Naruto (c) Masashi K., cover (c) artist., this story (c) NominJJ
We Broke Up. Didn't We?
Saat mereka masih dalam suatu hubungan, bahkan bertemu sekali sebulan saja tak bisa. Tapi kenapa setelah putus malah bertemu terus-menerus?/ "Menyingkir sialan, aku ini sedang dalam fase move on tahu!"
Weirdo af. Don't Like Don't Read!
.
.
Sreek!
Seorang pria bersetelan jas yang rapi mendudukkan dirinya di sebuah kursi tepat di hadapan seorang wanita cantik bersurai unik bak gulali.
"Kau telat ... lagi."
"Aku masih ada rapat tadi."
"Haah, aku sudah mencoba sebisaku. Tapi kau ... selalu saja," ujar wanita itu, Sakura Haruno (21), dengan satu helaan napas yang panjang.
"..." Hening dari pihak Sasuke Uchiha (24). Tak ada bantahan atau apa. Karena ia sadar kalau memang dirinyalah yang lebih banyak mengacaukan janji mereka.
"Apa kau punya sesuatu yang menarik di kantormu sampai sebegitu enggannya menepati janji kita, eh?"
"Sakura, a—"
"Ah, sepertinya pegawaimu berdandan dengan sangat baik sampai kau sangat betah di kantor."
"Tidak."
"Lalu kenapa kau selalu saja mengacaukan janji kencan kita? Menurutmu kau saja yang sibuk? Aku juga berusaha keras menyisihkan waktu, tapi kau—" Sakura memutus ucapannya sendiri. Bibirnya bergetar pelan sebelum kemudian mendecih dan memalingkan wajah.
"Saat ini pekerjaanku memang sedang menumpuk, Sakura. Mengertilah," ujar Sasuke membuka negosiasi.
"Kenapa kau berbicara seolah aku tak pernah berusaha mengerti? Dasar workaholic, bilang saja kau lebih mencintai pekerjaanmu."
"Sa—"
"Aku lelah. Tidakkah kau juga merasa begitu, Sasuke-kun?"
"Sakura," ujar Sasuke berusaha menghentikan perdebatan mereka.
"Kau selalu telat. Kau membatalkan janji kita sesukamu. Kau bahkan pernah membuatku menunggu hingga sepuluh jam. Tidakkah kau harusnya berusaha memperbaiki sikapmu?"
"Sakura, kau tahu sendiri kesibukanku."
"Aku juga bukan pengangguran, sialan!"
Keduanya memandang dalam sorot mata yang sama sulitnya. Sakuralah yang pertama kali berpaling sambil mendesah lelah. Ia rasa, ia sudah berada di titik maksimumnya.
"Ayo kita akhiri saja kalau begitu." Satu kalimat penuh arti terlontar dari bibir Sakura Haruno.
Suasana menjadi hening. Tidak ada jawaban apapun yang diberikan oleh Sasuke. Sorot obisidian pria Uchiha itu nampak terkejut sesaat. Tapi segera kembali datar seolah tak terjadi apa-apa. Membuat Sakura hanya bisa menahan ringisan hatinya yang tak percaya dengan sikap Sasuke yang seolah tak menggangap hubungan mereka berarti.
Padahal, bukan satu atau dua tahun mereka menjalin hubungan. Melainkan sudah lima tahun. Bagi Sakura, Sasuke Uchiha adalah cinta pertamanya saat itu, yang ia harapkan bisa menjadi cinta terakhirnya juga. Tapi sepertinya harapan itu sudah kandas. Hubungan mereka sudah berakhir sekarang.
"..."
"Lihatlah ekspresimu, kau bahkan terlihat menganggap semua ini hanya lelucon, haha."
"..."
"Baiklah, terimakasih atas semuanya selama ini. Jalan kita ... sampai sini saja," ujar Sakura bangkit dari duduknya dan melangkah pergi.
Apa mau dikata, Sasuke bahkan tidak berusaha menghentikannya. Mulai saat ini, Sakura akan kembali menata hidupnya yang baru. Tanpa adanya sosok Sasuke Uchiha di dalamnya. Ya, ia pasti bisa, pasti.
Namun yang Sakura tak tahu, manusia memang bisa merencanakan. Tapi Tuhan dan skenario takdirlah yang menentukan.
.
.
TBC
—2020.08.07—