya.

"Kau bisa siapkan teh untukku dan Thoros sementara aku menjaga Aidos dan Mione, Tilly," ucap Caitlyn pada peri rumah yang selama ini ditugaskan mengasuh kedua anaknya.

Peri rumah kumal itu mengangguk dalam dan pergi bersamaan dengan suara lecutan.

"Bagaimana kabar anak-anakku hari ini?" tanya Caitlyn yang memang sering bermonolog dengan anak-anaknya. Hermione suka sekali mendengar suara ibunya yang lembut, apalagi saat wanita itu membacakan dongeng untuknya dan Aidos.

"Kupikir Thoros sudah datang untuk bergabung bersama kalian, tapi kukira sebentar lagi. Ayah kalian agak workaholic," ucap Caitlyn geli.

Bila Caitlyn cukup mengejutkan, Thoros sangat mengejutkan Hermione. Dia sempat berpikir Thoros Nott adalah sosok laki-laki berkuasa yang kejam dan otoriter, mengingat nada resmi yang kerap dipakai sang ayah.

Namun ternyata Thoros sangat menyayangi mereka berdua walau jelas tak ingin menunjukkannya terang-terangan. Tapi Hermione sering mendapati tengah malam sang ayah akan mampir ke kamar mereka, hanya sekedar untuk mencium dahi kedua anaknya. Thoros hanya kaku pada peraturan, yang membuat Hermione geli karena dia juga seperti itu saat di kehidupan pertamanya.

Aidos mengerucutkan bibir mendengar suara pintu terbuka karena tahu itu pasti ayah mereka. Hermione menyeringai lucu saat tahu reaksi Aidos. Thoros memang kerap kali berusaha tegas pada Aidos, dan rupanya Aidos sangat cerdas untuk mengerti usaha ayahnya sehingga sering menampilkan wajah cemberut untuk menggoda sang ayah.

Hermione amat menantikan tumbuh dewasa bersama saudara kembarnya.

"Maaf terlambat sayang, aku sempat melihat daftar yang mungkin akan menjadi teman anak kita," Thoros maju dan mencium pipi istrinya.

Sangat khas Pureblood. Membuat daftar teman untuk koneksi di masa mendatang.

"Menemukan sesuatu?" Caitlyn mengajak suaminya duduk dan menyodorkan teh yang diseduh Tilly.

Thoros meminum tehnya dengan elegan. "Beberapa. Abraxas baru saja menetapkan ahli warisnya, Lucius. Suami istri Potter melahirkan anak yang bernama James. Walburga dan Orion melahirkan anak pertama bernama Sirius. Dion dan Callisto baru saja punya anak bernama Evan Rosier."

Istrinya menatap penuh arti. "Apakah itu calon teman masa depan mereka atau calon teman hidup Mione?"

"Oh, maaf," ringis Thoros. "Aku melupakan anak ketiga Cygnus dan Cedrella, Narcissa yang lebih muda beberapa bulan dari mereka. Juga Primrose Parkinson, anak kedua Gross Parkinson. Kedua saudaramu yang punya anak masing-masing bernama Violina dan Alice Greengrass."

"Aku menantikan James Potter," Caitlyn dengan penuh arti melirik Hermione yang saat ini menarik balik rambut Aidos, melampiaskan kekesalannya karena sulit bergerak.

Lagipula sebenarnya Caitlyn sangat dekat dengan Dorea saat gadis itu masih menjadi Black. Mereka lostcontact sampai saat ini, Dorea dianggap pengkhianat dari keluarga Black karena memilih kawin lari dengan Charlus Potter.

Thoros hanya tertawa penuh wibawa. "Abraxas membuat kode untuk pertunangan antara Mione dan Lucius. Tapi sepertinya Cygnus lebih suka Narcissa yang bersama pewaris Malfoy."

Hermione yang mengerti semuanya menarik rambut Aidos sekuat tenaga sebagai pelampiasan kesal karena adat darah murni yang kerap menjodohkan anaknya sejak baru lahir.

Dia masih 10 bulan, Demi Merlin!

"Kurasa kita harus menunggu sampai mereka mengerti arti perjodohan dan meminta persetujuan mereka pribadi," Caitlyn mengusulkan dengan suara lembut.

Thoros mengamati kedua anaknya yang kini saling menjenggut dengan wajah geli.

Dan diakhiri dengan suara tangisan Aidos. Hermione menang.


- to be continued -


~Session Talkshow~

Mia: Kalau gak ada halangan, aku bakal up seminggu sekali, walau waktunya gak pasti. Aku cuma mau warning bakalan ada banyak pair tak terduga, hehehe. Dan ada beberapa paradoks yang terjadi. Berikut adalah perkenalan beberapa tokoh yang bakalan jadi karakter penting di cerita ini!

Hermione: Pastinya aku-lah, Hermione Gr-Nott. Mia kan gak pernah bisa bikin fanfic tanpa aku! Kayaknya aku ini fav character dia deh...

Mia: Bukan! Aku cuma kurang suka di epilog canon kamu sama Ron... *berkilah

Aidos: Kembaran Hermione. Aidos Nott.

Mia: Namanya aneh, sih. Tapi bukannya kebanyakan Pureblood punya nama aneh? *pembelaan

?: Hai. Aku Regulus Black. Mungkin para penggemar lebih tau aku adalah RAB.

Mia: Regulus! Kyaaaa! *excited

?: Bukannya aku mau menimbulkan kerusuhan, tapi aku Rabastan Lestrange :)

Mia: M-m-maaf. Soalnya k-k-kamu kan yang nyiksa o-o-orangtua N-Neville... *mendadak gagap kayak Quirrel

Readers: YA KALO TAKUT, NGAPAIN DIJADIIN KARAKTER PENTING!

?: Aku Lucius Malfoy. Semoga disini aku gak jahat TT

Mia: Iya, Lucy! Nggak kok... *senyum pedo

Mia: Dan pastinya para Marauders dan si ganteng Evan Rosier!

James: Marauders. Codename Prongs. James Potter.

Sirius: Selalu serius. Codename Padfood-eh, Padfoot. Sirius Black.

Remus: Walau srigala, aku gak jahat, kok. Codename Moony. Remus Lupin.

Peter: Di fic ini semoga aku gak berkhianat. Codename Wormtail. Peter Pettigrew.

Evan: Halo. Aku ditawari main di fic ini karena wajah tampanku. Bintang baru, Evan Rosier!

Mia: Dan aku, Mia Carlisle bakalan main di fic ini! *plakk

All character: See you in next chapter!