Summary: OOC, gaje, tapi yah… minakoX um… Theodore (saya ga pinter bikin summary)

Disclaimer: P3 sama P4nya punya ATLUS, fanficnya punya saya!

-early morning-

Now I face out I hold out

I reach out to the truth of my life

Seeking to seize on the whole moment, yeah

Yeah,

Naked truth lies only—

Lagu Reach Out to the Truth yang kujadikan alarm HPku berbunyi nyaring, membangunkanku dari tidurku yang tak bermimpi. Kugosok-gosok kedua mataku untuk mengusir kantuk yang tak tertahankan. Tapi meskipun sudah menggosok mataku berulang kali, rasa kantukku belum juga hilang sepenuhnya.

if you realize

Appearing in nobody's eyes till they sterilize

Stop the guerrilla warfare to keep—

Ternyata alarmku belum kumatikan. Kutekan tombol HPku untuk mematikan alarmku dan menarik selimutku hingga menutupi tubuhku yang berbalut piyama bergaris-garis merah, biru muda, dan putih. Saat aku hendak menutup mataku, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamarku. Lalu terdengarlah suara seorang lelaki,

"Nona Minako, sudah saatnya sarapan. Tuan besar sudah menunggu."

"Sebentar lagi… aku masih ngantuk…" sahutku malas

"Nona tidak boleh begitu, ini adalah hari pertama nona di sekolah nona yang baru. Apa nona lupa?" lelaki itu berkata dengan suara tegas

"Nanti…." kataku sambil mulai menutup kedua mataku

Terdengar helaan nafas dari balik pintu kamarku. Kupikir aku sudah menang, tapi ternyata aku salah. Tiba-tiba saja pintu kamarku dibuka, menampakkan seorang lelaki tinggi berpostur tegap dengan rambut berwarna perak dan mata kuning, juga kulit putih. Dia mengenakan blazer berwarna hitam dengan lambang di bagian dada kirinya dan kemeja putih polos dengan pita berwarna hitam terikat rapi di kerah bajunya. Aku memandangnya sekilas sebelum menarik kembali selimutku sampai menutupi kepalaku.

"Nona, bangunlah. Nona bisa telat." aku bisa mendengar langkah kakinya menghampiri tempat tidurku. "Nona, ini tidak lucu. Nona harus cepat bangun dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Tuan Minato juga sudah bersiap."

Aku hanya menggumamkan beberapa kata makian untuknya. Terdengar lagi helaan nafas dari lelaki itu.

"Baiklah, kalau nona memaksa," katanya. Lalu tiba-tiba selimutku ditarik olehnya.

"Theoooo! Aku masih ngantuk!" aku berteriak padanya

"Sepertinya tidak," katanya dingin sambil melipat selimutku. Aku langsung memberinya death glareku, tapi dia hanya membalas tatapanku dengan tenang.

"Cepatlah mandi dan sarapan. Setelah itu berangkat ke sekolah," katanya sambil meletakkan selimutku yang sudah terlipat rapi di ujung tempat tidurku

"Huh!" Aku pun berjalan dengan malas ke kamar mandi.

Hmm… dari tadi aku belum memperkenalkan diri ya? Hahaha maaf, aku lupa. Namaku adalah Arisato Minako, anak dari Profesor Arisato Arashi dan Profesor Arisato Mai, juga adik kembar dari Arisato Minato. Sekarang ini aku tinggal bersama dengan Kakekku, Shirogane Eiichiro, dan dua orang lain yaitu Aomura Elizabeth dan Aomura Theodore, mereka adalah pelayan pribadi yang diberikan Kakek padaku dan Minato.

Theodore adalah pelayan pribadiku. Orangnya tegas, sigap, pintar, tapi kadang sikapnya dingin. Sedangkan Elizabeth adalah pelayan pribadi Minato. Orangnya pintar, tidak suka ngomong bertele-tele, dan cukup pendiam, tapi sebenarnya baik. Entah kenapa kakek memberi kami pelayan pribadi. Tapi sebenarnya aku tidak terlalu menentang juga sih, karena kurasa pelayan pribadi itu bisa dijadikan teman curhat atau sekadar teman yang bisa diajak ngobrol setiap saat dan berbagi cerita. Jujur saja, aku bosan ngobrol dengan Minato. Sifatnya yang dingin, pengantuk, dan pendiam sangat membosankan buatku.

Ups, nanti dulu deh ceritanya. Sekarang aku harus bersiap untuk sekolah…

Beberapa menit kemudian, aku turun ke ruang makan dengan mengenakan kemeja putih yang didobel dengan seragam hitam plus rok hitam di atas lutut dan dasi merah yang diikat di kerah baju. Aku melihat Minato, Elizabeth, Theo, dan kakek.

"Ohayou, Minako." sapa kakek

"Ohayou, jii-chan." balasku dengan senyum. Lalu aku mengambil tempat duduk di sebelah Minato dan mulai makan.

"Kalian sudah tahu kan kalau kalian akan bersekolah di sekolah yang sama dengan Elizabeth dan Theodore?" tanya kakek setelah menelan makanannya

"Ya. Gekkoukan kan?" kata Minato singkat sambil mengoleskan selai cokelat pada rotinya

"Ya. Mungkin Elizabeth dan Theodore bisa mengajak kalian berkeliling nanti." kata kakek sambil melempar pandang ke Elizabeth dan Theodore

"Tentu," kata Theodore sambil mengangguk

"Baguslah kalau begitu," kakek tersenyum

-early morning-

Aku duduk di boncengan sepeda Minato karena sepedaku remnya bermasalah, Theo juga sedang mengayuh sepedanya di depan sepeda kami, sedangkan Elizabeth sudah pergi dari tadi. Ada yang harus dikerjakan, katanya sebelum pergi. Kami (baca: Minato dan Theo) mengayuh sepedanya dan kamipun semakin menjauh dari rumah kami.

Kami sudah sampai di gerbang depan sekolah yang megah itu. Gekkoukan High, itulah namanya. Aku menunggu Minato dan Theo memarkir sepedanya sambil mengamati sekolah itu dari luar. Dindingnya yang putih masih bersih, tamannya yang terawat, dan pepohonan rindang—benar-benar sekolah yang megah. Tak lama kemudian kami bertiga berjalan masuk ke dalam gedung sekolah tanpa berkata-kata.

Setelah berada di dalam bangunan, aku mulai mengamati lagi. Arsitekturnya modern dan terlihat cukup mewah buatku. Theo mengantarku dan Minato ke sebuah ruangan, 'Faculty Office', begitu bunyi papannya. Lalu kami masuk setelah Theo mengetuk pintunya beberapa kali. Di dalam, kami bertemu dengan seorang wanita dengan rambut cokelat pendek dan mengenakan setelan berwarna krem.

"Terimakasih karena telah mengantar mereka ke sini, Theo." katanya pada Theo. Theo hanya mengangguk dan langsung keluar dari ruangan ini.

"Kalian murid-murid baru ya? Arisato Minato dan Arisato Minako?" tanya wanita itu

"Ya." jawabku

"Baiklah, aku Toriumi Isako, kalian berdua akan masuk ke kelasku, 2-F."

"Baik," kataku. Sedangkan Minato mengangguk.

"Ayo, ikuti aku." kata Toriumi-sensei, kami pun langsung mengikutinya ke kelas 2-F.

-daytime, class 2-F-

"Anak-anak harap tenang! Kita kedatangan murid baru!" kata Toriumi-sensei denga suara tegas. Dengan cepat seluruh murid di kelas 2-F menghentikan obrolan mereka dan memandang kami.

"Ayo, perkenalkan diri kalian," Toriumi-sensei memandang kami

"Umm… Ohayou minna. Aku Arisato Minako," aku tersenyum gugup

"Aku Arisato Minato." katanya tanpa ekspresi. Aku bisa mendengar beberapa siswi berbisik-bisik dan tertawa cekikikan juga beberapa siswa tersenyum.

"Baiklah, Minato, kau duduk di belakang Takeba Yukari,"

Seorang siswi berambut cokelat terang dengan mata senada dan mengenakan cardigan pink mengacungkan tangan. Minato berjalan ke bangku yang dimaksud dan langsung duduk.

"Sedangkan Minako, kau duduk di sebelah Iori Junpei,"

Seorang siswa dengan wajah sedikit 'bodoh' dan mengenakan topi berwarna biru gelap mengacungkan tangan. Aku bisa melihat Theo duduk di belakang bangku itu. Aku mengangkat bahuku sedikit dan berjalan ke bangku itu lalu langsung duduk.

"Yo, aku Junpei," katanya

"A-aku Minako." kataku tersenyum

-lunchtime-

Aku menghampiri bangku Minato.

"Makan siang yuk!" ajakku. Minato hanya mengangguk. Tapi sebelum kami beranjak, gadis bernama Takeba Yukari menghampiri kami.

"Halo. Kalian mau makan siang bareng aku?" tanyanya

"Umm… Boleh," kataku sambil mengangkat bahuku. Minato hanya mengangguk kecil.

"Jadi, kalian baru pindah ke sini ya?" tanya Yukari

"Ya. Kami baru pindah dua hari yang lalu." jelasku

"Begitu ya... Hmm… semoga kalian betah di Gekkoukan." katanya sambil tersenyum

"Arigatou, Yukari-chan," aku membalas senyumnya

"Arigatou," Minato bergumam

-after school-

"Ikutlah salah satu klub di sini."

"Memangnya pilihannya ada apa saja?" tanyaku antusias, sedangkan Minato? hanya menguap

"Banyak. Tapi dibagi jadi 2; Cultural Club dan Sports Club. Athletics Clubnya ada Kendo, Swimming, Track, Boxing, Fencing, Volleyball, Tennis dan Archery. Kalau Cultural Clubnya ada Music, Art, dan Photography, Home Economics. Kau mau pilih yang mana? Atau mungkin kau memilih ikut Student Council?" jelas Yukari bersemangat

"Entahlah, mungkin Photography atau Kendo." kataku sambil berpikir

"Kau bisa pilih keduanya. Di Gekkoukan kau bisa memilih 1 Atheletics Club dan 1 Cultural Club. Jadi kalau kau mau memilih Photography dan Kendo, tidak apa-apa."

"Benarkah? Hmm…. Tapi kurasa aku mau memikirkannya dulu aja deh. Bagaimana denganmu, Minato?" tanyaku sambil menoleh ke arah kembaranku itu

"Nanti saja," katanya singkat

"Kalau begitu kami pulang dulu. Terimakasih atas bantuannya hari ini, Yukari-chan!" kataku sambil melambaikan tangaku padanya

"Ya, sama-sama." Yukari membalas lambaian tanganku

-evening-

Aku sedang membaca sebuah buku di ruang keluarga ketika Theo pulang. Kualihkan pandanganku darinya dan kembali membaca buku yang ada di pangkuanku. Theo memandangku sekilas dan pergi ke kamarnya.

Satu jam kemudian kami sudah duduk di meja makan sambil menyantap makan malam buatan Elizabeth. Kakek memandangku dan Minato secara bergantian. Lalu akhirnya bertanya,

"Bagaimana hari pertama kalian di sekolah baru?"

"Aduuuh jii-chaan… kami kan bukan anak kecil lagi. Tidak perlu terlalu khawatir, ya kan, Minato?" tanyaku pada kembaranku yang duduk di sebelahku

"Hn." dia hanya mengunyah makanannya

"Jadi?" tanya Kakek

"Biasa saja." jawab Minato singkat. Kakek melirikku dan aku mengangguk

"Untuk kali ini aku setuju dengan Minato. Hari ini tidak ada hal luar biasa yang terjadi."

"Begitu…" kata Kakek

Dengan begitu selesailah percakapan kami. Lalu kami menghabiskan makan malam kami dalam diam seperti biasanya. Setelah itu Theo, Elizabeth, dan aku pergi ke kamar kami masing-masing, sedangkan Kakek dan Minato menonton TV.

-to be continued

Fuuh… selesai juga… *menghelas nafas*

Tapi pasti jelek ya? Ancur ya? Aneh ya? Kacau ya? Ga bener ya? Maaf… ini emang fanfic buatan Saku yang pertama… jadi Saku bener-bener minta maaf kalo jelek…

REVIEW please…