Huahahahahah! Kine bLood kembali lagi-dan lagi dengan proyek yang berjudul "CINTA YANG BERKHIANAT(?)" hahaha, apaan tuh?
Kurasa kine kagak bisa keluar dari kata 'fic drama picisan" hiks,
Tapi gue berusaha untuk bikin yang humor sih, tapi ternyata tak semudah yang dikira! ARRGGGHHH! *Guling-guling di kamar mandi(?)*
Hhahahah, kayaknya pair nya gak jau-jauh dari yang laen pasti ada SASUKEnya, ya kan? Ya kan?
Author: "ya to Sas?"
Sasuke: "hn,"
Author: "loe, bosen ya ktemu gua?"
Sasuke:"Hn,"
Author: "loe, marah ya, gue siksa terus?"
Sasuke:"Hn,"
Author:" brarti loe setuju gue SIKSA TERUS?"
Sasuke:"hn, EEHHH? KAGAK!"
Author:"No,no.. kata "hn," udah gue artikan "ya". Hehehehe." *dilempar tomat*
Oke, ayo kita menuju ceritanya, kine bLood mempersempahkan . .
Enjoyed!
Warning: AU, OOC
Pairing : SasuSaku and SasufemNaru
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Ok. Selamat membaca !
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Malam ini, sungguhkah menjadi malam yang indah? Tentu saja. Beribu kata kagum tak terbendung atas ciptaan-NYA, yang membahana indra. Tak terlukiskan walau dengan beribu kata. Hanya menatap kagum, mengungkap keindahannya.
Malam dengan kegelapan pekat menyelimuti. Tampak sang cahaya malam datang menghampiri. Pantulan sinar pucatnya tak henti diberi. Seakan tak lupa sang karib hati, selalu bersedia menemani. Member lebih pada cahaya kasih. Gemerlap taburan bintang menyapanya malan ini.
Seperti tak peduli pada karya agung sang Pencipta, kota besar yang merasa angkuh terlihat sibuk. Hiruk-pikuk sudah menjadi bagian dirinya. Siang malam selalu ada saja yang berlalu lalang, tak kenal lelah, tak tahu letih.
Waktu adalah uang,
Yah, begitulah prinsip kebanyakan orang di kota besar seperti itu.
Namun ternyata, jika anda menyusuri lebih jauh jalanan sepi menuju sebuah tempat, anda pasti akan tercengang dan membahanakan seruan kagum.
Tempat mungil itu, tampak membaur dengan alam. Seperti sebuah pondok yang cukup, mewah.
Tempat itu akan menyambut para pengunjungnya dengan lampu yang cukup terang adanya. Begitu decit pintu dibuka, alunan kecapi yang kentara tak henti-hentinya mengalunkan suara indah untuk indra pendengaran. Kadang pula, aroma makanan dan parfum para gadis-gadis mengusik.
Tentu saja, dengan pendeskripsian yang cukup sederhana ini, membuat banyak orang ingin masuk kedalamnya. Namun, gerlingan heran masih terpancar jelas disini, sebenarnya
Tempat apa ini?
Restorankah? Sepertinya tidak,
Penginapankah? Kurasa bukan.
Lalu apa?
Pertanyaan yang mengundang rona heran itu akan terjawab, jika anda melihat gadis-gadis muda, paruh baya, terlihat mondar-mandir ditempat ini.
Mungkin dugaan kecil kalian ada yang tepat?
Ya. Tempat ini adalah tempat berkumpulnya para Geisha.
Klub malam?
Bisa dibilang begitu. Namun, tempat ini, mengangkat tema tradisional Jepang. Bukan dengan wanita-wanita berpakaian super mini dengan lampu warna-warni yang bekelip liar diiringi musik yang pasti akan mengundang untuk sekedar bergoyang.
Tempat ini, begitu damai dan menyejukan. Para pelacur atau, umm Geisha disini bukan hanya menjajakan tubuh mereka saja, mereka menjual kesenian mereka. Dalam hal menyanyi, bermain kecapi, bahkan menari, hampir semua gadis disini dapat melakukan itu semua.
Namun, diantara gadis-gadis itu, ada seorang gadis yang begitu mencolok. Rambut merah mudanya yang tampak lembut ia gelung tinggi. Ia mengenakan kimono indah yang berwarna senada dengan rambutnya.
Ia tampak sedang duduk, menikmati permainan kecapinya. Ia kini berada di panggung utamanya. Memainkan musiknya untuk para tamu yang berdatangan.
Tetapi, permainan indah itu terusik dengan kehadiran seorang laki-laki tua, tampaknya mabuk.
"Hai, nona manis~~ kau cant..cantik sekalee~~, hehe." Laki-laki tua itu, berjalan mendekati sang gadis, menggodanya dan kini ia mulai berani menarik pergelangan tangannya.
Sang gadis yang tampaknya terkejut, dan panik tentunya, hanya bisa menyerukan permohonan memelas.
"Kumohon tuan, jangan." Gadis ini tampak terusik dengan kehadiran pria tua itu.
"hah? Kau tampak gugup..~ kau anak baru yaaa~? Ak..ku tak per..nah melihatmueee sebeluumnyaaaaa, hehe."
"Iya tuan, saya baru disini, maka itu tolong lepaskan saya."
"Wah, gadis baruuu~ masih segar nih, hehehe." Pria itu, terlihat makin mendekati sang gadis.
"Tuan, kumohon jangaaaan." Sang gadis kini berusaha menarik tangannya.
"Hehe" pria tua itu, tampak menikmati reaksi sang gadis.
"Tuan! Jangan!" namun, gadis itu sedikit menghentak, melepaskan cengkraman dengan cukup kasar.
PLAAAAAAAAK
Pukulan kesal, secara sadar itu tampak melukai pipi putih sang Geisha.
"Kau itu hanya PELACUR! JANGAN KAU SOK JUAALL MAHAL YA?" laki-laki tua itu tampak geram ditandai dengan ditampar dan dimakinya sang Geisha.
"Sebaiknya kau jaga kelakuanmu Tuan." Instruksi sarkastik mengejutkan itu datang dari seorang pria muda yang terlihat atau ia memang sangat tampan.
"Ah," sang Gadis tampak tertegun.
"Memangnyaa Siapa kau? Hah? SSIIAAAPPAA KKAAUU?" Pria tua itu tampak geram, namun, pemuda tampan itu langsung menjawab,
"Namaku Uchiha Sasuke, Direktur perusahaan Uchiha." Ucap pria itu sedikit menyombong.
"Heh? Anak sekecil kauu? Memimpin perusahaaan sebesar itu? Jangan bergurau kau!" pria tua yang tampaknya masih mabuk itu, terlihat shock tapi ditepisnya dan terus mencoba memojokkan pria bernama Sasuke Uchiha itu.
Tapi ternyata, Sasuke Uchiha, pastinya lebih jenius bukan? Dipanggilnya penjaga yang berdiri dekat pintu masuk. Diisyaratkannya tangannya agar penjaga itu membawa keluar pria tua tadi.
Para penjaga itu segera membawa keluar sang pria tua itu, walau sedikit sulit karena pria tua itu terus memberontak.
"UARGGHH! LEPASSS! AWASS KALLIIIAAAN!"
Setelah diseretnya pria tua tadi keluar pintu utama, Sasuke mulai menghampiri sang gadis yang masih saja terdiam.
"Hei, kau tidak apa-apa?"
"Umm, ya. Terima kasih Tuan." Jawab gadis itu.
Pria bernama Sasuke itu, sekilas mengamati sang gadis. Ia cantik, badannya yang berlekuk indah memang menggoda siapa saja untuk menyentuhnya, bibirnya tipis berbalut lipstick merah yang tak terlalu tebal, riasan seadanya tetap membuat gadis ini terlihat menarik. Cantik sekali.
Sasuke tertarik pada gadis ini, ia ingin memilikinya, ingin mengetahui namanya,
"Tidak masalah, ngomong-ngomong kau, siapa na.." belum sempat Sasuke untuk bermaksud menanyakan 'nama' sang gadis, sebuah instruksi datang menyambut.
"SAKUUURA! Kau baik-baik saja?" Teriak seorang wanita berambut hitam pendek, Shizune.
"Jadi namamu Sakura?" Gumam Sasuke kecil, tak lebih pada dirinya sendiri.
"Saya baik-baik saja Nona Shizune, jangan khawatir, Tuan ini, telah menolong saya." Mata jade sang gadis atau Sakura, memandang sejenak mata onyx Sasuke. Saat Sasuke juga membalas tatapan itu, buru-buru ditundukkannya kepala Sakura, tak lupa semu merah tampak sedikit menghiasi wajah cantiknya.
"Oh, kalau begitu terima kasih Tuan, maaf dia ini baru disin.. ASSTAGGAA! Anda kan Tuan Uchiha!" Shizune yang baru berterima kasih terkejut setelah melihat siapa yang telah menolong Sakura.
Jelas saja kan? Seorang direktur perusahaan terkenal Uchiha yang terkenal dingin dan sombong, tampak berada di tempat malam ini. Bahkan, mau repot-repot menolong Sakura yang notebene adalah Geisha disini.
"ya, Aku adalah Uchiha Sasuke, dan bisa tolong pergi, aku ingin berbicara dengan gadis pink ini." Sasuke tampak seperti mengusir Shizune.
Shizune yang tentunya tak ingin mencari masalah yang lebih rumit, memutuskan untuk masuk kembali kedalam, namun pastinya ia memandang Sakura sejenak meminta persetujuan, setelah mendapat anggukan dari Sakura, barulah ia kembali kedalam.
"Um, maaf ada apa Tuan?" Tanya Sakura
"Kau menarik." Jawaban pasti Sasuke membuat Sakura tertegun,
"M.. Maaf, Maksud Tuan?"
"Aku ingin memilikimu,"
"Hah?"
TBC..
Gimana? Kentalkah SasuSakunya? Tapi jangan lupa . . disini juga ada pair SasuNaru loh,
Hehehe, jadi mau tau disini Naruto, oh sory, maksud gue femNaru berperan apa?
Silahkan baca chapter selanjutnya.. wkwkwkw ^^
Semoga, fic gue kali ini bisa memuaskan para Minna XD,
Perlukah Lanjut? Apakah fic ini perlu diteruskan? Kritik dan saran, sangat dinantikan. XD
Mohon REVIEW
TERIMA KASIH,
AND MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN, SELAMAT IDUL FITRI ^^