Entah malaikat apa yang merasuki diriku ini, hingga aku dengan segenap jiwa dan raga(halah!) ingin mengupdate Fic ini.

Ini juga karena sering di teror beberapa Reviewer dan yang terlebih adalah teror dari Jinjuriki berekor setengah(?) alias si Citra Widayanti, si anak angkat yang mesumnya Nauzubillah Minzalik#Dibantai Citra#

Ok, langsung saja ya. Saya capek mau ngomong banyak-banyak.

Diskliminer : Masashi Kishimoto Sensei

Story : The Portal Transmission – 19

Summary: Sasuke,murid baru di Konoha High School yang rata-rata muridnya adalah anak para orang kaya. akan tetapi mengapa dia bisa sekolah di sekolah tersebut? padahal penampilannya seperti seorang anak petani. apa yang disembunyikan Sasuke sehingga dia bisa sekolah di sekolah paling populer dan termahal di Konoha?

Pairing:sasusaku

Warning:au,ooc banyak tipo de el el

Catatan:di fic ini hanya beberapa orang saja yang memakai jutsu,dan yang utama adalah Sasuke

Happy read minna san, semoga dapat berguna bagi masa depan(?)

Sakura membuka matanya secara perlahan, berharap bahwa yang dia lihat pertama kali adalah wajah pangeran tampan seperti yang biasanya diceritakan di buku sejarah(?). Akan tetapi begitu sial nasibnya, karena yang dia lihat pertama kali saat membuka matanya adalah lampu. Iya, benar, lampu. Sungguh Ironis!

"Uggh!, di-dimana aku?" Tanya Sakura entah pada siapa.

"Sakura, kau sudah sadar?"

Sakura mengarahkan pandangannya kearah suara itu, dan yang dia lihat adalah seorang Pria dengan mata onyx tengah menatapnya sambil…

Tersenyum?

Apa? Sasuke tersenyum? Pria dingin sedingin microwave itu bisa tersenyum? Sungguh! Sakura berani bertaruh bahwa direktur percetakan bisa menaikan Haji satu benua(?) jika menjual foto Sasuke yang sedang tersenyum. Benar-benar keajaiban dunia.

Apa? Lebay? Derita Loe XP

"Umm, Sa-Sasuke? Apa ini kamu?" Tanya Sakura tidak percaya atas apa yang dilihatnya sekarang. Sasuke yang biasanya berpakaian Compang-camping, kini telah berubah 180 derajad bak eksekutif internasional?

"Hm, tentu saja Hime, ini aku, Sasuke," Jawab Sasuke masih dengan wajah datarnya.

"Ta-tapi bagaimana bisa? Bu-bukannya kamu-"

"kamu Tidak perlu tahu, Sakura. Ini rahasia Negara," Potong Sasuke yang entah mengapa bisa ooc mendadak seperti itu, dan tentu saja membuat Sakura ber-sweatdroop- beberapa detik.

Sebenarnya Sakura ingin bertanya lagi, tapi, melihat wajah Sasuke yang begitu polos membuat Sakura mengurungkan niatnya dengan alasan –tidak tega-

"Um, Sasuke?" sapa Sakura mencairkan suasana.

"Hm?"

"Di-dimana aku?" Tanya Sakura Gugup melihat tatapan maut sang Uchiha muda.

"UKS," Jawab Sasuke singkat. Akan tetapi, Sakura sudah biasa dengan jawaban Pria kulkas di hadapannya yang rajin menjawab hanya dengan dua kata.

Dan tak lama kemudian, pintu UKS dibuka seseorang dari luar, dan ternyata yang membukanya adalah gadis berambut indigo yang tak lain adalah sahabat dari Sakura, Hinata.

"Sa-Sakura, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Hinata cemas seraya mendekat kearah Sakura, dan tentu saja menghiraukan sang pangeran Es.

"Iya, aku baik-baik saja, Hinata," jawab Sakura sambil tersenyum, dan tanpa di sadari Sakura, ternyata ada semburat merah tipis menghiasi wajah tampan Sasuke yang tidak sengaja melihat Ekspresi Sakura saat tersenyum.

'Manis, Imut," Batin Sasuke.

Woe! Sadar, Sasuke! Bulan puasa!

Lupakan Humor Di atas.

(Serius Mode)

"Em, Sakura, apa kamu sudah merasa mendingan?" Tanya Hinata lagi.

"Ummmm, kayaknya sih iya, memangnya kenapa, Hinata?" Jawab dan Tanya Sakura.

"Syukurlah, soalnya kamu ingat kan? Hari ini ada mata pelajaran dari Azuma sensei, dan hari ini, kita akan Ulangan di mata pelajaran beliau," Jelas Hinata

"Astaga, aku belum belajar!" Refleks Sakura sambil melompat dari tempat tidur, memakai sepatunya dan menuju ke arah pintu keluar UKS.

"Sakura, Jangan!" Teriak Hinata memperingati tindakan Sakura, akan tetapi sudah terlambat, karena Sakura terlanjur membuka pintu tersebut, dan hasilnya…

"kyaaaaaaa! Mana Sasuke!"

"Sasuke! Jadilah Istriku!"

"Sasuke! Aku mau menjadi budakmu!"

"Sasuke! Perkosalah Aku!(?)"

Begitulah teriakan dan jeritan tidak jelas dari anak-anak perempuan yang ternyata sudah menunggu mangsa mereka dari tadi, dan masih banyak lagi jeritan-jeritan yang lainnya. Dan segera, Sakura pun menutup pintu tersebut dan bersandar di belakang pintu dengan keringat dingin yang mengalir deras di pelipisnya.

"Tuh-kan, sudah kubilang," Kata Hinata pelan.

"La-lalu, kita harus bagaimana?" Tanya Sakura masih dengan wajah syok.

"A-aku juga tidak tahu," jawab Hinata pasrah.

"Tenanglah, biar aku yang urus," Kini Sasuke yang mulai angkat bicara.

"Ta-tapi, nanti kamu bisa terluka, Sasuke," Kata Sakura cemas.

"Sudahlah, kalian tenang saja," Dan Sasuke pun berjalan dengan santai ke arah pintu tersebut dan membukanya.

-o0o-

"Huh! Akhirnya kita selamat," Sakura merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah mereka bertiga sudah berada di ruang kelas mereka.

"I-iya, ta-tapi aku masih bingung, ba-bagaimana bisa?" Tanya Hinata seraya menghampiri Sakura yang sedang duduk bersama Sasuke. Dia masih bingung atas kejadian barusan.

Flash Back On

Sakura dan Hinata sudah berkeringat dingin, mengingat Sasuke baru saja keluar dari pintu UKS, dengan tujuan menghampiri wanita-wanita pemangsa diluar ruangan tersebut. Didalam pikiran kedua gadis tersebut, mungkin Sasuke akan diperkosa oleh ratusan siswi di UKS, tapi anehnya, terasa di luar ruangan tersebut begitu sunyi senyap. Tidak terdengar suara jeritan ataupun desahan (Apa ini?) yang menggelegar.

"Sa-Sakura, a-apa kamu yakin Sasuke baik-baik saja?"

"Entahlah," Jawab Sakura lesu.

Dan tak lama kemudian pintu UKS dibuka seseorang dari luar, dan ternyata yang membukanya adalah Sasuke, dengan penampilan yang sama sekali tidak berubah dari penampilan sebelumnya, masih terlihat tampan dan menggoda (what The?)

"Ayo, kita keluar sekarang," ajak Sasuke.

Tanpa banyak Tanya lagi, Sakura dan Hinata segera keluar dari ruang UKS, akan tetapi, ketika mereka sudah sampai di luar, mereka dikejutkan oleh pemandangan luar biasa, melihat siswi-siswi KHS menjadi…

Patung?

"A-a-a-a-apa ini? Apa yang terjadi dengan mereka semua?" Tanya Hinata dengan wajah syok.

"S-Sasuke, a-apa yang telah kamu lakukan?" Tanya Sakura dengan ekspresi yang sama dengan Hinata.

Sakura dan Hinata langsung menatap horror ke arah Sasuke.

"Apa?" Tanya Sasuke dengan tampang watados.

Flash Back Off

"Mereka tidak apa-apa, satu jam lagi, mereka akan kembali seperti semula," Jelas Sasuke bosan.

"Tapi, bagaimana bisa?" Tanya Hinata penasaran.

" A" Jawab Sasuke ketus dengan penekanan disetiap huruf yang hanya ditanggapi Hinata dengan mengkerucutkan bibirnya, ngambek.

Sakura? Hanya tertawa melihat tingkah laku mereka berdua.

Sepuluh menit berlalu, anak-anak Ipa 1 sudah memenuhi ruang kelas tersebut dengan kegiatan masing-masing, ada yang belajar, ada yang tidur, ada yang dandan, makan, minum, buang hajat, mutilasi, hingga menjahit tubuh sendiri. Aktivitas di kelas tersebut berhenti dikarenakan Azuma Sensei masuk untuk mengajar.

"Ohayou, minna san!" Sapa guru Azuma dengan ramah

"Ohayou, sensei!" Balas murid-murid serempak.

"Nah, sebelum kita memulai pelajaran, saya akan memperkenalkan seorang murid baru lagi hari ini, kepada yang bersangkutan, saya persilahkan masuk," kata Guru Azuma seraya mempersilahkan seorang murid baru yang tengah berdiri di luar kelas.

Perlahan tapi pasti, murid baru tersebut berjalan ke depan kelas dengan santai, disambut tatapan takjub dan simpatik dari siswi-siswi di kelas tersebut.

"Waaah! Tampannya,"

"Matanya Indah!"

"Waw! Bibirnya seksi!"

"Ugghh, tubuhnya begitu kekar!"

Begitulah beberapa bisikan di kalangan wanita dalam ruang kelas tersebut.

"Syukurlah, kamu sudah datang," Kata Sasuke pelan, sebuah senyuman tipis terukir di wajahnya.

"Nah, silahkan perkenalkan dirimu," Perintah guru Azuma.

Murid tersebut menarik nafas sebentar. Dan kemudian mulai memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Perkenalkan, nama saya…"

Bersambung

Hello minna san, lama tak jumpa, dan memang sudah lama fic ini tidak di update, mengingat Author masih kehilangan nyawa, eh! Ralat, maksud saya kehilangan imajinasi dan inspirasi.

Dan semoga Minna san tidak kecewa. Terutama untuk si raja terorr, si Citra Widayanti, dan beberapa anak angkat lain yang banyaknya nauzubillah minzalik. Dan jangan lupa, otak mereka rada-rada stress*bisik-bisik* -Takut di bantai ceritanya-

Agak sulit juga sih, untuk selesaikan chap ini, tapi karena terus di desak dan di sogok foto "Mei Terumi Hentai" oleh Citra, akhirnya, saya jadi bersemangat untuk melanjutkan chapter ini.

Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk para reviewer, yang sudah mereview fic yang hina ini.

Sepatah kata yang anda tulis dalam kotak review, sangat berarti dan saya hargai anda.

Review Please

Salam Hangat,

The Portal Transmission-19