Disclaimer : Naruto Shippuden ©Masashi Kishimoto, Douluo Dalu/Soul Land ©Tang Jia San Shao
Summary : Dua jiwa yang direinkarnasikan di sebuah dunia baru. Dunia baru akan menuntun mereka apakah mereka berdua akan bertentangan atau tidak. /Tang San/"Aku akan membuat Tangmen berkembang di dataran Douluo.", /Naruto/"Aku ?, Emm… oh, aku hanya ingin menendang bokong Dewa."
Genre : Action, Adventure, Fantasy, Martial Arts, Little bit Romance, Tragedy, Of course General.
Rate : T-M
Setting : AU
Warning : AU, Typo(s), Miss Typo(s), OOC, OC, gaje, Not EBI/EYD and etc.
Happy Reading. . . .
Blue-Sliver Grass and Heaven Chain
13 tahun dirinya berada di dunia yang tidak dia ketahui berada di dimensi bagian mana. Dimensi unik yang tidak terdapat entitas Chakra sebagai bagian dari tubuh manusia, tapi sebagai gantinya sebuah energi spiritual unik yang berasal dari kondensasi esensi jiwa makhluk hidup ada di dunia ini. Lebih mudah menyebutnya sebagai Energi Roh, energi ini memiliki 10 tingkatan saat bangkit. Dan Naruto menyadarinya dia memiliki Energi Roh saat berusia 4 tahun saat yang sama Sharinggannya aktif untuk pertama kalinya.
Selain pengetahuan dunia lain yang dia miliki Naruto juga masih memiliki aliran Chakra ditubuhnya. Tidak sulit untuk melengkapi 3 Tomoe Sharinggan karena pengalamannya di dunia Shinobi dulu masih melekat erat di kepalanya. Dia tidak menyesal terlahir didunia ini menjadi bayi karena pengetahuan di dunia Elemental masih ada di kepalanya, menurutnya hal itu merupakan harta paling berharga dari pada harta lainnya.
Hanya dengan waktu 2 tahun Naruto melengkapi 3 Tomoe di Sharinggannya, bahkan Chakra yang dia kembangkan juga sampai mencapai tingkat Low Jounin. Di usia 6 tahun telah membangkitkan Sharinggan bahkan sampai mencapai 3 Tomoe dan kapasitas Chakra yang setingkat dengan Low Jounin, perkembangannya cukup mengerikan. Tidak lebih seperti sangat mengerikan.
Tapi sesuatu yang dia ketahui sebagai Energi Roh membuat sebuah lonjakan aneh ketika kapasitas Chakranya menyentuh Low Jounin. Tubuhnya seperti kelebihan kapasitas, tetapi kapasitas Chakranya tidak dapat meningkat sama sekali. Berbagai metode sudah dia lakukan untuk menambah kapasitas Chakranya tetapi tetap saja tidak ada peubahan bahkan saat usianya menyentuh usia 8 tahun kapasitas Chakranya tidak bisa bertambah seperti ada sebuah tembok besar yang menghalangi perkembangannya.
Naruto kehabisan ide untuk meningkatkan kapasitas Chakranya, bahkan selama 2 tahun dia tidak dapat menemukan solusinya. Jika dipikirkan kembali kapasitas Chakranya tidak dapat ditingkatkan karena lonjakan energi Roh yang ada ditubuhnya, maka dari itu Naruto mempelajari bagaimana menggunakan energi Roh ini sebagai pengganti Chakra yang terhambat perkembangannya.
Satu bulan dirinya dapat mengakses energi Roh dengan sesuka hati, bahkan Naruto merasakan ditubuhnya Chakra dan Energi Roh miliknya menyatu dan di alam bawah sadarnya membentuk sebuah tempat yang digunakan untuk menampung gabungan energi berbeda itu. Dirinya tidak tau apa itu, tetapi kabar baiknya tembok penghalang yang membuat dirinya tidak bisa meningkatkan Chakra sudah tidak ada. Bahkan di umurnya yang menginjak 8 tahun ini dia sudah memiliki kapasitas Chakra- tidak mungkin dia sekarang menyebutnya sebagai energi Roh yang setingkat High Jounin. Karena Chakranya bercampur menjadi Energi Roh.
Sesuatu muncul tepat saat dia bisa mengakses energi Roh sesuka hati. Sebuah miniatur rantai yang jika direntangkan mungkin bisa mencapai panjang 30 Cm. Rantai ini memiliki bentuk unik yang mana pangkalnya terdapat sebuah bilah pipih seperti pegangan namun memiliki bilah tajam dengan goresan unik berwarna emas dan hitam. Sedangkan ujungnya seperti mata tombak dengan ujung tajam yang memiliki guratan unik. Seluruh bagian rantai berwarna emas. Dari informasi yang dia dapat benda unik yang muncul di telapak tangan kanannya adalah Martial Soul. Martial Soul berhubungan erat dengan esensi Energi Roh. Di dunia ini merupakan hal wajar seseorang memiliki Martial Soul, Martial Soul akan bangkit ketika berusia 6 tahun ketika Upacara Kebangkitan Roh. Tetapi ada sebuah kasus dimana seseorang memiliki Martial Soul tetapi tidak memiliki esensi energi Roh, hal tersebut tidak dapat membuat mereka melatih Martial Soul ketingkat yang lebih tinggi bahkan mustahil untuk melatih Martial Soul mereka. Mereka dapat melatih Martial Soul walaupun Esensi Roh mereka sedikit, karena saat sudah membangkitkan Esensi Roh mereka dapat mengembangkan Esensi Roh mereka.
Terdapat level Esensi Roh untuk menentukan level dimana pelatihan akan dimulai dan diberi peringkat 1-10. Pada beberapa kesempatan langka, Esensi Roh telah mencapai tertinggi saat roh pertama kali di bangkitkan. Ini adalah bakat langka yang disebut kekuatan roh penuh bawaan dan diakui mulai dari peringkat 10.
Beda kasus dengan Naruto. Dia sudah membangkitkan energi Roh sebelum berusia 6 tahun lebih tepatnya dia sudah membangkitkan energi rohnya di usia 4 tahun tetapi tidak pernah menggunakannya karena terlalu fokus terhadap peningkatan kapasitas Chakra. Alhasil seiring peningkatan kapasitas Chakra yang besar membuat energi roh miliknya juga terpengaruh dan meningkat sendirinya tanpa pernah digunakan sama sekali. Dan Martial Soul baru dia akses saat usianya 8 tahun.
Sesuai dengan beberapa buku yang dirinya baca mengenai esensi roh, ada sebuah tingkatan tersendiri seperti di dunia Elemental yang dimulai dari Genin sampai tingkat Kage. Begitu pula di dunia ini, beberapa tingkat tersebut adalah :
Level 1-10 Spirit Trainee
Level 11-20 Spirit Master (1 Spirit Ring)
Level 21-30 Grand Master Spirit (2 Spirit Rings)
Level 31-40 Spirit Elder (3 Spirit Rings)
Level 41-50 Spirit Ancestor (4 Spirit Rings)
Level 51-60 Spirit King (5 Spirit Rings)
Level 61-70 Spirit Emperor (6 Spirit Rings)
Level 71-80 Spirit Saint (7 Spirit Rings)
Level 81-90 Spirit Douluo (8 Spirit Rings)
Level 91-94 Spirit Quasi Demi God (9 Spirit Rings)
Level 95-98 Spirit Demi God (9 Spirit Rings)
Level 99 Spirit Quasi God (9 Spirit Rings)
Level 100 Spirit God (1 Divine Ring)
Level 101-110 3rd Class God (3 Divine Rings)
Level 111-120 2nd Class God (5 Divine Rings)
Level 121-140 1st Class God (7 Divine Rings)
Level 141-149 Quasi God King (8 Divine Rings)
Level 150 God King (9 Divine Rings)
Hal yang wajib bagi seorang Spirit Master untuk memiliki Spirit Ring, Spirit Ring disini seperti sebuah alat yang mampu meningkatkan kemampuan yang dimiliki Martial Soul. Dari situasi yang Naruto hadapi sekarang dia berada di level 28 yang bergelar Spirit Grand Master, dan dirinya seharusnya sudah memiliki 2 Spirit Ring. Tetapi apa yang dia alami sekarang sama sekali berbeda, karena kenyataannya dia tidak memiliki Spirit Ring sama sekali.
Ada beberapa tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk mendapatkan Spirit Ring salah satu yang terkenal adalah Star Dou Forest. Star Dou Forest adalah salah satu habitat binatang roh besar yang paling terkenal di Benua Douluo, terletak di tenggara kerajaan Balak dengan kota Soutuo terletak kurang dari lima ratus kilometer di dekatnya. Areanya sangat besar, hampir sama dengan wilayah kerajaan Balak yang mencakup perbatasan Heaven Dou Empire dan Star Luo Empire. Di dalamnya dua perlima wilayahnya berada di kekaisaran Heaven Dou dan tiga perlimanya berada di kekaisaran Star Luo. Star Dou Forest merupakan hutan purba yang sangat luas, medan hutan terlalu rumit dengan lahan basah dan rawa yang paling mendominasi.
Hutan Star Dou Forest dibagi menjadi empat wilayah. Outer region, middle region, inner region dan territory of the Great Beasts. Territory of the Great Beasts merupakan bagian terlarang, bahkan jika peringkatnya mencapai level God sekalipun persentase keluar hidup-hidup sangat mustahil. Hanya keberuntungan yang menyelamatkanmu.
Lupakan hal itu, dirinya tidak berminat untuk memiliki Spirit Ring. Chakranya saja sudah cukup meratakan sebuah gunung kenapa harus memerlukan Spirit Ring apalagi Sharinggan di kedua bola matanya membuatnya percaya diri tidak akan ada yang dapat mengalahkannya. Ya, untuk saat ini dia tidak memerlukannya.
Pengontrolan rantai di tangan kanannya sangat baik, ini sangat mirip dengan Kekkei Genkai klan Uzumaki Rantai Wajra yang spesial terkhusus untuk mengekang monster berekor. Berbeda dengan rantai Wajra yang keluar dari tubuh pengguna, rantai di tangannya mengeluarkan sebuah rantai dari riak dimensi berbentuk lingkaran berwarna emas yang dapat dia munculkan sesuka hati dimana lokasinya. Lebih efisien tentunya. Hanya dalam waktu 2 tahun Naruto dapat mengeksplorasi kemampuannya. Tetapi jarak maksimal yang dapat Naruto munculkan riak dimensi hanya 10 meter dari tubuhnya, bahkan kekurangannya adalah interval menciptakan riak dimensi memerlukan interval 5 detik. Benar benar tidak efisien. Dari buku yang dia baca seorang Spirit Master sangat memerlukan Spirit Ring untuk meningkatkan Martial Soul mereka. Cih, merepotkan.
Saat usianya menginjak 10 tahun dia menyadari tanda-tanda kebangkitan Mangekyou miliknya. itu bagus, tentu saja. Tapi yang menjadi permasalahan adalah kekuatan rantai yang ada di tangan kanannya sepertinya tidak bisa meningkat lagi dan kekurangannya semakin terlihat jelas. Sepertinya memang benar dia harus mencari Spirit Ring untuk mengupgrade Martial Soul miliknya.
Jika memang benar di Star Dou Forest terdapat Binatang kuat maka dia perlu mendapatkan Mangekyou Sharinggan sebagai kartu As miliknya, kemampuan Shinobinya memang meningkat tetapi jika Monster di hutan itu mirip seperti Biju, mengandalkan kemampuan Shinobi miliknya sama saja dengan mengantar nyawamu ke Dewa Kematian. Tujuannya sekarang adalah meningkatkan kekuatan dengan mulus dan aman untuk menendang bokong makhluk yang mengaku tuhan itu.
Situasi membuat kebangkitan Mangekyou berhubungan dengan tingkat emosional pengguna. Tetapi ada sebuah metode praktis yang hanya dirinya ketahui, membakar Chakra dengan jumlah besar ke Sharinggan hingga memaksa Sharinggan berevolusi. Masalahnya adalah berapa jumlah Chakra yang dibutuhkan untuk sampai meningkatkannya. Dan pada akhirnya Naruto sampai pingsan untuk meningkatkan Mangekyou tetapi setimpal dengan apa yang di dapatkan.
Mangekyou miliknya di dunia Elemental kembali bangkit. Pola pusaran air. Tubuhnya perlu menyesuaikan diri dengan kekuatan baru ini, butuh satu tahun untuk kembali mengasah Mangekyou miliknya ketingkat miliknya dulu.
Hal mengerikannya adalah, dia rentan untuk mengalami kebutaan permanen jika terlalu sering menggunakannya. Dan masalah besarnya di dunia ini hanya dirinya yang memiliki Mangekyou Sharinggan. Sialan.
~^##^~
Kerajaan Tian Duo : Kerajaan Balak Kota Soutuo
12 tahun Naruto bertahan dengan mulus di dunia baru ini, selama itu pula dua energi berbeda yang menyatu ditubuhnya dia latih sendiri tanpa bantuan orang lain. Berbekal hanya sebuah buku pengetahuan umum tentang Spirit master yang dirinya baca membuatnya berkembang cukup pesat dalam melatih Martial Soul miliknya.
Tapi satu hal yang sulit dia tampik, Naruto membutuhkan seseorang untuk meningkatkan kekuatan Martial Soul miliknya. untuk meningkatkan kapasitas Chakra dirinya sendiri dapat meningkatkannya sendiri dengan segudang pengalaman di kepalanya. Tetapi dalam hal meningkatkan Martial Soul yang berasal dari dunia ini pengetahuannya sangat nihil.
Maka dari itu dia membutuhkan seorang pembimbing yang memiliki pengetahuan tentang Martial Soul. Kebetulan hari ini merupakan pembukaan pendaftaran sebuah akademi yang menurutnya cukup menjanjikan dalam meningkatkan Martial Soul miliknya.
Sekarang Naruto telah mencapai Level 33 Spirit Elder. Dengan tiga cincin roh yang dia dapatkan 6 bulan yang lalu, dia cukup percaya diri akan kemampuannya bertarung menggunakan Martial Soul miliknya. tetapi ada sesuatu yang kurang yang dia rasakan.
Gerbang Selatan Kota Soutuo
Di kedua sisi jalan menuju ke arah selatan terdapat hamparan lahan pertanian yang luas, kota Soutuo sangat terkenal sebagai lumbung dari kerajaan Balak dan yang pasti selain hamparan luas lahan pertanian, sejauh mata memandang tentunya tidak ada bangunan yang menyerupai Akademi disini.
Apakah Naruto di tipu ?
Tidak, mungkin harus berjalan sedikit lagi. Penampilan Naruto di usia 12 tahun ini cukup simpel, celana hitam sampai betis dengan dililit perban, sepatu berwarna hitam yang menutupi kakinya sampai tulang kering. Dan jubah hitam dengan kerah yang menutupi mulutnya, bagian bawah jubah hitam itu hanya sampai paha. Jangan lupakan sarung tangan hitam di kedua tangannya, sedangkan baju yang ditutupi oleh jubahnya tipe lengan panjang simpel.
Netra hitamnya menangkap sebuah gerbang desa yang terbuat dari kayu, di depan gerbang terdapat banyak orang berkumpul, mayoritas anak muda seumuran dengannya. Di antaranya sebagian besar diikuti oleh orang tua. Di pintu masuk gerbng desa itu di atur sebuah meja, di belakang meja duduk seorang lelaki tua yang mungkin menginjak usia 60 tahunan. Bukan itu yang menjadi fokusnya, di atas pintu masuk desa yang melengkung dibuat menggunakan kayu digantung papan yang tampaknya agak usang yang mengukir dua kata. . .
Shrek Academy
Di atas dua kata ini terdapat potret hijau yang terlihat mirip dengan kepala monster humanoid. Hijau cerah, mungkin sedikit imut. Di dada lelaki tua yang duduk di belakang meja juga memiliki lambang bulat hijau serupa. Itu seharusnya lambang Akademi Shrek.
Ekspresi datar di wajah Naruto tidak berubah sama sekali, ini lebih terlihat sebagai desa kecil daripada sebuah akademi. Naruto tidak peduli, ia ikut mengantri yang di depannya mungkin kurang dari seratus pelamar, tidak sedikit dari mereka menampakkan kerutan alis yang sepertinya juga sepemikiran dengan dirinya. Di depannya Naruto bisa melihat dua orang berbeda gender yang seumuran dengannya juga sedikit memasang ekspresi aneh, oh hanya gadis di samping laki-laki di depannya yang memasang ekspresi tersebut.
"Bukankah ini sebuah kesalahan, akademi Master Roh ini memiliki reputasi bahwa setelah lulus akademi seseorang berhasil menjadi seorang Ancestor?" seorang ibu yang sedang memegang tangan putranya berkomentar, pakainnya hanya pakaian biasa. Sepertinya salah satu penduduk kota Soutuo.
"Itulah yang dikatakan orang-orang dari Spirit Hall, seharusnya tidak menjadi sebuah masalah. Tapi, akademi ini terlihat sedikit . . . " sahut lelaki di samping ibu tadi yang sepertinya merupakan suaminya.
Sebuah keluarga yang mengantar putranya untuk mendaftar ke akademi. Hmphh, manis sekali.
"Ayah aku tidak mau belajar disini, ini terlalu memalukan. Aku masih bisa pergi ke akademi Master Roh menengah Soutuo. Bisa dibilang di akademi junior aku juga di anggap berbakat." Nada bangga dilontarkan putra keluarga itu.
Ayah anak muda itu sedikit mengerutkan keningnya, "Karena kita sudah datang, tunggu dulu ya, mungkin ini hanya semacam ujian. Akademi asli sama sekali tidak ada disini." Kata-kata yang cukup menenangkan.
Dialog serupa juga tidak jarang terlontar dari beberapa keluarga yang ada disana. Dan mayoritas wajah anak muda terlihat menunjukkan kekecewaan yang kuat termasuk para orang tua. Orang tua yang duduk dibelakang meja menerima lamaran tampaknya memiliki penampilan yang malas, berbicara sedikit tentang pakaian yang sederhana dan tanpa hiasan, apa yang terlihat tidak seperti orang yang mengurus pendaftaran malah terlihat seperti seorang penduduk biasa yang tengah melakukan pekerjaan sampingan yang sangat membosankan.
Saat ini, seorang anak muda datang ke depan meja untuk melamar. Orang tua dibelakang meja itu dengan malas berkata "Biaya pendaftaran 10 Koin Emas, taruh di peti itu." Sambil menunjuk sebuah petik kayu kecil yang menampung beberapa koin emas peserta yang mendaftar sebelumnya.
Orang tua yang mengantar anaknya itu dengan tergesa-gesa mengambil sepuluh koin eas dan menempatkannya di peti kayu yang ada di meja.
"Ulurkan hanya satu tangan."
Anak muda yang seperti di ceritakan mengulurkan tangannya didepan lelaki tua itu, lelaki tua itu menggenggam tangan anak muda itu sebentar, lalu menggelengkan kepalanya.
"Umurmu sudah lewat."
Anak muda itu tertegun sejenak, menoleh untuk melihat orang tuanya. Umur 13 tahun masuk akademi ini sudah tidak diterima karena di anggap sudah terlalu dewasa, akademi masih mentolerir anak berusia 12 tahun asalkan memiliki kapasitas yang di harapkan akademi ini.
"Guru, anak saya baru saja melewati ulang tahunnya yang ke-13. Tidak bisakah anda bersikap fleksibel terhadap anak saya?"
"Jangan mempengaruhi orang lain. Apa kamu tidak tahu aturan akademi?, tempat kami hanya menerima anak di bawah tiga belas tahun. Lebih dari tiga belas tahun, tanpa terkecuali tidak akan diterima. Kamu boleh pergi."
"Lalu biaya pendaftaran kami . . .?"
"Sebuah administrasi pendaftaran seharusnya tidak di kembalikan."
"A-apa . . .? tidak ada pengembalian uang?" ekspresi ayah anak itu mengeras, emosinya siap meledak " Aku tidak akan pergi sebelum uang pendaftaran dikembalikan."
"Jika aku tahu Akademi Shrek sangat miskin. Kami tidak akan datang." Lanjutnya.
Tampang pria tua yang menjaga administrasi itu tetap saja acuh tak acuh.
"Mubai. . .
Seseorang menginginkan pengembalian uang, bisakah kau menanganinya ?" Ucap pria itu retoris.
Disamping gerbang terdapat pohon besar, seorang bebadan tegap yang terlihat masih muda tertidur dengan santai. Rambut pirang panjangnya bergoyang pelan disapu angin lembut. Baju mewah khas seorang Master Roh melekat ditubuhnya. Dia melompat turun lalu mendarat dengan mulus di atas tanah.
"Jika kau ingin pengembalian uang, kau bisa mengalahkan ku dulu maka kau mendapatkan pengembalian uang administrasi secara penuh." Ucapnya sambil berjalan mendekati meja administrasi, pandangan angkuh yang terlukis di wajahnya menunjukkan bahwa dia adalah pendominasi.
Dai Mubai salah satu siswa Akademi Shrek.
Tangannya terkepal, dengan gerakan sederhana sebuah fluktuasi energi roh merembes dari tubuhnya. Getaran kecil di tanah membuat beberapa anak dan orang tua bergetar ketakutan. 3 buah Cincin Roh mucul mengitari tubuhnya, 2 cincin roh berwarna kuning dan satu cincin roh berwarna ungu. Cukup membuktikan bahwa Dai Mubai sudah mencapai level Spirit Elder. Kedua iris berbeda miliknya menatap orang tua yang ingin mendapatkan pengembalian biaya administrasi itu.
Ayah anak itu sedikit bergetar ketakutan, tapi segera mengendalikan diri "H-hitung kami sebagai tidak beruntung. Ayo pergi nak !" berlalu meninggalkan meja administrasi dengan sedikit terburu-buru.
Dai Mubai menghentikan pengeluaran energi rohnya, matanya menyapu memandang anak-anak muda dan orang tua disana yang datang mendaftar, terlihat jelas dari sorot matanya terlihat mengancam. Kekuatan penindasan yang dikeluarkan oleh tiga cincin roh tidak dapat ditahan oleh orang biasa. Melihat penampilannya yang mewah saat pertama kali melihat luntur seketika digantikan dengan tampang preman bayaran yang siap menerima perintah.
Usai adegan singkat tadi, antrean orang yang menunggu langsung berkurang sepertiga. Yang masih bertahan berarti sudah bersiap untuk menghabiskan uangnya, apalgi saat meliht kekuatan roh dari salah satu murid Akademi Shrek di hadapan mereka membuat orang tidak berani menghinanya.
Sekali lagi seorang peserta muda datang setelah lelaki yang tadi pergi. Dia diikuti oleh kedua orang tuanya, ibunya dengan penuh percaya diri menempatkan sepuluh koin emas di kotak. Dan anak muda itu dengan cepat mengulurkan tangannya. Orang tua itu menggenggam tangan pemuda itu.
"Tepat dua belas tahun. Lepaskan energi rohmu, tunjukan Martial Soul mu dan Cincin Roh."
Anak muda itu mengangguk, kekuatan roh berwarna hijau samar keluar dari tubuhnya. Cincin roh seratus tahun secara ritmis melayang ke atas dan kebawah tubuhnya. Hanya satu cincin. Tidak menampik kekuatan dari Cincin Roh seratus tahun memiliki atmosfer yang berbeda, Martial Soul di tangan kanannya keluar, menampakkan sulur panjang kasar kecil yang berputar pelan di telapak tangannya.
Tipe Roh Pohon Anggur.
Lelaki tua itu menggeleng pelan.
"Tidak memenui syarat."
Ekspresi percaya diri kedua orang tua anak muda itu luntur seketika mendengar lelaki tua itu mengatakan bahwa anak mereka tidak memenuhi syarat, ekspresi wajah mereka membeku. Ibunya tidak bisa untuk tidak bertanya alasannya.
"Kenapa?, putra saya di akademi roh junior sebelumnya adalah siswa dengan kemampuan yang sangat hebat. Apakah anda tidak melihat cincin roh seratus tahun?, pemilik cincin roh seratus tahun tidak mungkin banyak."
"Sebagai permulaan, cincin roh seratus tahun sebagai pondasi itu sangat bagus. Hanya saja dia orang biasa tanpa Esensi Roh yang mencukupi."
"Aku tidak mengerti apa maksudmu?"
Orang tua itu dengan agak tidak sabar bangkit dari tempat duduk nyamannya yang ada di belakang meja pendaftaran. Mata yang tadinya menatap acuh tak acuh kini berubah serius, menatap sekumpulan pendaftar yang akan bergantian mendaftarkan anak mereka.
Dia sedikit bersikap lunak, "Mereka yang mendaftar ke akademi Shrek seharusnya sudah paham akan aturan dasarnya. Mereka yang tidak paham akan aturan dasarnya hanya akan membuang-buang biaya pendaftaran dengan percuma. Jika ingin pergi sekarang belum terlambat, untuk penyesalan jika kalian tidak diterima. Kalian seharusnya tahu, apa arti sebenarnya dari Shrek. Shrek adalah tipe monster, bahkan di antara binatang jiwa eksistensinya juga aneh dan begitu pula akademi Shrek yang berarti akademi Monster. Kami hanya menerima monster, bukan orang biasa. Usia di atas 13 tahun tidak diterima, pengecualian untuk Master Roh dengan level 21 di atasnya. Untuk itu pikirkan lagi, jika tidak ingin membuang waktu segera pergi dari sini."
Guru tua itu sudah bersikap lunak untuk memberitahukan kembali klasifikasi apa yang seharusnya bisa mendaftar di akademi ini. Dengan selesainya perkataannya, banyak orang tua dan anak muda yang pergi dari sana. Tentu saja dari pada membuang uang secara percuma.
Pak tua yang terlihat malas malasan itu kini serius, menghentakkan kakinya ke tanah atmosfer dominasi menguar dari tubuhnya bahkan hembusan tipis kekuatan roh berwarna merah bocor dari tubuhnya. Menyatukan kedua tangannya lalu membentuk sebuah bola energi merah pekat yang membentuk sebuah batang panjang yang memiliki pola halus yang unik di setiap bagiannya, di saat yang bersamaan 6 cincin roh tercipta melingkari tubuhnya, cahaya yang begitu indah menyilaukan menjadi fokus semua yang hadir.
Ke-6 cincin roh itu memiliki warna masing-masing satu putih, satu kuning, tiga ungu, dan satu hitam.
Di awal dia terlihat seperti orang tua yang tidak memiliki niat hidup sama sekali, tapi hal mengejutkan adalah orang tua itu memiliki kekuatan tingkat enam puluh atau tingkat level Spirit Emperor. Bahkan seseorang yang memiliki kekuatan Master Roh di level Spirit Emperor di kerajaan Balak dapat dihitung dengan jari.
Tongkat panjang di lelaki tua itu, di putar dengan ahli menggunakan satu tangan menciptkan suara teredam yang membuat orang sedikit terhuyung-huyung sekali. Menatap tiga orang individu yang menjadi keluarga di depannya mendapat respon yang sudah biasa dia lihat. Tercengang. Pak tua itu melambaikan tangannya untuk memerintahkannya pergi agar giliran selanjutnya dapat mendaftar.
"berikutnya."
Cahaya dari keenam cincin rohnya lenyap begitu saja, semua kekuatan roh juga menghilang dalam sekejap. Lelaki tua itu kembali memasang wajah acuh tak acuhnya. Seolah-olah sebelumnya dirinya tidak melepaskan kekuatan rohnya sama sekali.
Tidak ada yang bersuara, mereka diam karena ketakutan, siapa yang berani menyinggung kekuatan seorang tingkat Spirit Emperor yang juga memiliki kekuatan cincin roh sepuluh ribu tahun.
Di dunia Douluo juga ada sebuah tingkatan dari kekuatan cincin roh yang juga mengartikan berapa usia dari makhluk roh yang diserap untuk membentuk sebuah cincin roh.
Putih : Cincin Roh dari Spirit Beasts usia dibawah 100 tahun
Kuning : Cincin Roh dari Spirit Beasts usia dibawah 1000 tahun
Ungu : Cincin Roh dari Spirit Beasts usia dibawah 10.000 tahun
Hitam : Cincin Roh dari Spirit Beasts usia dibawah 100.000 tahun
Merah : Cincin Roh dari Spirit Beasts usia dibawah 1.000.000 tahun
Emas : Cincin Roh dari Spirit Beasts usia dibawah 10.000.000 tahun
Namun ada beberapa kasus cincin roh yang berusia lebih dari 1.000.000 tahun mungkin dapat muncul dalam warna yang berbeda tergantung pada atribut dari Spirit Beast itu sendiri.
Ada juga sebuah aturan yang tidak tertulis tentang usia maksimal dari setiap cincin pertama hingga cincin ke sembilan.
Cincin Roh ke-1 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 423 tahun
Cincin Roh ke-2 : Spirit Beast yang berumur kurang dari 764 tahun
Cincin Roh ke-3 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 1.800 tahun
Cincin Roh ke-4 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 5.000 tahun
Cincin Roh ke-5 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 12.000 tahun
Cincin Roh ke-6 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 28.756 tahun
Cincin Roh ke-7 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 50.000 tahun
Cincin Roh ke-8 : Spirit Beasts yang berumur kurang dari 100.000 tahun
Cincin Roh ke-9 : Spirit Beasts yang berumur lebih dari 100.000 tahun
Ada juga kasus langka dari Master Roh yang dapat menyerap Cincin Roh yang melebihi usia maksimal dari setiap Cincin Roh. Master Roh yang dapat melakukan hal tersebut telah mencapai atau terlahir sebagai Spirit Beast yang bertransformasi menjadi manusia-hal ini bisa terjadi jika Spirit Beast itu sudah melebihi usia 100.000 tahun, tubuh Master Roh yang telah di modifikasi, atau Master Roh yang memiliki kekuatan Mental yang berada di luar nalar yang dapat menahan syok jiwa karena menyerap Cincin Roh yang melebihi usia maksimal.
Jika memaksakan diri untuk tetap menyerap Cincin Roh yang melebihi setiap batas dari usia maksimal Cincin Roh yang dapat diserap dan berada di luar dari kategori kasus langka yang dapat menyerap Cincin Roh akan mendapatkan guncangan mental yang dapat memengaruhi jiwa Master Roh sendiri dan mengakibatkan kematian, efek yang lebih ringan mungkin Master Roh akan dikendalikan oleh Spirit Beast yang di bunuh selamanya.
Kembali ke cerita.
Dari antrian yang panjang kini hanya tersisa sepuluh orang yang ingin mendaftar, termasuk Naruto sendiri.
Orang tua itu tampaknya tidak mempermasalahkan jumlah pendaftar yang tersisa, dan mulai kembali duduk dengan santai di kursi dibelakang meja dengan tampang acuh tak acuhnya.
Orang-orang yang masih tinggal jelas percaya diri untuk melewati lelaki tua ini. Beberapa pelamar muda yang memiliki kekuatan Roh yang melampaui level 21, memiliki dua cincin roh. Setelah menyerahkan biaya pendaftaran senilai 10 koin emas. Lelaki tua itu memberitahu mereka bahwa ujian masuk pertama mereka telah lulus, dan dapat memasuki ujian tahap dua akademi. Tentu saja orang tua itu tidak bisa mengikuti peserta yang lolos itu ke ujian kedua karena tugasnya disini belum lah selesai.
Langkah kaki dari seorang gadis muda di hadapan Naruto menarik perhatiannya, dia seorang gadis muda yang mungkin seusianya membawa sebuah koper di tangan kanannya rambut coklat muda tergerai begitu halus menjadi mahkota di kepala. Kulit halus dengan kombinasi sosoknya yang begitu anggun bahkan aura di sekelilingnya memancarkan perasaan yang hanya dapat dirasakan dari seorang berdarah bangsawan.
Iris giok miliknya memancarkan kelembutan dan keindahan yang berpadu, kesan pertama yang dia berikan adalah seorang bangsawan yang berpendidikan tinggi, bahkan sedikit sunggingan senyumnya dapat memengaruhi semua orang yang ada disekitarnya.
Dari ke anggunannya ekspresi sombong sedikit terlihat dari gestur tubuhnya. Tentu saja tipikal seorang bangsawan seharusnya seperti itu.
Orang tua yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tes pertama sedikit mengungkapkan ekspresi bingung di wajahnya. Orang tua itu begitu mengenali aura yang dia rasakan dari gadis muda di hadapannya, entah dimana dirinya sedikit lupa. Tangannya gadis muda itu terulur untuk memasukan 10 koin emas di kotak kayu tersebut, pak tua itu lalu mengulurkan tangannya untuk melihat tingkat kekuatan Roh yang dimiliki gadis muda dihadapannya.
Dari apa yang dilihat oleh pak tua yang bertugas menjadi guru di ujian pertama ini gadis muda ini tidak ditemani orang tuanya, hanya sendirian. Mengenakan rok terusan panjang sederhana berwarna senada dengan iris matanya yang menjuntai mencapai lutut dan hal itu membuatnya sangat rapi. Rambut coklat muda miliknya yang tergerai di tata seperti kelabang dan di sampirkan kesamping dengan pita berwarna putih sebagai penjepitnya.
Naruto tidak melihat wajahnya seperti apa tapi apa yang dia ketahui dari kulit lehernya yang halus itu, gadis muda itu mungkin cantik. Naruto juga tidak memberikan respon ketika guru yang menjadi penguji di ujian pertama sedikit tersentak bahkan bangkit dari duduknya setelah memegang tangan gadis muda itu.
Gadis muda itu menghiraukan ekspresi yang di keluarkan guru di hadapannya. "Emm, bolehkan aku bertanya apakah aku sudah lulus tes tahap awal ini ?"
Suara bagaikan beludru itu begitu lembut dan menyenangkan di dengar, agak kurang semangat, tapi yang jelas dapat membuat orang yang mendengarnya mendapatkan perasaan lembut.
"Apakah orang tuamu tahu kamu mengikuti tes ini?"
Sedikit kesal karena pertanyaannya malah dibalas dengan pertanyaan. Tapi, tidak bertahan lama gadis itu menghilangkan ekspresi kesalnya menjadi ekspresi riang. "Pendidikan adalah untuk semua orang, terlepas dari statusnya. Guru sendiri bilang sebelumnya, asalkan aku memenuhi persyaratan masuk akademi ini itu tidak masalah, anda juga tidak memiliki alasan lain untuk tidak menerimaku kan?. Jadi apakah aku lulus di tahap awal ini?"
Pak tua itu menghela nafas pelan, wajahnya menampakkan sedikit ekspresi keraguan untuk sejenak. Baru kemudia melambaikan tangannya ke arah Dai Mubai yang masih setia berdiri.
"Bawa dia masuk."
Hanya anggukan ringan yang menjadi balasan pemuda itu.
Siswa yang tersisa dengan sangat cepat melewati ujian tahap pertama dari orang tua itu, akhirnya mencapai giliran dari 2 orang yang cukup membuat dirinya merasakan sesuatu yang aneh. Terlebih kepada gadis yang berada di samping pemuda yang setidaknya berusia sama dengan dirinya, ini buka seperti perasaan yang mirip seperti ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi sesuatu yang mirip seperti dirinya berhadapan dengan Spirit Beast setengah tahun yang lalu.
Seperti sebuah kekuatan besar yang hanya di produksi oleh kekuatan Spirit Beast 100.000 tahun, tapi dapat tersamarkan dengan baik bahkan mungkin seorang dengan title Douluo tidak dapat merasakannya. Awalnya Naruto tidak merasakan apapun, tapi setelah dia mengaktifkan Sharinggannya sesuatu energi roh terpancar tipis dari tubuh gadis itu. Lupakan mungkin itu keunikan dari Martial Soul miliknya.
Naruto mengalihkan perhatiannya kepada sosok pemuda yang memiliki 3 Cincin Roh menatap ke arahnya dengan pandangan yang sulit dimengerti. Sepertinya bocah itu melihat sedikit lonjakan Chakra miliknya, walau sangat samar tapi sepertinya bocah itu sedikit peka terhadap energi yang keluar. Menarik.
Naruto tersenyum miring.
Ekspresi Dai Mubai juga tidak lepas dari pengelihatan pemuda yang bersama gadis di depan Naruto. Tanpa sadar pemuda itu juga berbalik menatap Naruto, kedua matanya menyipit seperti melihat sesuatu yang samar dari pemuda yang di tatap Dai Mubai.
Pemuda itu sedikit menegang menatap Naruto. Sedangkan Naruto semakin memperlebar seringainya, dia menemuka 2 orang bocah yang sepertinya memiliki sesuatu yang menarik. Sepertinya keputusannya untuk mendaftar ke akademi ini tidak salah.
Ini akan menjadi menyenangkan.
"Bocah, kau ingin mendaftar atau tidak ?, jika tidak segera menyingkir. Kamu tidak boleh menghalangi disini."
Suara lelaki tua itu menarik pemuda yang menatap Naruto beberapa saat lalu dan mengeluarkannya dari pemikirannya. Tangan pemuda itu terlihat sedang merogoh sesuatu dari saku miliknya dan mengeluarkan 20 koin emas.
"Kami mendaftar bersama."
Orang tua itu pertama kali mengarahkan tangannya untuk meremas tangan kanan gadis di samping pemuda itu, satu anggukan kecil ia lakukan.
"Umurmu cocok."
Saat tangannya berpindah ke arah pemuda di sebelah gadis itu. Ekspresi tidak bisa untuk tidak menahan rasa keterkejutan. Memastikannya kembali dengan memegangnya kembali, perasaan yang sama. Tentu saja dia tidak merasa ada kesalahan sama sekali. Ekspresi di wajahnya menyiratkan sebuah keanehan, mengangkat kepalanya untuk melihat pemuda itu.
"Tanganmu… Siapa namamu nak?, dan apakah kau berlatih teknik Roh?"
"Emm, Tang San. Ya, aku berlatih teknik Roh."
Satu alasan kenapa orang tua itu perlu meremas tangan calon siswa yang mendaftar adalah untuk mengenali usia sebenarnya dari calon siswa dengan tulang telapak tangannya, karena hal itu tidak dapat di palsukan.
Orang tua itu sedikit mengerutkan alisnya. Memutari meja untuk berhadapan dengan pemuda yang sedikit menarik perhatiannya, "Angkat betismu!"
Seperti yang diinstruksikan oleh penguji itu. Pemuda yang memiliki nama Tang Sang itu mengangkat betisnya. Lelaki tua itu mengangkat celana di betis Tang San dan meremasnya beberapa kali, Tang San segera merasakan seperti sedikit kesemutan di betisnya.
Orang tua itu mengangguk lalu menatap ke arah Tang San. "Perkembangan ototmu tidak buruk, usia tulang juga cocok. Bagus, sekarang tunjukkan Martial Soul kalian berdua !"
"Oh, siapa namamu gadis kecil ?"
"Xiao Wu." Seru gadis di samping Tang San dengan semangat. Tipe Hyperaktif sepertinya.
Kedua calon siswa itu saling pandang sejenak, dan secara bersamaan mendorong kekuatan Roh mereka dari dalam tubuh untuk keluar.
Energi biru dan merah muda melonjak keluar dari dua calon murid itu, bersamaan dengan Cincin Roh berwarna kuning berputar ditubuh mereka.
Xiao Wu bertranformasi dengan dua telinga kelinci tumbuh di kepalanya, dan ekor bulat di belakang tubuhnya. Satu cincin berwarna kuning turun dari atas ke bawah melingkari tubuhnya lalu menghilang. Martial Soul tipe peningkatan tubuh Kelinci Giok.
Tang San sedikit berbeda, energi Roh yang keluar dari tubuhnya mengandung energi kehidupan, bahkan beberapa tumbuhan seperti berevolusi merasakan tekanan energi Roh miliknya. di saat yang bersamaan Rumput Perak-Biru tumbuh di tangan kanannya, bentuk dan warnanya berbeda dari Rumput Perak-Biru biasa. Martial Soul tipe Kontrol Rumput Perak-Biru.
Tatapan orang tua itu hanya menatap perubahan Xiao Wu sekilas, tatapannya jatuh kepada Tang San.
"Tidak kusangka Martial Soul milikmu Rumput Perak-Biru. Bahkan Rumput Perak-Biru bisa dilatih dengan begitu cepat ?!, sepertinya tahun ini kita kedatangan murid jenius." Ekspresi tidak percaya masih terlukis di wajahnya, benar-benar orang jenius.
Tidak ada Martial Soul yang tidak berguna yang ada hanya Master Roh yang tidak berguna.
"Guru, bukankah akademi ini hanya menerima Monster, apakah aku termasuk di anggap Monster?"
"Hahaha. . . . Memang. Kau adalah Monster kecil." Orang tua itu lalu menatap Dai Mubai, "Mubai bawa mereka ke dalam."
"Baiklah, Ayo masuk kedalam !"
"Maaf merepotkamu."
"Tidak masalah."
Mereka berempat masuk ke dalam desa, melewati gerbang usang di desa itu. Tapi sebelum benar-benar melewati gerbang, Dai Mubai merasakan sesuatu direksinya kembali menatap sesuatu.
Sebuah Energi Roh yang terasa familiar, berbeda dengan pemuda yang dilihat sebelumnya, sekarang seperti Energi Roh tersebut merupakan bagian dari dirinya. Mirip, mungkin itu yang dapat dia katakan.
"Ada apa ?" Tang San bersuara, melihat Dai Mubai seperti kebingungan dia secara spontan melemparkan pertanyaan. Tang San juga merasakan tekanan Roh tipis dari seorang pemuda yang ada di barisan pendaftaran, dari apa yang dia rasakan sepertinya satu tipe dengan kemampuannya. Entahlah, insting mungkin.
"Tidak ada." Dai Mubai berbalik, mereka berempat melangkah pelan ke dalam desa.
Xiao Wu menyeletuk ringan "Apa yang kau lihat?, gadis mana lagi yang akan kau geluti?" kesan pertama yang Xiao Wu dapatkan dari Dai Mubai adalah dia pria brengsek yang memiliki banyak wanita.
Dai Mubai menghiraukan ejekan yang keluar dari mulut Xiao Wu.
"Aku merasakan nafas yang familiar, perasaan ini seperti melengkapi Martial Soul milikku."
"Saling melengkapi?"
"Apa yang kau ketahui?, di dunia Roh bertemu dengan seseorang yang bisa melengkpi Martial Soul mu adalah sebuah hal yang langka. Tapi begitu ketika kau bertemu, jika bergabungkekuatan Roh seseorang akan meningkat pesat mencapai dua kali lipat. Hal itu disebut kemampuan Roh Harmonisasi."
"Dalam hal itu, berarti Martial Soul gadis itu adalah harimau betina?" Xiao Wu terkekeh pelan mengatakannya.
"Err. . . ada kemungkinan seperti itu." Dai Mubai tersenyum malu.
~^##^~
Naruto memandang datar sekumpulan bocah seusianya. Sayup-sayup dia mendengar perdebatan disana, kakinya terus menuntunnya untuk berjalan mendekati mereka. Ada beberapa calon pelajar memandangnya tapi tidak bertahan lama karena atensi mereka di alihkan oleh seorang yang menjadi penguji di ujian kedua kali ini.
"Jika kekuatan Rohmu melebihi peringkat dua puluh lima, maka kamu juga bisa langsung memasuki ujian keempat. Tidak perlu membuang waktu disini bersamaku, tapi jika kalian saat ini saat menguji kekuatan Roh hanya memiliki peringkat 21 maka kalian harus menguji satu persatu."
Salah satu pemuda yang lolos di tahap pertama dengan tidak yakin berkata. "Kekuatan Roh mereka lebih dari level 25?, itu tidak mungkin. Kita semua baru berusia 12 tahun, bagaimana bisa kekuatan Roh setinggi itu muncul."
Dai Mubai yang mendengarnya mendengus dingin, "Kamu tidak akan melakukannya tentu saja, tapi jangan berfikir orang lain juga tidak akan melakukannya. Saat aku masuk akademi, kekuatan Roh ku berada di level 25. Tang San tunjukan kekuatan Roh milikmu." Dai Mubai mengakhiri kalimatnya dengan seringai kecil lalu berjalan ke arah meja yang digunakan oleh guru untuk mengukur kekuatan Roh mereka.
Dai Mubai mengambil satu kristal biru muda dari 5 kristal yang ada di meja dan melemparkannya ke arah Tang San.
Kristal penguji berbeda berdasarkan level, warnanya juga berbeda, kristal biru muda ini hanya menguji peringkat ketiga puluh atau lebih rendah dari itu. Jika kekuatan Roh melebihi tiga puluh tentu saja kristal itu akan meledak.
Tang san mengerti mengapa Dai Mubai membujuknya bahwa tes ini akan memperlihatkan perbedaan level mereka semua, tentu saja tes ini untuk mengukur kekuatan Roh yang menjadi murid di akademi Shrek apakah sesuai klasifikasi atau tidak.
Pada saat itu juga, Tang San tanpa banyak bicara, memegang kristal biru muda itu dan langsung memasukkan dengan kekuatan internal Rohnya. Dalam sepersekian detik, hanya melihat cahaya biru cemerlang dilepaskan di tangan Tang San, kristal yang tadinya berwarna biru muda kini bersinar cemerlang menjadi semegah berlian biru. Kecemerlangan itu mengisi setiap sudut kristal, ini jelas merupakan bukti kekuatan Roh yang hampir mencapai level 30.
Guru yang melihat kekuatan Roh Tang San sedikit merenung dan menunjukkan sedikit senyum.
"Lihat, Akademi Shrek kita tahun ini akan menerima monster kecil yang cukup bagus."
Tang San sedikit tersenyum, menyerahkan kristal di tangannya ke Xiao Wu. Dia tidak bisa berharap apakah mereka akan mengeluh lagi tentang Xiao Wu. Tentang Xiao Wu dia memiliki kepercayaan diri yang mutlak kepada dirinya.
Karena dia adalah adik yang sangat dia sayangi.
Cahaya biru yang sama sekali lagi bersinar, benar-benar membungkam mulut calon murid lainnya. Melihat Tang San dan Xiao Wu, mereka benar-benar melihat monster akan kemampuannya.
Peringkat 29, usia dua belas tahun mencapai kekuatan Roh peringkat 29, apakah ini tingkat yang mampu di capai manusia?. Namun gelar monsterini tidak hanya muncul di antara Tang San dan Xiao Wu.
Suara merdu menginstrupsi mereka,
"Guru, saya pikir, saya juga harus dibebaskan dari tes kedua dan ketiga."
Yang mengatakan adalah seorang gadis muda yang sebelum Tang San dan Xiao Wu mendaftar untuk ujian, juga menyebabkan kebingungan guru pertama. Saat ini Tang San dan Xiao Wu benar-benar melihat penampilannya. Kulit yang sangat halus yang terang, sosoknya seperti musim semi yang hangat, sangat harmonis. Seluruh tubuhnya tampak memberi orang semacam perasaan aneh. Benar-benar gadis muda bangsawan yang berpendidikan tinggi.
Dengan sedikit senyum berjalan di depan Xiao Wu, mengangguk ke arahnya. Xiao Wu tanpa sadar memberikan kristal itu padanya. Cahaya biru terang sekali lagi muncul, meskipun tidak memiliki intensitas yang sama seperti Xiao Wu dan Tang San, tentu saja hal itu sudah melewati peringkat 25, terlihat seperti peringkat 26 atau mungkin lebih.
Tepat Ketika gadis itu berfikir untuk bertanya kepada guru penguji apakah dia juga bisa langsung pergi ke tes keempat, dia tiba-tiba menyadari kristal di tangannya hilang. Sosok lain secara diam-diam muncul di sampingnya, segera mengikuti apa yang dilakukan gadis sebelumnya cahaya biru bersinar kembali. Cahaya yang dibandingkan dengan saat dia memasukkan kekuatan roh masih harus sedikit lebih kuat, bahkan mungkin bisa mencapai kekuatan Roh peringkat 27.
Kemunculan tiba-tiba ini, adalah seorangseorang gadis muda sedingin es yang terakhir mengikuti Dai Mubai disini bersama satu lagi sosok pemuda yang mengenakan jubah hitam.
Wajah guru penguji itu berulang kali diliputi oleh keterkejutan, "Monster satu demi satu menampakkan wujudnya, dan sekarang ada empat. Bagus, bagus, akhirnya saya punya alasan untuk mendapatkan kenaikan gaji. Mubai, kumpulkan keempat bocah ini untuk ujian keempat."
"Ya.."
Tapi sebelum mereka berempat berjalan kembali, pemuda berjubah hitam itu maju beberapa langkah. Jubah bagian depan tersibak memperlihatkan tangan kanan yang seperti mencengkram dan mengarah ke arah bola kristal di atas meja. Tampang datar masih terlukis di wajahnya, fluktuasi energi berwarna biru sedikit merembes dari tubuhnya dan tanpa sebab bola kristal di atas meja bergerak ke arah tangan kanannya.
"Sepertinya aku juga harus melewati tahap ini."
Dia adalah Naruto.
Bola kristal di tangannya bersinar, tidak selang beberapa lama intensitasnya menguat bahkan hembusan angin tercipta di tangan kanannya dan tanpa di sadari bola kristal itu mengalami retak kecil yang semakin cepat menghancurkan bola kristal itu. Sebuah fluktuasi energi Roh yang tadinya berwarna biru kini berubah menjadi emas berkilauan, kerikil di bawah bergetar merasakan energi emas milik Naruto.
Dari cahaya emas yang terkumpul di tangan kanan Naruto membentuk sebuah rantai berwarna emas dengan ujung rantai membentuk sebuah mata tombak yang tajam, ukiran-ukiran halus terbentuk dan duri kecil terbentuk di setip lingkar rantai. Setelah selesai menampakkan wujudnya, rantai itu meliuk-liuk ganas dan menghilang ketika Naruto menurunkan tangannya.
"Naruto, Martial Soul tipe kontrol Rantai Surgawi."
Naruto menjeda kalimatnya,
.
.
.
.
"Level 33, peringkat Spirit Elder."
Tidak ada respon dari apa yang Naruto lakukan, semuanya terdiam.
Satu monster datang lagi yang menembus level 33 di usia 12 tahun.
.
TBC
.
AN : Rantai surgawi sama seperti rantai milik Enkidu dari FGO.
Mohon koreksinya jika ada kesalahan kata-kata.
Saya undur diri,
10.04 WITA