Culture Festival: Senior Version

Disclaimer: Persona4 punya ATLUS

Enjoy!


"Yosuke, kita pakai rencana itu?" Tanya Kou

"Pasti." Jawab Yosuke singkat.

"Oh ya, rencananya apa?"

"Bego, baru aja kita tentuin kemaren. Yang itu…."

"Oh iya, iya…. sori"

Flashback , October 19

Hanamura Residence , Yosuke's POV

Aku udah ngetik , lebih dari ratusan kali di address bar browser Mozilla Firefox-ku, tapi hasilnya nihil. Sepertinya memang gak ada ya…. *sigh*

Well… sepertinya emang jahat ya kalo beneran aku dan Kou manggil Enma Ai.

Aku pun mulai berpikir, untuk membuat rencana untuk teman kita tersayang Daisuke Nagase, kira-kira apa ya…. yang tidak terlalu kejam, tapi cukup untuk membuat aku dan Kou puas.

Hmm….

Hmmmmm…..

Hmmmmmmmmm…..

Aaaaaaaaaarrgh! Susah!

Otakku jadi susah dipake mikir nih, kenapa sih!

Baru sadar, akhir-akhir ini aku lebih suka liat Visual Novel (eroge) daripada Novel biasa, otaknya jadi gak bisa bekerja dengan benar lagi.

Damn.


Ichijo Residence, Kou's POV

Hmmmm….

Gak kepikiran rencana yang bagus…. Yang gak terlalu sadis… soalnya dia kan sahabatku… (gak, aku bukan gay)

Ah, supaya bisa menyegarkan pikiran, nonton dulu deh…

Lalu, ada acara berita olahraga,

"Pemain sepakbola terkenal asal Manchester United, Wayne Rooney, tidak bisa bermain kurang lebih 2 minggu, karena keracunan makanan. Sepertinya, ada yang tekah memasukkan racun pada makanannya, hal ini akan diselidiki lebih lanjut. Lalu, untuk sekarang, posisinya akan digantikan oleh pemain baru, yaitu Javier Hernandez. Sekarang, lanjut ke berita Tenis Meja… dimana Taufik Hidayat berhasil menang telak atas Rafael Nadal pada kejuaraan…."

Oh, That's it! Aku jadi dapat ide, makasih, penyiar berita olahraga!

Kriiiiingg!

Itu pasti dari Yosuke.

"Halo, Ichijo disini." Kataku mengangkat telepon.

"Woi, gimana rencananya?" Kata Yosuke dari balik telepon.

"Nanti aja, sabar. Kalo dikasih tau sekarang nanti gak rame."

"Ah dasar. Yaudah, ditunggu besok, bye!"

"Ok deh, bye."

Maaf, Daisuke, tapi ini yang terbaik!


End of Flashback, back to Present Time, Normal POV

"Ok Kou, mari laksanakan!" Kata Yosuke semangat.

"Sip! Aku bawa bahannya sekarang!" Kata Kou sambil mengeluarkan kotak plastik berisi jamur-jamur berwarna cerah dan menarik. Jelas-jelas beracun.

"Entar, kita masak di dapur sekolah, terus pas sebelum latihan kita kasih ke si Daisuke, dan aku yakin, dengan gobloknya pasti dia makan tanpa tanya-tanya dulu. Dan….. just as planned." Lanjutnya dengan senyum ala Yagami Light dari Death Note

"Jadi ini rencananya?"

"Iya"

"Woi.. woi… woi… goblok lo, kalo dia sampe mati gimana? Gak lucu kan" Kata Yosuke agak khawatir.

"Kamu yang goblok, kalo ini beresiko kematian, gak akan dipake rencananya. Aku bawa obat penawarnya, kalo ada apa-apa."

"Oh iya ya."

"Yaudah, ayo kita masak sekarang!" Kata Kou sambil berjalan keluar.

Dan….. akhirnya masakannya jadi.

"Wew, tampilan sama baunya oke juga, walaupun bahannya beracun. Gak kayak Mystery Food X, bahannya bermutu, tapi hasilnya ya… mendingan gua makan muntahnya King Moron deh." Kata Yosuke sambil merinding, mengingat kembali Mystery Food X yang dia makan.


Sementara itu, di tempat lain di Yasogami High,

"Hei, Chie, apa ini perasaanku saja atau tiba-tiba aku ingin Yosuke-kun menderita, seperti dia diperkosa Hanako, misalnya?" Celetuk Yukiko.

"Sepertinya itu hanya perasaan kau saja…." Chie sweatdrop, mendengar Yukiko berbicara seperti itu tiba-tiba.

"Mungkin… oh iya, bagaimana peran Cinderella-mu?" Tanya Yukiko.

"Oh itu, well, aku gak biasa sama peran princess, jadi masalah sikap anggun… aku gak bisa. Oh ya, aku minta diajari kau deh, kau kan Princess, dan pintar dalam masalah itu juga soal Scoring."

"Entah kenapa sekarang aku ingin kau diperkosa Kubo Mitsuo."

"Yu-Yukiko! Aku hanya bercanda…. A-ampun, aku gak tau kau akan marah seperti ini.."

"Ahahaha…. aku hanya bercanda. Dan oh iya, bukannya kau ya, yang pintar soal Scoring, katanya kau akan melakukannya bersama Kuma?"

"….tolong, Yukiko, jangan bahas itu lagi."


Back to Yosuke and Kou

"Baik, sebentar lagi latihan. Mana makanannya?" Tanya Kou.

"Ini.. masih hangat. Baunya juga sedap.." Kata Yosuke sambil membawa kotak bekal, berisi jamur itu tentu saja.

"Hey, kalian sedang apa—hmm… baunya enak…" Tanya Souji menghampiri Yosuke dan Kou.

"Oh ini, mau?" Kou menawarkan.

"Gak, makasih, gua gak mau lari-lari telanjang, apalagi di depan Yukiko." Kata Souji tegas.

"Wew, dah tau rupanya.." Kata Yosuke.

"Iyalah, dan… woi, kalian berlebihan banget. Aku tau kalian suka Chie, tapi meracuni temen sendiri…." Kata Souji sedikit khawatir.

"Jangan khawatir, everything is just as planned." Kata Yosuke menenangkan.

"Okay…."

"Dan sekarang, mana Daisukenya? Oh itu dia, Daisukeee!" Kou setengah berteriak ketika memanggil Daisuke.

"Oh, Kou. Ada apa?" Daisuke mendatangi sumber suara.

"Sebagai tanda selamat karena kau sudah menjadi pangeran, maka kami menghadiahkan sesuatu untukmu!" Kata Kou sambil menaruh Kotak bekal tersebut di meja.

"Waw! Jamur bakar, baunya… seduaaappp." Air liur Daisuke menetes-netes setelah mencium bau makanan tersebut.

"Baunya enak bukan? Makanya, sekarang makan!" Kata Yosuke.

"Baiklah, Itadaki-" Daisuke mengambil sumpit dan akan meraih jamur tersebut, tapi, teriakan Yumi menghentikannya.

"Daisuke-kun! Ada yang ingin kusampaikan!"

"Oh, sial. Baiklah, aku akan kesana dulu." Kata Daisuke sambil pergi.

"Haaahhh…. Sepertinya harus tertunda sebentar.." Yosuke menghela nafas.

"Hei, jamur bakar! Kelihatannya enak, tapi masih jauh dari steak, sih." Chie menghampiri kotak bekal tersebut dan mengambil satu.

Jantung Yosuke dan Kou berhenti sesaat.

"JA-JANGAN DIMAKAN!" Kou berteriak sangat keras, melihat Cinderellanya akan mengambil benda yang bisa membahayakan kesehatan dan mungkin juga jiwa.

"Memangnya ada apa, hah?" Kata Chie, agak kesal.

"Soalnya… itu mungkin saja beracun. Dan dua teman kita akan mengeceknya, benar kan?" Kata Souji ke Kou dan Yosuke sambil tersenyum nakal.

"Oh shit, thank you very much, asshole" Pikir Yosuke dan Kou.

"Ok, Kou-kun, Yosuke, kalian yang coba." Kata Chie sambil menaruh jamur itu kembali ke kotak bekal.

"Baik. Yosuke, silahkan." Kou menawarkan jamur tersebut.

"What the hell!, gak mau! Kamu aja!" Kata Yosuke berang, sambil memukul tangan Kou.

"Kamu!" Kou gak mau kalah.

"Kamu!" Yosuke membalas.

"Kamu!"

"Kamu!"

"Diam! Supaya adil, kalian saja berdua!" Kata Chie sambil menutupi telinganya.

"Kita berdua?" Tanya Yosuke dan Kou bersamaan sambil menunjuk diri sendiri.

"Iya"

"Errr…." Yosuke dan Kou memandang jamur-jamur tersebut.

"Cepat, you wanna taste the food, or… the foot?" Kata Chie sambil mengangkat kakinya, siap-siap untuk menendang.

"'Food', or the 'foot', oh Chie itu lucu sekali… snrrkk…. HUAHAHAHAHAHAUHAUHAUHAHAHAHA!" Seperti biasa, lelucon Chie (dia tidak bermaksud untuk menjadikannya lelucon) membuat Yukiko tertawa terbahak-bahak. Katanya pernah direkomendasikan sebagai alat untuk hukuman mati.

"Ok, jadi…. Kalian akan mengeceknya, kan?" Kata Chie.

"*gulp*, sepertinya tidak jalan lain, Kou.." Yosuke menelan ludah.

"Sepertinya iya, tapi tenang saja, aku punya obatnya." Kou juga menelan ludah.

"Baiklah…" Mereka berdua mengambil satu jamur, lalu memakannya.

…..

….

Mata Chie terbelalak ketika melihat kulit Yosuke dan Kou tiba-tiba berubah menjadi warna-warni mejikuhibiniu

"Hiiy! Yosuke! Kou-kun!" Chie berteriak kaget.

"Snrrkk… warna-warni, HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHA!" Tawa Yukiko (yang keras) makin keras.

"Huahauhuah lalalala~ naam ves ap am hodap am ricaptu de tuut onmalaf (Now I'm face up, I'm hold up, I'm reach out to the truth on my life *CMIIW*)" Kou menyanyi, lalu menari nari, tapi jadinya lebih mirip sama monyet ngamuk.

"Lalalalalal~ dada Chie kecil sekali, lalalala~" Yosuke setengah berteriak, muka Chie merah padam, ingin sekali dia membunuhnya sekarang juga. Tapi dia sadar, Yosuke dan Kou keracunan.

"Oh crap, mereka keracunan, coba aku cek di ruang UKS, ada obatnya tidak, ya. Coba aku lihat, ayo Yukiko!" Kata Chie panik.

"AHAHAHAHAHAHHA! DADA CHIE KECIL… HUAHAHAHAHAHAUHAHUAHA!" Tawa Yukiko semakin keras.

"…." Chie hanya bisa diam.

Suasana makin kacau. Yosuke dan Kou (yang sekarang hanya memakai celana dalam) berlari-lari sambil menyanyi lagu Keong Racun, dan menyerang orang-orang di kelas (maksudnya untuk diajak dansa). Chie yang bengong, mukanya dan badannya merah melihat pemandangan yang tidak seharusnya diliat tersebut. Yukiko? Dia masih ketawa. Yang lain, ada yang berteriak histeris sambil berlari menghindari 'serangan' Yosuke dan Kou. Yang cowok bersorak, "AYO! AYO! AYO!"

Souji hanya bisa berkata,

"Author, kau sudah gila."

Lalu dia pergi, meninggalkan kelas yang bersuasana Chaos.

….

….

Coba saja itu semua terjadi…..

Kembali ke dunia nyata.

"…" Chie hanya bisa diam.

"Hei, Chie, sepertinya ada sesuatu disana" Souji melihat sebuah kotak kecil bertuliskan, "OBAT PENAWAR" di tas Kou yang kebetulan terbuka.

"Oh, sepertinya itu obat penawarnya ya…" Chie mengambil kotak tersebut.

"Sekarang tinggal meminumkannya pada mereka. Baiklah… HYAAAAH!" Chie menendang kepala Kou dan Yosuke hingga pingsan.

"Nah… sekarang.." Chie meminumkan obatnya kepada Yosuke dan Kou yang pingsan. Lalu mereka berdua sadar kembali.

"U-ugh…. apa yang terjadi…." Kata Yosuke sambil memegangi kepalanya.

"Jamurnya beracun, ya?" Tanya Kou, yang masih tiduran.

"Iya" Jawab Chie singkat.

"Itu sangat buruk. Tau tidak, kalian berdua telanjang, lalu melakukan sesuatu yang sangat… sangat buruk… oh tuhan, bahkan aku tidak ingin mengatakannya.." Kata Souji gemetaran.

"A-apa itu?" Tanya Yosuke.

"Itu loh… yang suka dilakukan orang-orang homo, itu sangat menjijikan, kawan." Bisik Souji.

Jantung Yosuke dan Kou berhenti, mereka membeku.

"WTF! APA ITU BENAR!" Kata Yosuke dan Kou panik.

"AHAHAHAHAAHAH…. GAK LAH BEGO!" Kata Souji sambil tertawa terbahak-bahak.

"Setan lo, jantung mau copot nih!" Yosuke marah.

"Ahahaha… hanya bercanda, kawan…. Jadi, katanya just as planned?" Souji masih terkekeh.

"Sudah diam." Kata Kou geram

"Maaf ya, sudah memaksa kalian mencobanya." Kata Chie, merasa bersalah.

"Udah.. tak apa…" Kata Yosuke.

"Oh, sayang sekali ya…. jamurnya beracun…. Oh iya, aku mau memberitahukan sesuatu kepada kalian bertiga." Daisuke akhirnya datang, lalu merangkul Kou, Yosuke, dan Souji.

"Tau tidak, kata Yumi-san, sebagai pemeran utama aku disuruh memberikan kejutan kepada penonton nanti, dan aku boleh melakukan apa saja. Dan… aku akan mencium Chie-san nanti, gimana menurut kalian?" Bisik Daisuke

Hening.

Jantung Kou dan Yosuke berhenti (seriously, sudah berapa kali jantung mereka berhenti)

"Gimana?" Tanya Daisuke
"Itu sangat mengejutkan." Souji yang bicara.

"Begitu, baik, aku pergi sekarang, ada perlu, jyaa~" Kata Daisuke, keluar kelas dengan perasaan gembira.

Kou dan Yosuke benar-benar berharap bahwa Jigoku Tsushin itu benar-benar ada. Agar mereka bisa Enma Ai untuk memasukkan Daisuke ke neraka, yang paling dalam.

"Eh, Souji, kata Yumi-san kita bisa improvisasi, kan?" Tanya Kou.

"Iya." Jawabnya singkat.

"Yosuke, kau tau artinya?" Tanya Kou pada Yosuke.

"Aku tau…."

Mereka berdua memasang wajah Yagami Light sambil tertawa jahat.


Akhirnya chap 2 selesai juga!

Saya tahu, updatenya lama, mohon maaf, sekali lagi mohon maaf.

Saran? Komentar? Silahkan klik tombol review di bawah. Flames accepted.

Baik, terimakasih bagi yang sudah membawa dan mereview, sampai jumpa di chap 3! :))