Hi, guys! Chapter kedua dah keluar nih! Baca ya! Silakan review, tapi, dengar, saya adalah wanita anti-FLAME! Format: Century Gothic 12 pt 10 hal.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Summary: Gara-gara ditampar tujuh kali sama Sakura, wajah Sasuke jadi memar dan tidak jadi datang ke pemotretan. Ketika pulang, Sasuke mendengar kabar bahwa nenek Sasuke sakit di Yokohama. Keluarga Sasuke berencana menjenguk nenek di Yokohama.
Aku Ditilang Polwan Cantik chap. 2
"Ooahm…," Sasuke menguap.
"Sauce, kau ini ngantuk saja. Ayo, cepat bangun! Pagi ini kita kan akan pergi ke Yokohama," Tiba-tiba muncul sosok bertubuh tinggi di kamar Sasuke.
"Aaah.. iya, iya, aku mengerti, Itachi." Sasuke lekas bangkit.
"Aku tidak bisa ikut ke Yokohama, Sauce." kata Itachi sebelum Sasuke keluar dari kamar.
"Mengapa?" Sasuke menoleh ke belakang.
"Aku masih banyak tugas dari universitas. Aku juga disuruh menyusun skripsi."
"Yah.. selalu saja banyak tugas. Baiklah, aku mandi dulu."
"Hn." Sasuke pun keluar dari kamar. Ia berlari menuju kamar mandi. Setelah mandi, Sasuke memakai baju. Ia memakai baju lengan panjang berwarna hitam gambar garuda, celana jeans hitam, sepatu kulit hitam, kacamata hitam yang membuat Sasuke makin keren, juga syal hitam. Wih, Sasuke kelihatan kereeeeen banget! Tapi, masih ada pemandangan. Wajah memar!
"Ayo, Sasuke, berangkat." ajak Mrs. Uchiha.
"Yup!" Sasuke, beserta keluarganya segera naik mobil. Yang nyetir mobil tuh Sasuke! Kaca jendela di bagian depan sengaja ditutup, soalnya Sasuke malu memperlihatkan mukanya yang memar. Beberapa menit kemudian, Sasuke dan keluarga sudah sampai di tujuan.
"Yah, keretanya datang jam berapa?" tanya Sasuke. Ia mengeluarkan sapu tangan untuk menutupi wajahnya.
"Jam tujuh."
"Masih lama. Sekarang masih jam enam lebih lima." Tiba-tiba, muncul ratusan gadis mengerumuni Sasuke.
"Waaa! Waaa! Sasuke Uchiha! Ayo foto bersama! Minta tanda tangannya dong!" Terdengar suara gadis-gadis genit bersahut-sahutan.
"Ah, ya, ya..," Sasuke memenuhi permintaan gadis-gadis fansnya itu. Tiba-tiba, ada gadis nyeletuk, "Kak Sasuke kok naik kereta? Kakak kan idola, masa naik kereta? Harusnya naik pesawat! Oh, ya, mengapa wajah kakak ditutupi?"
"Tak apa-apa. Keluargaku ingin naik kereta. Wajahku tak apa-apa kok." jawab Sasuke enteng.
"Oh, begitu ya, Kak,"
"Hn."
"Waaah, Kak Sasuke keren~!" Gadis-gadis kembali mengeremuni Sasuke.
"Sepertinya Sasuke sudah punya banyak fans, ya." ucap Mrs. Uchiha kepada suaminya.
"Ya." kata Mr. Uchiha. Akhirnya, kereta menuju Yokohama datang.
"Sasuke, ayo, kereta sudah datang!" seru Mrs. Uchiha. Sasuke mengangguk, lalu berlari meninggalkan fans.
"Yah, Kak Sasuke.. kan kita belum dapat tanda tangan.." ujar gadis-gadis yang belum mendapat tanda tangan.
"Sasuke, kau duduk di kursi nomor 13." kata Mr. Uchiha.
"Nomor 13? Itu kan nomor buruk!" ujar Sasuke.
"Sudahlah, ayo kita menuju kereta!"
Di kereta.
Sasuke menyeret kopernya. Ia berusaha menemukan kursi nomor 13.
"Nah, ini dia nomor 13! Aku duduk sama nomor 14. Kira-kira siapa ya yang nomor 14?" Sasuke meletakkan kopernya. Ia segera duduk.
"Ah, ini dia nomor 14!" seru seorang gadis. Sasuke menatap lekat-lekat gadis itu. Gadis itu juga menatap Sasuke. Hah, itu kan...
"~~~~!" teriak Sasuke dan gadis itu bersamaan, sampai seluruh gerbong kereta gempar.
"Sa.. Sa... ka.. kamuuuu?" ucap gadis itu.
"Ka, kamu Sakura kan? Yang menilangku kemarin?" balas Sasuke.
"Ya!"
"Aku tak sudi duduk denganmu polwan jelek!"
"Apa? Baiklah, aku juga tidak mau duduk denganmu, siapa yang sudi!"
"Huh!"
"Huh!"
"Sudahlah, semuanya...," lerai Mrs. Uchiha.
"Kereta ini akan segera berangkat.." kata Mr. Uchiha. "Sudahi pertengkaran kalian ini..,"
"Ya. Sakura, terpaksa kau harus duduk dengan putraku yang bandel ini. Tapi tenang, kau akan kulindungi," ujar Mrs. Uchiha. Akhirnya, Sakura bersedia duduk di samping Sasuke. Beberapa menit kemudian, kereta berangkat.
"Heh, polwan jelek," ucap Sasuke.
"Apa? Dasar kau idiot!" balas Sakura kesal.
"Aku tak sudi duduk denganmu. Minggir sana!" seru Sasuke.
"Tidak mau! Ini tempat dudukku!"
"Yah, terserah, tapi kau membuat wajah tampanku ini memar! Apa matamu buta, aku ini seorang artis!"
"Aku tak peduli,"
"Hmmh..," Sasuke melihat ke arah jendela kereta. "Seandainya kau tidak ada di sini, pasti aku merasa tenang. Mengapa kau pergi ke Yokohama?"
"Aku akan pergi ke rumah Ayah, sekaligus melakukan latihan di Pelabuhan Yoima." jawab Sakura.
"Hmm.."
"Kalau kau?"
"Aku pergi ke rumah nenekku. Nenekku sakit." Dialog Sasuke dan Sakura pun berakhir. Sakura tertidur.
"Putri Tidur! Bangun!" perintah Sasuke.
"Oaaahm..," Sakura menguap. "Sekarang jam berapa?"
"Jam 2 malam!"
"Hah? Kau gila? Membangunkanku malam-malam begini? Memangnya aku harus patroli?"
"Tidak! Tapi, tiba-tiba kacang camilanku habis!" ungkap Sasuke sembari menunjukkan bungkus kacangnya yang kosong.
"Mengapa kau tanyakan itu padaku? Memangnya aku detektif?"
"Kutuduh kau yang memakannya!"
"Apa? Mana mungkin aku makan sambil tidur?"
"Tapi kau mungkin punya kebiasaan tidur sambil makan!"
"Hah? Aku tidak pernah tidur sambil makan!"
"Lalu siapa yang memakannya?"
"Aku juga tak tahu. Aku mau tidur." Sakura kembali mengatur posisi tidurnya.
"Pak, Pak," Sasuke membangunkan seorang pria tua.
"Ah, ya," Pria tua itu terbangun.
"Maaf, apa Bapak melihat seorang gadis tidur sambil makan?"
"Uhm.. sepertinya 4 jam lalu ada gadis sedang berjalan dengan mata tertutup sambil makan kacang,"
"Rambutnya berwarna apa, Pak?"
"Warnanya pink seperti gadis di sampingmu."
"Yaa~! Akhirnya sudah terjawab semuanya! Kau yang memakannya!" seru Sasuke.
"Aah! Apa benar itu, Pak?" tanya Sakura tak percaya.
"Ya."
"Aaaa! Pantas saja aku merasa kenyang. Maaf ya, Uchiwa," kata Sakura sambil nyengir.
"Dasar tak berguna!" cibir Sasuke.
"Sesampainya di Yokohama, kau harus membayar semua kecerobohanmu ini!"
"Bayar? Kau tahu, aku bukan polisi sekaya dirimu, Idiot-Kikir-Manja!"
"Terserah, tapi kau harus bayar!"
"Kacang seharga 5 yen saja, kok. Kan murah!"
"Pokoknya, kau harus membayar empat kali lipat." Kata Sasuke.
"Apa, kau gila? Mataduitan!" Sakura menampar satu kali lagi di pipi Sasuke.
"Tampar saja terus! Keahlianmu cuma menamparku saja! Kau pelit! Bayar 20 yen saja tidak mau!"
"Jika aku dibandingkan dengan kau, kau lebih pelit daripada aku!" sahut Sakura "Sudah, aku mau tidur. Aku ngantuk," Sakura kembali tidur.
Jam 3 pagi.
"Sakura, ambilkan minum!" Sakura segera berlari menuju dispenser.
"Sakura, aku ingin selimut!"
"Sakura, limaunya kurang manis!"
"Sakura, televisi!"
"Sakura, nyalakan AC!"
"Sakura.. Sakura.. Sakura..,"
"~~~~!" seru Sakura. Tiba-tiba saja Sakura melempari Sasuke dengan tepung dan telur.
"Apa-apaan ini? Memangnya aku ini adonan kue? Seenaknya saja kau melempari tepung dan telur kepadaku!"
"Kau menyuruhku terus menerus! Kau menyuruhku mengambil minum, menyalakan televisi dan AC….."
"Kau itu ngelindur, Sakura!"
"Hah, hanya mimpi ya?"
"Lihat semua penumpang kereta ini!" Sakura melihat semua penumpang yang menatap kesal kepadanya.
"Ada apa dengan mereka?" tanya Sakura.
"Kau tadi berteriak sangat kencang!"
"Benarkah? Maaf ya, semuanya, tadi aku ngelindur," kata Sakura tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Dasar polisi tak punya sopan santun!" rutuk para penumpang kesal.
"Sekarang, kau harus membayar utangmu! 20 yen ditambah kau melempariku dengan tepung dan telur. Semuanya bertotal 120 yen!"
"Apa? Lagi-lagi uang! Kapan-kapan saja, ya. Aku mau makan dulu." Sakura mengambil mie seduh di tasnya.
"Eits, mie ini milikku!" kata Sasuke.
"Kok bisa?"
"Kau bayar semua kesalahanmu dengan mie ini."
"Tidak mau! Ini makananku!"
"Tidak!" Karena kalah kuat, Sasuke berhasil mengambil mie seduh itu dari tangan Sakura. Sasuke lalu mengambil termos air panas. Ia menuangkan air ke mie seduh.
"Jangan…!" seru Sakura. Tapi… Sasuke sudah keburu memakan mie seduh itu.
"Dengan ini, lunas semua utangmu!" ujar Sasuke.
"Tapi aku kelaparan, bodoh! Itu mie-ku yang terakhir!"
"Kau ini bawel! Diam saja kau! Kau seperti nenek-nenek saja."
"Uugh!" Tangan Sakura merogoh tas Sasuke. "Haha! Aku menemukan sushi! Nyam.. nyam.." Sakura memakan sushi dari tas Sasuke.
"Hei, jangan! Aku membelinya dari restoran mewah, bodoh!"
"Wah, pantas saja rasanya enak sekali."
"Ergh,…" Sasuke menatap Sakura dengan tatapan kesal plus benci. Tak terasa kereta sudah sampai di Yokohama. Penumpang-penumpang segera bangun. "Yaaah~! Akhirnya aku sudah sampai di Yokohama! Aku sangat rindu dengan ayah. Di rumah, ayah pasti sudah menyiapkan sakuramochi dan ikan salmon lezat kesukaanku. Wah, senangnyaaa~" ucap Sakura.
"Akhirnya aku dapat mengakhiri semua hal bodoh yang kualami bersama polwan tak berguna itu." Gumam Sasuke. Tapi, Sakura tidak mendengarnya. Dengan riang, Sakura turun dari kereta. Sasuke bersama ayah dan ibunya menyusul.
"Pak Uchiha dan Bu Uchiha, saya pergi dulu ya," pamit Sakura.
"Ya. Kamu naik apa?"
"Naik taksi."
"Oh, ya sudah. Hati-hati ya."
"Iya!" Sakura berlari sambil melambaikan tangan kepada Mr. dan Mrs. Uchiha.
TBC…..
Hoaaaaah~! Bagus ngga ceritanya? Review ya! Anonymous review, disabled~! Tunggu chap berikutnya