Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Pairing : Sasuke X Sakura

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

Konoha Gakuen. Sekolah termewah dan terbaik di Konoha bahkan termasuk salah satu sekolah yang terkenal di dunia. Berfasilitas lengkap dan ekslusif yang mana akan membuat semua orang tua bermimpi anaknya bisa bersekolah disini. Tapi lupakan jika orang tua itu berasal dari keluarga kurang mampu, karena Konoha Gakuen hanya diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari kalangan atas mengingat biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

Ya. Konoha Gakuen adalah tempat putra-putri dari keluarga kaya raya dan terhormat. Meskipun begitu, Konoha Gakuen—sekolah yang dibiayai oleh keluarga Uchiha ini selalu memberikan beasiswa bagi mereka yang mempunyai otak super cerdas atau seorang atlit berprestasi.

Dan disinilah dia, Sasuke Uchiha, anak kedua dari keluarga Uchiha—keluarga terkaya di Konoha bahkan termasuk salah satu terkaya di dunia. Sasuke berwajah tampan, banyak para wantita yang berharap bisa bersama Sasuke, bahkan ada yang rela tidur dengan Sasuke. Tapi lupakan tentang hal itu, karena Sasuke bukan tipe lelaki yang suka bermain dengan wanita atau bisa dibilang, dia seorang yang tak menyukai siapa pun kecuali keluarga dan sahabatnya, Naruto Uzumaki.

"Hoi Teme?!" pemuda jabrik kuning dari keluarga Namikaze itu berteriak tepat di telinga Sasuke membuat sang empunya menutup telinga.

"Apa?" geram Sasuke. Dia sudah kesal dengan kelakuan sahabat kecilnya yang suka berteriak tidak jelas.

"Hehe.. maaf Sasuke." sebuah cengiran menghiasi wajahnya yang terbilang imut. Lalu Naruto menunjuk kearah seorang gadis yang berjalan bersama ketiga sahabatnya. Gadis itu berambut merah muda dengan mata emerald indahnya. "Itu… Sakura-chan, cantik ya? Rambut pink, mata emerald dan lagi bibirnya yang tipis. Aku jadi ingin merasakannya, hmm." Naruto menopang dagu membayangkan bahwa dia sedang berciuman dengan Sakura.

Merasa penasaran, Sasuke ikut melihat Sakura dan memperhatikannya. Ternyata Naruto benar, Sakura memang gadis yang menarik. Pantas saja banyak murid siswa yang membicarakannya. Tiba-tiba wajah Naruto dengan mata terpejam, bibir mengerucut mendekati wajah Sasuke. alhasil, sebuah jitakan keras mendarat di kepala Naruto dengan indahnya.

"Ittai!" Naruto memegang kepalanya sakit. "Apa yang kau lakukan?!" katanya marah. Naruto menatap Sasuke tajam. Sasuke membalas tatapan Naruto tak kalah tajamnya membuat Naruto bergetar.

"Cih!" Sasuke berjalan lalu diikuti Naruto yang masih memegang kepalanya. Langkah mereka terhenti ketika seorang gadis berdiri tepat di hadapan Sasuke membuat Sasuke menaikkan alisnya.

Sasuke memperhatikan gadis itu, ia berambut panjang indigo dan berwarna mata lavender. Di tangannya membawa sebuah kado berbungkus gambar hati. Kelakuannya membuat sebagian murid Konoha Gakuen berkumpul seolah-olah ini adalah pertunjukkan yang wajib dilihat.

"A-Ano Sasuke-kun." gadis itu membuka mulut. Wajahnya memerah membuat Sasuke ingin segera pergi, "Ke-Kemarin o-orang tuaku ba-baru pulang dari Suna. Da-dan aku i-ingin memberikan i-ini pada Sa-Sasuke-kun." gadis itu menundukkan kepalanya.

Sasuke mengambil kado gadis itu, membuat seluruh murid yang berada di sana terkejut. Ia membuka dan melihat isinya, sepasang sepatu mewah dengan sebuah kartu ucapan "Aku menyukaimu."

"Kau kira aku tidak bisa membelinya? Kau pikir seberapa kaya keluargamu, hah!" Sasuke membuang sepatunya tepat di depan gadis bermata lavender itu. "Jangan harap aku mau menerimanya, dasar bodoh!" dengan teganya Sasuke meninggalkan gadis yang kini ambruk seraya menangis membuat orang-orang di sekitarnya tertawa.

"Setidaknya kau terima saja hadiahnya, tuan Uchiha." ucapan seorang gadis membuat Sasuke menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan sedikit terkejut melihat orang yang berani padanya.

"Ee... Sakura-chan." Naruto melihat Sakura ngeri. Sakura yang biasanya manis kini terlihat sangat marah.

"Aku tahu kau orang yang paling kaya di sini, tapi setidaknya hargailah orang lain." katanya.

Sasuke menaikkan alis, dengan santainya ia berkata

"Katakan padaku, berapa harga yang harus aku bayar?"

PLAKK

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pemuda Uchiha itu membuat semua orang di sana membelalakkan mata terlebih lagi Naruto, baru kali ini ia melihat orang yang berani melakukan itu kepada Sasuke.

"Kau?! Kau benar-benar keterlaluan. Kau mengaitkan semuanya dengan uang dan uang. Kau pikir semua uang yang kau pergunakan selama ini adalah hasil kerja kerasmu? Bukan Sasuke! Itu hasil orang tuamu! Kau tidak punya apa-apa!" kata Sakura marah. Meskipun ia menyukai bahkan mencintai Sasuke. Ia benar-benar kesal dengan sikap Sasuke yang selalu melakukan semuanya dengan uang. "Dan asal kau tahu Sasuke-kun, tidak semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang."

Sakura meninggalkan Sauke dan membantu gadis indigo itu. Tanpa ia sadari, sebuah senyuman terukir di wajah Sasuke.

.

...

.

"Kau itu kenapa sih? Sedari tadi seperti orang gila." kata seorang pemuda berambut kuning. Ia heran melihat sahabat kecilnya yang sedari tadi tersenyum tidak jelas. Seharusnya 'kan Sasuke marah karena dipermalukan oleh seorang gadis.

Dengan sebuah seringai Naruto mendekati Sasuke, "Aku tahu, kau menyukai Sakura-chan ya? Dari yang kudengar, Sakura-chan itu menyukaimu dari dulu. Aku benar-benar kesal mendengarnya." katanya lemah.

"Benarkah?" tanya Sasuke tiba-tiba membuat Naruto terlonjak kaget. Menyadari hal itu, Sasuke memperbaiki ucapannya, "Ma-Maksudku biarkan saja, aku tidak peduli."

"Hahaha kalau kau suka ya bilang saja." Naruto terbahak-bahak melihat kelakuan Sasuke yang begitu antusias saat mendengar Sakura menyukainya. Yah.. meskipun itu memang benar. Dan itu membuat Naruto sedih, tapi untuk sahabatnya dia merelakan Sakura.

"Berisik Dobe!" geram Sasuke lalu menarik Naruto supaya mengikutinya.

"He-Hei kita mau kemana? Bukankah ini menuju kelas Sakura-chan?" Naruto bingung. Tumben sekali Sasuke mau kesini. Saat mereka akan memasuki kelas Sakura. Tiba-tiba mereka mendengar sesuatu yang membuat Sasuke mengurungkan niatnya dan memilih untuk mendengarkannya dari luar.

"Hahaha apa kalian melihat wajah Sasuke? Hahaha dia sepertinya tertarik dengan Sakura." kata seorang gadis berambut merah berkaca mata yang kini duduk di atas meja bersama kedua temannya yang ikut tertawa.

"Cara Sakura mendapatkan perhatian Sasuke memang harus diacungi jempol. Dia memang berani." timpal Ino, gadis berambut pirang itu, "Bayangkan jika Sasuke menyukai Sakura dan mereka jadian. Oh God… uang berlimpah. Enak sekali…" katanya lalu membayangkan dia sedang bermandikan uang.

Sasuke yang mendengar itu mengepalkan tangannya, ia benar-benar marah. Naruto melirik Sasuke.

"Teme..."

Dengan segera Sasuke menghampiri ketiga teman Sakura dan mencengkram tangan Karin, gadis berambut merah dan berkaca mata.

"Sa-Sakit sekali Sasuke-kun." katanya membuat temannya menutup mulut. Kenapa Sasuke ada di sini? Apa dia mendengar semuanya? Oh tidak!

"Katakan dimana Sakura?" kata Sasuke mengeratkan cengkramannya. Dengan mata berkaca-kaca Karin menunjukkan dimana Sakura.

"Di-Di lapangan."

Sasuke menghempaskan tangan Karin lalu segera pergi menemui Sakura. Naruto yang melihat Sasuke marah mengejar Sasuke.

"Ayolah teme... kau tidak akan berbuat apa-apa 'kan dengan Sakura-chan? Biasanya juga kau sering mendengar hal seperti ini dari perempua-perempuan seperti itu tapi kau tidak pernah peduli 'kan?" kata Naruto seraya menyeimbangi langkah Sasuke yang semakin cepat. "Kumohon Sasuke, aku yakin Sakura tidak mungkin berbuat seperti itu."

"Diam kau! Jangan pernah membelanya. Ini urusanku!" kata Sasuke marah. Ia tak menyangka bahwa gadis yang ia sukai dan dikenal menyukainya ternyata hanya menyukai uang milik Sasuke. Dan itu benar-benar membuat Sasuke kecewa, ia sakit.

"Kau benar-benar menyukainya Teme." gumam Naruto.

Sasuke melihat Sakura yang sedang berdiri di pinggir lapangan. Ia sedang menonton permainan bola basket atas permintaan teman-temannya yang sedang bertanding. Mungkin Sakura adalah seorang penyemangat bagi mereka.

"Kau pikir kau siapa, hah?" tiba-tiba Sasuke mencengkram kerah seragam Sakura membuat Sakura menaikkan alisnya tidak mengerti.

"A-Ada apa Sasuke-kun?" tanyanya. Sasuke menarik kerah Sakura hingga wajahnya berada tepat di depan wajah Sasuke. Semua murid keluar untuk menyaksikannya tak terkecuali sahabat Sakura yang tak tega melihatnya.

"Jangan pura-pura kau berani melawanku untuk mendapat perhatian. Kau dan teman-teman bodohmu itu hanya menyukai uangku 'kan?" katanya tajam membuat Sakura semakin tidak mengerti.

"A-Apa maksudmu Sasuke-kun. Aku benar-benar tidak mengerti."

"Jangan pura-pura tidak tahu!" Sasuke semakin mengeratkan cengkramannya membuat Sakura meringis kesakitan dan kekurangan napas. Naruto yang merasa kasihan dengan Sakura segera melepaskan cengkraman Sasuke dan memeluk Sakura yang kini terbatuk-batuk.

"Hentikan Teme! Kau keterlaluan. Apa kau mau membunuh Sakura-chan? Lihat! Bahkan dia tidak tahu apa-apa!" geram Naruto.

Sasuke menyeringai. "Biarkan saja dia mati." katanya membuat semua orang membelalakkan mata, terkejut.

"Ka-Kau..."

"Cukup Dobe, kau pilih siapa? Aku sahabatmu atau gadis sialan itu?" lalu Sasuke pergi meninggalkan mereka. Naruto melihat punggung Sasuke yang mulai menjauh lalu ia melihat Sakura.

"Pergilah Naruto. Aku tidak apa-apa." kata Sakura.

"Tapi Sakura-chan…"

"Sudahlah sana pergi. Aku tidak apa-apa." Sakura tersenyum lembut mencoba meyakinkan Naruto bahwa dia baik-baik saja. Dengan anggukan Naruto meninggalkan Sakura yang kini menundukkan kepalanya. Ketiga sahabatnya menghampiri Sakura ragu-ragu.

"Sakura…"

"Aku ingin sendiri dulu." gumamnya seraya pergi meninggalkan teman-temanya membuat mereka menyesal.

"Aku menyesal mengatakan itu. Padahal kita tahu Sakura mencintai Sasuke bukan karena uang." kata Ino dan dibalas anggukkan oleh kedua sahabatnya.

"Tapi kita kan hanya bercanda Ino... lagi pula kenapa ada Sasuke." ucap Tenten.

"Ini memang salah kita."

.

.

Tsuzuku

...

Fiksi pertamaku. Sebenarnya sih udah lama tapi karena ngga bisa nentuin judul ya jadi pajangan aja. Menurutku paling susah adalah menentukan judul. =="

RnR?

Flame, kritik, saran dsb diterima…