Konichiwa
Balik lagi dicerita yang menurut Raina sama sekali gak se-sukses cerita 'apakah tersampaikan?'
Ya apalagi shock banget ngeliat reviewnya Cuma 5 hiks…
N: Raina, maafin Neji
R: gak papa kok, yang penting cerita ini nyampe endingnya sebelum Raina bikin cerita baru, Raina gak mau cerita ini menghantui kehidupan R aina hahahaha.
Oh iya mulai dari chap ini sampe kbelakang semuanya horror lho…
Warning:OOC,AU,GAJE
MIND RnR?
POV NEJI
Aku melihat wajahnya, sedikit pucat
Aku berusaha mengalihkan topik pembicaraan
"memangnya kamu gak pernah mencoba kamera ini?" tanyaku sambil mengambil kameranya dari genggamannya
"….."
tak ada jawaban
.
.
"hei, camera girl"panggil Lee
"namaku Mio bukan camera girl"
"Baiklah , Mio. Apakah kamu pernah memakai kamera ini" tanyAku sambil menunjukkan kamera itu
"kenapa jadi formal gitu?" Tanya Lee
"sssssssttttt" kataku
Lalu Lee hanya membalas dengan tatapan kesal
"sebenarnya….kamera itu bukan milikku"
"Kau mencurinya?" tanyaku dengan death glare
"bu..bukan gitu juga" kata Mio kesal
"Lalu?" Tanya Lee dengan wajahnya yang polos
"SSSSSTTTT…."
"Neji-chan~~~~"
"sssstttttt"
"aku…mengambilnya.." kata Mio sambil menundukan kepalanya
"itu bukannya mencuri?" tanyaku
"yah… tapi disini ada faktor yang berbeda"
"maksudmu?" tanyaku dengan tatapn yang mengatakan Hei-I-am-not-understand
Mio mengankat kepalanya
"there is spirit, at this that spirit is choose me " katanya sambil merebut kamera SLR tersebut dari genggamanku
"lalu? Pernahkah kau mencobanya?"kataku sambil melipat kedua tanganku
"ya…tapi…"
"tapi apa" Tanya Lee
"hasil yang kudapat tidak seperti yang banci…"
"namaku Neji" kataku memejamkan kedua mataku tanda kesal
"yang Neji ambil, gambar yang kuambil….benar-benar seperti mangambil gambar dengan kamera biasa" kata Mio panjang lebar
"jadi maksudmu kamera ini gak mau dipegang Neji-chan?" Tanya Lee mendekat
"menurutku…..kamera ini hanya dapat digunakan oleh seseorang yang telah ia pilih" kata Mio
.
.
.
setelah 5 menit ….mungkin lebih
Kami berbincang-bincang aku teringat sesuatu yang penting, dan aku harus menanyakannya kepada Mio
"Mio, kau tahu kita sedang ada dimana?" tanyaku
"Jepang" katanya cepat dan mukanya….sangat polos
"a…aku juga tahu kita di Jepang, tepatnya dimana? Abis aku belum pernah kesini"
"iya juga aku baru sadar" kata Lee sambil tersenyum
"kalo baru sadar ,runggu jawaban dari anak keil ini" kataku sambil menunjuk Mio
"aku bukan anak kecil!"
"okay, okay take it easy" kataku sambil menghela nafas panjang
"So?" Tanya Lee
"A…Aku juga tak tahu. Dari tadi aku juga mencari jalan keluar tetapi kembaranku…."
"si…gadis kabut?"
"bu…BUKAN!"
"sssssttt lee jangan ganggu Mio, dia kan lagi bercerita"
"akh iya Neji-chan" kata Lee sambil duduk tepat disebalahku.
Ctek….
Ctek….
"Se… SEJAK KAPAN ADA API UNGGUN?" teriak Mio kepada aku dan Lee
"entahlah …." Kataku berbarengan dengan Lee
"hei lanjutkan ceritamu saja" perintah seseorang dari….entah darimana asalnya
"betul tuh" kataku berbarengan lagi dengan Neji
Mio hanya terdiam….lama-lama ia tersadar dari lamunannya
"ah….saiapa tadi yang menyuruhku melanjutkan ceritaku?" tanyanya dengan wajah penasaran
"hem….bukan aku " lagi…lagi aku mengatakan hal yang sama dengan Lee
"ya…cerita menarik jadi aku sarankan kau melanjutkannya"
"itu suara yang tadi" kata Mio
"ada yang salah denga suaraku?" Tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari kegelapan sana
"siapa lu? Nongol-nongol aja" kata Lee
"Rambut itu….." kataku
"kenapa Neji-Chan?" Tanya Lee
"itu …orang yang kuikuti sampai akhirnya aku ditabrak olehmu" kataku datar
"kenapa kau mengikuti kakek-kakek tua itu" kata Mio ceplas ceplos
"APA? BERANI SEKALI KAU PADA NINJA LEGENDARIS!" kata orang tersebut sambil menjitak kepala Mio
"Auw…sakit tau!"
"hah? Ninja legendaris? Bukannya mereka udah punah?" tanyaku
"Hus Neji-chan …." Kata lee
"apa?"
"Tsunade-sama? Orochimaru?"
"oh iya saya Lupa !"
"Maksud kalian apa sih?" Tanya Mio kesal
"kau enggak tahu trio Legendaris? Hahahahaha" kataku dan lee
"Cupu! Bopung! Hahaha lo bolang ya?" kata kami
"Bo..bolang?"
"Bocah ilang!hahahahaha"
"iya…ya aku baru sada dimensi kita berbeda"
"maksud?" Tanya si personil trio legendaris itu
"iya, di duniaku semuanya 3D tapi kalian Cuma 2D"
"Lalu?" Tanyaku yang baru saja tenang dari ketawa gila
Eh ngomong-ngomong gw barusan ketawa ya?
Wahahaha keren
Gw sendiri aja gak kebayang kalo gw ketawa kayak gimana
"Berarti ini penghubung antara duniamu dengan duniaku!" katanya sambil berjalan melawati aku dan Lee
"YA, semacamnya" kata Mio sambil memegang pepohonan.
Srek…
Srek….
"Suara apa itu?" kataku berbisik.
"Mboh.." kata Lee juga berbisik.
"Bagaimana kalau kita cek?" kata Mio.
Aku dan Lee hanya mengangguk. Kami mendekati sumber suara itu. tepatnya di semak-semak. Kami berjalan dengan perlahan agar tidak mengaggetkan orang yang ada di balik semak-semak tersebut. setelah kami berada di depan semak-semak itu, Mio memebuka semak-semak itu secara perlahan. Tebak apa yang kami temukan…..
Yang kami temukan adalah….
Mayat yang berwajah mirip sekali dengan Mio. Aku membelalakkan kedua mataku.
"Mayu!" teriak Mio setelah melihat Mayu.
Sebenarnya aku menyebut dia mayat hanya karena ia tak bergerak ternyata dia masih hidup. Perempuan bernama Mayu itu mengangkat tangan kanannya dengan pelan. Tangannya itu doselimuti oleh darah…entah darah siapa.
"Mayu…kamu kenapa?" Tanya Mio lalu menjatuhkan dirinya di dekat tubuh mayu.
"Kau….akan dibunuh oleh Sae" katanya lalu…ia …mati.
Yah sayang banget tuh!.
"TIIIIIIDDDDAAAAKKKKKK"( bayangkan lagi di opera)
Pffft…kocak banget!
"yaudahlah udah mati ini" kataku.
"Apa kau bilang, banci?" kata Mio.
"Yaudahlah…..emang kita mau ngapain udah mati juga" kataku.
"hiks…hiks…"
"Yah…kok Mio nangis,sih?" Tanya Lee
"iyalah….kan temennya mati" kataku mengibaskan tangnku.
"Huaaaa…."
"Mio jangan nangis….Neji-chan, jangan gtu dong" kata Lee
"Maaap" kataku.
Tiba-tiba muncullah…asap…..lagi. dan kali ini berasal dari Mayu…
Wah…mayu…wah….wah…. ternyata dia cewek nyebelin itu.
Tiba-tiba Mayu berdiri tegak dan siap mencekik Mio. Dan… Mio dia hanya tersenyum…karena …gadis bernama Mayu itu udah bangun dari kematiannya.
"tuh…kan bangun. Makanya jangan sedih mulu" kataku
"Mayu…." Kata Mio sambil memeluk Mayu, dan mayu mencekik leher Mio.
Pada akhirnya…aku selamat dan aku benar-benar menjadi banci setelah selamat. Gila….jadi banci enak juga.
Ya ampun kenapa gak dari dulu aja kayak begini.
Lee…ya….dia menjadi batu sungguhan…dan mendapat uang karena itu….
Mio…..Mayu….mereka mati bersama. Sungguh tragis….
Kalian mau tahu di mana hutan itu? ternyata hutan itu berada di sebelah…
Ya ampun ini cacat banget….
Dia berada di sebelah Konoha….ya ampun….
Kayaknya ini gak serem tapi menurutku serem karena Mayu dan Mio mati di depanku. Dengan cara ya luma yan sadis.
Dan aku berjanji pada diriku sendiri…aku tidak akan pernah datang kesana lagi
The end