Yeii! Yo, minna! XD
Bertemu lagi dengan author sedeng ini.. *nyadar*
Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih yang selalu menanti dan tetap membaca fic saya sampai chapter 6 ini. :)
Saya cuma mau menambahkan satu hal.
Soal Hisagi yang mengatakan akan menjemput Rukia di Kuchiki mansion, itu karena Rukia mengatakan bahwa ia tinggal di Kuchiki mansion agar tak ada yang mengetahui kalau ia satu atap bersama Kurosaki Ichigo.
Emh, saya ga usah banyak omong lagi deh.. Let's start! XD
Don't forget, Don't like Don't read! RnR~
Chap 6: Sayonara and aishiteru.
-At Soul Society-
Rukia duduk termenung dan hanya memandang taman di Kuchiki mansion. 'Ichigo. Kenapa aku tak bisa melupakannya?' batinnya.
"Rukia. Melamun lagi?"
Rukia menoleh ke asal suara tersebut. Itu adalah sahabat Rukia dari kecil selama di rukongai. Rambut merah jabrik diikat itu takkan pernah di lupakan oleh Rukia.
"Tidak. Aku.. Hanya bosan.. Makanya aku memandangi taman ini.." balas Rukia singkat mencari-cari alasan. Renji hanya menghela napas mendengar jawaban sahabatnya yang tak masuk akal itu.
"Rukia! Sebenarnya ada apa denganmu? Semenjak kau kembali dari Karakura kau jadi begini! Ada apa sih? Sudah 4 bulan Rukia! 4 bulan! Aku tak bisa terus melihatmu begini!" protes Renji yang mengeluarkan semua yang di resahkannya.
"Gomenasai.. Renji.." Hanya itu yang terucap dari bibir manis gadis bermata violet itu. Renji langsung mengambil tempat di sebelah Rukia dan menepuk bahu Rukia. "Kalau kau ada masalah, ceritakanlah padaku. Aku janji akan selalu membantumu sebisaku." ucap Renji menyemangati sahabatnya itu.
"Arigatou, Renji." gumam Rukia.
-At Karakura, Karakura high school-
Mata laki-laki berambut orange ini memang menatap papan tulis, tapi pikirannya tak ada di sana. Dia hanya memikirkan satu gadis yang ia cintai. Ya, Kuchiki Rukia. Semenjak kepergian Rukia, mata hazel Ichigo tak pernah menunjukkan semangat dan kebahagiaan lagi. Melainkan hanya kesedihan, kepedihan dan kesepian.
'Rukia.' batin Ichigo. 'Kenapa kau meninggalkanku?'
Sehari setelah kepergian Rukia, Ichigo masih bersantai. Hisagi yang mencari-cari Rukia gara-gara kencan pun di abaikan Ichigo.
Seminggu setelah kepergian Rukia, Ichigo mulai merasa risih dan tak tenang. Akhirnya dia mengunjungi Urahara. Sayang, begitu ia datang ia langsung mendapat kabar kalau Rukia kembali ke Soul Society. Ichigo semakin merasa bersalah.
Sebulan setelah kepergian Rukia, Ichigo merasa kesepian, rindu yang amat dalam pada gadis bermata violet itu. Sejak saat itu, Ichigo kembali menjadi Ichigo yang sebelum bertemu Rukia. Ichigo yang 'dulu'. Inoue? Tentu saja masih berusaha mendekati Ichigo. Tapi, tanggapannya hanya satu. Cuek. Sedangkan Azusa dan Minami di jadikan budak Urahara (?).
Tak terasa, bel pulang sudah berbunyi. Ichigo langsung bergegas mengambil tasnya dan pergi sebelum di grecoki (?) *baca=di terkam* Keigo dengan tarian lebaynya.
-Skip time. Kurosaki's resident, Ichigo's room-
"Rukia. Kenapa?" bisik Ichigo lirih.
"Hontou ni aishiteru, Rukia."
-flashback-
"Kurosaki-kun." panggil Inoue seraya mendekati Ichigo.
"Ya?" jawab Ichigo dingin. Tiba-tiba, Inoue menarik kerah seragam Ichigo dan menciumnya. Mata hazel Ichigo terbelakak lebar.
Saat itu, Ichigo buru-buru melepaskan ciumannya dengan cepat. Tanpa menyadari kalau Rukia sudah menyaksikannya dan menangis di depan kamarnya.
"Aishiteru." ucap Inoue.
Ichigo terdiam. Ia langsung mendorong Inoue. Inoue tampak terkejut.
"Lepaskan." ucap Ichigo dingin.
"Kurosaki-kun."
"Aku mencintai orang lain! Jangan lakukan ini padaku! Aku tak menyukaimu! Bahkan mencintaimu! Sadarlah Inoue!" teriak Ichigo geram.
"Dare da? Siapa yang berhasil mencuri hatimu itu?"
"Aku mencintai Rukia." jawab Ichigo mantap yang membuat Inoue langsung diam.
-End of Flashback-
"Rukia, aishiteru." gumam Ichigo sebelum ia benar-benar terlelap.
-Keesokan harinya, at Karakura-
"Uhm..."
Ichigo berusaha membuka matanya. Berat.. Mungkin karena tidurnya kemalaman kemarin. "Huaah! Ngantuk!" gumam Ichigo.
Ichigo langsung bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, Ichigo langsung ke dapur untuk mengambil roti panggangnya. Tak lama kemudian, dia berangkat ke sekolah.
-At Soul Society-
"Ohayou, nii-sama." sapa Rukia yang melihat Byakuya sedang duduk di ruang makan menikmati sarapannya.
"Ohayou, Rukia." sapa Byakuya balik dengan nada dingin. Walau tersirat nada kekhawatiran. Ya, semenjak Rukia pulang ke Soul Society dan murung seperti itu, Byakuya tak sedingin dulu. Dia mulai memperhatikan Rukia.
"Nii-sama sibuk hari ini?" tanya Rukia sambil mengoleskan selai strawberry di roti panggangnya. 'Ichigo ka?' batin Rukia.
"Tidak terlalu sibuk. Ada apa?"
"Aku.. mau minta maaf!" ucap Rukia mantap. Membuat Byakuya bingung. "Untuk?"
"Gomenasai.. Nii-sama.. Aku.. pergi begitu saja meninggalkan tugasku! A-aku, mau kembali ke Karakura dan melaksanakan tugasku! Gomenasai!" mohon Rukia sambil menundukan kepala.
Byakuya merasa adik iparnya itu sedang di landa masalah besar. Walau adiknya memohon seperti itu, ia menyadari kalau suara Rukia terasa terpaksa dan bersalah. Byakuya memeluk adiknya itu, merasa kalau adiknya butuh dukungan.
"N..Nii-sama..?" tanya Rukia heran dengan perlakuan Nii-sama'nya itu.
"Aku mengizinkanmu pergi. Asal kau kembali dengan ceria, aku akan membiarkanmu melaksanakan tugasmu kembali di Karakura. Kau kumaafkan." jelas Byakuya. Rukia tersenyum lemah. 'Arigatou, Nii-sama sangat baik padaku.' batin Rukia.
"Arigatou Gozaimasu, nii-sama!" ucap Rukia girang sambil menundukan kepalanya. Ia langsung berlari ke kamarnya dan mempersiapkan kepergiannya ke Karakura. Byakuya hanya menatapnya dan bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. 'Doitashimaste, Rukia.' batin Byakuya.
-At Karakura-
'Aku ngantuk...' batin Ichigo yang sedari tadi tak memperhatikan pelajaran Ochi-sensei. 'Seandainya kau ada di sini, Rukia... Aku pasti takkan kesepian seperti ini.'
Tak lama, bel pulang sekolah pun berbunyi. Ichigo langsung pergi ke rumahnya. Ia tak mau bertemu dengan Inoue lagi yang selama ini membuat dirinya dan Rukia menjauh. Ia benci Inoue. Entah kenapa, melebihi kebenciannya pada hollow yang pernah membunuh ibunya itu.
-Kurosaki resident, Ichigo's room-
"Fuuh~ tau kah kau? Aku sangat merindukanmu, Rukia.. Aku benar-benar mencintaimu. Kenapa kau meninggalkanku?" gumam Ichigo. Tiba-tiba, Ichigo merasakan reiatsu yang sangat di kenalnya meningkat. Bersamaan dengan reiatsu dari sebuah hollow. Ichigo langsung merubah dirinya menjadi shinigami dan menghampiri asal reiatsu itu. Benar. Dugaannya benar. Itu adalah wanita yang di rindukannya selama ini. Wanita yang selalu ia cintai sepenuh hatinya.
Kuchiki Rukia.
"Rukia!" Panggil Ichigo seraya berlari dan memeluk gadis bermata violet itu.
"Lepaskan aku..." ucap Rukia dingin.
"Rukia?" tanya Ichigo heran dengan respon Rukia yang dingin itu sambil melepaskan pelukannya.
"Kurosaki, hollow seperti ini cukup aku saja yang urus. Kau tak perlu turun tangan." jelas Rukia datar tanpa menatap Ichigo.
"Rukia? Ada apa denganmu? Kau aneh!" protes Ichigo.
"Apa yang aneh, Kurosaki?"
"Kau... Kenapa sih? Apa itu karena-"
"Gomenasai. Aku mau pergi dulu." potong Rukia meninggalkan Ichigo yang masih terpaku. Ia tak mau terlibat lagi dengan shinigami daiko ini. Cukup sudah. Cukup sudah ia merasakan cinta. Cukup sudah ia merasakan perihnya di tolak walaupun secara tak langsung. Cukup sudah ia menjadi shinigami berperasaan cinta karena shinigami itu. Ya, Kurosaki Ichigo.
"Rukia!" panggil Ichigo. Tapi Rukia tak menyahut dan akhirnya pergi dengan shunpo.
'Sayonara.' batin Rukia yang sudah menitikan air mata dari iris violetnya. 'Aishiteru, Ichigo.'
Akhirnya, Ichigo kembali dengan lemas. Menyadari kalau Rukia telah berubah. Menyadari kalau Rukia berubah karena dirinya. 'Rukia.. Doushite..?'
-At Rukia-
Rukia sedang duduk di suatu atap rumah. Berusaha mengehirup nafas yang banyak karena lelah bershunpo. 'Gomenasai, Ichigo. Sayonara.'
"Aku hampir menang, Kuchiki-san."
Rukia kaget dan segera menoleh ke asal suara tersebut. Ternyata, suara yang di dengan Rukia itu berasal dari suara seorang gadis. Gadis itu sedang berdiri dengan angkuhnya bersama bawahannya.
Inoue Orihime dan Ritsu.
Mereka memakai pakaian seperti shinigami tapi berwarna putih-seperti pakaian espada dan pakaian Inoue saat seperti ia di sekap. Mereka memegang katana dan Rukia bersiap dengan kuda-kudanya.
"Kuchiki-san sangatlah bodoh. Padahal kau bisa menarik Kurosaki-kun dariku, tapi kau malah meninggalkannya." ucap Inoue bangga (?).
"Heh.. Aku tak peduli dengan Ichigo! Sebenarnya, siapa kau?"
"Ritsu, jelaskan padanya." perintah Inoue. Ritsu mengangguk dan menghadap Rukia.
"Inoue Orihime-sama adalah putri daripada Inoue's clan, adik raja Inoue Sora. Semua bagian Inoue's clan harus melindungi semua bagian pemimpin kerajaan. Inoue Orihime-sama adalah calon ratu di masa depan menggantikan Inoue Sora-sama. Jadi, kau sangat bodoh kalau berani menantang Inoue Orihime-sama." jelas Ritsu dengan seringainya. Rukia terdiam.
"Jadi, apa hubungannya tadi dengan Ichigo? Apa kau mau menjadikannya raja bersama denganmu?" tanya Rukia geram.
"Huh.. Kuchiki-san hebat juga.. Tentu saja aku mau menjadikannya raja bersamaku. Aku harus mendapatkan yang ku inginkan! Itu baru bagian dari Inoue's clan! Kau tau? Sora nii-sama juga mendapatkan ratunya dengan cara sepertiku." jelas Inoue.
"Siapakah wanita malang itu?" tanya Rukia dengan nada mengejek.
"Kuchiki Hisana nee-sama. Ups... Ralat, Inoue Hisana nee-sama."
"Ap-a? Kenapa nee-san'ku? Kau bohong! Nee-san itu istri nii-sama!" sangkal Rukia.
"Memang, tapi Hisana nee-sama di rebut paksa oleh Sora nii-sama.. Akhirnya Hisana nee-sama menikah karena terpaksa.. Setengah tahun lalu wanita murahan itu malah meninggal, cih!"
"Jangan menghina Hisana nee-san!" teriak Rukia.
"Sepertinya kita terlalu lama berbincang ya?"
Setelah mengatakan kalimat tadi, Inoue dan Ritsu langsung menyerang Rukia. Rukia langsung menangkis pedang mereka. 'Mereka kuat!' batin Rukia panik.
-At Ichigo-
"Nani? Kono reiatsu?" gumam Ichigo pada dirinya sendiri. "Rukia!"
Ichigo langsung berubah jadi shinigami dan bershunpo ke sumber reiatsu itu berada. Mata Ichigo terbelakak saat melihat perut Rukia di tusuk oleh pedang Ritsu yang sedang tertawa kemenangan. Ichigo segera menghampiri Rukia yang terjatuh ke tanah. Ia memeluk tubuh Rukia yang sudah lemas terkulai.
"Apa yang kalian lakukan pada Rukia?" teriak Ichigo geram. Ia tak kuat melihat Rukia seperti ini di depan matanya.
"Ichi-go.. pergi.. lah.. Sela..matkan diri..mu.. Kumohon.." bisik Rukia lirih.
"Kurosaki-kun datang juga.. Kurosaki-kun tau? Kuchiki-san tak bisa di lumpuhkan dengan ancaman dan caraku menyerangnya dulu. Kurosaki-kun harus melihat ini... Kuchiki-san akan mati kalau Kurosaki-kun tak mau bersamaku." jelas Inoue di sertai seringainya.
"Kuso! Rukia! Kau baik-baik saja? Oii! Rukia!" panggil Ichigo sambil mengoyang-goyangkan tubuh Rukia yang sudah terkulai tak berdaya di pelukkannya.
"Kumohon.. Ichi..go... Sela...mat...kan.. dirimu.." bisik Rukia lagi. "Jangan.. perdulikan aku.."
Kalimat terakhir membuat Ichigo semakin merasakan sakit. Ia sangat mencintai Rukia. Bagaimana bisa ia meninggalkan Rukia? Terlebih lagi, dengan kondisinya yang seperti ini.
"Jangan bercanda! Aku takkan meninggalkanmu!" teriak Ichigo pada Rukia. Rukia menitikkan air matanya dan tentunya terlihat oleh Ichigo.
"Ichi-go.."
Ichigo langsung menyenderkan Rukia di tiang terdekat dan mengeluarkan zanpakutounya. Tanpa harus menunggu lagi, Ichigo langsung menyerang Inoue dan Ritsu secara bersamaan.
"Ayo! Ikutlah denganku, Kurosaki-kun!" ajak Inoue dengan seringainya. Ichigo tak menjawab, ia langsung menebaskan pedangnya pada perut Inoue. Inoue langsung menjerit kesakitan. Ritsu bershunpo ke arah Ichigo dan Ichigo sudah memasang kuda-kudanya. Ia siap menangkis pedang Ritsu saat ingin menebasnya.
Salah.
Kurosaki Ichigo salah besar.
Ritsu bukan bershunpo ke arah Ichigo. Ritsu bershunpo ke arah Kuchiki Rukia yang sedang terluka parah. Ichigo yang menyadarinya langsung menghadang Ritsu. Ritsu kaget tapi ia menyeringai.
"Kuchiki Rukia akan mati kalau kau menolak Orihime-sama, Ichigo!" teriak Ritsu mengingatkan.
"Aku tau itu! Dan aku takkan membiarkanmu membunuh Rukia!"
"Artinya... Kau menyerahkan dirimu pada Orihime-sama?"
"Cih.. Kuso.." Cibir Ichigo.
"Jadi?"
"Cepat jawab, Kurosaki Ichigo! Katanaku ini sudah tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menebas gadis mungil itu!"
"Baiklah. Asal kalian berjanji takkan melukai Rukia."
Ritsu menyeringai mendapati jawaban Ichigo yang memuaskan. Ritsu segera berlari menuju Inoue dan mengobati lukanya. Setelah Inoue sembuh, Ritsu membuka gerbang-seperti garganta-di langit dan membawa Ichigo masuk. Tapi,
JLEB!
Saat sebelum Ichigo masuk dalam gerbang tersebut, ada yang menebas perut Inoue-di bekas tebasan Ichigo-dan menebas kedua tangan Ritsu. Ichigo menoleh, yang menebas mereka berdua itu adalah gadis yang terkulai lemas di bawah tadi. Gadis yang tadi Ichigo berusaha untuk lindungi.
Kuchiki Rukia.
Ia menebaskan Sode No Shirayuki'nya walau ia sedang terluka parah. Untungnya, Ritsu bisa menyembuhkan melalui tangannya. Dan tangannya sudah Rukia tebas. Jadi, mereka berdua kesakitan dan buru-buru memasuki gerbang tersebut. Tetapi, sebelum mereka bisa masuk, Ichigo menyerang mereka dengan Getsuga Tenshou hingga mereka kalah.
"Ku...so... Kuro...saki-kun..." ucap Inoue terbata-bata. Ichigo menebas Inoue dan Ritsu sekaligus. Perlahan, mereka berubah menjadi debu.
"Kurosa...ki-kun... Ugh... Aku... terlalu meremehkanmu... Hah... Ugh... Ai...shi...teru..." ucap Inoue untuk terakhir kalinya. Ia berubah menjadi debu dan tertiup angin bersama bersama dengan Ritsu.
Rukia terjatuh lagi, tapi sebelum ia jatuh ke tanah, tubuhnya sudah di peluk erat oleh Ichigo. Ichigo yang panik langsung segera membawa Rukia ke Urahara shouten. Urahara tak begitu terkejut melihat Rukia yang terluka begitu parah. Ichigo hanya menunggu bersama Urahara di ruangan di mana Rukia sedang di sembuhkan.
"Kurosaki-san.. Saya sudah mendapatkan hasil penelitian dari Misaki Senna.." jelas Urahara. Ichigo hanya mengangguk yang berarti, -jelaskan-padaku-.
"Misaki Senna adalah bawahan dari Inoue's clan. Inoue's clan terletak di daerah Hueco Mundo tapi bukan di daerah Las Noches. Inoue's clan di pimpin oleh Inoue Sora. Adiknya Inoue Orihime. Clan itu terkenal kelicikan dan kekejiannya. Mereka selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Termasuk pasangan. Inoue's clan selalu mempunyai pemimpin dan tak pernah kehilangan kontrol kepemimpinan." jelas Urahara.
"Tapi Kurosaki-san tenang saja. Kurosaki-san telah mengalahkan Inoue Orihime kan? Berarti tak lama lagi Misaki Senna juga akan musnah. Tapi, tidak dengan Inoue Sora sang kakak."
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Ichigo sambil menatap Rukia dan menggenggam tangan sang gadis.
"Kurosaki-san tenang saja. Aku sudah mengirimkan Yoruichi-san ke istana mereka untuk membantai mereka." jelas Urahara santai sambil mengibas-ngibaskan kipasnya.
"Arigatou na, Urahara-san..." ucap Ichigo yang di balas anggukan Urahara.
"Ugh.."
Rukia mulai membuka mata. Iris violetnya bertemu dengan mata hazel Ichigo yang sedang memancarkan kecemasan dan ketakutan. Rukia berusaha duduk dan di bantu oleh Ururu yang duduk di sebelah Rukia.
"Ruki-"
PLAAK!
Rukia menampar keras Ichigo. Ichgo terlihat kaget dan shock. Rukia terlihat mulai menitikkan air matanya.
"Baka mono! Untung tadi mereka ku hentikan! Kenapa kau menyerahkan diri pada mereka, baka?" teriak Rukia marah. Ichigo menunduk terdiam.
"A-ku.. hanya tak ingin terjadi apa-apa denganmu, Rukia.."
Urahara, Tessai-yang sudah selesai menyembuhkan Rukia-dan Ururu langsung keluar begitu tau ini adalah urusan mereka berdua. Terlebih lagi, mereka tentunya tak mau jadi korban dari pertengkaran Ichigo dan Rukia-karena mereka tau seberapa ganasnya mereka berdua kalau sedang bertengkar.
"Rukia.. Gomen.. Lagi-lagi karena aku, kau terluka."
"Aku terluka karena mereka menyerangku! Bukan karenamu! Lagipula Inoue sudah di kalahkan 'kan?"
"Tapi.. yang mereka incar itu aku... Aku tak mau kau terluka lagi, Rukia.."
Rukia menunduk. Rasanya ia benar-benar ingin menangis sekarang. Ia ingin menangis di pelukan Ichigo sekarang, mengeluarkan semua keresahannya, perasaannya.
"Rukia.." Ichigo langsung memeluk gadis yang di cintainya itu. Erat. Ia tak ingin melepaskan gadis itu lagi. Ini memang Rukia yang ia cintai. "Aishiteru."
Mata Rukia terbelakak sempurna. Kaget dengan pernyataan Ichigo barusan. Ia menitikkan air matanya. Membalas pelukkan Ichigo.
"Aishiteru yo, Ichigo." balas Rukia dengan bisikkan. Tapi tetap terdengar jelas oleh Ichigo. Ichigo tersenyum sekarang. Ia menggendong Rukia dan membawa Rukia ke rumahnya. Kenapa? Urahara dari tadi berusaha ngintip, tapi gagal gara-gara ketauan Ichigo.
-Kurosaki's resident-
"Rukia.. Sebenarnya, kenapa kau kembali ke Soul Society waktu itu?" tanya Ichigo. Ya! Sekarang ia ingin memperjelas semuanya. Alasan Rukia melakukan semua ini.
"A...aku... Aku hanya tak ingin mengganggumu dengan Inoue. Aku ingin kau bahagia, Ichigo! Aku-"
Rukia bungkam. Bukan karena ia bingung mau berkata apa atau malu, Rukia memang tak bisa bicara lagi. Ciuman dari Ichigo menghentikannya. Ichigo melumatnya lembut dan perlahan. Mencoba untuk merasakan Rukia dan membuat Rukia merasa nyaman dengannya.
"Aku hanya mencintai satu gadis. Gadis itu bernama Kuchiki Rukia." bisik Ichigo di telinga Rukia. Wajah Rukia memerah. "Aku tak pernah mencintai wanita lain. Dan apa boleh ku tau, kenapa kau menerima ajakan kencan Hisagi?"
"Hisagi-senpai baik padaku. Walau aku tau, itu hanya kebohongan semata."
"Eh?"
"Hisagi-senpai... adalah bagian dari Inoue's clan. Tato di pipinya itu yang membuatku sadar. Ia juga mau membunuhku. Aku hanya mengikuti dan mengintainya saja. U-Untuk keselamatanmu." jelas Rukia malu. Wajahnya di hiasi semburat merah yang membuatnya semakin manis di mata Ichigo.
"Percayalah selalu padaku. Aku akan selalu menjagamu." bisik Ichigo. Ichigo mendekatkan wajahnya lagi pada wajah Rukia. Hari itu mereka lalui dengan ciuman dan dengan kebahagiaan.
-Next day-
Ichigo membuka matanya. Ia sempat bersemu merah melihat Rukia masih tertidur dalam pelukkannya. Tidak! Mereka tidak melakukan apa-apa semalam. Hanya tidur berpelukan. Terlalu beresiko melakukan lebih-walaupun pikiran kotor Ichigo terkadang sudah merasukinya (?). *author di bom -tepar-*
"Oii.. Rukia!" panggil Ichigo membangunkan Rukia.
"Nghh.."
"Rukiaa!" Gagal, Ichigo berusaha lagi dengan menggoyangkan tubuh Rukia.
"Ngh.. Iya, aku bangun, Ichigo!" keluh Rukia yang merasa tidurnya terganggu.
"Ohayou."
"Uhm... Ohayou, Ichi.."
"Mau makan? Sudah ku siapkan.. Oh ya, kau menghapus memori Yuzu, Karin dan bakka oyaji itu?"
"Hn.. Aku berpikir sudah tak punya urusan lagi saat itu. Ya kuhapus ingatan mereka tentangku."
"Ck, bikin susah saja.. Jadi, aku harus mengenalkanmu dari awal?" protes Ichigo.
"Mungkin.. Caranya?"
"Yah.. Paling aku tinggal bilang, 'Oyaji, Yuzu, Karin, ini Kuchiki Rukia. Kekasihku. Mulai sekarang ia akan tinggal bersama kita.' begitu." jelas Ichigo santai. Muka Rukia langsung memerah mendengar penjelasan Ichigo.
"Si-siapa yang kekasihmu?" protes Rukia yang sudah blushing.
"Hm? Gadis di hadapanku ini.. Kuchiki Rukia.."
BLUSH!
Rukia semakin memerah. Ia bisa merasakan wajahnya memanas. Ichigo tersenyum kecil melihat kelakuan kekasih barunya ini. Manis sekali.
"Ba-baka! Memang kapan kita jadian? Kau-"
"Semalam.. Kau lupa, Rukia?" jawab Ichigo santai.
"A-"
Ichigo mulai risih melihat kekasihnya yang protes melulu itu akhirnya memutuskan untuk menggoda kekasihnya sekaligus menghentikan demo kekasihnya itu. Ichigo mendekatkan wajahnya pada Rukia dan sukses. Rukia bungkam dan semakin memerah.
"Menjauh.. Ichi.."
Ichigo malah semakin mendekatkan wajahnya pada Rukia dan menciumnya. Rukia jelas kaget. Tapi lama-lama ia malah menikmati ciuman Ichigo. Ichigo yang sudah merasa Rukia rileks, melepaskan ciumannya.
"Mengerti sekarang? Semenjak kau menyatakan cinta padaku, kita sudah jadian."
"E-Enak saja! Kamu dulu yang menyatakan cinta padaku, kan?" protes Rukia dengan wajah yang sangat merah.
"Terserahmu saja. Yang penting,"
Rukia terdiam dan tertunduk. Menutupi wajahnya yang sudah sangat merah. Ichigo kembali tersenyum melihat gadisnya ini.
"Aku mencintaimu dan kau mencintaiku. Kita saling mencintai, Rukia. Aku takkan membiarkanmu terluka." lanjut Ichigo.
"Arigatou.. Aishiteru, Ichigo." Rukia langsung memeluk Ichigo dan membenamkan wajahnya di dada bidang Ichigo.
"Aishiteru yo, Rukia. Kita takkan pernah terpisahkan." Ichigo balas memeluk Rukia dan mencium wangi tubuh gadisnya itu. Ia bangga bisa memiliki hati Rukia.
~Owari~
Mi: Yeii! Akhirnya update! Saya bener-bener berterima kasih sama readers yang sudah setia menunggu dan membaca fic saya sampai chapter 6 ini. Iya, saya tau.. Ini endingnya gajelas... Cuma tolong jangan di flame ya? Ngritik nggak apa-apa... Tapi jangan yang pedes-pedes... Lagi Global Warming! DX *apa hubungannya?*
Ichi: Akhirnya~ gw jadian sama Rukia juga.. :3
Mi: Bangga?
IchiRuki: Banget! XD
Grimm: Gw ga nongol di sini. *pundung*
Mi: Peranmu cuma figuran di sini. Udah lewat masamu... *plak*
Ren: Akhirnya gw nongol juga.. Walo cuma bentar kan lumayan. Menghiasi layar fan fiction ini dengan kehadiran gw yang cool. *hoek*
IchiRukiMi: Amit-amit. Baboon kayak lu kagak ada kerennya! DX
Ren: *pundung di pojokan kolam ikan koi*
Mi: Okay then... Karena ini chapter terakhir, boleh minta reviewnya? Jangan nge-flame ya...
Ichi: Bego! Lu belom bales review!
Mi: Oiya~ Makasih udah ngingetin~~ XD
Ichi: Bawel! Cepetan~
Mi: Iya, iya~ First, Kianhe Tsuji. Yah.. udah di kasih tau kok di chapter ini~ Dan maksudku, chapter kemarin itu ga happy ending.. Smua ficku pasti happy ending kok~ Soalnya aku ga suka sad ending.. T.T
Ichi: Ni anak malah curhat! Next dari Reiji Mitsurugi, tau ni.. Author gajelas.. Nulis aja masih ngaco udah bikin fic.. Dia tuh- *di tendang Mi*
Mi: UWAA~~ *capslock kepencet :p* Arigatou perbaikannya Reiji-san~~ Gomen, tulisanku masih ancur.. Ahahaha.. nggak apa-apa kok.. aku udah seneng Reiji-san mau review~ Review yang lain juga ya~ Masih FRESH! *di tabok*
Ichi: %^%^!(*&!*&!#&
Mi: Apaan sih? –
Ichi: Ngapain nendang gw? SAKIT!
Mi: *nyuekin Ichi* lalu, eriluvte-chan dan edogawa Luffy, yah.. udah di jelasin semuanya kan disini? Maaf kalau endingnya aneh.. ==
Ruki: Minami Tsubaki-san kembar tiga? Ga nyangka *plak*
Mi: Anou, gomen Minami-san~ Ternyata aku ga jadi pake 'Mystery'. Aku ganti ke humor.. Semoga pas.. Ohya, arigatou udah bilang ficku kocak~ Padahal itu ngelawak asal-asalan~(?) XD
Ichi: Last, Risha Ichigo, tuh.. Abis update chapter kemaren langsung HIATUS! Makasih udah review ya..
Mi: NAH! Jangan lupa review lagii~ XD
All star: Hontou ni arigatou gozaimasu, minna... XD *sujud-sujud*