Disclaimer : One pieece memang milikOda-sensei. Tapi fic ini milik saya dan otaknya saya. Wkwkwkwk.. Eh, tapi katanya skill gue lumayan buat mendapatkan lisensi OP? *ditendang pake Leg Of Devil*. Bercanda, bercanda. OP hanya milik Eiichiro Oda kok!
Summary : Tokoh buatan saya yang ada di "I Want Become Your Angel"— Rouxe D. Allen. Saya untuk memutuskan untuk menetapkan dia sebagai salah satu anggota Mugiwara di Fic saya. Dan saya memasangkannya ke Zoro.. Jangan cemburu ya.. Wkwkwkwkwk. Tenang aja kok, ini Cuma fic saya. Gak masalah kan? Ini cerita tentang Allen yang diculik oleh sekelompok Bajak Laut yang mengincar kekuatannya. Tetapi Zoro datang dan menyelamatkannya!
a/n: Sekedar tentang Allen:
- Allen anak yang galak dan bercita- cita untuk menundukan Akainu atas keadilan absolut yang dimilikinya
- Allen pendekar juga
- Dijuluki Angel-Devil Half (Malaikat setengah iblis)
- Memiliki masa lalu yang hanya diketahui oleh Zoro dan Robin; hanya mereka berdua karena Allen memiliki masa kecil yang dirahasiakannya.
- Mengidolakan pendekar dari West Blue yang hebat- Nei Gofer (Someday I will appear him).
- Serba bisa di Mugiwara
- Disukai dan menyukai seseorang berambut hijau *you know who are him!*
Tunggu, jangan nyolot dulu *hah?* Ini cuma tokoh fans (saya maksudnya) jadi nggak usah marah- marah. Wkwkwkwk. Silahkan dibaca aja yaaaa... Arigatou, minna!~
"Zoro.."
Allen terus mendesis mencari- cari Zoro yang terengah- engah dengan nafas memburu. Allen tahu bahwa Zoro sudah berkali- kali dipukul dan ditendang. Ia tahu betapa sakitnya walaupun dalam ruangan gelap dan bau ini hanya kegelapan yang mampu ia lihat. Pejahat yang menangkap mereka sudah pergi entah kemana, tapi ia jamin mereka pasti kembali lagi untuk menyiksa Zoro.
Mengapa Zoro harus repot- repot menolongnya? Bukankah dia tipe orang yang tidak menyukai hal yang merepotkan bahkan harus menderita begini. Mengapa Zoro bahkan mau mengejar Allen yang diculik. Mengapa juga Allen harus bodoh saat itu, tertangkap sebodoh itu. Allen menyesali kelakuannya yang bodoh. Tidak mengetahui bahwa yang menangkapnya adalah pemakan buah iblis.
[FLASHBACK]
Allen membuka matanya. Gelap. Hanya gelap yang ia lihat. Begitu menyesakan sekali disini. Ia terbatuk batuk dengan debu yang memasuki hidungnya. Allen ingin menggerakan tangannya atau kakinya, tapi sudah dirantai dengan sangat kuat. Allen mengingat ia adalah pendekar, ia mencoba menghancurkan rantai di kaki dan tangannya. Tapi percuma, tenaganya tak keluar. Ia sangat- sangat letih. Bahkan jauh lebih letih setelah melawan 3 orang setaraf Shicibukai.
Ia mendengar suara langkah. Terus dan akhirnya membuka pintu yang menyeruak cahaya yang memasuki mata Allen dengan silau. Sosok laki- laki muncul disana. 2 Orang yang Allen tidak mengenalnya. Bukan tidak dikenal, tapi baru tahu saat itu. Mereka penculik Allen yang tadi!
"Lihat, Ozu." Ucap seorang yang membawa gada yang diletakan di bahu kanannya. "Gadis cantik. Rouxe D. Allen yang dikenal sebagai angel-devil half sekarang tidak berkutik."
"Ya.." Ucap laki- laki yang kemudian mendekati Allen dengan tampang mesum, "aku ingin merasakan kenikmatan sesaat.. Melihat wajahnya yang cantik itu.. Dan tubuhnya yang seksi itu.."
Allen terkejut dan mencoba sekali lagi dengan kekuatannya yang tersisa melepaskan rantai itu. Percuma saja. Kekuatan wanita tak akan mampu melepas rantai yang banyak seperti itu. Laki- laki itu mendekat dan mendekatkan bibirnya ke bibir Allen. Allen memberontak dan menundukan kepalanya.
"Masih memberontak, huh?" Ucap laki- laki itu menantang dan Allen. Ia memaksa Allen untuk mengangkat wajahnya dan menjilat leher Allen dengan kasar dan mengigitnya. Allen berteriak, laki- laki itu berhenti dengan sebuah teriakan beserta sesuatu yang menusuk organ laki- laki itu, beserta kawannya yang ada di belakang.
"Shishi- sonson..!"
Allen terkejut dengan pemandangan di depannya. Laki- laki kelompok bajak lautnya, beranting 3 di telinga kiri, berambut hijau muda, dengan 3 pedang disamping pinggangnya dengan berlumuran darah. "Zoro..?"
Zoro terengah- engah dan segera berlari ke arah Allen, "cepat pergi. Kita harus kembali ke tempat Luffy sekarang!" Ujarnya dan mencoba memotong rantai Allen.
"Ja— jadi.. Kau pergi ke sini sendiri! Jangan bodoh! Ini kelompok bajak laut ternama di sini! Jangan cari gara- gara, Zoro!" Teriaknya dengan panik, "kau tidak apa- apa.." Desis Allen dengan wajah cemas yang tak terbendung lagi.
"Cemaskan dirimu sendiri. Tadi kau dicium mahluk sialan itu. Jangan pikirkan aku, aku tidak apa- apa." Ucapnya dengan kesal karena rantai tak bisa terbuka.
Allen menyadari sesuatu. Seseorang datang kesini. "Zoro! Pergilah! Ada orang mendekat!" Teriaknya panik.
Zoro tidak pergi. Ia malah menamengkan dirinya untuk jadi tameng pelindung Allen. "Santoryuu.." Ucapnya dan menggigit pedangnya, "aku tak bisa lari meninggalkanmu disini.. Tak bisa.." Desisnya dengan kelelahan. Allen mengerti pasti ia sudah menghadapi banyak orang.
"Zoro.."
Seseorang masuk. Laki- laki bertubuh besar. "Fufufu.. Penyusup yang dikatakan tadi ya.. Roronoa Zoro si pemburu perompak." Ucap orang itu. Zoro tanpa basa- basi menyerangnya bertubi- tubi. Ketika serangan selama 10 menit dan orang itu terjepit karena kekuatan Zoro, laki- laki yang tadi diserang Zoro tersadar dan ia menodongkan pistol ke arah Allen.
"Matilah kau, wanita." Ucapnya dan hendak menekan pelatuk pistolnya.
"Hentikan, atau dia akan kubunuh sekarang!" Teriak Zoro dengan kasar mengarahkan katananya. Laki- laki itu menghentikan pelatuknya.
"Fufufu.. Hentikan Ozi.. Kita bisa bermain- main sebentar.." Tawa laki- laki yang dihadapi oleh Zoro dan memukul Zoro dengan kasar.
"Arkh.."
"Kalau kau bergerak, Roronoa.. Nyawa gadis itu akan melayang..!" Lanjut penjahat itu lagi melihat Zoro yang berlutut menahan rasa sakitnya kemudian Zoro berdiri.
"Silahkan." Ucapnya dan membuang ketiga pedangnya di dekat laki- laki yang sepertinya ketua bajak laut itu. "Silahkan memukulku sampai puas. Asal jangan sentuh dia."
"Zoro! Hentikan kelakuan bodohmu itu!" Teriak Allen sekali lagi mencoba melepaskan rantai itu. Laki- laki bertampang mesum itu kemudian melepaskan rantai tangan Allen dan mengucapkan perkataan sadisnya.
"Sekali gadis itu bergerak, pukulan spesial untukmu, Roronoa." Ucap laki- laki itu sadis. Kemudian memukul Zoro dengan sadis..
"Zoro!"
"Hah.. Hah.." Desis Zoro yang menarik nafas dengan terburu, "tutup matamu, Allen." Desisnya dan mengerang karena ditendang entah sudah berapa kali. Allen menutup matanya tak kuasa melihat penderitaan Zoro karena memang matanya melihat cahaya yang menerobos masuk dari pintu yang tak ditutup.
[END OF FLASHBACK]
"Aku.. Aku disini.. Allen.. Hah.. hah.. " Desis Zoro yang berusaha mati- matian juga mencari Allen yang kakinya masih terantai entah berapa rantai.
"Aku.. Aku.." Allen mendesis dan tanpa sadar mengeluarkan air mata dan jatuh. Erangan kesakitan Zoro sangat menyakitkan untuknya. Walaupun menutup mata mengikuti perintah Zoro sekalipun, suara Zoro sangat memekakan dan membuatnya takut.
Zoro memegang pundak kiri Allen, "jangan menangis.. Hah.. hah.." Desisnya tidak tahu mengarah ke mana matanya. Tapi Zoro sangat yakin ia bertatapan dengan Allen sekarang, terlihat sekilas sebuah berbinar jatuh— air mata yang jatuh. Zoro menghapus air mata itu setelah sampai di pipi Allen yang lembut.
"Untuk apa.. Kau melakukan itu.. Kau yang biasanya tak pernah peduli.. Toh, kalau aku ditodong pistol, kurasa aku bisa menghindar karena kepalaku nggak diikat.." Desis Allen dengan suara yang bergetar.
"Sekalian melatih jiwaku.. hah.. Hah.." Desis Zoro berbohong, "begini saja kurasa tak apa.."
"Apanya yang tak apa! Darahmu itu masih menetes tahu! Sekarang lebih baik kau pergi darisini! Jangan merusak dirimu sendiri..! Ambil pedangmu dan pergi..!" Desisnya memerintah.
"Sudah kubilang tak akan kulakukan.. Aku atasanmu, Allen. Kau tak bisa memerintahku..!" Tegas Zoro masih terengah- engah. "Aku datang kesini untuk menyelamatkanmu, dan aku pulang dengan membawamu..! Setidaknya kita tunggu sampai Luffy dan yang lain datang..!" Desis Zoro dengan nafas memburu yang tak kunjung tenang karena kelelahannya luar biasa.
"Kenapa? Kau nekad! Kau buta arah! Kenapa nekad sampai kesini? Aku ini Cuma nakamamu! Aku nggak pantas buatmu sampai kau rela dipukul begitu..!" Teriak Allen. Tertahan. Tertahan oleh sebuah pelukan dan desis nafas seseorang di telinga kirinya.
"Luffy! Cepatlah datang! Bawa Allen pergi darisini!" Batin Zoro dengan tarikan nafas yang terus memburu dan memegang perutnya yang berdarah.
Kembali di pojok "BEHIND THE SCENE!".
Allen : "Yeah! Gue jadi tokoh lagiii~! Gue kira gue Cuma nangkring di I Want Become Your Angel! Michi-sensei keren~!
Michi : Ah, biasa aja. Percuma aja muji gue~!
Zoro : "Kalian berisik! Gue capek nih, digebukin beneran tadi tuh. Sialan."
Allen : "Oh ya, Sensei! Kenapa gue mesti dipasangin sama mahluk buta arah yang udah jadi buta sebelah ini! *nunjuk Zoro*"
Zoro : "Apa katamu? Dasar wanita resek!"
Michi : "Kurasa kalian cocok.."
Zoro, Allen : "Cocok gigi lo tongos!"
Michi : "Tuh kan.. Ngomong aja barengan.."
Zoro : "Tutup mulutmu, author bodoh!"
Michi : "Berisik kau, dasar mahluk rambut lumut!"
Zoro : "Author blo'on!"
Michi : "Tukang minum!"
Zoro : "Author mata empat!"
Michi : "Tukang tidur!"
Zoro : "Author maniak makan— Auw!"
Allen : "Berisik! Sudahlah, kalian berdua!"
Michi : "Dia menghinaku, Allen-chan!"
Allen : "Chan- chan.. Emang gue siapa lo, author aneh?"
Michi : "Ah! Lo berdua sama aja! Menyebalkan!"
Luffy : "Halo, Michi-san!"
Michi : "Hai, Luffy! Eh, dateng darimana lo?"
Luffy : "Shishishi.. Aku ingin bertanya chap berapa aku muncul?"
Michi : "Ntar, Luffy! Masih lama!"
Luffy : "Ok! Aku pergi dulu! Gomu- gomu no rocket!"
All : "..."
Zoro : "Kapten bodoh.."
Allen : "Haha.."
Michi : "Ehm, sudah! Ayo tutup! Siapa yang mau tutup?"
Chopper : "Aku! Aku..! Sampai jumpa di chap berikutnya! *pergi lagi*"
All : "... Chopper?"
Michi : "Uh, sinting deh! Udah ayo tutup!"
All : "Sampai jumpa di chapter selanjutnya!"
NEXT CHAPTER: Zoro mengatakan 'perasaan'nya pada Allen dengan hembusan nafas yang memburu... Apakah yang akan dilakukan Allen..? Mari kita lihat selanjutnya dan silahkan menunggu. Aku mencoba untuk tidak lama meng-up datenya kok!
Please Reviewnya, minna! :)