Chapter Prolog
Hari cerah seperti biasa. Azazel duduk sambil memancing di tepi sungai.
"Cit, cit, cit. Ikan, ayo ikan, datanglah ke papa," ucapnya sambil memandangi air sungai.
Tap! Tap! Tap!
Dari arah belakang. Azazel merasakan hawa kehadiran seseorang. "Manusia kah?"
Azazel berbalik. Dia melihat seorang gadis cilik berdiri dibelakangnya sambil tersenyum.
"Konnichiwa..."
Azazel terdiam saat gadis itu menyapa, dia menatap gadis yang memiliki surai pirang emas dengan poni hitam di sebelah kiri kepala gadis itu.
Azazel menatapnya heran. Namun setelah itu ia sadar dan mulai menyapa balik gadis itu. "Konnichiwa."
Gadis itu tersenyum.
"Boleh aku duduk disini?"
"A-ah, ha'i douzo," ucap Azazel sedikit gugup. "Si-sial ada apa denganku?"
"Arigatou..." Gadis itu mulai menghampiri Azazel dan duduk tak jauh di sebelahnya.
Beberapa menit berlalu.
Tak satupun yang memulai berbicara. Baik Azazel maupun gadis itu. Gadis yang duduk di sebelah Azazel itu, menatap tenang pemandangan yang tersaji di depannya. Sedangkan Azazel?
Sejak gadis itu tiba. Matanya tak bisa lepas dari gadis disampingnya. Ada sesuatu yang membuat Azazel tertarik. Apapun itu, yang jelas bukan cinta!
Keheningan masih tercipta. Azazel mulai mengajak bicara gadis disampingnya itu. "Jadi, Ojou-chan apa yang membuatmu kesini?"
Tak ada jawaban. Azazel mulai mencari topik lain. Tapi apa?
Disaat Azazel masih berpikir. Gadis disebelahnya mulai angkat bicara. "Bukankah ini menyenangkan, ne paman?" ujar gadis itu dengan mata terpejam.
"Aaaa," Respon lambat dari Azazel terdengar cukup ambigu di telinga si gadis.
Gadis itu terkikik geli dengan respon Azazel dan membuat Azazel sedikit malu.
Keheningan kembali menyelimuti mereka. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Ne, Azazel," panggil gadis itu.
"Hm, nani?"
"Apa menurutmu, kedamaian itu benar-benar ada?" ucap gadis itu bertanya. Pandangannya masih lurus menatap kedepan.
"Entahlah. Mungkin ada tapi aku tidak yakin. Sebab, selama masih ada orang yang menentangnya, kedamaian akan sulit tercipta," ujar Azazel mengemukakan pendapatnya yang masih fokus menatap pancingannya.
"Souka?"
Tapi, tunggu dulu? Sepertinya Azazel mulai menyadari sesuatu.
Eh?
Saat Azazel melirik kesamping. Gadis yang seharusnya duduk disebelahnya itu, kini sudah tidak ada ditempat. Dia menghilang! Tanpa Azazel rasakan keberadaannya.
"Siapa dia?"
Meninggalkan tanda tanya dibenak Azazel.
Amerika Serikat. New York, Patung Liberty. 08 : 34 pm.
Diatas patung, yang menjadi kebanggan dari Negeri Paman Sam itu. Berdiri sesosok makhluk, seperti robot? Entahlah, author tidak tahu. Tapi yang jelas, bukan manusia.
Sosok itu menatap tenang suasana malam di kota New York dengan empat mata merahnya.
"Jadi ini, dunia manusia itu?" ucap sosok itu dengan suara-suara robot dalam film Transformer. "Menyedihkan."
"Hm? Sepertinya bukan aura manusia saja yang kurasakan disini," ujar sosok itu. "Aura makhluk supranatural kah? Kheh, ini menarik," batinnya. Kemudian sosok itu menghilang. Meninggalkan jejak cahaya di atas patung Liberty.
Ngunggg!
To Be Continued...?
~Opening Maji de Watashi ni Koi Shinasai UNDER STANDING~
Author Note Yo, aku buat fanfic ini seperti semula.
Dah gitu aja. Semoga suka :)