Lihat Aku!

Chapie 1. Secret Admirer

" Sasuke! Sasuke ! "

Pagi itu di kamar Sasuke, Mikoto sedang berusaha membangunkan putra bungsunya. Dia tersenyum ketika melihat Sasuke menggeliatkan badannya.

" Eergh! " Sasuke mengerang lirih, dan mulai membuka matanya perlahan.

" Kaasan! "

" Ayo bangun, Sasuke! Hari sudah mulai siang " pinta Mikoto.

Sasuke pun segera bangkit dari tidurnya, lalu duduk bersender pada kepala ranjangnya. Dan Mikoto pun beranjak menuju jendela kamar itu.

" Tidak biasanya kamu bangun kesiangan begini, Sasuke, apa semalam kamu belajar sampai larut? " tanya Mikoto, seraya membuka tirai jendela, membiarkan cahaya matahari menerjang masuk ke dalam kamar Sasuke tanpa permisi.

" Ada tugas yang harus Sasuke selesaikan secepetnya, Kaasan, karena tugas itu harus dikumpulkan hari ini juga pada Kakashi sensei "

Mikoto mendekat, lalu mengusap-usap rambut Sasuke dengan lembut. Sasuke tampak senang sekali setiap kali Ibunya melakukan hal itu padanya. Tapi jika hal itu dilakukan oleh orang lain, pasti Sasuke dengan senang hati akan menghadiahinya bogem mentah.

" Lain kali tidurlah yang cukup! Lihat itu kantung mata di bawah matamu, Sasuke! "

" Ya sudah, segeralah bersiap! Nanti kamu bisa terlambat masuk sekolah "

Mikoto pun beranjak menuju pintu, tapi sebelum dia menutup pintu, " Oia… Kaasan tunggu di meja makan, Tousan dan Anikimu juga sudah bersiap disana! " Imbuh Mikoto.

" Hn… "

Sasuke melirik jam dinding di atas meja belajarnya.

' Sudah jam setengah delapan ternyata ' batin Sasuke. Tanpa ba-bi-bu lagi, dia pun segera bangkit dari ranjangnya, untuk segera mandi dan bersiap.

Sebenarnya Sasuke sendiri tidak habis pikir, tidak biasanya tidur bangun kesiangan begini, bisa-bisa ini mencoreng catatan hidupnya yang bisa dibilang selalu sempurna. Sampai-sampai Ibunya harus membangunkannya segala. Jangan sampai anak-anak di kelas tau, bisa-bisa hancur imej yang Sasuke bangun selama ini.

' Aaahh… Kaasan! "

Bagi Sasuke, Ibunya adalah satu-satunya wanita yang dia puja.

Eeits… jangan salah persepsi! Itu bukan berarti bahwa Sasuke tidak laku. Karena Sasuke adalah salah satu laki-laki yang paling diincar di Konohagakure ini.

Wanita mana yang tak akan takluk dengan pesona yang dimiliki para lelaki dari klan Uchiha. Bukan hanya terkenal akan kesuksesannya, tapi juga kepandaian dan keelokkan rupanya.

Jadi, kalo si Bungsu ini mau, dia bisa dengan mudah mendapatkan wanita yang dia mau. Sayang, tak ada satu pun dari wanita-wanita itu yang dia inginkan, tapi bukan berarti dia tidak bisa merasakan cinta. Bahkan sebenarnya ada seseorang yang sedang dia taksir, siapakah 'dia'? 'Dia' adalah teman sekelasnya, sudah lama sekali Sasuke ingin mengungkapkan perasaan pada orang itu. Tapi Sasuke tidak punya keberanian untuk itu, dia takut jika orang itu malah akan menganggapnya 'aneh'.

Dan orang itu adalah…

" Pagi, Teme! " seru orang itu, yang tanpa permisi main masuk aja ke dalam kamar Sasuke. Untung saja saat itu Sasuke sudah berpakaian lengkap ' Huh! '

Yak… dialah yang Sasuke maksud, si Dobe, Naruto, cowok pula.

" Dobe, sudah berapa kali aku bilang, ketok pintu dulu sebelum masuk! "

Naruto memanyunkan bibirnya mendengar bentakan Sasuke.

" Eto… aku sudah mengetuk pintu berkali-kali, Teme, tapi kamu tidak menyahut juga "

Sasuke menghela nafas panjang. Dan bergegas merapikan buku dan alat tulis yang akan dia bawa ke sekolah.

Sekali-kali diliriknya Naruto. Dan sepertinya untuk kali ini, Naruto merasakan lirikan Sasuke, " Kenapa melirikku begitu? "

Merasa ketauan, Sasuke segera memalingkan wajahnya, menutupi pipinya yang memerah, tapi sepertinya itu percuma karena Naruto sudah terlanjur melihatnya, terlihat dari caranya menatap Sasuke.

" Ayo turun, Dobe, nanti kita terlambat! "

Tanpa menunggu balasan Naruto, Sasuke mendahuluinya, menutupi saltingnya.

' Oh tidak bagaimana ini! '