selcouth
(adj.) unfamiliar, rare, strange, and yet marvelous
baestellation © 2020
All Harry Potter characters are owned by J.K.Rowling
warning; sejauh yang terlihat belum ada
happy reading!
Prologue.
Kalian tahu method acting technique? Teknik yang populer di kalangan artis Hollywood dalam melakukan pekerjaan mereka. Mereka mengingat apa emosi atau reaksi mereka pada suatu masalah sehari-hari, dan menggunakannya untuk menampilkan yang terbaik dalam film mereka.
Hal itu tidak berbeda dengan apa yang Draco Malfoy lakukan sehari-hari.
Draco tentu tidak tahu apa itu Hollywood. Ia adalah seorang Pureblood yang menentang apapun berbau Muggle. Tetapi sedari kecil, ia sudah dilatih untuk menutupi perasaannya dan menampilkan peran seorang Malfoy dengan sempurna.
Duduk tegak, kepala sedikit diangkat, bicara yang sopan, tutup mulut saat makan, jangan berlarian.
Perhatikan intonasimu saat bicara, intimidasi lawan.
Jadilah yang terbaik, jangan kecewakan nama Malfoy.
Semua peringatan dan harapan yang berlebih adalah makanan Draco sejak ia mulai mengerti kata-kata orang di sekitarnya. Bahkan kata-kata itu mungkin saja sudah dibebankan padanya sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Kalau memikirkan itu rasanya Draco ingin tertawa. Setelah masuk Hogwarts pun, Draco selalu berusaha untuk menjaga nama baik Malfoy. Dalam pikirannya, nama keluarganya adalah yang terbaik. Semua orang yang mendengar nama itu pasti selalu menghormatinya, mengagungkannya, atau ketakutan karenanya.
Itulah yang ia pikirkan saat mengenalkan diri pada Harry Potter.
"Dan namaku Malfoy, Draco Malfoy," ia memperkenalkan dirinya dengan penuh kebanggaan. Saat mendengar anak lain di kompartemen itu terbatuk, Draco langsung menyadari bahwa itu adalah ejekan. "Kaupikir namaku lucu? Aku tak perlu bertanya siapa kau. Ayahku pernah memberitahuku tentang keluargamu. Rambut merah, berbintik-bintik, baju bekas, dan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bisa mereka tanggung. Kau pasti Weasley," ejeknya sambil tersenyum sinis. Ia langsung mengembalikan perhatiannya pada Harry, "kau tidak mau berteman dengan orang yang salah, Potter, and I can help you with that." Dia mengulurkan tangan, senyum sinisnya berubah walaupun masih ada keangkuhan di dalamnya.
Harry hanya memperhatikan tangan tersebut, tidak menanggapinya, dan langsung menjawab sambil menatap Draco tepat di mata. "I think I can tell the wrong sort for myself, thanks," katanya dingin.
Draco sudah dilatih untuk menjaga ekspresinya. Bukan cuma ekspresinya yang sudah lama palsu, perasaannya juga sepertinya sudah mati.
"Aku akan berhati-hati kalau jadi kau, Potter."
Dari situlah Draco Malfoy bersumpah, ia akan membuat Harry Potter yang agung tunduk di kakinya. Menghormatinya sebagaimana orang-orang menghormati seorang Malfoy
*selcouth*
a/n.
Hai! Tell me what you guys think. Semoga kalian suka sama prologue ini ya huhu. Idenya selalu muncul malem-malem.
mind to review?