a Spy x Family Fanfiction
Disclaimer (c) Tatsuya Endo
Story by Ziyawyouz
Bak oase dipadang pasir bagi rencana B Operasi Strix yang sedang dilakukan oleh agen terbaik Westalis, Twilight, untuk pertama kalinya setelah tujuh tahun, Damian mengajak Anya pergi ke taman sekolah berdua saja. Bagi Twilight ini selangkah lebih maju untuk bisa berbincang dengan Donovan Desmond agar ia mengetahui apa yang ada di dalam pikiran pemimpin partai oposisi Ostania itu.
Twilight menguntit.
Di taman yang asri, Damian melangkah mendahului Anya. Anya susah payang mengikuti langkah Damian dengan kaki-kakinya yang lebih pendek. Demi kelancaran misi Papa, walau ia sebal ia harus sabar menghadapi Damian.
Tiba-tiba Damian menghentikan langkahnya membuat Anya menabrak punggungnya.
"Aduh!" keluh Anya.
Damian berbalik. Wajahnya congkak memandang rendah Anya. Anya berkata pada dirinya sendiri untuk tetap sabar. Setelah ini pokoknya ia akan langsung kabur karena isi pikiran Damian terlalu bertumpuk-tumpuk, acak dan abstrak hingga ia tak bisa memahaminya.
Tanpa bicara tiba-tiba Damian mengeluarkan sebuah buku novel klasik karya Jane Austen berjudul Pride and Prejudice. Anya mengernyit, ia tidak suka membaca novel klasik. Ketika ia mendongkak pada Damian, ia mendapati wajah pemuda itu merah seperti tomat.
"Baca halaman seratus tujuh puluh bab tiga puluh empat," kata Damian.
Tanpa berkata-kata lagi Damian pergi meninggalkan Anya dengan kebingungan. Anya membuka halaman yang dimaksud menemukan satu kalimat yang ditandai. Ia mengernyit tak mengerti, memilih memasukan buku itu ke saku bajunya dan bertekad untuk bertanya kepada sang ayah di rumah karena mungkin ini semacam kode rahasia.
Di sisi lain, Loid yang sedang menguntit menerka-terka, kode apa yang diberikan Damian pada Anya. Apakah itu berkaitan dengan strategi politik Donovan? Atau apakah identitas Anya terbongkar? Loid cemas, ia akan pergi ke markasnya untuk mengetahui kira-kira sandi apa yang bisa dipakai dalam sebuah novel klasik.
"Anya pulang!"
Pintu dibuka keras. Kepulangan Anya sudah disambut oleh sang ayah dan ia mendapati kalau ada bos ayahnya juga di rumah. Wanita cantik berambut ikal panjang berwarna oranye. Sang Ibu terlihat sedang menyajikan teh untuk ayah dan tamunya.
"Selamat datang, Anya!" sapa Yor sembari tersenyum.
"Bagaimana harimu Anya?" tanya Twilight, yang saat ini adalah Loid.
"Ah! Damian memberikan aku ini," kata Anya mengeluarkan buku novel klasik pemberian Damian pada sang ayah.
"Katanya buka halaman seratus tujuh puluh, bab tiga puluh empat," kata Anya menjelaskan pada Twilight.
"Ada kalimat yang ditandai tapi Anya tidak mengerti!" keluh Anya.
"Terima kasih, Anya. Ayah akan mencari tahunya dan akan memberitahunya padamu setelah Ayah membacanya. Kamu bisa berganti baju dulu," tutur Twilight lembut pada anaknya itu.
Anya melenggang pergi, saat itu juga Twilight dan Handler membuka halaman yang dimaksud. Mereka menemukan tanda merah muda di halaman tersebut pada satu kalimat. Twilight langsung memutar otak mencoba memahami sandi macam apa yang disampaikan lewat novel klasik tersebut.
Lalu, Handler tertawa.
Twilight masih belum menemukan bagian lucunya. Apakah itu artinya perdamaian sudah menemukan titik terang?
"Ini sandi L,"
"L?" Twilight belum pernah mendengar sandi L.
"Love," kata Handler.
"Hah?"
"Sandi itu menjelaskan secara gamblang perasaan Damian pada Anya. Mungkin rencana C, kau dan Donovan akan menjadi besan," tutur Handler. "Tidak tahu apakah ini pertanda baik atau buruk."
Twilight membaca lagi kalimat yang ditandai oleh Damian. Ah, Twilight tak tahu seperti apa harus bereaksi mengetahui bahwa apa yang ingin Damian Desmond sampaikan pada Anya Forger adalah …
"In vain I have struggled. It will not do. My feelings will not be repressed. You must allow me to tell you how ardently I admire and love you."
- Fitzwilliam Darcy to Elizabeth –
Pride and Prejudice by Jane Austen Pg. 170 Ch. 34.
Author's Note
Haloooo, lama tak jumpa ahahaha, tiba-tiba nemplok di fandom SxF karena gemes banget sama The Forgers yang katanya palsu tapi bondingnya lebih bagus daripada keluarga beneran, kan gereget ya wkkw... terus setelah membaca manga, nonton episode terbaru dan baca ulang Pride & Prejudice kumerasa kalau Damian ntar gedenya mungkin kek Darcy, semakin cinta semakin salty hahaha...
Last but not least thank you for reading!
Sincerely,
Ziyawyouz