K Project credits to Gora and GoHands.
Lemon songs credits to Kenshi Yunezu.
Aku tak mengambil keuntungan apapun selain mendapat asupan dari kedua tokoh dari fandom yang mulai (sudah sangat) sepi ini.
Segala Typo dan ke-OOCan mohon dimaklumi.
Happy Reading.
.
.
.
Aku mengikuti punggungmu didalam kegelapan.
Yata Misaki hanya dapat menatap nanar punggung Saruhiko yang menjauh, perlahan-lahan mengecil dan menghilang. Tanpa sanggup ia gapai.
Fushimi Saruhiko, sahabatnya itu telah meninggalkan HOMRA. Meninggalkan dirinya, mengkhianatinya, membuatnya kecewa.
Aku masih ingat jelas lekukan tubuhmu.
Malam setelah amarahnya meledak dan meluap pada sosok yang hanya memandang kosong kakinya itu, Misaki kembali ke tempat tinggalnya bersama Saruhiko.
Kecil, memang, namun begitu nyaman.
Tapi...
Itu dulu.
Sebelum kini tempat itu tak lebih hanya tempat tinggal bagi satu orang.
Barang barang Saruhiko menghilang, begitupun sang pemilik nama yang tak menunjukkan batang hidungnya.
Misaki jatuh terduduk, air mata mengenangi pelupuknya dan siap tumpah. Kenapa Saruhiko meninggalkannya tanpa alasan?
Setiap bertemu dengan hal yang tak bisa kuterima,
Apakah Misaki telah melakukan sesuatu yang salah? Apa yang telah diperbuatnya hingga Saruhiko menjadi seperti ini?
Kenapa Saruhiko meninggalkannya?
Hanya air mataku yang tak bisa berhenti.
Mencoba berdiri walau sempoyongan, Misaki menjatuhkan diri keatas kasur dan menenggelamkan wajahnya. Mulai menangis meraung.
"Saruhiko... hiks, kenapa—kau meninggalkanku?"
"Hiks... apa salahku? Jika aku salah kenapa kau—hiks, tidak mengatakan apa kesalahanku hingga—hiks, aku bisa memperbaikinya?"
"Apa yang kau lakukan? Apa yang kau lihat?"
Itu kisah lama.
Sekarang Misaki sudah merelakan Saruhiko begabung dengan Scepter4. Meninggalkannya seorang diri di HOMRA.
Hanya saja...
Misaki tak dapat menerima satu hal.
Yaitu Saruhiko yang nekat menembus kobaran api demi mencoba menyelamatkannya.
Entah kenapa hati Misaki terasa lebih sakit daripada kakinya yang tertimpa reruntuhan juga perutnya yang mengeluarkan banyak darah karena tertembak saat Saruhiko memberinya tatapan penuh ketakutan.
Dengan wajah yang tak kukenali.
Ekspersi apa itu? Misaki tidak mengerti.
Ia tidak mengerti kenapa ekspresi Saruhiko begitu?
Saruhiko yang dikenalnya tidak pernah mengeluarkan ekspresi seperti itu. Apalagi padanya. Saruhiko itu selalu mencemoohnya. Ekspresinya selalu dingin. Kenapa sekarang mendadak beruah?
Disuatu tempat, kau pasti seperti diriku yang sekarang.
Ah, panas sekali. Walaupun ia adalah anggota HOMRA, tapi kekuatannya tengah menghilang. Ia sedang lemah, pasrah dengan keadaan yang akan terjadi nantinya.
Tubuhnya tak bisa bergerak, kaku. Lengannya bahkan sudah gosong dan tak dapat ia rasakan lagi. Telinganya berdenging, mungkin efek suara ledakan yang sampai sekarang belum juga berhenti. Pandangannya memburam karena air mata dan pening yang melanda.
Tapi ia tidak bisa tidur sekarang. Ia harus menghentikan seorang monyet bodoh kesayangannya yang masih saja mencoba melewati bara api sepanjang 25meter didepannya.
Berikanlah aku air mata jika kau dalam kesepian.
Membuka mulut, Misaki mencoba agar tak terbatuk karena karbondioksida makin mengisi paru-parunya. "Pergilah... Saruhiko!"
Ia batuk dan mulai muntah darah karena luka diperutnya, tapi ia benar benar harus menghentikan temannya itu sebelum dia ikut merenggang nyawa.
"Jangan—hhh—mendekat! Pergi—Saruhiko! Maafkan—uhuk! Uhuk!—aku... selamat—tinggal." Misaki memaksakan sebuah senyum tulus walau seluruh tubuhnya mati rasa. Setidaknya, Saruhiko tidak boleh ikut mati bersamanya. "Aku menyayangi—mu... saru—hiko..."
Hazelnya makin memburam, tapi ia dapat merasakan air mata yang menetes mengaliri pipinya dan Saruhiko yang berteriak memanggilnya dengan putus asa.
Aku mohon, lupakanlah segala hal tentang diriku ini.
Senyuman itu bertahan dan Misaki menutup mata. Membiarkan gelap membawanya. Membiarkan api memeluk tubuhnya yang berdarah-darah setengah terbakar.
'Semoga Saruhiko bisa memaafkanku... dan kalau bisa, aku berharap Saruhiko akan melupakanku. Kematianku... pasti akan teramat menyakitkan bukan?'
Ya, itu benar. Karena ingatan akan kematian sahabatmu sendiri akan sangat menyakitkan.
Itulah sesuatu yang kuharapkan dari lubuk hatiku.
Mungkin, jika reinkarnasi itu benar benar ada... jika mereka diizinkan lahir kembali...
Misaki memiliki satu keinginan.
Agar mereka berdua dapat bertemu lagi didalam dunia yang lebih baik. Agar Saruhiko tak perlu merasakan masa kecil yang kelam.
Bagiku hingga sekarang kau adalah cahayaku.
Sesak, Misaki tak dapat bernafas dengan baik. Dadanya sakit karena paru-parunya tak mampu menetralisir udara. Tapi kenapa rasanya sangat tenang?
Seakan akan... ledakan yang mengguncang bumi, meratakan gedung dengan tanah, dan merusak fasilitas itu tak menganggunya sama sekali.
'Selamat tinggal, Saruhiko.'
Dan sebuah bongkahan batu yang runtuh menyelesaikan semuanya. Didepan mata Saruhiko dan kedua bawahannya.
.
.
.
.
Yata Misaki Side, END.
YEY! AKU NGEBUT NGETIK GAES. SEKARANG DAH JAM 00.00
TADI YANG SARUHIKO SIDE AKU UP JAM 21.45
GAJADI ISTIRAHAT AKUTU WKWKWKWK.
Saruhiko kurang-lebih sampe 1,3k, ditambah bacotanku jadi 1,4k. Yang ini 600an ditambah bacotan gak berfaedah jadi 700an. Duh kejamnya akutu :(
Pokoknya, jangan lupa tinggalkan jejak XD