Naruto (c) Masashi K., cover (c) artist., this story (c) NominJJ

Kenapa Sayang?


Kenapa kau menatapku seperti itu, Sayang? Kemana gurat cerah iris giok indahmu saat menatapku? Kenapa kau nampak ketakutan saat kudekati? Apa aku berbuat salah padamu?

Kenapa wajahnu nampak begitu sembap, Sayang? Siapa yang berani menyakitimu? Apa kau baru saja menangis? Kenapa kau tidak langsung meneleponku? Sudah kubilang, aku akan menjadi sandaran untukmu.

Wajahmu nampak pucat! Kau pasti tidak makan dengan benar. Astaga, bagaimana jika magmu kambuh? Sakura-chan sayang, kau benar-benar sangat ceroboh.

Aku berjalan mendekat ke arahmu, tapi lagi-lagi kau menatapku ketakutan. Sakura-chan, apa yang terjadi? Aku ini kekasihmu bukan setan.

Kuarahkan tanganku untuk menyentuh pelan helai musim semimu yang indah. Tapi kau malah mundur dan kembali menangis dengan keras.

"ASTAGA, SAKU-CHAN! KAU KENAPA SAYANG?" teriakku padamu dan mendadak tangismu lebih kencang.

"Na— Naruto," lirihmu pelan.

"Ya, Sayang?" jawabku dengan senyum selebar mungkin, berharap itu bisa menenangkan dirimu.

"Kenapa ... kau datang?" tanyamu yang sukses membuatku teheran.

"Apa maksudmu, Sayang? tentu saja aku datang unruk menemuimu, Saku-chan," ujarku kebingungan. Kekasihku, Haruno Sakura, nampak sangat aneh entah mengapa.

"Ta— tapi Naruto—" jawabmu dalam isakan yang mendadak semakin kencang.

"Ada apa, Sakura-chan?"

"Ta— tapi Naruto ... kau— kau ... kau ... sudah tidak ada."

"Ap—"

END