Culture Festival, Senior Version!

Summary: Sudah setahun sejak Culture Festival waktu itu, sekarang, Souji, Yosuke, Chie, Yukiko yang sudah kelas tiga, bersama yang lainnya, akan mengadakan Festival itu lagi, dengan sentuhan yang berbeda dengan tahun lalu!

Disclaimer: Persona4 dan seluruh isinya adalah kepunyaan ATLUS

Enjoy!


October 19, Yasogami High, Class 3-1

"Baik, karena sebentar lagi Culture Festival, kita harus mendiskusikan apa yang akan kita pertunjukkan nanti! Dan kelas kita mau diapakan nanti?" Kata Ozawa Yumi ketua kelas dengan semangat di depan kelas.

"Bagaimana kalau kita ambil suara?" Kata seorang murid laki-laki.

"Ide bagus! Nah, sekarang, ada usul?" Tanya Yumi.

"Bagaimana kalau Café?" Yosuke mengusulkan. Tepat setelah usulannya, Souji dan Chie menggelengkan kepala.

"No way, Yosuke! Apa kau sudah lupa tahun kemarin?" Kata Souji keberatan, mengingat dirinya tahun lalu berpura-pura menjadi wanita di Group Date Café tahun lalu.

"Iya, tahun lalu juga tidak ada yang datang kan?" Kata Chie, sama keberatannya.

"Tapi menurutku itu ide yang bagus, mungkin saja sekarang akan banyak yang datang." Kata Yukiko.

"Benar kan? Aku mengusulkan itu karena aku merasa akan banyak yang datang tahun ini! Lagipula, sekarang bukan Date Café." Kata Yosuke bersemangat, mendengar pendapat Yukiko.

"Okay Yosuke, jadi, tahun ini akan seperti apa?" Tanya Chie.

"Tentu saja tahun ini adalah…. MAID CAFÉ!" Seru Yosuke bersemangat.

"Whoa…. whoa.. Objection! Kau sepertinya terlalu banyak nonton Kaichou wa Maid-sama ya? Dasar maniak" Kata Chie, sinis

"Hey!" Yosuke sewot.

"Tapi menurutku menarik juga sih, aku pengen coba pakai baju maid, soalnya keliatannya bagus dan lucu, aku bosan pakai kimono soalnya." Kata Yukiko, tertarik dengan usul Yosuke.

"Yukiko, kau sepertinya punya selera yang aneh deh…." Kata Chie sweatdrop.

"Jadi, Yukiko akan memakai baju maid…? OKE DEH AKU SETUJU!" Kata Souji bersemangat, memikirkan Yukiko yang akan memakai baju maid.

"Dasar, Souji-kun, kau sama maniaknya dengan Yosuke." Kata Chie sinis.

"Hmm…. Maid Café? Oke, kita masukkan itu." Kata Yumi yang mendengar usul Yosuke.

Lalu, terdengar murid-murid bergumam, kalau mereka setuju dengan usul Yosuke. ("Maid Café, menarik juga…." Atau, "Nantinya para cewek akan memakai baju maid ya… boleh deh" atau, "Wuihh….. cewek-cewek akan memakai baju maid, pasti hot dan sexy, oh yeah!")

"Baik, ada usul lain?" Tanya Yumi.

Tidak ada jawaban. Karena sepertinya semua setuju.

"Kalau begitu, kita putuskan kalau kelas ini akan menjadi Maid Café." Lanjutnya, diikuti dengan sorakan gembira murid-murid, terutama yang cowok.

"Baik, sekarang, kita akan mementaskan apa? Kata Kashiwagi-sensei, satu kelas hanya dua pentas" Omongan Yumi masih berlanjut.

"Bagaimana kalau Manzai?" Usul Yukiko.

"Manzai? Dua orang yang ngelucu, terus yang ngegaring dipukul sama pasangannya yang satu lagi gitu?" Tanya Yosuke.

"Iya, aku ngebayangin aku jadi Tsukkomi, terus Chie yang jadi Boke. Ngebayanginnya aja aku udah—snrk… HUAHAHAHAHAHAHAHA!" Seperti biasa, Yukiko tertawa keras,mungkin kedengeran sama Obama waktu lagi mandi, dia kaget ngedenger ketawanya Yukiko terus dia kejeduk bak mandi terus pingsan. Terus para SP berdatangan terus ngeliat si Obama telanjang dengan busa campur darah di kepalanya, lalu para SP berteriak, "OH MY GOD! WHAT THE FUCK IS HAPPENNING!".

"Ok, Yukiko-san, diam" Kata Yumi tegas.

"HUAHAHAHAHAHAHAHAHA!" Yukiko tetap gak mau berhenti ketawa. Udah diperingatkan berkali-kali tetep aja ketawa. Kesabaran Yumi udah abis.

"WOOOIII! DIEM!" Yumi teriak saking marahnya, tapi suaranya masih kalah sama ketawanya Yukiko, dia pasrah.

"Udah, biarin aja, emang gitu kalo ketawa, lanjutin aja, entar diem sendiri." Kata Souji menenangkan.

"Oke… tadi Manzai kan? Ada usul—WOI KETAWANYA UDAH DONG! JADI GAK BISA KONSENTRASI NIH!" Yumi tambah marah, soalnya Yukiko masih ketawa, padahal dan hampir sejam sejak dia pertama ketawa. Gak ada pilihan lain, Chie menendang kepala Yukiko, dia pingsan. Sebenarnya Chie gak mau ngelakuin ini ke Yurian—maksudnya sahabatnya, ya, tapi gak ada pilihan lain.

"Huff… akhirnya, makasih, Chie-san. Oke, ada usul lain?" Akhirnya Yumi bisa ngomong normal dan tenang lagi.

"Gimana kalau band?" Ichijou Kou, kapten tim basket mengusulkan.

"Ide bagus, ada lagi?"

"Bagaimana kalau drama?" Usul Souji.

"Boleh, baik, sudah kita putuskan, Band dan Drama, ada yang keberatan?" Tanya Yumi.

"Errr…. bagaimana dengan Manzainya?" Tanya seorang murid. Yumi hanya bisa diam sambil ngeliat sinis ke Jasad Yukiko yang pingsan.

Si murid yang bertanya sudah tahu jawaban Yumi dari tatapannya ke jasad Yukiko yang pingsan.

"Ok, tidak ada pertanyaan, baiklah, sekarang kita diskusi Drama apa yang akan kita pentaskan dan Band yang akan tampil, ayo" Kata Yumi, lalu semua berkumpul.

Bagaimana dengan Yukiko yang pingsan? Dia sudah bangun setelah Chie berteriak pada Yukiko bahwa Souji masuk UGD karena tadi abis dicium Kashiwagi, Yukiko pun kaget dan terbangun.

"Ok, dari Drama dulu, maunya apa?" Tanya Yumi.

"Bagaimana kalau drama action, atau perang?" Usul Yosuke. Bisa kebayang kalo dramanya tentang perang dunia kayak Saving Private Ryan, tapi jadi lebih didramatisir. Para cowok yang berperan sebagai tentara Inggris yang memegang Airsoft Gun model M1 Garand atau Thompson M141 menembaki dengan nafsu dan semangat berlebihan ke cowok yang berperan sebagai Tentara Jerman yang memegang Airsoft Gun model MG42. Terus ada seorang yang kena peluru terus pura-pura mati, terus temennya teriak, "JANGAN MATI KAWAN! KAU HARUS MENEMANIKU SAMPAI AKHIR! ", terus dipelukin bahkan diciumin. Ya, jadinya terkesan homo abis.

Seru juga, tapi setelah dipikir lagi, biaya Airsoft Gun itu tidaklah murah, dan resiko peluru nyasar, bisa aja kena Ibu-ibu lalu dia teriak sambil lari-lari rusuh terus teriak "AAAHHH TIDAK, AKU DITEMBAK! AKU AKAN MATI! ANAKKU! SUAMIKU, TOLONG AKU!" , kayak dia ditembak peluru beneran. Ternyata pas dia lari-lari rusuh di jalan ternyata ketabrak truk es krim Campina terus meninggal. Bisa kacau kan jadinya? Maka usul drama perang pun ditolak.

"Gimana kalau cerita Princess, kayak Cinderella atau Sleeping Beauty?" Usul Chie.

" Wew, tumben Chie bisa feminine gitu." Kata Yosuke keheranan.

"Iya, ceritanya gini, ada Princess, terus si Princess itu diserang sama Monster hitam! Terus ada si pemeran utama yang memegang Pedang berbentuk kunci menyerang Monster tersebut, Wathca! Hiyaah! Dan Princess itu selamat, dan menikah dengan pameran utama, dan bahagia selamanya! Gimana?" Lanjut Chie, yang lain sweatdrop. Itu cerita niru Kingdom Hearts abis.

"Itu feminine, Yosuke?" Tanya Souji.

"Aku tarik kata-kataku yang tadi…" Kata Yosuke.

"Err…. Bagaimana kalau ceritanya yang biasa saja?" Kata Yumi sambil sweatdrop. Diikuti anggukan cewek yang lain.

"Errr…. yasudah." Kata Chie, dengan nada agak kecewa.

"Baik, mau ceritanya Princess yang mana? Cinderella? Sleeping Beauty?" Tanya Yumi.

Setelah Voting, akhirnya yang paling banyak suaranya adalah Cinderella.

"Ok, Cinderella ya, masalah peran dan lain-lain, supaya adil, mari kita undi, siapa yang dapat perannya, dimulai dari Cinderella…." Yumi mengambil beberapa potong kertas, lalu menulis kata "Cinderella" di salah satu kertas tersebut, lalu dimasukkan ke gelas, lalu dikocok-kocok. "Nah, silahkan ambil!" Kata Yumi sambil menaruh gelas itu di meja.

Yukiko,Yumi, Ai dan yang lain sudah mengambil, tapi tidak dapat, dan pada akhirnya, Chie, yang ogah-ogahan karena dramanya bukan drama action, mengambil kertas undiannya, dan ternyata dia yang dapat perannya! Cewek yang lain pun kaget dan berpikir, masa cewek tomboy dan kasar ini menjadi Cinderella. Mengapa? Karena itu adalah kehendak Authornya sendiri! –dihajar-

Tahu kalau Chie yang memainkan peran Cinderellanya, Yosuke dan Kou baca doa, sambil sujud-sujud , bahkan sambil semedi supaya dia bisa jadi pangerannya. ("Ohhh… Tuhan… izinkanlah Hambamu ini mendapatkan peran pangeran ini ya tuhan….")

Tapi Tuhan berkata lain, waktu undian untuk peran pangeran dimulai, yang mendapat peran pangeran bukan Yosuke atau Kou, Souji juga bukan. Tapi, ternyata….. Nagase Daisuke! Kou sama Yosuke jantungan, berharap bahwa kejadian ini tidak lain adalah ilusi jahat yang dibuat oleh Rokudou Mukuro dari Katekyo Hitman Reborn, atau mimpi buruk yang dibuat oleh Darkrai dari Pokemon. Tapi ini bukan ilusi atau mimpi, ini nyata. Mau tak mau Yosuke dan Kou harus melihat Chie melakukan adegan romantis bersama Pria jelek gila bola bau ketek karena gak pernah mengganti bajunya sama sekali.
–dihajar fans Daisuke-

"Baiklah, karena sudah sore, pembagian peran sampai disini dulu, sekarang, boleh pulang!" Kata Yumi menutup rapat.


After School, Class 3-1

Waktu ruang kelas sudah kosong,

"Hey, Kou….." Kata Yosuke lemah

"Kenapa…?" Jawab Kou tidak kalah lemah, semangat mereka berdua sudah hilang.

"Kita…. Senasib…."

"Iya…. Hiks… hiks… HUWAA!" Mereka berdua menangis, lalu mereka berpelukan yang keliatannya mesra .Kelihatannya mereka jadi seperti dua orang pria yang punya disorientasi jenis kelamin.


The Next Day, October 20

Dari dulu, sudah menjadi rahasia umum, bahwa Kou dan Yosuke sudah menjadi rival untuk mendapatkan hati pujaan mereka, Satonaka Chie, dan mereka membenci satu-sama lain. Tapi kelihatannya mereka sekarang terlihat dekat dan akrab, kenapa ya?


Yesterday, Class 3-1, Yasogami High, After School

Setelah adegan kalo-orang-yang-liat-entar-dikirain-homo tersebut, Yosuke berkata,

"Bagaimana kalau kita berhenti bermusuhan dan berteman?"

"Huh? Memangnya kenapa?"

"Ya…. aku merasa gak enak, kita bermusuhan terus, lagian, kita bisa bersaing biasa kan?"

"Iya, aku setuju, baik, yang terbaik yang akan mendapatkan Chie-san"

"Dan siapapun yang mendapatkannya, tidak aka nada yang sakit hati, deal?"

"Deal"

Yosuke dan Kou pun berjabat tangan, persahabatan mereka berdua pun dimulai.


Back to Today, Class 3-1, Yasogami High

"Baik, Karena semua sudah berkumpul disini… mari kita bagi peran yang lain. Ini aku sudah tentukan tadi malam, dan tentu saja secara acak. Ok, Souji-kun, kau jadi Rajanya, Yosuke-kun jadi pengawal rajanya, Kou-kun jadi tikus 1, Yukiko-san jadi ibu peri, Aku jadi Ibu tiri, Ai-san jadi kaka tiri, dan…." Yumi menyebutkan peran masing-masih murid. (Sebenarnya tikus ada empat, tapi tiga lagi diperankan oleh murid tak bernama, jadi tak usah dipedulikan)

"Enak kamu masih jadi asisten raja, aku nih, jadi tikus! Nggak banget tau gak!" Kata Kou berang.

"Yah… udah takdir.." Kata Yosuke tidak terlalu peduli.

"Baik, jadi bagaimana dengan Daisuke? Apakah kita harus menyabotasenya?" Tanya Kou.

"Belum sekarang, kita liat situasi, lagian, kasian dia kalau kita gunakan rencana itu, nanti derajatnya yang rendah , jadi tambah rendah…" Kata Yosuke.

"Iya…. Kau benar…"

"Ok, ini naskah untuk kalian, untuk saran, kalau kalian lupa, tinggal improvisasi saja, supaya terkesan lancar." Kata Yumi sambil membagikan naskahnya kepada murid-murid.


Time Skip to October 25, Rehearsal

Sampai kepada peran Daisuke dan Chie, (Kou dan Yosuke melihatnya dengan tatapan jangan-macam-macam-dengannya-atau-kubunuh-kau)

"Ohh.. Cinderella yang cantik…. Maukah kau berdansa—ups! Ahh…" Daisuke yang sedang memerankan perannya tiba-tiba tersandung dan jatuh ke arah Chie, dan otomatis, mukanya mengenai dada Chie.

Waktu terhenti untuk sementara waktu, suasana hening.

Waktu akhirnya berjalan lagi, muka Daisuke dan Chie sama-sama memerah. Kalau bisa, Chie ingin mengayunkan kakinya dan menendang Daisuke sekuat tenaga seperti yang biasanya dia lakukan pada Yosuke. Tapi dia ingat, dia bukan Yosuke, jadi Chie tidak bisa menendangnya. Dan drama pun berlanjut. Kejadian tadi pun sudah dilupakan oleh semua, termasuk Yukiko dan Souji, bahkan Chie dan Daisuke sendiri.

Tapi tidak bagi Yosuke dan Kou.

Mereka berdua punya pikiran yang sama, ingin memanggil Enma Ai dari Jigoku Shoujo dan memintanya untuk memasukkan Daisuke ke neraka, yang paling dalam.

"Yosuke, mau lakukan rencana itu?" Usul Kou.

"Pasti." Jawab Yosuke singkat.

Apa yang akan mereka rencanakan dan lakukan? Akan ada di Chapter 2!


Yak! Akhirnya selesai! Fic Persona yang ketiga!

Karena fic ini masih chapter 1, saran dan review sangat dibutuhkan disini, flame juga tidak apa-apa.

Jadi, review ya~

Makasih bagi yang sudah membaca, sampai ketemu di Chapter 2~