Hajimemashite ^_^

Salam kenal saya Ochibi, fic ini adalah fic pertama ku pasti banyak ketidak sempurnaan di dalamnya harap maklum. Duh bingung mau nulis apa lagi. Yasudah selamat membaca

Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto.

Matahari dan Bulan

Chapter 1

Matahari mulai menampakan wujudnya di pagi hari yang cerah hari ini. Secerah dan seceria gadis berambut indigo yang bernama Hinata Hyuuga. Hari ini teman sekelompoknya akan mengadakan belajar kelompok dirumahnya jadi dia menyiapkan cemilan dan keperluan belajar nanti. Tentu saja yang membuatnya senang adalah kehadiran seseorang yang ia sangat sayangi semenjak sekolah dasar sampai sekarang. Dia adalah Uzumaki Naruto teman sekelasnya di SMP Konoha. Walaupun sekelas Hinata dan Naruto jarang berbicara satu sama lain. Hinata terlalu malu untuk memulai percakapannya. Naruto pun enggan mengajaknya berbicara karena ia mengira Hinata terlalu pendiam dan tidak bisa diajak mengobrol. Naruto hanya menganggapnya gadis kutu buku yang kerjanya hanya membaca buku dan hanya buku yang menemaninya di sekolah. Buku buku dan buku. Jadi wajar saja Hinata selalu juara kelas selama 2 tahun berturut-turut. Naruto mengetahuinya karena dirinya dan hinata selalu sekelas tentunya. Sedangkan Hinata menganggap Naruto sebagai seseorang yang sangat istimewa di hatinya. Entah mengapa ia begitu mencintainya. Padahal dulu ia hanya mengaguminya. Mengagumi kekuatannya, usaha, kemauan, dan pantang menyerah adalah figur yang ia butuhkan saat itu. Naruto seperti matahari baginya. Cahaya dan kehangatan.

Sekarang Naruto dan kelompoknya sudah berada di kediaman Hyuuga. Hinata sama sekali tidak mengajak ngobrol Naruto bahkan untuk menatapnya pun tidak. Tingkah Hinata tersebut membuat Naruto kesal.

Naruto POV's

Agh! Kakashi sensei sialan ! memasukan dia dalam kelompok ini. Cuma gadis ini yang aku paling benci. Benci? Entahlah aku hanya tidak menyukai perlakuannya padaku seolah-olah aku pernah berbuat salah seperti itu. Padahal sudah 2 tahun sekelas namun bisa dengan hitungan jari tangan aku berbicara dengannya itu pun untuk urusan sekolah. Huh ! oh ya kalau tidak salah dia itu juga satu sekolah dengan ku waktu sekolah dasar. Tapi aku tidak menyadari keberadaannya padahal di sekolah dasar dulu aku terkenal bandel jadi hampir semua murid pernah ku kerjai, Hampir semua di sekolah mengenal ku aku tidak tau deh dia mengenal aku atau tidak ! yang jelas dia itu anak aneh !

Dan lihatlah sekarang , gadis ini maunya apa sih? aku tidak mengerti. Seingatku aku tidak pernah melakukan hal yang buruk kepadanya. Tapi kenapa ia memperlakukan ku seperti ini. Kubiarkan biarkan bibir ku maju 1 cm dan memasang tampang bosan siapa tau dia sadar akan perlakuannya padaku yang tidak adil itu. Tak lama kemudian ia menatap ku

yosh ! akhirnya ! aku pun menatap judes balik gadis itu menandakan ketidak sukaan diriku terhadap dirinya. Berharap gadis itu mengajakku bicara. Namun yang aku dapat hanya tundukan wajahnya. Entahlah aku tidak bisa mendeskripsikan ekspresi wajahnya setelah ku pelototi karena kacamata dan rambutnya yang panjang menutupinya. setidaknya aku mau di wajahnya terlihat wajah menyesal, kalau seperti ini kan aku tidak bisa lihat. sial ! Ini nih yang aku tidak suka terhadapnya ia selalu buang muka atau menundukan wajahnya saat aku menatapnya. Bagaimana aku bisa akrab dengan gadis ini kalau seperti ini. Sial !

Naruto POV's end

Hinata POV's

ba-bagaimana ini? Naruto marah padaku. Aku ini pengecut sekali. Hanya bisa menundukkan kepala disaat seperti ini. Seharusnya aku melakukan sesuatu agar Naruto-kun tidak marah. Oh ya ! aku sediakan saja cemilan, lalu menyapanya agar mencipipi cemilan buatan ku sendiri. Kuharap ia menyukainya.

"Ma-maaf a-ku pergi ke dapur dulu mengambil sesuatu. " ucap ku meminta izin. Sangat menyedihkan hanya naruto saja yang tidak memberi respon. Aku pun bergegas ke dapur lalu mengambil setoples cookies buatanku lalu ku taruh beberapa kue diatas piring untuk memudahkan teman-temanku mengambilnya. setelah selesai menata rapi posisi-posisi kueku aku membawanya keruang tamu lalu kuletakan di atas meja.

"te-teman-teman silahkan dicicipi! " ucapku sesopan mungkin. Aku melirik ke arah Naruto dan mendapakatnya sedang menatap giur kueku tersebut. Aku pun tertawa kecil saat Ia mengetahui aku memergokinya. Aku pun memberanikan diriku untuk menegurnya.

"Uzumaki-san silahkan dicicipi" tawarku halus. aku memanggil nama keluarganya karena aku takut ia akan menganggapku sok kenal.

Hinata POV's end

"walah hinata ! kau ini kaku sekali ya? ckckck " ucap kiba menggelengkan kepalanya

"hahaha, orang seperti dia mah tidak usah di sopanin. " timpal Ino meremehkan. Naruto menatapnya kesal

"iya betul itu hinata. pakai -san segala lagi. hahaha, tidak perlu itu. kami saja yg baru 2 hari sekelas dengannya, tidak memanggilnya seperti itu. aneh kalian kan sudah sekelas selama 2 tahun kok masih kaku?" Hinata hanya tidak tau harus merespon seperti apa setelah mendengar pernyataan tersebut. Ia tidak menduga kesopanannya ini mencurigakan

"a-ano...ehm...a-aku... ti-"

"halah kalian ini ! selalu saja mengejek ku! Dia kan dari keluarga terhormat jadi harus berlaku sopan pada siapapun. " ucap Naruto asal memotong ucapan
hinata yg terbata-bata.

"Iya juga sih…" Kiba menyetujui celetukan naruto tersebut. Ino hanya diam saja walau dihatinya menyetujui. Semua orang tau keluarga Hyuuga adalah keluarga elit dan terhormat. Jadi wajar saja keturunannya diharuskan bersikap sopan.

"hahaha ! aku pintar kan bisa menebak? " Naruto setelah mendengar persetujuan Kiba.

"Wooooo ! dasar GR! " sorak serempak keluar dari mulut Kiba dan Ino. Hinata hanya tersenyum penuh arti. Ia merasa dilindungi dari pertanyaan barusan oleh Naruto.

Beberapa jam telah berlalu dengan sedikit candaan dari Kiba dan Naruto yang mengisi suasana belajar di Hyuuga mansion. Hinata senang karena ia mulai menyesuaikan diri dengan kelompoknya ini. Ia bersyukur karena wali kelasnya Kakashi-sensei mengadakan kegiatankelompok belajar bersama, dan beruntungnya lagi Ia berkelompok dengan Naruto. Rasanya tahun ini adalah tahun yang menyenangkan bagi Hinata karena Kakashi-sensei akan sering menyuruh untuk mengadakan belajar kelompok dan meminta laporannya sesuai dengan batas waktu yang sudah di dipercaya sebagai ketua kelompok oleh kakashi sensei karena dianggap dapat mengajarkan teman-temannya yang agak bodoh seperti Naruto.

Bersambung?

Haduuuuh pusing banget deh ! ga bisa konsen ngedit di warnet gara-gara banyak anak kecil teriak dan mondar mandir kesana kemari. Haaaaaah! Jadi gomen ya kalau fic ini banyak yang salah kata-kata maupun lisannya.

Mohon review yaaaa